Kumpulan SOP puskesmas PDF

Title Kumpulan SOP puskesmas
Author Loftyandra Natanabil
Pages 61
File Size 233.6 KB
File Type PDF
Total Downloads 427
Total Views 741

Summary

KUMPULAN PROTAP PUSKESMAS DAFTAR I SI SOP Penentuan Faktor Resti Untuk Ibu Hamil SOP Pengambilan Corpus Alienum di Telinga dan Hidung SOP Penatalaksanaan Jenasah HIV / Aids SOP Pemasangan NGT / Penduga Lambung SOP Pemasangan Kateter Urine SOP Memberikan oksigen SOP Menghisap Lendir SOP mengobati luk...


Description

KUMPULAN PROTAP PUSKESMAS DAFTAR I SI SOP Penentuan Faktor Resti Untuk Ibu Hamil SOP Pengambilan Corpus Alienum di Telinga dan Hidung SOP Penatalaksanaan Jenasah HIV / Aids SOP Pemasangan NGT / Penduga Lambung SOP Pemasangan Kateter Urine SOP Memberikan oksigen SOP Menghisap Lendir SOP mengobati luka tusuk paku SOP Penanganan Luka Bakar SOP Observasi Pasien Gawat SOP Orientasi petugas baru SOP Nebulaizer SOP / Protap Nebulasi Protap / SOP Kondisi Listrik Padam SOP / Protap Penanganan Demam Tifoid SOP / Protap pertolongan pada luka baru SOP / Protap Menerima Pasien Baru PROTAP TRIASE PROTAP / SOP PENANGANAN GASTROENTERITIS DI PUSKESMAS

PROTAP / SOP PENANGANAN DI ARE AKUT DI PUSKESMAS SOP PEMELIHARAAN ALKES/KEPERAWATAN SOP VISUM SOP MELAKUKAN SUNTIKAN SUBCUTAN SOP SUNTIKAN INTRA MUSKULER SOP penatalaksanaan syok anafilaktik SOP Pemberian Imunisasi DPT SOP Rujukan Neonatus Dengan Asfiksia SOP Pemberian Imunisasi Campak SOP Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid SOP Membimbing ibu cara menyusui yang baik SOP Pemasangan Infus SOP Pemberian Imunisasi BCG SOP Pemberian Immunisai Polio SOP Pemeriksaan Denyut Jantung Janin SOP Pemberian Tablet Zat Besi Pada Ibu Hamil SOP ASUHAN ANTENATAL / PEMERIKSAAN KEHAMILAN SOP PENGISIAN KARTU BAYI SOP PENGISIAN KARTU ANAK SOP PENGISIAN KARTU IBU HAMIL

SOP Penentuan Faktor Resti Untuk I bu Hamil 1. Nama Pekerjaan Faktor Resti Untuk Ibu Hamil

2. Tujuan Sebagai acuan dalam menentukan factor resiko dan resiko tinggi pada ibu hamil

3. Ruang Lingkup Semua ibu hamil yang datang berobat ke UPTD Puskesmas Kendal Kerep

4. Ketrampilan Petugas 3.1

Dokter

3.2

Bidan

5. Alat dan bahan 5.1 Alat 5.1.1

Timbangan Berat badan

5.1.2

Pita pengukur lingkar lengan atas

5.1.3

Pengukur Tinggi Badan

5.1.4

Tensi Meter

5.1.5

Buku KIA ( Score Poedji Rochjati)

5.2 Bahan 5.2.1

Tidak ada

6. Instruksi Kerja Faktor Resiko Ibu Hamil diantaranya 6.1 Primi muda, hamil ke-1 umur kurang dari 16 tahun 6.2 Primi tua, hamil ke-1 umur lebih dari 35 tahun, atau terlalu lambat hamil ke-1 kawin lebih dari 4 tahun. 6.3 Terlalu lama hamil lagi, lebih dari 10 tahun. 6.4 Terlalu cepat hamil lagi, kurang dari 2 tahun 6.5 Terlalu banyak anak, Anak lebih dari 4 6.6 Terlalu tua, umur lebih dari 35 tahun 6.7 Tinggi badan kurang dari 145 cm 6.8 Pernah gagal kehamilan 6.9 Pernah melahirkan dengan tarikan tang / vakum 6.10

Pernah melahirkan dengan Uri dirogoh

6.11

Pernah melahirkan dengan diberi infuse/transfusi.

