Analisa Strategi Keseluruhan Matahari Departmenent Store PDF

Title Analisa Strategi Keseluruhan Matahari Departmenent Store
Author Ekky Safitri
Pages 36
File Size 1020.3 KB
File Type PDF
Total Downloads 293
Total Views 500

Summary

Tugas Akhir Manajemen Stratejik Analisa Keseluruhan Strategi Retail PT Matahari Departement Store Oleh : Kevin Fernandez Dena Sihwiana Rivan Hamdani Ayu Diana Ansori Ekky Endah Safitri Richardi Giri Santoso 2014 Analisis Strategi Keseluruhan PT Matahari Department Store I. COMPANY PROFILE PT Matahar...


Description

Tugas Akhir Manajemen Stratejik Analisa Keseluruhan Strategi Retail PT Matahari Departement Store

Oleh : Kevin Fernandez Dena Sihwiana Rivan Hamdani Ayu Diana Ansori Ekky Endah Safitri Richardi Giri Santoso

2014

Analisis Strategi Keseluruhan PT Matahari Department Store I.

COMPANY PROFILE

PT Matahari Department Store Tbk (Matahari) adalah perusahaan ritel yang menyediakan pakaian, aksesoris, perlengkapan kecantikan, dan perlengkapan rumah. Perusahaan ini didukung oleh jaringan pemasok lokal dan internasional yang terpercaya. Perusahaan ini memberikan pengalaman belanja yang menyenangkan dengan memiliki gerai dengan visualisai menarik, berkualitas, modern dan pelayanan yang baik. Target market dari perusahaan ini adalah masyarakat kelas menengah, yang tumbuh pesat di Indonesia. A.

    

  

HISTORY 1958 Pada 24 Oktober dibuka gerai pertama oleh Hari Darmawan berlokasi di Pasar Baru, Jakarta 1972 Matahari menjadi pelopor konsep departement store modern di Indonesia. 1986 Pendirian PT Matahari Putra Prima 1992 PT Matahari Putra Prima melakukan penawaran umum perdana di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya yang menjadi perusahaan publik. 2009 PT Pacific Utama Tbk, perusahaan afiliasi dari MPP, mengakuisisi Divisi Matahari Department Store, menjadikan Matahari sebagai satu perusahaan publik yang berdiri sendiri, dan berganti nama menjadi PT Matahari Department Store Tbk (Matahari). 2010 Matahari dibeli oleh PT Meadow Indonesia (MI), suatu anak perusahaan dari Asia Color Company Limited (ACC). 2011 PT MI and Matahari bergabung, menggunakan Matahari sebagai entitas yang bertahan. 2013 Matahari terus melakukan ekspansi dengan membuka 9 gerai baru di seluruh wilayah Indonesia. Sampai akhir tahun, Matahari telah memiliki 125 gerai di 61 kota di seluruh Indonesia. Matahari mempertahankan posisinya sebagai pemimpin

    

  

B.

