Kebijakan Penetapan Tarif Barang Publik dan Swasta: Teori, Konsep dan Aplikasi PDF

Title Kebijakan Penetapan Tarif Barang Publik dan Swasta: Teori, Konsep dan Aplikasi
Author S. Dwiputrianti
Pages 159
File Size 10.6 MB
File Type PDF
Total Downloads 5
Total Views 84

Summary

Kebijakan Penetapan Tarif Barang Publik dan Swasta Konsep, Teori dan Aplikasi Septiana Dwiputrianti, SE, M. Com (Hons), PhD STIA LAN Bandung i|Page Kebijakan Penetapan Barng Publik dan Swasta: Konsep, Teori dan Aplikasi Hak Penerbitan pada STIA LAN Bandung Press Jalan Cimandiri No. 34-38 Bandung 401...


Description

Accelerat ing t he world's research.

Kebijakan Penetapan Tarif Barang Publik dan Swasta: Teori, Konsep dan Aplikasi Septiana Dwiputrianti

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Policy Tariff for Public and Privat e Goods/Services (Kebijakan Penet apan Tarif Barang Publik … Sept iana Dwiput riant i

Male Feminis Dan Kont ra Male Feminis Dalam Novel Trilogi Ronggeng Dukuh ilen geografi Kamus Ot onomi Daerah Darul Azis

Kebijakan Penetapan Tarif Barang Publik dan Swasta Konsep, Teori dan Aplikasi

Septiana Dwiputrianti, SE, M. Com (Hons), PhD

STIA LAN Bandung i|Page

Kebijakan Penetapan Barng Publik dan Swasta: Konsep, Teori dan Aplikasi Hak Penerbitan pada STIA LAN Bandung Press Jalan Cimandiri No. 34-38 Bandung 40114 Telpon: 022-4237375, Fax 022-4267683

Penulis: Septiana Dwiputrianti, SE, M. Com (Hons), Ph.D

Hak Cipta 2012 pada penulis Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang memperbanyak dan/atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, baik secara elektronik maupun mekanik, termasuk memfoto copy, merekam, atau dengan sistem penyimpanan lainnya, serta memperjualbelikannya tanpa mendapat ijin tertulis dari penerbit.

Edisi Pertama Cetakan Pertama 2012

ISBN: 978-979-97385-7-8

ii

Kata Pengantar

Bismillahirrohmannirrohim

Alhamdulillah, dengan mengucap Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan buku ini. Penerbitan buku ini dilandasi dengan semangat untuk selalu berusaha memenuhi kebutuhan referensi yang tepat dalam proses pembelajaran berkaitan dengan Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis, khususnya ‘Manajemen Ekonomi Publik’ yang khusus diselenggarakan oleh STIA LAN Bandung. Buku ini merupakan hasil pemikiran dan/atau hasil penelitian dosen beserta mahasiswa sebagai pengampu mata kuliah untuk Program Studi Manajemen Ekonomi Publik yang berbasis kepada studi literatur dan dokumentasi yang dilakukan secara bertahap. Berbagai studi kasus disampaikan dalam Kebijakan Penetapan Tarif di berbagai sektor diharapkan dapat memberikan informasi secara praktis dalam penerapan konsep dan teori yang dapat menjadi salah satu alternatif literatur yang berkualitas dalam proses pembelajaran. Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam penyelesaian buku ini tidak terlepas dari bantuan, dorongan bimbingan dan pengarahan yang diberikan oleh berbagai pihak. Penulis sangat menyadari masih ada kekurangan, oleh karena itu, saran dan masukan dari semua pihak sangat terbuka dan diharapkan untuk menyempurnakan buku ini. Pada akhirnya, dengan mengucapkan syukur dan sujud kepada Alloh SWT buku ini telah selesai. Semoga usaha hambaNYA untuk menyampaikan ilmu yang dapat bermanfaat untuk semua pihak.

Bandung, November 2012 Penulis,

Septiana Dwiputrianti

iii

Daftar Isi Glossary: ................................................................................................................... 1 Bab I Konsep Ekonomi Publik dan Barang/Pelayanan Publik Vs Swasta .... 2 A.

Teori Ekonomi .................................................................................... 2

B.

Perbedaan Konsep Barang/Pelayanan Publik dan Swasta ......... 3

C.

Pengertian dan Tujuan Kebijakan Tarif ......................................... 7 1.

Pengertian Kebijakan Tarif ........................................................ 7

2.

Tujuan Penetapan Tarif dan Kebijakannya ............................. 9

D.

Sistem Tarif ....................................................................................... 12

Bab II: Biaya dan Externalitas ............................................................................. 15 A.