6.12

Pernah operasi seksio

6.13

Adanya penyakit pada ibu hamil : kurang darah, Malaria, TBC paru, Payah jantung, kencing manis dan penyakit menular seksual.

6.14

Adanya bengkak pada muka/tungkai dan tekanan darah tinggi.

6.15

Hamil kembar 2 atau lebih.

6.16

Hamil kembar air (Hydramnion).

6.17

Bayi mati dalam kandungan.

6.18

Kehamilan lebih bulan.

6.19

Hamil letak sungsang.

6.20

Hamil letak lintang.

6.21

Hamil dengan perdarahan.

6.22

Pre eklamsi berat (kejang)

Kriteria Faktor Resiko Tinggi Ibu Hamil diantaranya 6.23 HB kurang dari 8 gr %

6.24 Tekanan darah tinggi (Sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg) 6.25 Eklampsia 6.26 Oedema yang nyata 6.27 Perdarahan pervaginam 6.28 Ketuban pecah dini 6.29 Letak lintang pada usia kehamilan lebih dari 32 minggu 6.30 Letak sungsang pada primigravida 6.31 Infeksi berat / sepsis 6.32 Persalinan premature 6.33 Kehamilan ganda 6.34 Janin yang besar 6.35 Penyakit kronis pada ibu ; Jantung, paru, ginjal, dll 6.36 Riwayat obstetric buruk, riwayat bedah sesar dan komplikasi kehamilan.

Penatalaksanaan sesuai kelompok Resiko : 6.37. Jumlah skor 2, termasuk kelompok Bumil resiko rendah (KRR), pemeriksaan kehamilan bisa dilakukan bidan, tidak perlu dirujuk, tempat persalinan bisa di polindes, penolong bisa bidan. 6.38. Jumlah skor 6-10, termasuk kelompok Bumil resiko Tinggi (KRT), pemeriksaan kehamilan dilakukan bidan atau dokter, rujukan ke bidan dan puskesmas, penolong persalinan bidan atau dokter. 6.39. Jumlah skor lebih dari 12, termasuk kelompok Resiko Sangat Tinggi (KRST), pemeriksaan kehamilan harus oleh dokter, penolong harus dokter

7. Indikator Kinerja Faktor resti dapat diidentifikasi sedini mungkin sehingga dapat mengatasi akibat dari resti itu sendiri dan menurunkan angka kematian ibu.

8. Catatan mutu 8.1 Register Kohort Ibu Hamil 8.2 Register KIA 8.3 Status Ibu 8.4 Buku KIA 8.5 Laporan AMP

9. Referensi.

SOP Pengambilan Corpus Alienum di Telinga dan Hidung Pengertian Tujuan Kebijakan Prosedur