pasar ritel department store modern dengan mencatat rekor tahunan penjualan dan pendapatan. Pada tahun ini 43,75% saham matahari dimiliki oleh publik. 1958 Pada 24 Oktober dibuka gerai pertama oleh Hari Darmawan berlokasi di Pasar Baru, Jakarta 1972 Matahari menjadi pelopor konsep departement store modern di Indonesia. 1986 Pendirian PT Matahari Putra Prima 1992 PT Matahari Putra Prima melakukan penawaran umum perdana di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya yang menjadi perusahaan publik. 2009 PT Pacific Utama Tbk, perusahaan afiliasi dari MPP, mengakuisisi Divisi Matahari Department Store, menjadikan Matahari sebagai satu perusahaan publik yang berdiri sendiri, dan berganti nama menjadi PT Matahari Department Store Tbk (Matahari). 2010 Matahari dibeli oleh PT Meadow Indonesia (MI), suatu anak perusahaan dari Asia Color Company Limited (ACC). 2011 PT MI and Matahari bergabung, menggunakan Matahari sebagai entitas yang bertahan. 2013 Matahari terus melakukan ekspansi dengan membuka 9 gerai baru di seluruh wilayah Indonesia. Sampai akhir tahun, Matahari telah memiliki 125 gerai di 61 kota di seluruh Indonesia. Matahari mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar ritel department store modern dengan mencatat rekor tahunan penjualan dan pendapatan. Pada tahun ini 43,75% saham matahari dimiliki oleh publik. VISION AND MISSION Visi Menjadi Peritel Pilihan Utama Indonesia Matahari tidak hanya ingin menjadi jaringan department store yang terbesar dan terpercaya tetapi juga menjadi pilihan utama konsumen Indonesia dalam mendapatkan semua kebutuhan fashion mereka. Matahari terus berusaha untuk memenuhi setiap ekspektasi pelanggan dengan memberikan pengalaman berbelanja yang berkualitas sesuai dengan cita rasa khas masyarakat Indonesia. Misi

Secara konsisten menyediakan beragam produk fashion yang tepat serta layanan terbaik untuk meningkatkan kualitas hidup konsumen. Pertumbuhan konsumen Matahari tidak hanya berdampak pada meluasnya lokasi gerai Matahari, tetapi juga meningkatnya ragam pilihan busana fashion, perlengkapan rumah tangga dan produk kecantikan yang ditawarkan. Dengan memelihara hubungan yang erat dengan pelanggan, Matahari ingin senantiasa menyesuaikan diri dengan setiap perubahan gaya hidup pelanggan, mengantisipasi kebutuhan masa depan, dan memastikan gerai Matahari tetap menjadi tempat yang menarik untuk berbelanja dengan staf yang cekatan dan berwawasan. Tabel : 9 komponen misi Matahari Komponen Misi Kandungan komponen misi dalam misi Matahari Pelanggan Masyarakat kelas menengah Barang/jasa busana fashion, perlengkapan rumah tangga dan produk kecantikan Pasar Pasar dalam negeri Teknologi Tidak mengembangkan teknologi tertentu Komitmen dalam Menyesuaikan diri dengan setiap perubahan gaya bertahan, hidup pelanggan, mengantisipasi kebutuhan masa bertumbuh dan depan, dan memastikan gerai Matahari tetap menjadi keuntungan tempat yang menarik untuk berbelanja denga staf yang cekatan dan berwawasan Filosofi Konsistensi bisnis dengan mengutamakan pelanggan Karyawan Aset berharga, berusaha untuk mendidik, melatih dan mengembangkan karyawan sehingga sadar akan tugas dan kewajiban Public Image Departement store yang terbesar dan terpercaya di Indonesia Self Concept Diferensiasi produk dengan memberikan pelayanan dan kemudahan bagi konsumen C.

BUSINESS MODEL

Business Model Canvas

D. 

  

GENERAL STRATEGIES Berikut beberapa hal yang dilakukan Matahari untuk mencapai visi dan misinya : Secara berkelanjutan membuka gerai-gerai baru di berbagai lokasi. Pada 2011 Matahari membuka 9 gerai baru, 13 gerai baru di 2012, dan 9 gerai baru di 2013. Sejak 31 Desember 2013, Perseroan telah menandatangani delapan Memorandum of Understanding (MOU) untuk pembukaan gerai baru di berbagai daerah di 2014, dan empat MOU untuk pembukaan gerai baru di 2015 Membuat dekorasi, tampilan dan tata ruang gerai yang menarik dan berkesan bagi konsumen serta membuat konsumen nyaman sehingga meningkatkan kepuasan konsumen. Selain itu dilakukan juga perbaikan gerai secara berkala tiap tahunnya. Melakukan promosi melalui berbagai media, Matahari beriklan sepanjang tahun melalui direct mail, surat kabar, majalah, banner dan surat edaran. Selain website, Matahari juga hadir melalui akun Facebook dan Twitter Untuk menekankan merek Matahari sebagai ritel mode terdepan, Perseroan secara rutin mensponsori dan berpartisipasi dalam acara-acara fashion, termasuk Gadis Sampul, Jakarta Fashion Week 2014, Jakarta Kids Festival, dan Wajah Femina.