Definisi dan Klasifikasi Biaya ......................................................... 15

B.

Activity Based Costing System ...................................................... 16

C.

Definisi Eksternalitas ....................................................................... 18

D.

Jenis Eksternalitas ............................................................................ 19

E.

Biaya yang Ditimbulkan Sebagai Dampak Eksternalitas ........... 21

BAB III PERAN PEMERINTAH DALAM KEBIJAKAN ................................. 23 A.

Peran Pemerintah ............................................................................. 23

B.

Kegagalan Pemerintah .................................................................... 26

C.

Pengertian dan Tujuan Organisasi Sektor Publik ....................... 27

D.

Penetapan Kebijakan Harga Pelayanan Publik ........................... 30

E.

Penetapan Kebijakan ....................................................................... 35 Mengapa Ditetapkan Tarif Pelayanan Publik?.................................. 37 Dasar Pembebanan Tarif Pelayanan Publik....................................... 38 5)

Kesamaan hak atau tidak diskriminatif. ................................ 39

6) Keseimbangan hak dan tanggung jawab, antara pihak pemberi pelayanan dan pihak penerima pelayanan........................................ 39 a.

Kompleksitas Strategi Harga Pelayanan Publik ................... 43

i|Page

F.

Perilaku Konsumen ......................................................................... 44 a.

Pengertian................................................................................... 44

b.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen ..... 45

BAB IV STUDI KASUS PENETAPAN KEBIJAKAN PENETAPAN TARIF SEKTOR PENDIDIKAN (studi kasus Pelayanan Pendidikan Tinggi di UPI, ITB, UNPAD) ......................................................................................................... 47 A.

Kasus Penetapan Tarif Pendidikan Tinggi ................................... 47

1.Tarif Pendidikan di Perguruan Tinggi Pasca Badan Layanan Umum ............................................................................................................... 49 2.

Tarif Dana Pengembangan di Perguruan Tinggi.................. 50

B.

Peranan Pendidikan Tinggi dalam Perekonomian Modern ...... 50

C.

Sekilas tentang Universitas Pendidikan Indonesia ..................... 52 1.

Sejarah Singkat Berdirinya UPI ............................................... 52

2.

Visi, Misi, dan Budaya Kerja UPI ............................................ 53

3.

Fasilitas dan Layanan UPI ....................................................... 54

D.

Kebijakan Penetapan Tarif Sekolah Bisnis ITB ........................... 56

E.

Besarnya Tarif versus Pelayanan yang Diperoleh ....................... 60 Visiting Professor dari Mancanegara.................................................. 60 Pelayanan Pengembangan Career....................................................... 60

Peningkatan tata kelola dan Standard Operating Procedures (SOP) untuk mencapai kelas dunia ............................................................................... 61 F. Kebijakan Penetapan Tarif Dana Pengembangan Lembaga (DPL) Bagi Mahasiswa Jalur UM-UPI ...................................................................... 63

G.

1.

Program reguler terdiri dari: ................................................... 63

2.

Program non-reguler yang terdiri dari: ................................. 64 Kesimpulan ....................................................................................... 68

BAB V STUDI KASUS PENETAPAN KEBIJAKAN PENETAPAN TARIF Sektor Kesehatan (studi Kasus Tarif RSUD Bandung) ................................... 70 A.

Latar Belakang .................................................................................. 70

B.

Dasar Hukum Kebijakan Tarif Layanan RSUD ........................... 72 ii

C.

Karakteristik Rumah Sakit Umum Milik Pemerintah ................ 72

D.

Jenis Layanan Rumah Sakit: ........................................................... 75

E.

Peranan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung ................ 76

F.

Ruang Rawat Inap, Fasilitas dan Tarif RSUD Kota Bandung.... 85

G.

Kebijakan Penetapan Tarif Rawat Inap di RSUD Kota Bandung.. ............................................................................................................. 86 Tarif Harga Pokok Rawat Inap ............................................................ 94

H.

Kesimpulan ....................................................................................... 95

BAB VI Kebijakan Tarif Cukai dan Pajak .......................................................... 98 A.

Arti Penting Tarif Cukai dan Pajak ............................................... 98

B.

Studi Kasus Kebijakan Tarif Cukai Rokok ................................... 99

C. Studi Kasus Kebijakan Tarif Pajak Kendaraan Bermotor di Provinsi Jawa Barat ........................................................................................ 102 D.

Penetapan Tarif Pajak Kendaraan Bermotor di Provinsi Jawa barat ........................................................................................................... 105

BAB VII Kebijakan Penetapan Tarif Pelayanan Pegadaian Emas Murni ... 110 A.