Memberikan tindakan pertolongan akibat adanya benda padat atau binatang yang masuk kedalam telinga dan hidung 1. Agar luka tidak terjadi infeksi lanjut 2. mengembaliukan fungsi indera PERSIAPAN ALAT : Streril 1. Bak instrumen a. Spuit irigasi 50 cc b. Pinset anatomis c. Pinset chirrugis d. Arteri klem 2. THT shet 3. Kassa dan depres dalam tromol 4. Handschone / gloves steril 5. Neerbeken (bengkok) 6. Lampu kepala 7. Kom kecil/ sedang 8. Tetes telingga 9. Cairan pencuci luka dan disinfektan (Cairan NS) Non Streril 1. Schort / gown 2. Perlak + alas perlak / underpad 3. Handschone / gloves bersih 4. Sketsel / tirai 5. Neerbeken / bengkok A PENATALAKSAAN CORPUS ALIENUM PADA TELINGA dan HIDUNG . 1. Perawat memberikan penjelasan pada pasien dan keluarga/pasien menandatangani Informed concern. 2. Perawat menyiapkan alat dan didekatkan pada pasien 3. Perawat memeriksa lokasi corpus alienum ditelingga baik dengan langsung atau memakai lampu kepala 4. Perawat menetukan tindakan yang akan dilakukan berdasarkan letak dan jenis benda yang masuk ke telingga / hidung antara lain : a. Benda Padat Biji-bijian dan Benda kotak a) Perawat memakai alat sonde telingga / hidung (ukuran sonde sesuai dangan ukuran biji didalam) b) Perawat memasukan sonde kedalam telinga / hidung dengan arah masuk melalui bagian luar biji-bijian tersebut. c) Setelah sonde masuk kedalam telingga / hidung dan posisi sonde sudah lebih dalam dari pada posisi biji-bijian, maka dilakukan pergerakan untuk mengeluarkan biji-bijian. d) Bila biji-bijian belum keluar dilakukan pengulangan mulai dari awal. b. Binatang 1) Lintah a) Perawat memasukan sonde kedalam telinga / hidung dengan arah masuk melalui bagian luar lintah tersebut. b) Setelah sonde masuk kedalam telingga / hidung dan posisi sonde sudah lebih dalam dari pada posisi lintah, maka dilakukan pergerakan untuk mengeluarkan lintah c) Perawat memakai alat sonde telingga / hidung (ukuran sonde sesuai dangan ukuran lintah didalam) d) Bila lintah belum keluar dilakukan pengulangan mulai awal

SOP Penatalaksanaan Jenasah HI V / Aids Pengertian

Jenazah adalah seseorang yang meninggal karena penyakit

Tujuan

1. 2.

KEBIJAKAN

1. 2.

Semua kendali dan tanggung jawab ada pada tenaga medis dan paramedis Peralatan dalam keadaan steril saat digunakan diawal dan dilakukan strilisasi ulang saat setelah pemakaian sesuai prosedur sterilisasi alat penanganan jenazah 3. Prosedur disini dengan semua prosedur semua ditangani oleh petugas mulai saat memandikan sampai menguburkan kecuali saat mensholati yang akan dipimpin oleh modin setempat 4. Pelaksana perawatan jenazah adalah bidan dan perawat tumpang 5. kewaspadaan dini dalam hal ini yang paling gencar saat ini adalah HIV-AIDS dan FLU burung, tetapi tidak menutup kemungkinan penyakit –penyakit lain yang berbahaya.

Prosedur

Alat Yang Disiapkan : Alat pelindung diri diantaranya : sarung tangan, pelindung muka (masker dan kaca mata), gaun/jubah/apron dan pelindung kaki

Upaya pencegahan standar atau pencegahan dasar pada semua kondisi Mencegah penularan secara kontak pada petugas atau masyarakat umum

