Buku Pedoman Reparasi(BPR)/Manual Book Vario 125 PGM-FI PDF

Title Buku Pedoman Reparasi(BPR)/Manual Book Vario 125 PGM-FI
Pages 311
File Size 31.1 MB
File Type PDF
Total Downloads 142
Total Views 989

Summary

dummytext 1. INFORMASI UMUM 1 PERATURAN SERVIS ···························· 1-2 TITIK-TITIK PELUMASAN & SEAL ········· 1-13 IDENTIFIKASI MODEL ··························· 1-2 ALUR KABEL & KABEL BODY·············· 1-15 SPESIFIKASI ········································ 1-4 SISTEM PENGATURAN...


Description

Accelerat ing t he world's research.

Buku Pedoman Reparasi(BPR)/Manual Book Vario 125 PGM-FI Sutrisno Hadi

Related papers CARA MENGGUNAKAN BUKU INI ryan sat ria

BPRKarisma Nashir Al Ikhwan G Sepeda Mot or Pendingin karburat or pengapian Andri Hermawan

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

dummytext

1. INFORMASI UMUM 1

PERATURAN SERVIS ···························· 1-2

TITIK-TITIK PELUMASAN & SEAL ········· 1-13

IDENTIFIKASI MODEL ··························· 1-2

ALUR KABEL & KABEL BODY·············· 1-15

SPESIFIKASI ········································ 1-4

SISTEM PENGATURAN EMISI··············· 1-24

TORSI PENGENCANGAN ······················· 1-9

1-1

dummyhead

PERATURAN SERVIS INFORMASI UMUM

1. Pakailah suku cadang dan pelumas yang direkomendasikan oleh Honda atau fsejenisnya. Part-part yang tidak memenuhi spesifikasi-spesifikasi rancangan dari Honda dapat mengakibatkan kerusakan pada skuter. 2. Pakailah masing-masing special tool yang dirancang untuk skuter ini untuk menghindari kerusakan dan perakitan yang tidak benar. 3. Gunakanlah hanya tool-tool metric ketika menservis skuter. Baut, mur dan sekrup sistem metrik tidak dapat saling tukar dengan pengikat sistem Inggris. 4. Pasang gasket, O-ring, pin split, dan plat pengunci baru pada waktu perakitan kembali. 5. Sewaktu mengencangkan baut atau mur, mulailah dengan baut dengan diameter yang besar atau baut yang di bagian dalam terlebih dahulu. Kemudian kencangkan secara bersilang dengan torsi sesuai spesifikasi dalam langkah-langkah bertahap kecuali apabila ditentukan urutan tertentu yang lain. 6. Bersihkan semua part dalam pelarut pembersih pada waktu pembongkaran. Lumasi setiap permukaan luncur sebelum perakitan kembali. 7. Setelah perakitan, periksalah semua part terhadap pemasangan yang benar dan cara kerja part tersebut. 8. Alurkan semua kabel-kabel listrik seperti diperlihatkan pada Alur Kabel dan Kabel Body (hal. 1-15). 9. Jangan membengkokkan atau memelintir kabel-kabel pengaturan. Kabel pengaturan yang rusak tidak dapat bekerja dengan lancar dan dapat macet atau mengikat.

SINGKATAN-SINGKATAN Di dalam buku ini dipakai singkatan-singkatan sebagai berikut untuk mengidentifikasi part atau sistem yang bersangkutan. Istilah singkatan CBS Sensor CKP DLC DTC ECM Sensor ECT MIL PGM-FI SCS connector Sensor TP Sensor VS

Kepanjangan Combined brake system Sensor Crankshaft Position Data Link Connector Diagnostic Trouble Code Engine Control Module Sensor Engine Coolant Temperature Malfunction Indicator Lamp Programmed Fuel Injection Service Check Short connector Sensor Throttle Position Sensor Vehicle Speed (kecepatan kendaraan)

DESTINATION CODE Di dalam buku ini dipakai singkatan-singkatan sebagai berikut untuk mengidentifikasi part atau sistem yang bersangkutan. DESTINATION CODE IN

REGION Indonesia

IDENTIFIKASI MODEL Buku Pedoman Reparasi ini digunakan untuk dua tipe Honda VARIO TECHNO . • ANC125BSI: Rem cakram depan • ANC125BCI: Combined brake system

1-2

dummyhead

NOMOR SERI Nomor seri rangka [1] dicetak pada dudukan jok seperti diperlihatkan.

