Essay Kasus PT Indosat Ooredo ( Pengauditan 2) PDF

Title Essay Kasus PT Indosat Ooredo ( Pengauditan 2)
Author Elza Widia Paramitha
Course Akuntansi Pengantar
Institution Universitas Sebelas Maret
Pages 8
File Size 201.5 KB
File Type PDF
Total Downloads 436
Total Views 651

Summary

TUGAS MATA KULIAHPENGAUDITAN IIESSAY KASUS“ Kantor Akuntan Publik Ernst & Young (EY) di Indonesia, menyematkan label penyimpangan pemeriksaan, terhadap hasil audit pembukuan PT. Indosat Ooredo”Disusun Oleh : Elza Widia Paramitha (F0318043) Kelas : Pengauditan IIPENDAHULUAN1) Latar Belakang Salah...


Description

Essay Kasus PT. Indosat Ooredo

TUGAS MATA KULIAH PENGAUDITAN II ESSAY KASUS “ Kantor Akuntan Publik Ernst & Young (EY) di Indonesia, menyematkan label penyimpangan pemeriksaan, terhadap hasil audit pembukuan PT. Indosat Ooredo”

Disusun Oleh : Elza Widia Paramitha (F0318043) Kelas : Pengauditan II

Essay Kasus PT. Indosat Ooredo

PENDAHULUAN 1) Latar Belakang Salah satu manfaat dari jasa akuntan publik adalah memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan dan memastikan kesesuaian antara laporan keuangan yang disusun oleh manajemen dengan standar akuntansi yang ada. Laporan ini menjadi sangat penting karena laporan tersebut menginformasikan tentang apa yang dilakukan auditor dan kesimpulan yang diperolehnya. Lalu, bagaimana bila akuntan publik melakukan kesalahan dalam memberikan opini suatu laporan keuangan perusahaan yang diauditnya. Seperti kasus yang saat ini akan saya analisis yaitu kasus Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Suherman & Surja yang merupakan afiliasi Ernst & Young (EY) di Indonesia, didenda US$1 juta setelah regulator audit AS menyematkan label penyimpangan pemeriksaan, terhadap hasil audit pembukuan salah satu kliennya. 2) Penjelasan Kasus Disebutkan KAP Purwantono, Suherman & Surja telah merilis hasil audit sebuah perusahaan telekomunikasi Indonesia pada 2011, yang menampilkan opini berdasarkan buktibukti yang tidak memadai. Sebuah perusahaan mitra EY yang mengkaji kembali hasil audit tersebut menemukan kejanggalan bahwa hasil audit perusahan telekomunikasi itu tidak menyajikan dukungan yang memadai, mengenai pencatatan sewa 4.000 ruang di menara telpon selular. PCAOB mengungkapkan, hasil audit perusahaan akuntan publik afiliasi E&Y itu malah memberi opini wajar tanpa pengecualian. PCAOB juga mengungkapkan bahwa tak lama sebelum memeriksa hasil audit tahun 2012, KAP Purwantono, Suherman & Surja membuat lusinan audit baru “yang tidak semestinya”, yang menghambat penyelidikan. Berlandaskan temuan-temuan tersebut, PCAOB menindaklanjuti dengan mengenakan denda US$1 juta kepada KAP Purwantono, Suherman & Surja, dan memberi sanksi kepada dua mitranya. Hasil audit perusahaan telekomunikasi tahn 2011 itu melibatkan Roy Iman Wirahardja dan James Randall Leali, bekas direktur praktik profesional ET untuk Asia Pasifik. dengan status wajar tanpa pengecualian. PCAOB juga menyatakan tak lama sebelum dilakukan pemeriksaan atas audit laporan pada 2012, afiliasi EY di Indonesia menciptakan belasan pekerjaan audit baru yang “tidak benar” sehingga menghambat proses pemeriksaan. https://www.majalahict.com/ada-apa-ketika-afiliasi-ernst-young-salah-audit-keuangan-indosat/

Essay Kasus PT. Indosat Ooredo

3) Tujuan Essay 1.

Apakah penyebab KAP Ernst & Young memberikan label penyimpangan pemeriksaan terhadap hasil audit pembukuan PT. Indosat Ooredo

2.

Apakah KAP Ernst & Young Melanggar kode etik profesi akuntan publik?