Penatalaksanaan : 1. Petugas melakukan cuci tangan dengan menggunakan antiseptik bisa pilih salah satu antiseptik dan dilanjutkan dengan mencuci tangan kembali dengan air mengalir selama 2-5 Menit 2. Semua Petugas memakai alat pelindung semua alat haru dipakai pada saat menangani jenazah untuk mengurangi pejanan darah dan cairan tubuh jenazah 3. Petugas yang sudahberpakain lengkap mengangakat jenazah ke meja untuk dimandikan 4. Setelah selesasi dimandikan jenazah di siram dengan larutan kaporit , tunggu 5 – 10 menit dan bilas ulang dengan air sampai kering dengan dosis kaporit dengan konsentrasi 35 % : 14 dr kaporit dalam 1 liter air, kaporit dengan konsentrasi 60% : 8 gr kaporit dalam 1 liter air, kaporit dengan konsentrasi 70 % :7,1 % gr kaporit dalam 1 liter air 5. Setelah jenazah kering dilakukan pengkafanan dengan bungkus kain kafan yang harus dilakukan oleh petugas yang berpakaian lengkap 6. Setelah dikafani pasien dibungkus dengan plastik 7. Setelah petugas selesasi mengakfani petugas menyerahkan ke modin setempat untuk disholatkan 8. Modin memimpin pelaksanaan sholat jenazah sesuai pelaksanaan sholat jenazah 9. Selesai sholat, Selanjutnya jenazah diangkat oleh petugas ke keranda mayat untuk dibawa ke pamakaman 10. Pada saat sampai petugas menyerahkan kepada modin untuk melakukan ritual sesuai adat setempat , dan apabila lubang kuburan sudah siap maka selanjutnya pelaksanaan penguburan dapat dilaksanakan 11. Penguburan dilakukan oleh petugas sampai jenazah berada di tanah untuk selanjutnya sesuai penguburan di daerah setempat

SOP Pemasangan NGT / Penduga Lambung Pe nge rtian

Tujuan

Ke bijakan Prose dur

Me masukkan NGT (Pe nduga lambung) me lalui hidung ke dalam lamb ung. 1 . Me mb e ri makanan dan o b at-o b atan. 2 . Me mb ilas/ me ngumb ah lamb ung Se b agai acuan untuk me lakukan tindakan pe masang NGT 1 . Me mb ilas/ me ngumb ah lambung 2 . Me mb e ri makanan dan o b at-o b atan. -1 Pe rawat yang te rampil -2 Te rse dia alat-alat le ngkap Pe rsiapan alat : 1 .NGT 9 . Ste to sco pe 2 . Ple ste r 1 0 . Spuit 1 0 cc 3 . Gunting 1 1 . aq uade s dalam Ko m 4 . Be ngko k 1 2 . o b at- o b atan/ makanan yang akan 5 . Sarung tangan dimasukan 6 . aqua Je lly 1 3 . . c o ro ng 7 . Pe rlak + Pe ngalas 1 4 . kasa 8 . Alat tulis 1 5 . spate l PENATALAKSANAAN 1 . Me nje laskan tujuan pe masangan NGT pada ke luarga pasie n 2 . Me mb awa alat-alat ke de kat pasie n 3 . Me ngatur po sisi pasie n se suai de ngan ke adaan pasie n 4 . Me masang pe rlak + pe ngalas pada dae rah dada 6 . Me ncuci tangan dan me makai sarung tangan 7 . Me ngukur dan me mb e ri tanda pada NGT yang akan dipasang le b ih kurang 4 0 -4 5 c m (diukur mulai dahi s/ d pro xe sus xypo ide us) 8 . Me ngo le si NGT de ngan aquaJe lly se pajang 1 5 c m dari ujung NGT 9 . Me masukkan NGT malalui lub ang hidung dan pasie n dianjurkan untuk me ne lan (jika pasie n tidak sadar te kan lidah pasie n de ngan spate l) masukan NGT sampai pada b atas yang sudah dite ntukan samb il pe rhatikan ke adaan umum pasie n. 1 0 . Ce k po sisi NGT (apakah masuk di lamb ung atau di paru-paru) de ngan 3 c ara : a. Aspirasi c airan lambung de ngan spuit 1 0 c c jika cairan b e rc ampur isis lambung be rarti sudah masuk ke lambung, b . Me masukan ujung NGT (yang dihidung) ke dalam air dalam ko m bila ada ge le mb ung b e rarti NGT dalam paru-paru c . Pe tugas me masukan ge le mbung udara me lalui spuit b e rsamaan dilakukan pe nge ce kan pe rut de ngan ste to sko p untuk me nde ngarkan ge le mb ung udara di lambung 1 1 . Me masang co ro ng (yang sudah dib ilas de ngan air hangat), ke mudian me masukan o b ato b atan/ makanan 1 2 . Me le pas co ro ng, me nutup NGT de ngan spuit 1 0 c c. 1 3 . Me rapikan alat-alat dan pasie n ke mudian sarung tangan dile pas. 1 4 . Me ndo kume ntasikan