     

II.

Meluncurkan program Loyalty Program Matahari Club Card (MCC) untuk menjaga hubungan jangka penjang dengan konsumen. Pemegang kartu MCC dapat menikmati serangkaian manfaat yang luas seperti poin rewards, kesempatan berbelanja eksklusif dan kerja sama dengan pihak ketiga termasuk diskon spesial di lebih dari 120 outlet hotel. Merancang program pemasaran yang lebih akurat dengan menggunakan data yang diperoleh dari penggunaan MMC, melalui penggunaan kartu itu perusahaan dapat memantau perilaku pembelian konsumennya. Membuat pusat pemulihan bencana yang dikelola oleh pihak ketiga untuk menaggulangi gangguan pada pusat data utama yang memuat informasi-informasi krusial mengenai perusahaan. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia perusahaan dengan melakukan program-program pelatihan untuk membangun budaya yang berorientasi pada konsumen. Melakukan survey kepuasan karyawan secara berkala untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di lapangan serta berusaha mengatasi masalah tersebut sehingga dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawannya. Memperbaiki pelayanan kepada konsumen dengan meluncurkan fitur call center khusus untuk layanan konsumen. Meningkatkan kenyamanan konsumen melalui berbagai fasilitas seperti kamar kecil, ruang shalat, ruang duduk, parkir mobil dan layanan bungkus kado, selian itu perusahaan juga menawarkan lebih banyak kemudahan, seperti pembayaran barang di satu gerai dan pengambilan di gerai lainnya.

PROBLEMS DESCRIPTION Dalam rangka mengembangkan PT Matahari Departement Store , kami mengidentifikasi tantangan – tantangan atau problem yang harus dihadapi Matahari Departement Store dengan menganalisis dan menjabarkan setiap masalah yang berpotensi muncul dari masing – masing sasaran yang ingin di capai oleh PT Matahari Departement Store . Masalah yang dihadapi PT Matahari Departement Store adalah sulitnya meningkatkan upaya untuk memacu mesin pertumbuhan Matahari Departement store untuk masa depan di tengah tengah perhambatan ekonomi Indonesia dan persaingan industry yang semakin Intensif. Perlambatan ekonomi Indonesia dapat jelas terlihat dari terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar serta tidak stabilnya harga bahan bakar dunia. Kita juga melihat adanya sensitivitas terhadap suatu product maupun branding terhadap sebuah fashion yang mempengaruhi perilaku konsumen, selain itu PT Matahari Departement Store belum menjadi market leader, Tantangan

lainnya adalah bagaimana pendanaan yang akan di lakukan oleh PT Departement store, Biasnya Segmentansi yang dilakukan oleh PT Departement Store juga menjadi titik yang perlu di evaluasi. Untuk keadaan ini kami memberikan beberapa solusi yang dapat dicapai PT Departement Store III. A.