[1]

Nomor seri mesin [1] dicetak pada sisi kiri bawah crankcase.

[1]

Nomor identifikasi throttle body [1] dicetak pada bagian kiri bawah throttle body.

[1]

1-3

dummyhead

SPESIFIKASI SPESIFIKASI UMUM DIMENSI

RANGKA

MESIN

SISTEM PENGIRIMAN BAHAN BAKAR PERALATAN PENGGERAK KELISTRIKAN

1-4

BAGIAN Panjang keseluruhan Lebar keseluruhan Tinggi menyeluruh Jarak sumbu roda Tinggi jok Tinggi pijakan kaki Jarak terendah ke tanah Berat motor siap pakai Jenis rangka Suspensi depan Jarak pergerakan as roda depan Suspensi belakang Jarak pergerakan as roda belakang Ukuran ban depan Ukuran ban belakang Merek ban Depan Belakang Rem depan Rem belakang Sudut caster Panjang trail Kapasitas tangki bahan bakar Diameter dan langkah Volume langkah Perbandingan kompresi Peralatan penggerak valve Intake valve membuka pada pengangkatan 1 mm menutup pada pengangkatan 1 mm Exhaust membuka pada pengangkatan 1 mm valve menutup pada pengangkatan 1 mm Sistem pelumasan Jenis pompa oli Sistem pendinginan Saringan udara Berat kosong mesin Jenis Diameter throttle

SPESIFIKASI 1.904 mm 689 mm 1.103 mm 1.281 mm 765 mm 275 mm 128 mm 112 kg Jenis under bone Fork teleskopik 81 mm Unit swing (unit berayun) 75 mm 80/90 - 14M/C 40P 90/90 - 14M/C 46P FT235 (SRI) FT235 (SRI) Rem cakram hidrolik Mekanis (Mechanical leading trailing) 26°30’ 82,5 mm 5,5 liter 52,4 x 57,9 mm 124,8 cm3 11,0 : 1 2 valve, SOHC digerakan rantai tunggal 5° sebelum TMA 35° setelah TMB 30° sebelum TMB 0° TMA Tekanan paksa dan bak oli basah Trochoid Pendinginan dengan cairan Saringan kertas 30,6 kg PGM-FI 24 mm

Sistem kopling Perbandingan drive belt Reduksi akhir Sistem pengapian Sistem starter Sistem pengisian Sistem penerangan

Kopling kering, jenis centrifugal otomatis 2,6 : 1 – 0,82 : 1 10,552 (53/17 x 44/13) Full transistor Kickstarter dengan electric starter Alternator dengan output tiga fase Battery

dummyhead

SPESIFIKASI SISTEM PGM-FI BAGIAN Tahanan sensor ECT

SPESIFIKASI 1,0 – 1,3 kΩ 0,1 – 0,2 kΩ 11 – 13 Ω 24 – 27 Ω

(pada 40°C) (pada 100°C)

Tahanan injector (pada 24°C) Tahanan katup solenoid peninggi putaran stasioner (pada 20°C)

SPESIFIKASI SISTEM PENGAPIAN BAGIAN Busi Celah busi Tegangan puncak coil pengapian Waktu pengapian

SPESIFIKASI CPR7EA – 9 (NGK)/U22EPR – 9 (DENSO) 0,8 – 0,9 mm Minimum 100 V 12° sebelum TMA pada putaran stasioner

SPESIFIKASI SISTEM BAHAN BAKAR BAGIAN Nomor identifikasi throttle body Putaran stasioner mesin Pembukaan standard idle air screw Jarak main bebas handel gas Tekanan bahan bakar pada putaran stasioner Aliran pompa bahan bakar (pada 12 V)

SPESIFIKASI GQY2A 1.700 ± 100 menit-1 2 -3/8 putaran keluar dari posisi duduk penuh 2 – 6 mm 294 kPa Minimum 98 cm3/10 detik

SPESIFIKASI SISTEM PELUMASAN BAGIAN Kapasitas oli mesin Setelah penggantian periodik Setelah pembongkaran mesin Setelah pelepasan saringan oli Oli mesin yang direkomendasikan