Unit te rkait

Hal-hal yang pe rlu dipe rhatikan : 1 . NGT / So nde dipasang se lama 7 hari (ganti se tiap 7 hari se kali) Rawat Inap

SOP Pemasangan Kateter Urine Pe nge rtian Tujuan Ke bijakan Pros e dur

Unit te rkait

Tata c ara me lakukan pe masangan kate te r untuk me nge luarkan air ke nc ing Se bagai ac uan pe laksanaan pe masangan kate te r untuk me nge luarkan air ke nc ing -1 Pe rawat yang te rampil -2 Te rse dia alat-alat le ngkap PERSIAPAN ALAT : 1 . Slang kate te r 8 . Kasa dalam te mpatnya 2 . Aqua je lly 9 . Be tadine 3 . Sarung tangan 1 0 . Uro bag 4 . Aquade st dalam ko m 1 1 . Stik pan / urinal 5 . Spuit 5 c c 1 2 . Pinse t 6 . Ple ste r 1 3 . Be ngko k 7 . Gunting 1 4 . pe rlak PENATALAKSANAAN : 1 . me mbe rikan pe nje lasan ke pada ke luarga dan pasie n 2 . me nde katkan pe ralatan disamping pe nde rita 3 . me masang pe rlak dan pe tugas me nc uc i tangan 4 . me makai sarung tangan 5 . me ngatur po sisi pasie n PADA LAKI-LAKI 6 . me ngo le si slang kate te r de ngan aqua je lly 7 . tangan kiri de ngan kasa me me gang pe nis sampai te gak ± 6 0 O 8 . tangan kanan me masukkan ujung kate te r dan me ndo ro ng se c ara pe lan-pe lan sampai urine ke luar PADA WANITA 9 . jari tangan kiri de ngan kapas c e bo k me mbuka labia 1 0 . tangan kanan me masukkan ujung kate te r dan me ndo ro ng se c ara pe lan-pe lan sampai urine ke luar 1 1 . bila urine te lah ke luar, pangkal kate te r dihubungkan de ngan urine bak 1 2 . kunc i kate te r de ngan larutuan Aqua/ NS (2 0 -3 0 cc ) 1 3 . me ngo bse rvasi re spo n pasie n 1 4 . me nggantungkan uro bag disisi te mpat tidur pasie n 1 5 . me mfiksasi kate te r de ngan ple ste r pada paha bagian atas 1 6 . klie n dirapikan 1 7 . alat-alat dibe rsihkan dan dibe re skan 1 8 . pe rawat c uc i tangan 1 9 . me nc atat ke giatan re spo n pasie n pada c atatan ke pe rawatan Rawat inap, KABER