Matahari Matahari melewati Matahari

EXTERNAL ANALYSIS PORTER’S FIVE-FORCES MODEL

ANCAMAN CALON PENDATANG BARU (THREAT OF NEW ENTRANTS) Ancaman calon pendatang baru pada dasarnya bersifat “sedang” karena pasar yang ada sekarang ini sudah demikian didominasi oleh banyak pemain besar baik lokal maupun asing. Untuk dapat masuk ke dalam industri ini sedikitnya dibutuhkan modal, pengalaman, dan jaringan distribusi luas yang cukup menyulitkan bagi calon pendatang baru. Analisis ancaman calon pendatang baru: 1. Skala ekonomis pada industri ritel cukup tinggi dan calon pendatang baru harus bisa mendapatkan keuntungan finansial yang memadai agar dapat terus 
 melakukan investasi baru. 2. Kebutuhan akan modal cukup besar tergantung pada bentuk format yang akan dimasuki. Calon pendatang baru yang bermodal besar lebih mempunyai kesempatan untuk dapat melakukan ekspansi usaha bersaing dengan pemain yang sudah ada atau memasuki 
 pangsa pasar baru. 3. Pemahaman terhadap tehnologi 
 job reenggering terutama yang berkaitan dengan teknologi informasi sangat diperlukan agar perusahaan dapat memperoleh efisiensi yang tinggi dan penghematan di berbagai sektor. Untuk itu diperlukan

seperangkat keras sarana penunjang dan sumber daya manusia yang menguasai tehnologi tersebut. 4 4. Beragamnya alternatif tempat berbelanja dan harga yang ditawarkan menyebabkan loyalitas konsumen rendah. 5. Hambatan umum antara lain sulitnya membangun jaringan distribusi yang luas dan kuat karena masih terbatasnya prasarana atau infrastruktur yang ada. ANCAMAN PRODUK PENGGANTI (THREAT OF SUBSTITUTE PRODUCT OR SERVICES) Ancaman dari produk pengganti atau substitusi dalam industri ritel dapat dikatakan bersifat “cukup kuat” karena sudah hadir jauh sebelum adanya industri ritel modern yaitu berupa pasar dan toko tradisional. Keunggulan dari adanya pasar dan toko tradisional ini adalah harga yang relatif lebih murah dan juga lokasi yang lebih dekat dengan tempat tinggal penduduk terutama bagi kalangan menengah ke bawah. Oleh karena itu peritel modern menentukan segmennya sendiri yaitu kalangan menengah ke atas. Selain itu adanya produk pengganti lain yang mulai berkembang saat ini, yaitu berupa sistem ritel dan berbelanja melalui saluran telepon, internet, maupun catalogue shopping. KEKUATAN TAWAR MENAWAR PEMASOK (BARGAINING POWER OF SUPPLIERS) Kekuatan dari pemasok dikatakan bersifat “sedang” disebabkan adanya saling ketergantungan dari posisi tawar menawar antara peritel dan pemasok atau sebaliknya. Persyaratan yang ditentukan oleh pemasok biasanya berdasarkan pada dua kriteria yaitu: secara kuantitatif dan kualitatif. Secara kuantitatif, peritel harus dapat memenuhi pemesanan atau pembelian dalam jumlah volume minimal tertentu. Sedangkan secara kualitatif, peritel harus dapat memperlihatkan prospek perusahaan dan keterbukaannya. Pemasok akan menilai apakah peritel sudah mempunyai infrastruktur yang baik dan manajemen yang baik. Hal ini penting karena pemasok berkepentingan untuk mengetahui dan memonitor setiap pergerakan dari barang- barang yang dijual. Pemasok umumnya berasal dari perusahaan manufaktur dan distributor. Saat ini terdapat banyak sekali jumlah industri ritel karena produk yang ditawarkanpun jumlah itemnya ribuan. Perusahaan ritel raksasa yang telah memiliki nama besar mempunyai posisi tawar yang cukup kuat terhadap produsen dan distributor sehingga mereka dapat memperoleh margin yang lebih besar dan mendapatkan diskon harga yang menyebabkan mereka bisa menjual barang dengan harga lebih murah. Peritel yang kuat adalah mereka yang dapat langsung berhubungan dengan distributor tanpa melalui perantara. Analisis kekuatan pemasok :

1.

Jumlah pemasok diperkirakan akan terus bertambah di masa depan apalagi dengan era perdagangan bebas yang sudah dibuka sehingga peritel dapat memasukkan barang- barang produk luar. Hal ini menyebabkan ketergantungan peritel terhadap

satu pemasok menjadi rendah dan makin banyaknya produk yang akan dijadikan pilihan alternatifnya.