Rotor pompa oli

D.D. body pompa oli D.L. rotor outer Jarak renggang body-ke-rotor outer Jarak renggang ke samping Jarak renggang pada ujung rotor

STANDARD 0,8 liter 0,9 liter 0,9 liter "Oli sepeda motor 4 tak" Honda atau yang setara Klasifikasi API: SG atau lebih tinggi (kecuali oli yang diberi label "energy conserving" pada label bundar servis API) Viskositas: SAE 10W-30 Standard JASO T 903: MB 23,150 – 23,180 22,970 – 23,000 0,15 – 0,21 0,040 – 0,130 0,15

Satuan: mm BATAS SERVIS – – –



– – 0,35 0,15 @@

SPESIFIKASI SISTEM PENDINGINAN BAGIAN Radiator dan mesin Tangki cadangan Tekanan pelepasan tutup radiator Thermostat Mulai membuka Terbuka penuh Pengangkatan valve (pada 100°C) Coolant yang direkomendasikan

Kapasitas coolant

SPESIFIKASI 0,51 liter 0,14 liter 108 – 137 kPa 74 – 78 °C 100 °C Minimum 8 mm Honda PRE-MIX Coolant

1-5

dummyhead

SPESIFIKASI CYLINDER HEAD/VALVE BAGIAN Kompresi cylinder Perubahan bentuk melengkung cylinder head D.L. Shaft rocker arm Camshaft Tinggi cam lobe (bubungan) Valve, valve guide

Jarak renggang valve D.L. valve stem D.D. Valve guide Jarak renggang stem ke guide

Bagian valve guide yang keluar di atas cylinder head Lebar valve seat Panjang bebas valve spring

IN/EX IN EX IN EX IN EX IN/EX IN EX

STANDARD 1.098 kPa pada 850 menit-1 – 9,960 – 9,972 33,6157 – 33,8557 33,393 – 33,633 0,10 ± 0,02 0,24 ± 0,02 4,975 – 4,990 4,955 – 4,970 5,000 – 5,012 0,010 – 0,037 0,030 – 0,057

IN/EX

10,55 – 10,85

IN/EX IN/EX

0,90 – 1,10 36,94

Satuan: mm BATAS SERVIS – 0,05 @@ @@ @@ – – 4,90 4,90 5,03 0,08 0,10 – 1,5 @@

SPESIFIKASI CYLINDER/PISTON BAGIAN Cylinder D.D. Kelonjongan Ketirusan Perubahan bentuk melengkung D.L. Piston Piston, ring piston, pin Titik pengukuran D.L. piston piston D.D. lubang pin piston D.L pin piston Jarak renggang piston-ke-pin piston Atas Jarak renggang ring piston-ke-alur Kedua ring Atas Celah pada ujung ring piston Kedua Oli (side rail) Jarak renggang cylinder-ke-piston D.D. ujung kecil connecting rod Jarak renggang connecting rod-ke-pin piston

STANDARD 52,400 – 52,410 – – – 52,370 – 52,390 6,5 dari bawah 13,002 – 13,008 12,994 – 13,000 0,002 – 0,014 0,015 – 0,055 0,015 – 0,055 0,10 – 0,25 0,25 – 0,45 0,20 – 0,70 0,01 – 0,04 13,010 – 13,028 0,010 – 0,034

Satuan: mm BATAS SERVIS 52,50 0,05 0,05 0,05 52,35 – 13,04 12,96 0,02 0,08 0,08 0,45 0,65 – 0,09 13,05 0,05

SPESIFIKASI KICKSTARTER/DRIVE PULLEY/ DRIVEN PULLEY/KOPLING BAGIAN Lebar drive belt Movable drive face

Kopling Driven pulley

1-6

D.D. bushing D.L. boss D.L. weight roller Ketebalan lapisan kanvas D.D. clutch outer Panjang bebas pegas driven face D.L. boss driven face D.D. movable driven face

STANDARD 22,0 23,989 – 24,052 23,960 – 23,974 19,92 – 20,08 – 125,0 – 125,2 103,1 33,965 – 33,985 34,000 – 34,025

Satuan: mm BATAS SERVIS 21,0 24,08 23,93 19,5 2,0 125,5 @@ 33,94 34,06

dummyhead

SPESIFIKASI CRANKCASE/CRANKSHAFT Crankshaft

BAGIAN Jarak renggang ke samping connecting rod Jarak renggang radial connecting rod Keolengan