SOP Memberikan oksigen Pe nge rtian Tujuan Ke bijakan Pros e dur

Me mbe rikan o ksige n pada pasie n Untuk me me nuhi ke butuhan o ksige n pada pasie n Dibawah tanggung jawab dan pe ngawasan do kte r PERSIAPAN ALAT : 1 . Tabung O2 le ngkap de ngan mano me te r 2 . Me ngukur aliran (flo wme te r) 3 . Bo to l pe le mbab be risi air ste ril / aquade st 4 . Se lang O2 5 . Ple ste r 6 . kapas alko ho l PELAKSANAAN : 1 . Atur po sisi se mifo le r 2 . Slang dihubungkan 3 . Se be lum me masang slang pada hidung pasie n slang dibe rsihkan dahulu de ngan kapasa alko ho l 4 . Flo wme te r dibuka, dic o ba pada punggung tangan lalu ditutup ke mbali 5 . Me masang c anul hidung, lakukan fixasi (ple ste r) 6 . Me mbuka flo wme te r ke mbali de ngan ukuran se suai advis do kte Hal-hal yang pe rlu dipe rhatikan : 1 . Apakah jumlah yang masuk (c c / mnt) sudah se suai de ngan instruksi? Lihat angka pada mano me te r 2 . Apakah ujung kate te r o ksige n sudah masuk maksimal ke lubang hidung? Bila ujung kate te r masih be lum masuk maksimal, supaya po sisi kate te r dipe rbaiki 3 . Bila me makai o ksige n, te tap/ masih siano sis  lapo r do kte r 4 . me mbe ritahukan pada ke luarga pasie n untuk me lapo r ke pada pe tugas bila tabung o ksige n / air ste ril habis.

Unit te rkait

Ruang inap, KIA

SOP Menghisap Lendir

Ke bijakan

Tindakan me nghisap le ndir me lalui hidung dan atau mulut Se bagai ac uan pe natalaksanaan tindakan pe nghisapan le ndir, me nge luarkan le ndir, me lo nggarkan jalan nafas Dibawah tangungjawab do kte r.

Pro se dur

PERSIAPAN ALAT :

Pe nge rtian Tujuan

Pe rangkat pe nghisap le ndir me liputi : 1 . Me sin pe nghisap le ndir 2 . Slang pe nghisap le ndir se suai ke butuhan 3 . Air matang untuk pe mbilas dalam te mpatnya (kom) 4 . Cairan de sinfe ktan dalam te mpatnya untuk me re ndam slang 5 . Pinse t anato mi untuk me me gang slang 6 . Spate l / sundip lidah yang dibungkus de ngan kain kasa 7 . Sarung tangan 8 . Bak instrume n 9 . Kasa 1 0 . Be ngko k PERSIAPAN PASIEN :

1 . Bila pasie n sadar, siapkan de ngan po sisi se te ngah duduk 2 . Bila pasie n tidak sadar ; a. Po sisi miring b. Ke pala e kste nsi agar pe nghisap dapat be rjalan lanc ar PELAKSANAAN :

1. 2. 3. 3. 4. 5. 6.

Unit te rkait

je lasakan pada pasie n/ ke luarga + info rm c o nc e rn Alat dide katkan pada pasie n dan pe rawat c uc i tangan Pe rawat me makai sarung tangan Pasie n disiapkan se suai de ngan ko ndisi Slang dipasang pada me sin pe nghisap le ndir Me sin pe nghisap le ndir dihidupkan Se be lum me nghisap le ndir pada pasie n, c o bakan le bih dahulu untuk air be rsih yang te rse dia 7 . te kan lidah de ngan spate l 8 . Hisap le ndir pasie n sampai se le sai.Me sin/ pe sawat dimatikan 9 . Be rsihkan mulut pasie n kasa 1 0 . me mbe rsihakan slang de ngan air dalam ko m 1 1 . Slang dire ndam dalam c airan de sinfe ktan yang te rse dia 1 2 . Pe rawat c uc i tangan Ruang inap