PEMBAHASAN Bukan pertama kalinya KAP Ernst & Young melakukan pelanggaran kode etik profesi akuntan publik. Sebelumnya, juga terjadi kasus yang akhirnya kantor akuntan publik partner dari Ernst & Young dikenakan sanksi dikarenakan dinilai tak teliti dalam penyajian laporan keuangan PT Hanson International Tbk (MYRX). Atas kesalahan ini OJK memberikan sanksi membekukan Surat Tanda Terdaftar (STTD) selama satu tahun dan juga pada tahun 2017, Dewan kehormatan Ikatan Indonesia (IAI), Anton Silalahi menilai PT Ernst & Young melanggar Undang - Undang No.5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik karena melakukan audit investigasi terhadap laporan keuangan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. Kasus selanjutnya, merupakan kasus KAP Ernst & Young yang menampilkan opini berdasarkan bukti-bukti yang tidak memadai pada hasil audit PT. Indosat Ooredo yang akan dibahas pada essai ini. 1) Penyebab Kesalahan Pemberian Opini pada hasil audit PT. Indosat Ooredo Tujuan akhir dari proses audit sendiri adalah untuk menghasilkan suatu laporan audit, yang didalamnya berisi pendapat atau opini mengenai kewajaran laporan keuangan. Laporan keuangan yang telah di audit dan diberikan opini oleh akuntan publik dapat digunakan para pemakai laporan keuangan tersebut sebagai acuan dan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Seorang auditor sudah seharusnya dapat menghasilkan kualitas audit yang baik dan bertanggung jawab dalam merencanakan dan melaksanakan audit sehingga mendapatkan kepastian bahwa laporan keuangan tidak mengadung kesalahan material yang disebabkan kecurangan maupun kekeliruan (Audting Standards Boards 2011). Dengan banyaknya kasus - kasus pelanggaran kode etik ataupun manipulasi hasil audit seperti kasus Ernst & Young yang telah disebutkan, dapat membuat kepecayaan pemakai atau pengguna laporan hasil audit menjadi menurun. Keterlibatan dan kesalahan auditor terjadi dikarenakan auditor terlambat menyadari dan melaporkan ketidakberesan yang telah dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan. a. Sikap Skeptisisme Kegagalan auditor dalam mendeteksi kecurangan yang dilakukan manajemen perusahaan dapat terjadi dikarenakan rendahnya tingkat skeptisis yang dimiliki oleh auditor. Padahal merupakan hal yang penting bagi auditor untuk memiliki sikap skeptis yang tinggi agar dapat menentukan sejauh mana tingkat keakuratan dan kebenaran buktibukti maupun informasi yang diperoleh dari klien, agar tidak tercipta suatu kegagalan

Essay Kasus PT. Indosat Ooredo

dalam proses audit. Standar profesional akuntan publik mendefinisikan skeptisisme profesional sebagai sikap auditor yang mencakup pikiran yang selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi secara kritis terhadap bukti audit (SPAP, 2011). Menurut saya, pada kasus PT. Indosaat Ooredo ini, KAP Ernst & Young kurang mempunyai sikap sketisisme dalam melakukan pengauditan laporan keuangan PT. Indosat Ooredo dan tergesa - gesa dalam memberikan opini tanpa bukti - bukti yang memadai. b. Pengalaman dan Keahlian Pengalaman dan keahlian juga merupakan faktor penting yang harus dimiliki auditor. Pengalaman ditunjukkan dengan jam terbang auditor dalam melakukan tugasnya. Pengalaman ini dapat mempengaruhi auditor dalam memberikan opini. Semakin banyak pengalaman yang dimiliki auditor, maka auditor akan lebih dapat mendeteksi kecurangankecurangan yang ada pada laporan keuangan. Dengan demikian semakin tinggi kmampuan menentukan pendapat mana yang paling sesuai yang akan diberikan atas laporan keuangan yang diperiksa dengan tepat. Ernst & Young sendiri merupakan salah satu dari the Big Four auditors, bersama dengan PricewaterhouseCoopers (PwC), Deloitte Touche Tohmatsu (Deloitte), dan KPMG. Ernst & Young merupakan perusahaan global yang terdiri dari sejumlah perusahaan anggota, berarti dapat diyakini akan menghasilkan audit yang berkualitas dibandingkan dengan KAP kecil. Akan tetapi, ternyata ukuran sebuah KAP belum tentu menjamin kualitas dari hasil auditnya dilihat dari banyaknya kasus oleh KAP Ernst & Young. c. Situasi Dalam melaksanakan tugasnya, auditor terkadang dihadapkan pada berbagai macam situasi. Situasi yang memiliki resiko tinggi antara lain adanya hubungan istimewa, kualitas komunikasi, klien yang tidak kooperatif, klien baru pertama kali diaudit dan klien bermasalah (Suraida, 2005). Hubungan yang terjalin lama antara KAP dengan klien dapat berakibat negatif terhadap hasil audit yang dikeluarkan, dikarenakan rasa nyaman yang timbul. Di satu sisi auditor harus memperhatikan kredibilitas dan etika profesi dan di sisi lain auditor hatus menghadapi tekanan dari klien. Apabila auditor tidak dapat menolakt tekanan dari klien seperti tekanan personal, emosional ataupun keuangan maka hasil audit yang dikeluarkan dapat diragukan independensinya. Maka diperlukannya rotasi KAP untuk menghindari kasus yang terjadi seperti kasus PT. Indosat Ooredo dengan KAP Ernst & Young.