STANDARD 0,10 – 0,35 0,004 – 0,016 –

Satuan: mm BATAS SERVIS 0,55 0,05 0,10

SPESIFIKASI FINAL REDUCTION BAGIAN Kapasitas oli final Setelah penggantian periodik reduction (transmisi) Setelah pembongkaran mesin Oli final reduction (transmisi) yang direkomendasikan

SPESIFIKASI 0,12 liter 0,14 liter "Oli sepeda motor 4 tak" Honda atau yang setara Klasifikasi API: SG atau lebih tinggi (kecuali oli yang diberi label "energy conserving" pada label bundar servis API) Viskositas: SAE 10W-30 Standard JASO T 903: MB

SPESIFIKASI RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI BAGIAN Kedalaman minimum alur telapak ban Tekanan udara ban dingin Keolengan as roda Keolengan pelek roda Fork

Pengemudi saja Pengemudi dan pembonceng Radial Aksial Panjang bebas pegas Keolengan pipa Minyak yang direkomendasikan Tinggi permukaan minyak Kapasitas minyak

STANDARD – 200 kPa (2,00 kgf/cm2, 29 psi) 200 kPa (2,00 kgf/cm2, 29 psi) – – – 292,5 – Minyak fork 79 62 ± 1,0 cm3

Satuan: mm BATAS SERVIS Sampai ke indikator – – 0,2 2,0 2,0 – 0,2 – – –

SPESIFIKASI RODA BELAKANG/SUSPENSI

225 kPa (2,25 kgf/cm2, 33 psi) 225 kPa (2,25 kgf/cm2, 33 psi) – –

Satuan: mm BATAS SERVIS Sampai ke indikator – – 2,0 2,0

STANDARD DOT 3 atau DOT 4 3,3 – 3,7 – 11,000 – 11,043 10,957 – 10,984 33,96 – 34,01 33,878 – 33,928 10 – 20

Satuan: mm BATAS SERVIS – 3,0 0,30 11,055 10,945 34,02 33,87 –

BAGIAN Kedalaman minimum alur telapak ban Tekanan udara ban dingin Keolengan pelek roda

Pengemudi saja Pengemudi dan pembonceng Radial Aksial

STANDARD –

SPESIFIKASI SISTEM REM Rem depan

Rem belakang

BAGIAN Minyak rem sesuai spesifikasi Ketebalan cakram rem Kelengkungan cakram rem D.D. master cylinder D.L. piston master cylinder D.D. cylinder caliper D.L. piston caliper Jarak main bebas handel rem belakang D.D. tromol rem belakang

130,0

131,0

1-7

dummyhead

SPESIFIKASI BATTERY/SISTEM PENGISIAN/ELECTRIC STARTER Battery

Alternator

BAGIAN Jenis Kapasitas Kebocoran arus listrik Tegangan Sudah dicharge penuh Perlu dicharge kembali Arus pengisian Normal Cepat Kapasitas

SPESIFIKASI YTZ6V 12 V – 5 Ah Maksimum 0,1 mA 13,0 – 13,2 V Di bawah 12,4 V 0,5 A/5 – 10 jam 2,5 A/1 jam 0,1456 kW/5.000 menit-1

SPESIFIKASI LAMPU/METER/SWITCH BAGIAN Lampu depan Lampu senja Lampu belakang Lampu rem Lampu plat nomor Lampu sein Lampu instrumen MIL Indikator lampu jauh Indikator sein kanan Indikator sein kiri Indikator peringatan suhu cairan pendingin (coolant) Sekring Sekring utama Sekring tambahan Penuh Tahanan sensor ketinggian bahan bakar Kosong (pada 20°C) Bohlambohlam

1-8

SPESIFIKASI 12 V – 25/25 W x 2 12 V – 3,4 W x 2 12 V – 5 W 12 V – 10 W x 2 12 V – 5 W 12 V – 10 W x 4 LED LED LED LED LED LED 25 A 10 A x 5 6 – 10 Ω 90 – 100 Ω

dummyhead

TORSI PENGENCANGAN TORSI PENGENCANGAN STANDARD JENIS PENGENCANG Baut hex 5 mm dan mur Baut hex 6 mm dan mur (termasuk baut flens SH) Baut hex 8 mm dan mur Baut hex 10 mm dan mur Baut hex 12 mm dan mur