SOP mengobati luka tusuk paku Pe nge rtian

Tujuan Ke bijakan Pros e dur

Uniot te rkait

Tatac ara me ngo bati luka tusuk paku -1 Me mbe ri rasa aman - Me nc e gah ko mplikasi dan infe ksi no so ko mial -2 Se bagai ac uan dalam me lakukan pe ngo batan luka tusuk paku -3 Pe rawat yang te rampil -4 Alat-alat yang le ngkap PERSIAPAN ALAT STERIL : 1 . Pinse t anato mi 2 . Pinse t c hirurge 3 . Gunting 4 . Be ngko k 5 . Ko m ke c il 6 . Kassa 7 . Kapas 8 . Hand sc o e n 9 . Spuit 1 0 . NaCl 1 1 . Me ss BAKI/ POLEY BERISI ALAT NON STERIL : 1 . Gunting balutan 2 . Ple ste r 3 . Ve rban 4 . Obat de sinfe ktan dalam te mpatnya (be thadine ) 5 Te mpat sampah 6 . Lido kain inje ksi se bagai anasthe si PELAKSANAAN : 1 . Me mbe ritahu pasie n dan ke luarga 2 . Pe rawat c uc i tangan 3 . Me ngatur po sisi (pe rawat me makai hand sc o e n) 4 . Pe rawat me mbe rsihkan luka 5 . Me nde sinfe ktan luka dan se kitarnya de ngan NaCl 6 . Me mbe rikan dic lo r e thil atau lido kain 7 . Me mbuat luka tusuk paku pada luka/ c ro s inc isi 8 . Dike luarkan darahnya dan dibe rsihkan de ngan be thadine 9 . Tutup luka de ngan kasa ste ril 9 . Me nc atat ke giatan dan hasil o bse rvasi 1 0 . Klie n dirapikan 1 1 . Alat dibe re skan dan dibe rsihkan 12. Pe rawat c uc i tangan RAWAT INAP, BP, PUSTU/POLINDES

SOP Penanganan Luka Bakar Pe nge rtian

Tujuan Ke bijakan Prose dur

Luka b akar adalah luka yang te rjadi akib at se ntuhan pe rmukaan tub uh de ngan b e nda-be nda yang me nghasilkan panas (misalnya : api, air panas, listrik) atau zat-zat yang b e rsifat me mb akar (misalnya : asam kuat dan b asa kuat) Me nc e gah masukan kuman-kuman dan ko to ran ke dalam luka Me nc e gah se kre si yang b e rle b ihan Me ngurangi rasa sakit Me ngistirahatkan b agian tubuh yang luka atau sakit Me rawat se mua de rajat luka b akar se suai de ngan ke b utuhan Se b agai ac uan dalam me lakukan pe ngo b atan luka bakar Pe rawat yang te rampil Alat-alat yang le ngkap PERSIAPAN ALAT STERIL : 1 . pinse t anato mi 6 . Kassa 2. Pinse t c hirurge 7. Kapas 3. Gunting 8 . Hand sco e n 4 . b e ngko k 9 . spuit 5 . ko m ke c il 1 0 . NaCl BAKI/ POLEY BERISI ALAT NON STERIL : 1 . Gunting b alutan 2 . Ple ste r 3 . Ve rb an

4. 5.

SSD (silve r sulfa diac in) Te mpat sampah

PELAKSANAAN : 1 . Me mb e ritahu pasie n dan ke luarga 2 . Pe rawat cuci tangan 3 . Me ngatur po sisi (pe rawat me makai hand sco e n) 4 . Pe rawat me mb e rsihkan luka b akar 5 . Me nde sinfe ktan luka dan se kitarnya de ngan NaCl Unit te rkait

Rawat Inap

SOP Observasi Pasien Gawat Pe nge rtian Tujuan Ke bijakan Pros e dur

Unit te rkait

Me mantau ke adaan pasie n gawat Se bagai ac uan pe mantauan/ o bse rvasi pe nde rita gawat agar se lamat jiwanya . Pe layanan yang c e pat dan te pat akan me nye lamatkan jiwa se se o rang. 1 . Pe nde rita gawat harus di o bse rvasi 2 . Obse rvasi dilakukan tiap 5 – 1 5 me nit se suai de ngan tingkat ke gawatannya. 3 . Obse rvasi dilakukan o le h parame dis pe rawat, bila pe rlu o le h do kte r. 4 . Hal-hal yang pe rlu dio bse rvasi : a. Ke adaan umum pe nde rita b. Ke sadaran pe nde rita c . Ke lanc aran jalan ...


Similar Free PDFs