Latar Belakang Masalah ................................................................ 110

B.

Jenis Produk dan Layanan PT Pegadaian ................................... 110

C.

Kegiatan Usaha dan Penghimpunan Dana PT Pegadaian ....... 118

D.

1.

Sumber Dana PT Pegadaian .................................................. 118

2.

Proses Pinjaman atas Dasar Hukum gadai.......................... 120

3.

Kebijakan Penetapan Taif Penaksiran Emas Murni ........... 121 Kesimpulan Kebijakan Tarif dan Pelayanan PT Pegadaian ..... 128

BAB VIII Kebijakan Penetapan Tarif Ijin mendirikan Bangunan (IMB) di Kota Bandung ............................................................................................................... 130 A.

Latar Belakang Masalah ................................................................ 130

B.

Landasan Hukum IMB di Kota Bandung ................................... 131

C.

Konsep Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) .................................. 131

iii

D. (IMB)

Landasan Penilaian dan Indikator Izin Mendirikan Bangunan ........................................................................................................... 135 1.

Indikator IMB........................................................................... 135

2.

Persyaratan IMB ...................................................................... 136

3.

Mekanisme Pelayanan IMB ................................................... 136

4.

Jangka Waktu dan Biaya Penyelesaian IMB ........................ 137

E.

Perhitungan dan Eksternalitas IMB............................................. 138

F.

Kesimpulan ..................................................................................... 141

BAB IX Kebijakan Penetapan Tarif Honor Pegawai Negeri Sipil (PNS) vs NON PNS (studi Kasis PemDa Provinsi Jawa Barat) ................................... 142 A.

Latar Belakang ................................................................................ 142

B.

Dasar Hukum ................................................................................. 143

C.

Standar Anggaran Biaya Honor Non PNS ................................. 145

D.

Peran Pemerintah Dalam Penetapan Honor PNS ..................... 146

BAB X PENUTUP................................................................................................ 148 Daftar Pustaka ..................................................................................................... 149 Buku dan Jurnal ....................................................................................... 149 Peraturan Perundang-Undangan .......................................................... 150 Internet ...................................................................................................... 151

iv

Glossary: Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor.

Obyek PKB

kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor.

Subyek PKB

orang pribadi, badan, pemerintah, pemerintah daerah, TNI dan Polri yang memiliki dan/atau menguasai kendaraan bermotor.

Wajib PKB

orang pribadi, badan, pemerintah, pemerintah daerah, TNI dan Polri yang memiliki dan/atau menguasai kendaraan bermotor.

1|Page

Bab I Konsep Ekonomi Publik dan Barang/Pelayanan Publik Vs Swasta A. Teori Ekonomi

Sejarah Perkembangan Teori Ekonomi adalah suatu pemikiran kapitalisme yang terlebih dahulu yang harus dilacak melalui sejarah perkembangan pemikiran ekonomi dari era Yunani kuno sampai era sekarang.Berikut beberapa Teori yang dikutip dari beberapa sumber : a. Aristoteles adalah yang pertama kali memikirkan tentang transaksi ekonomi dan membedakan di antaranya antara yang bersifat "natural" atau "unnatural". Transaksi natural terkait dengan pemuasan kebutuhan dan pengumpulan kekayaan yang terbatasi jumlahnya oleh tujuan yang dikehendakinya. Transaksi un-natural bertujuan pada pengumpulan kekayaan yang secara potensial tak terbatas. Dia menjelaskan bahwa kekayaan unnatural tak berbatas karena dia menjadi akhir dari dirinya sendiri ketimbang sebagai sarana menuju akhir yang lain yaitu pemenuhan kebutuhan. Contoh dati transaksi ini disebutkan adalah perdagangan moneter dan retail yang dia ejek sebagai "unnatural" dan bahkan tidak bermoral. b. Pigou berpendapat bahwa barang publik harus disediakan sampai suatu tingkat di mana kepuasan marginal akan barang publik sama dengan ketidakpuasan marginal (marginal disutility) akan pajak yang dipungut untuk membiayai program-program pemerintah atau untuk menyediakan barang public. Kelemahan Teori Pigou adalah karena didasarkan pada rasa ketidak puasan marginal masyarakat dalam membayar pajak dan rasa kepuasan marginal akan barang publik, 2|Page