TORSI N·m (kgf·m) 5,2 (0,5) 10 (1,0)

JENIS PENGENCANG Sekrup 5 mm Sekrup 6 mm Baut flens 6 mm (Termasuk NSHF) dan mur Baut dan mur flens 8 mm Baut dan mur flens10 mm

22 (2,2) 34 (3,5) 54 (5,5)

TORSI N·m (kgf·m) 4,2 (0,4) 9,0 (0,9) 12 (1,2) 27 (2,8) 39 (4,0)

TORSI PENGENCANGAN MESIN & RANGKA • Spesifikasi torsi pengencangan yang tertera di bawah ini adalah untuk pengencang yang sudah dispesifikasikan. • Pengikat lainnya harus dikencangkan dengan nilai torsi standard yang terdaftar di atas. RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST JUM LAH 6

DIAMETER ULIR. (mm) 4

TORSI N·m (kgf·m) 1 (0,1)

4

4

1 (0,1)

2 2

7 7

7,5 (0,8) 26,5 (2,7)

Baut pemasangan muffler

3

10

59 (6,0)

Baut pelindung muffler Baut as standar samping Mur pengunci as standar samping

2 1 1

6 10 10

10 (1,0) 10 (1,0) 29 (3,0)

JUM LAH 1 7 1 2

DIAMETER ULIR.(mm) 8 5 10 5

TORSI N·m (kgf·m) 8,5 (0,9) 1,1 (0,1) 16 (1,6) 10 (1,0)

1 1 1

12 30 8

24 (2,4) 20 (2,0) 23 (2,3)

1

8

23 (2,3)

1

8

6,4 (0,7)

JUM LAH 2

DIAMETER ULIR.(mm) 5

TORSI N·m (kgf·m) 3,4 (0,3)

1 1

10 12

12 (1,2) 24,5 (2,5)

BAGIAN Sekrup pemasangan unit lampu sein depan Sekrup pemasangan lampu kombinasi belakang Baut stud joint pipa exhaust Mur joint pipa exhaust

CATATAN

Lihat hal. 2-12 Untuk urutan pengencangan (hal. 2-12) Untuk urutan pengencangan (hal. 2-12)

PERAWATAN BAGIAN Mur pengunci kabel gas Sekrup cover rumah saringan udara Busi Mur pengunci sekrup penyetel valve Baut pembuangan oli mesin Tutup saringan kasa oli mesin Baut pemeriksaan oli final reduction (transmisi) Baut pembuangan oli final reduction (transmisi) Mur pengunci kabel penghubung equalizer (tipe CBS)

CATATAN

Oleskan oli mesin pada ulir dan permukaan duduk

SISTEM PGM-FI BAGIAN Sekrup torx katup solenoid peninggi putaran stasioner Sensor ECT Sensor O2

CATATAN

1-9

dummyhead

SISTEM BAHAN BAKAR JUM LAH 4

DIAMETER ULIR. (mm) 6

TORSI N·m (kgf·m) 12 (1,2)

1

4

2,1 (0,2)

2

5

3,4 (0,3)

1 1 2

5 8 6

3,4 (0,3) 8,5 (0,9) 12 (1,2)

JUM LAH 2

DIAMETER ULIR. (mm) 6

TORSI N·m (kgf·m) 10 (1,0)

JUM LAH 1

DIAMETER ULIR. (mm) 10

TORSI N·m (kgf·m) 1 (0,1)

JUM LAH 1 2

DIAMETER ULIR. (mm) 6 5

TORSI N·m (kgf·m) 10 (1,0) 5 (0,5)

Baut socket cam sprocket

2

5

8 (0,8)

Sekrup cam chain tensioner lifter Baut penahan pompa air Mur cylinder head

1 2 4

6 6 8

4 (0,4) 10 (1,0) 27 (2,8)

JUM LAH 4

DIAMETER ULIR. (mm) 8

TORSI N·m (kgf·m) 9 (0,9)

