Title | Asuhan GIZI I Kasus 5 |
---|---|
Author | andhini siti |
Course | Asuhan Gizi |
Institution | Universitas Diponegoro |
Pages | 15 |
File Size | 540.8 KB |
File Type | |
Total Downloads | 391 |
Total Views | 470 |
REVISI TUGAS ASUHAN GIZI I KASUS 5 nama nim DEPARTEMENILMUGIZIFAKULTASKEDOKTERAN UNIVERSITASDIPONEGORO SEMARANG 2017 Pemaparan Kasus Ny S (40 th) mengalami patah tulang betis kanan dan mengeluh nyeri pada kaki kanannya, nyeri pada tengkuk, dan pusing pada bagian kepala. Patah tulang yang terjadi pad...
REVISI
TUGAS ASUHAN GIZI I KASUS 5
nama nim
DEPARTEMENILMUGIZIFAKULTASKEDOKTERAN UNIVERSITASDIPONEGORO SEMARANG 2017
Pemaparan Kasus Ny S (40 th) mengalami patah tulang betis kanan dan mengeluh nyeri pada kaki kanannya, nyeri pada tengkuk, dan pusing pada bagian kepala. Patah tulang yang terjadi pada Ny S dikarenakan kecelakaan 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Ny S tampak lemas dan pucat dan di diagnosis fraktur tertutup Cruris Dextra dengan riwayat Diabetes Mellitus, Hiperurisemia dan Hipertensi. Terjadi penurunan napsu makan sejak 4 hari yang lalu seeblum masuk rumah sakit. Data antropometri TL 48 cm, BB 55,6 kg, data laboratorium : BUN 105,9 mg/dL, Creatinin 3,14 mg/dL, GDS 173 mg/dL, Kolesterol 256 mg/dL, TG 437 mg/dL, Hb 10 g/dL, Asam urat 12,3 mg/dL. Suhu tubuh 36,8oC, Tekanan darah 180/100 mmHg, Nadi 88x/menit, Ny S mengkonsumsi sumber KH yang bersumber dari nasi dan kentang. Sumber protein didapatkan dari telur, daging, ayam, bandeng, pindang, dan ikan tongkol. Sayur yang sering dikonsumsi oleh Ny s adalah sawi, gambas, wortel dan labu siam. Ny S sudah menghindari beberapa jenis sayuran yang tinggi purin (bayam kangkung, kol, nangka, kacang-kacangan, daun singkong dan daun pepaya). Menu sayuran lebih sering dengan cara sayur bening dan ditumis. Ny S sering mengkonsumsi teh dengan gula 1 ½ sdm, Ny S minum air putih sekitar ¾ botol besar untuk 1 hari. Ny S mengkonsumsi makanan yang digoreng sekitar 3 kali dalam seminggu. Sebelum Ny s terkena asam urat, ia sering mengkonsumsi jeroan, Ia mengaku bahwa lebih sering mengkonsumsi jeroan ayam dibandingkan dengan daging ayam. Berdasarkan hasil wawancara dengan FFQ didapatkan hasil total E yang dikonsumsi sebesar 913 kkal, cairan 1200 ml, lemak 31 g, kolesterol 97 g, P 28 g, KH 131 g, serat 5 gram.
I.
LATAR BELAKANG Dari sisi klinis, Ny.S berusia 40 tahun datang ke RS dengan keluhan mengalami patah tulang betis kanan dikarenakan kecelakaan 4 hari sebelum masuk RS dan mengeluh nyeri pada kaki kanannya, nyeri pada tengkuk, dan pusing pada bagian kepala. Ny S tampak lemas dan pucat. Ny.S didiagnosis fraktur tertutup Cruris Dextra dengan riwayat Diabetes Mellitus, Hiperurisemia dan Hipertensi. Data Ny.S yaitu : Tinggi lutut
: 48 cm
TG
: 437 mg/dL
BB
: 55,6 kg
Hb
: 10 g/dL
BUN
: 105,9 mg/dL
Asam urat
: 12,3 mg/dL
Creatinin
: 3,14 mg/dL
Suhu tubuh
: 36,8˚C
GDS
: 173 mg/dL
Tekanan darah : 180/100 mmHg
Kolesterol
: 256 mg/dL
Nadi
: 88x/menit.
Berdasarkan asupan, Ny.S sering mengkonsumsi teh dengan gula 1 ½ sdm, Ny S minum air putih sekitar ¾ botol besar untuk 1 hari. Ny S mengkonsumsi makanan yang digoreng sekitar 3 kali dalam seminggu. Sebelum Ny S terkena asam urat, ia sering mengkonsumsi jeroan, Ia mengaku bahwa lebih sering mengkonsumsi jeroan ayam dibandingkan dengan daging ayam. Konsumsi sumber KH yang bersumber dari nasi dan kentang. Sumber protein didapatkan dari telur, daging, ayam, bandeng, pindang, dan ikan tongkol. Sayur yang sering dikonsumsi sawi, gambas, wortel dan labu siam dan sudah menghindari beberapa jenis sayuran yang tinggi purin (bayam kangkung, kol, nangka, kacang-kacangan, daun singkong dan daun pepaya). Menu sayuran lebih sering dengan cara sayur bening dan ditumis. Hasil wawancara FFQ Ny.S : Total Energi : 913 kkal Cairan
: 1200 mL
Lemak
: 31 gram
Kolesterol
: 97 gram
Protein
: 28 gram
Karbohidrat
: 131 gram
Serat
: 5 gram
Maka dari itu, berdasarkan diagnosis fraktur tertutup Cruris Dextra dengan riwayat Diabetes Mellitus, Hiperurisemia dan Hipertensi, serta turunnya asupan makan Ny.S, maka termasuk dalam masalah gizi
II.
SKRINING ( DATA UMUM)
A. Pemilihan Metode Skrining. Ny.S berusia 40 tahun, metode skrining yang digunakan adalah Nutrition Risk Screening (NRS-2002). Screening ini berfungsi untuk mendeteksi kurang gizi dan risiko kurang gizi di RS. Ny.S merupakan pasien yang datang di RS yang mengalami patah tulang betis kanan dan mengeluh nyeri pada kaki kanannya, nyeri pada tengkuk, dan pusing pada bagian kepala. Maka dari itu, screening NRS-2002 tepat untuk Ny.S. B. Pengisian Form Skrining
ü ü ü ü
2
1
3
C. Membuat Kesimpulan Kuesioner. Berdasarkan hasil screening NRS, Ny.S mendapatkan total score 3 yang berarti pasien termasuk dalam resiko gizi. Maka dari itu, Ny.S perlu dilakukan proses asuhan gizi terstandar. III.
ASSESMENT GZI A. Data Antropometri (AD) DOMAIN
INTERPRETASI
DATA
AD-1.1.1
TB
163 cm
AD-1.1.2
BB
55.6 kg
AD-1.1.5
IMT
20.92 kg/cm2
Normal
Kesimpulan : Status gizi Ny.S tergolong status gizi baik karena IMT nya normal B. Data Biokimia (BD) DOMAIN
DATA
KET
KADAR
INTERPRETASI
NORMAL BD-1.2.2
BD- 1.2.1
BD-1.5.2
Creatinin
BUN
mg/dL
105.9
20-40
mg/dL
mg/dL
Asam urat Asam Urat
Hemoglobin
Tinggi
Tinggi...