Essay Kasus PT. Indosat Ooredo

2. Apakah KAP Ernst & Young melanggar kode etik profesi? Seperti yang telah dikeluarkan oleh IAPI mengenai kode etik profesi akuntan publik dimana terdapat prinsip dasar yang harus diterapkan setiap individu dalam kantor atau jaringan kantor, baik yang merupakan anggota IAPI, maupun yang bukan merupakan anggota IAPI, yang memberikan jasa profesional yang meliputi jasa asurans dan jasa selain asurans. Lima prinsip dasar etika untuk Anggota adalah: (a) Integritas - bersikap lugas dan jujur dalam semua hubungan profesional dan bisnis. (b) Objektivitas - tidak mengompromikan pertimbangan profesional atau bisnis karena adanya bias, benturan kepentingan, atau pengaruh yang tidak semestinya dari pihak lain. (c) Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional - untuk mencapai dan mempertahankan pengetahuan dan keahlian profesional pada level yang disyaratkan untuk memastikan bahwa klien atau organisasi tempatnya bekerja memperoleh jasa profesional yang kompeten, berdasarkan standar profesional dan standar teknis terkini serta ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku dan bertindak sungguh-sungguh dan sesuai dengan standar profesional dan standar teknis yang berlaku. (d) Kerahasiaan - menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh dari hasil hubungan profesional dan bisnis. (e) Perilaku Profesional - mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan menghindari perilaku apapun yang diketahui oleh anggota mungkin akan mendiskreditkan profesi Anggota. a. Integritas Auditor harus melaksanan pekerjaanya secara jujur, hati - hati dan bertanggung jawab dimana harus membuat pengungkapan sebagaimana diharuskan oleh hukum atau profesi, dikarenakan integritas auditor membentuk keyakinan dan menjadi sebuah dasar kepercayaan terhadap kualitas hasil audit yang dikeluarkan. Akan tetapi dengan adanya kasus PT. Indosat Ooredo ini dimana gagal dalam menyajikan dukungan yang memadai, mengenai pencatatan sewa 4.000 ruang di menara telpon selular dan memberikan opini wajar tanpa pengecualian serta membuat lusinan audit baru “yang tidak semestinya”, yang menghambat penyelidikan. Hal ini dapat membuat integritas KAP Ernst & Young dapat diragukan, apalagi kasus seperti ini tidak hanya terjadi sekali. Apalagi KAP E&Y merupakan salah satu dari the Big Four auditors, seharusnya kualitas hasil audit serta integritasnya tidak usah diragukan lagi.