2.

Peritel dapat saja menggantikan pasokan satu jenis barang dari satu pemasok ke pemasok lainnya.

3.

Pemasok mempunyai kepentingan akan kualitas produk akhir yang digunakan konsumen.

KEKUATAN TAWAR MENAWAR PEMBELI (BARGAINING POWER OF BUYERS) Kekuatan dari konsumen bersifat “kuat” karena mereka biasanya cenderung tidak loyal pada satu ritel tertentu dan dengan mudahnya merubah pola kebiasaan berbelanja sesuai dengan keinginan mereka. Jumlah konsumen pada industri ritel sangatlah besar berdasarkan jumlah penduduk Indonesia yang semakin meningkat, pada tahun 2003 berkisar 220 juta jiwa. Ancaman konsumen berkaitan dengan perubahan pola berbelanja masyarakat yang mempengaruhi strategi masing-masing peritel. Untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan setianya peritel melakukan berbagai upaya seperti yang dilakukan PT Matahari dengan program Matahari club Card yang diarahkan untuk memberi banyak kemudahan dan nilai tambah bagi konsumen.
 Analisis kekuatan konsumen: 1. Jumlah pembeli utama cenderung terus bertambah disebabkan adanya pertumbuhan jumlah wanita yang bekerja/berkarir dan juga banyaknya kaum pria yang ikut berbelanja dikarenakan mereka juga dapat menemukan kebutuhannya. 2. Daya beli diperkirakan akan meningkat seiring dengan membaiknya perekonomian Indonesia. 3. Konsumen banyak menerima informasi baik dari media cetak maupun elektronik sehingga mereka dapat membandingkan kualitas atau harga antar satu peritel dengan peritel lainnya. PERSAINGAN ANTAR PERUSAHAAN (RIVALRY AMONG EXISTING FIRMS) Persaingan antar perusahaan yang terjadi dalam format bisnis ritel yaitu antara format ritel tradisional dan modern, atau persaingan antara peritel lokal dan asing yang dapat dikatakan bersifat “kuat.” Di satu sisi daya beli masyarakat yang rendah sehingga tingkat konsumsinya pun rendah padahal jumlah gerai terus bertambah. Di sisi lain, besarnya jumlah penduduk dan makin stabilnya ekonomi makro dan kondisi keamanan dapat menarik minat calon pendatang baru untuk masuk melakukan investasi di Indonesia. Persaingan dalam industri ritel juga ditandai dengan hadirnya beragam format ritel baru yang timbul karena konsumen mencari alternatif berbelanja lain disesuaikan dengan kemampuannya. Format ritel baru yang dimaksud adalah berbentuk factory outlet,

specialty store, dan retail on-line.
 Analisis persaingan antar perusahaan: 1. Jumlah pesaing atau pemain dalam industri ritel cukup banyak terdiri dari peritel lokal tradisional, modern dan peritel asing dengan format ritel modern. Persaingan yang terjadi cukup tinggi. 2. Tingkat pertumbuhan ritel modern meningkat. 3. Biaya tetap yang dikeluarkan cenderung bertambah seiring dengan kenaikan harga-harga pokok seperti beban biaya listrik, telepon, upah tenaga kerja, dan biaya penyewaan ruang. 4. Diferensiasi produk diperlukan agar peritel mempunyai ciri khas yang membedakan dengan pemain lain misalnya dengan mengembangkan brand sales dll.

B.