BAGIAN Mur plat pemasangan pompa bahan bakar Sekrup klem selang penghubung rumah saringan udara Sekrup torx katup solenoid peninggi putaran stasioner Sekrup dudukan kabel gas Mur pengunci kabel gas Baut pemasangan joint injector

CATATAN Untuk urutan pengencangan (hal. 6-8)

SISTEM PELUMASAN BAGIAN Baut pemasangan pompa oli

CATATAN

SISTEM PENDINGINAN BAGIAN Baut pembuangan radiator

CATATAN

CYLINDER HEAD/VALVE BAGIAN Baut stopper camshaft Baut stopper shaft rocker arm

CATATAN Oleskan oli mesin pada ulir dan permukaan duduk Oleskan oli mesin pada ulir dan permukaan duduk

Oleskan oli mesin pada ulir dan permukaan duduk

CYLINDER/PISTON BAGIAN Baut stud cylinder

CATATAN Lihat hal. 10-5

KICKSTARTER/DRIVE PULLEY/DRIVEN PULLEY/KOPLING BAGIAN Sekrup plat cover crankcase kiri Mur drive pulley face Mur kopling/driven pulley Mur clutch outer

JUM LAH 5 1

DIAMETER ULIR. (mm) 4 14

TORSI N·m (kgf·m) 3,2 (0,3) 59 (6,0)

1 1

28 12

54 (5,5) 49 (5,0)

JUM LAH 6 1

DIAMETER ULIR. (mm) 8 8

TORSI N·m (kgf·m) 23 (2,3) 23 (2,3)

JUM LAH 1

DIAMETER ULIR. (mm) 10

TORSI N·m (kgf·m) 69 (7,0)

Mur-U

1

10

49 (5,0)

Mur-U

1

10

59 (6,0)

CATATAN Oleskan oli mesin pada ulir dan permukaan duduk

FINAL REDUCTION (TRANSMISI) BAGIAN Baut final reduction case Baut pembuangan oli final reduction (transmisi)

CATATAN

PENURUNAN/PEMASANGAN MESIN BAGIAN Mur link penggantung mesin (Sisi rangka) Mur link penggantung mesin (Sisi mesin) Baut pemasangan atas shock absorber

1-10

CATATAN

dummyhead

RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI BAGIAN Baut socket cakram rem depan Mur as roda depan Baut socket fork Baut penjepit bottom bridge Baut pemasangan caliper rem Mur batang stang kemudi Sekrup as handel rem belakang (tipe standard) Mur as handel rem belakang (tipe standard) Top thread poros kemudi Mur pengunci poros kemudi

JUM LAH 4 1 2

DIAMETER ULIR. (mm) 8 12 8

TORSI N·m (kgf·m) 42 (4,3) 59 (6,0) 20 (2,0)

4 2 1 1

10 8 10 5

64 (6,5) 30 (3,1) 59 (6,0) 1 (0,1)

Baut ALOC; ganti dengan yang baru. Mur-U

1

5

4,5 (0,5)

Mur-U

1 1

26 26

– 74 (7,5)

Lihat hal. 15-23

JUM LAH 1

DIAMETER ULIR. (mm) 16

TORSI N·m (kgf·m) 118 (12,0)

1 1

10 8

59 (6,0) 26 (2,7)

JUM LAH 1

DIAMETER ULIR. (mm) 6

TORSI N·m (kgf·m) 10 (1,0)

1 2

8 4

5,4 (0,6) 1,5 (0,2)

1 1

10 6

18 (1,8) 1 (0,1)

1

6

1 (0,1)

1 1 2 1

6 4 10 5

6 (0,6) 1 (0,1) 34 (3,5) 1 (0,1)

1 1 1 2

5 5 5 5

4,5 (0,5) 1 (0,1) 4,5 (0,5) 4,3 (0,4)

CATATAN Baut ALOC; ganti dengan yang baru. Mur-U Oleskan cairan pengunci pada ulirulir.

RODA BELAKANG/SUSPENSI BAGIAN Mur as roda belakang Baut pemasangan atas shock absorber Baut pemasangan bawah shock absorber

CATATAN Mur-U Oleskan oli mesin pada ulir dan permukaan duduk

SISTEM REM BAGIAN Baut arm rem belakang Katup pembuangan caliper rem Sekrup tutup reservoir master cylinder rem Pin brake pad Baut as handel rem depan (tipe s...


Similar Free PDFs