Essay Kasus PT. Indosat Ooredo

b. Objektivitas Sebuah kualitas audit didasarkan pada proses auditor dalam mendeteksi dan melaporkan salah saji material, proses pelaporan yang dilaporkan oleh auditor tergantung kepada dorongan auditor untuk menggungkapan pelanggaran tersebut. Sehingga dorongan untuk menggungkapkan ini tergantung pada independensi auditor. Integritas dan objektivitas merupakan hal yang sangat penting bagi auditor dimana kepercayaan pengguna laporan hasil audit sangat tergantung kepada kedua kode etik tersebut. Pada kasus ini ternyata KAP Ernst & Young gagal dalam menemukan kejanggalan bahwa hasil audit perusahan telekomunikasi itu tidak menyajikan dukungan yang memadai, mengenai pencatatan sewa 4.000 ruang di menara telpon selular. Sehingga, karena tidak tepat dalam mencatatkan akuntansi penjualan 2.500 menara kepada PT Tower Bersama Infrastructure Tbk yang diikuti dengan sewa kembali (leaseback), PT Indosat harus merevisi laporan keuangan 2010, 2011 serta 9 bulan pertama tahun 2012. Menurut manajemen Indosat, penyajian kembali laporan keuangan tersebut terkait dengan pencatatan akuntansi yang tepat untuk penjualan menara dimana pada 7 Februari 2012, Indosat setuju untuk menjual 2.500 menara telekomunikasi dan aset lainnya kepada TBIG dan anak perusahaannya, PT Solusi Menara Indonesia. c. Kompetensi dan Kehati - hatian profesional Demi menjaga kualitas dari hasil audit yang dikeluarkan oleh auditor, maka auditor harus memastikan bahwa setiap hasil yang dikeluarkan sudah berdasarkan standar

profesional

dan

standar

teknis

terkini

serta

ketentuan

peraturan

perundangundangan yang berlaku dan bertindak sungguh-sungguh dan sesuai dengan standar profesional dan standar teknis yang berlaku. Kehati - hatian sangat diperlukan dalam memeriksa laporan keuangan supaya terdapat keakuratan dan kebenaran buktibukti maupun informasi yang diperoleh dari klien, agar tidak tercipta suatu kegagalan dalam proses audit. Tetapi, sangat disayangkan bahwa PT. Ernst & Young malah tergesa - gesa dalam memberikan opini kepada laporan keuangan dari PT. Indosat Ooredo padahal belum adanya bukti - bukti yang memadai. Seharusnya KAP Ernst & Young bertanggung jawab dalam memeriksa dan memastikan bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh auditornya sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapka sehingga kegagalan dalam penyajian bukti pendukung perhitungan sewa 4000 menara seluler dalam laporan keuangan PT Indosat dapat terhindari.

Essay Kasus PT. Indosat Ooredo

KESIMPULAN Kasus kegagalan PT. Ernst & Young dalam dalam mengkaji kembali hasil audit dalam menemukan kejanggalan bahwa hasil audit perusahan telekomunikasi itu tidak menyajikan dukungan yang memadai, mengenai pencatatan sewa 4.000 ruang di menara telpon selular dan malah tergesa - gesa dalam memberikan opini wajar tanpa pengecualian, merupakan hal yang sangat disayangkan. Dengan, KAP Ernst & Young yang merupakan salah satu dari the Big Four auditors, integritas serta objektifitas yang merupakan hal penting dalam suatu profesi dan telah dibangun lama dapat menjadi diragukan oleh masyarakat atau pemakai laporan hasil audit. Maka diperlukannya sikap integritas dan terus berpegang pada kode etik yang berlaku dalam mengemban profesi sebagai akuntan publik sehingga dapat menghindari kasus ini terulang kembali.

DAFTAR PUSTAKA Ada Apa Ketika Afiliasi Ernst & Young Salah Audit Keuangan Indosat? (2017, April 7). Retrieved from Majalah ICT: https://www.majalahict.com/ada-apa-ketika-afiliasi-ernstyoung-salah-audit-keuangan-indosat/ Indonesia, I. A. (2020). Kode Etik Profesi Akuntan Publik. Jakarta : Institut Akuntan Publik Indonesia. Puspaningsih, A. (2017). KETEPATAN PEMBERIAN OPINI AUDITOR : SURVEY TERHADAP AUDITOR DI YOGYAKARTA. Jurnal Aplikasi Bisnis. Sarina Gabryela Aprilyanti Butar Butar, H. D. (2017). PENERAPAN SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Tandiontong, M. (2015). Kualitas Audit dan Pengukurannya. Bandung. Tempo. (2017, Februari 11). Ernst & Young Indonesia Didenda di AS, Ini Tanggapan Indosat. Retrieved from Tempo.co: https://bisnis.tempo.co/read/845617/ernst-youngindonesia-didenda-di-as-ini-tanggapan-indosat Standar Profesional Akuntan Publik. (2011). IAPI. Jakarta:Salemba Empat

Essay Kasus PT. Indosaat Ooredo

Elza Widia Paramitha F0318043...


Similar Free PDFs