sedangkan kepuasan dan ketidakpuasan adalah sesuatu yang tidak dapat diukur secara kuantitatif karena sifatnya ordinal. c. Niccolò Machiavelli dalam karyanya The Prince adalah penulis pertama yang menyusun teori kebijakan ekonomi dalam bentuk nasihat. Dia melakukannya dengan menyatakan bahwa para bangsawan dan republik harus membatasi pengeluarannya, dan mencegah penjarahan oleh kaum yang punya maupun oleh kaum kebanyakan. Dengan cara itu maka negara akan dilihat sebagai “murah hati” karena tidak menjadi beban berat bagi warganya. Selama masa Early Modern period, mercantilists hampir dapat merumuskan suatu teori ekonomi tersendiri. Perbedaan ini tercermin dari munculnya negara bangsa di kawasan Eropa Barat yang menekankan pada balance of payments. d. Tokoh pemikir Islam juga memberikan sumbangsih pada pemahaman di bidang ekonomi. ibn Khaldun dari Tunis (1332–1406) menulis masalah teori ekonomi dan politik dalam karyanya Prolegomena, menunjukkan bagaimana kepadatan populasi adalah terkait dengan pembagian tenaga kerja yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi yang sebaliknya mengakibatkan pada penambahan populasi dalam sebuah lingkaran. Dia juga memperkenalkan konsep yang biasa disebut dengan Khaldun-Laffer Curve (keterkaitan antara tingkat pajak dan pendapatan pajak dalam kurva berbentuk huruf U). Terdapat dua bentuk dasar dari kegagalan pasar terkait dengan barang publik: underconsumption dan undersupply. Dalam kasus barang nonrival, exclusion adalah tidak diinginkan karena menghasilkan underconsumption. Tetapi tanpa exclusion, yang mana terdapat masalah undersupply. Keengganan individu berkontribusi secara sukarela untuk menyediakan barang publik akan menimbulkan masalah free rider. B. Perbedaan Konsep Barang/Pelayanan Publik dan Swasta Menurut Mangkoesubroto (1993:4) barang publik karena memiliki dua sifat yaitu:

- Non rivalry, dimana penggunaan satu konsumen terhadap suatu barang tidak akan mengurangi kesempatan konsumen lain untuk mengkonsumsi barang tersebut. Setiap orang dapat mengambil manfaat dari barang. 3

- Non Excludable, dimana tidak ada yang dapat menghalangi siapapun untuk memperoleh manfaat dari barang tersebut atau dengan kata lain setiap orang dapat memiliki akses ke barang tersebut. Dalam konteks pasar, yang membayar maupun yang tidak membayar dapat menikmati barang tersebut. Jadi, barang publik murni adalah barang publik di mana biaya marginal untuk menyediakannya terhadap tambahan orang adalah nol dan di mana tidak mungkin melarang orang untuk menerima barang. Pertahanan nasional adalah salah satu dari sedikit contoh barang publik murni. Barang publik murni disediakan secara efisien ketika penjumlahan dari tingkat marginal substitusi (atas semua individu) adalah sama dengan transformasi marginal. Kurva permintaan untuk barang publik atau Kurva permintaan kolektif adalah penjumlahan secara vertikal dari permintaan individu yang ada dalam masyarakat. Sebaliknya, barang swasta adalah barang yang dapat disediakan melalui sistem pasar, yaitu melalui transaksi antara penjual dan pembeli (Mangkoesoebroto, 1993:3). Barang publik maupun barang privat dapat dibedakan antara barang publik murni dan barang publik campuran (quasi public), begitu juga dengan barang swasta dibedakan antara barang swasta murni dan barang swasta campuran (quasi private). Barang yang tidak dapat disediakan oleh sistem pasar ini disebut barang publik, yaitu barang yang tidak dapat disediakan melalui transaksi antara penjual dan pembeli, namun harus disediakan oleh pemerintah sebagai salah satu tugas fungsi pokoknya dalam menyediakan barang/layanan kepada kebutuhan masyarakatnya. Jika barang privat bebas tersedia maka akan terjadi over-consumpption. Ketika individu tidak membayar untuk mendapatkan barang, dia akan meminta sampai pada titik di mana keuntungan marginal yang dia terima dari barang tersebut sama

4

dengan nol. Kesejahteraan yang hilang dapat diukur oleh perbedaan individu yang ingin bayar dengan peningkatan output dan biaya produksi meningkat. Perbedaan antara barang swasta dan barang publik ditunjukkan pada Tabel 1 berikut :

Tabel 1 Barang Publik (Public) versus Barang Swasta (Private) Excludable

Non Excludable

Barang Swasta Murni :

Rival

- biaya Pengecualian rendah

Public):

- dihasilkan oleh Swasta

- barang

manfaatnya

dirasakan dan dikonsumsi

- dibiayai dari hasil penjualan

bersama (lebih dari 1 orang)

swasta

dan - disediakan melalui swasta

pemerintah

/kelompok

contoh : sepatu, bolpo...


Similar Free PDFs