DRIVING FORCES

Merupakan hal-hal yang mempunyai pengaruh terbesar dalam mengubah industri dan persaingannya. 1. Perubahan pertumbuhan Industri dalam jangka panjang

Dari tahun ke tahun industri ritel di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang pesat. Berdasarkan survey yang dilakukan Bank Indonesia, pada September 2014 saja penjualan retailer meningkat 17,9%. Peningkatan ini lebih tinggi daripada penjualan bulan sebelumnya yang hanya meningkat sebesar 8,9%. Berikut data mengenai penjualan real industri retail beberapa tahun belakangan :

Selain penjualan yang trend nya terus meningkat, jumlah pemain dalam industri retail ini juga terus meningkat dari tahun ke tahun, berikut data mengenai jumlah ritel beberapa tahun lalu : 2. Globalisasi Dengan adanya globalisasi ini maka menarik peritel asing untuk masuk di Indonesia. Sebab peritel asing melihat masih besarnya kesempatan untuk melakukan bisnis retail di Indonesia daripada di negara-negara lain di Asia Tenggara (98,7% retailer merupakan departement store, dimana di Indonesia jumlah departement store masih rendah, sekitar 2,7 departement store per juta orang, lebih rendah daripada negara Asia Tenggara lain yang mencapai 4 ,8 departement store per juta orang) selain itu menurut Euromonitor Indonesia merupakan pangsa apparel terbesar di Asian Tenggara, sehingga diperkirakan akan lebih banyak retailer asing yang masuk ke Indonesia dan persaingan industri retail akan menjadi lebih ketat. Pesaing asing yang baru-baru ini masuk ke Industri Retail Indonesia adalah PT Parkson Retail Group melalui akuisisi Centro yang telah membuka gerai pertamanya di Jakarta pada awal tahun ini. 3. Perubahan perilaku dan gaya hidup masyarakat Akhir – akhir ini masyarakat lebih suka berbelanja di retailer modern daripada di pasar tradisional. Perubahan ini terjadi karena masyarakat saat ini lebih menyukai kepraktisan, keterjangkuan dan kenyamanan yang diberikan oleh retailer-retailer modern, sehingga banyak yang mulai meninggalkan pasar tradisional. Berikut data mengenai presentase penduduk yang berbelanja di retailer modern :

C.

1.

2.

3.

4.

5.

KEY SUCCESS FACTORS Dalam menjalankan bisnisnya, terdapat beberapa faktor yang menjadi kunci kesuksesan perusahaan. Faktor-faktor tersebut adalah: Lokasi usaha. Pemilihan lokasi yang baik adalah faktor penting untuk keberhasilan bisnis ini. Lokasi yang dipilih bukan hanya sekedar yang strategis dan memiliki ukuran yang cukup besar (luas) namun juga perlu diperhatikan tentang masalah akses yang baik ke berbagai lokasi-lokasi penting lain, suasana yang menyenangkan, lahan parkir yang luas dan aman, mudah dijangkau serta harus lebih unggul dari pesaing. Tehnologi canggih. Teknologi diperlukan untuk efisiensi dan efektivitas dari berbagai kegiatan perusahaan. Penggunaan teknologi ini misalnya digunakan dalam sistem JIT, marketing, dan hubungan dengan konsumen. Tanpa teknologi yang canggih, perusahaan dalam industri retail akan sulit bersaing dengan perusahaan lain. Kelengkapan produk. Kelengkapan produk dan lancarnya pasokan merupakan hal penting untuk mengungguli pesaing. Perusahaan retail harus memastikan kelengkapan dan ketersediaan barang. Jika pesaing memiliki barang yang lebih lengkap, maka perusahaan akan dapat tersaingi. Begitu juga dengan adanya ketersediaan barang. Perusahaan retail yang mengalami stock out dapat disaingi oleh perusahaan lain. Superior atas infomasi mengenai core customer wants. Informasi mengenai kebutuhan dan keinginan juga diperlukan agar perusahaan dapat menyediakan produk yang tepat dan memiliki daya saing di mata konsumen. Produk-produk yang berkualitas dengan harga yang murah dan services yang mendukung. Harga yang murah tentu saja dapat menarik konsumen retail dan

merupakan alat persaingan industri retail. 6. Network terhadap produsen dan distribu...


Similar Free PDFs