Ma'anil Hadis El-Qarafi DOCX

Title Ma'anil Hadis El-Qarafi
Author U. Hukmiati Al-Qu...
Pages 4
File Size 18.6 KB
File Type DOCX
Total Downloads 47
Total Views 280

Summary

Ma’anil Hadis El-Qarafi Al Qarafi memperkenalkan 4 (empat) tipologi dalam memahami Sunnah Nabi Saw, yaitu posisi Nabi sebagai (1) Seorang Nabi (2) Seorang Mufti (3) Seorang Hakim (4) Kepala Negara, dan ada yang menambahkan Nabi sebagai dirinya sendiri. Ada dua macam metode pemahaman makna kandungan ...


Description

Ma'anil Hadis El-Qarafi Al Qarafi memperkenalkan 4 (empat) tipologi dalam memahami Sunnah Nabi Saw, yaitu posisi Nabi sebagai (1) Seorang Nabi (2) Seorang Mufti (3) Seorang Hakim (4) Kepala Negara, dan ada yang menambahkan Nabi sebagai dirinya sendiri. Ada dua macam metode pemahaman makna kandungan hadits, yaitu pemahaman tekstual dan pemahaman kontekstual. Tekstual adalah tipe pemahaman hadis sebagai sumber kedua ajaran Islam dengan hanya melihat makna harfiah, tanpa memperhatikan latar belakang kemunculan hadis tersebut maupun sejarah pengumpulannya. Pemahaman kontekstual adalah memahami hadis sebagai sumber ajaran Islam secara kritis konstruktif dengan melihat dan mempertimbangkan asal-usul hadis 'asbab al-wurud' tersebut. Baik kontekstual maupun tekstual telah ada dan telah digunakan sejak masa awal Islam. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan sosial yang sangat cepat, maka hadis dipahami secara tepat dan holistik. Dalam metode kontekstual digunakan beberapa pendekatan keilmuan sebagai upaya untuk menangkap maksud hadits yang sebenarnya. Beberapa pendekatan keilmuan dimaksud adalah: Pendekatan historis, sosiologis, Sosio Historis, Antropologis. Beberapa contoh hadis yang harus dipahami secara kontekstual, antara lain adalah tentang ketentuan mahram bagi perempuan yang akan melakukan perjalanan tertentu, hukuman mati bagi orang murtad, dan hubungan antar umat beragama. Hadis dimaksud berbunyi: ٍ ٍ م َ ر ْ ح َ م ُو ذ ا َ ه َ ع َ م َ و ل ل إ إ ا ً ث َ ل َ ث ُ ة َ أ ْ ر َ م ْ ال إ ر إ ف ا َ س ُ ت َ ل َ ل ا َ ق َ م ل ل َ س َ و إ ه ْ ي َ َل ع هم ل الل ى ل ل َ ص إ ه ل الل َ ل و ُ س َ ر ل ن َ أ َ ر َ م ُ ع إ ن ْ اب إ َن ع [ 8 ] Artinya: "Janganlah perempuan itu bepergian selama tiga hari kecuali bersama mahram yang mendampinginya". Memang hadis di atas memiliki banyak redaksi matan yang berbeda-beda, tetapi intinya melarang perempuan keluar rumah sendirian. Munculnya larangan Nabi tersebut harus dipahami latar belakangnya, yakni ketika situasi perjalanan tidak aman seperti perjalanan sendirian di tengah padang pasir. Namun ketika situasi sudah aman dan perjalanan tidak ada gangguan, maka ketentuan tersebut tentunya tidak berlaku lagi, sehingga hal yang semula dilarang oleh Nabi Saw dapat berubah menjadi kebolehan. Ma'anil Hadis Ad-Dahlawi Pembagian ilmu nabi oleh al-Dahlawî menunjukkan bahwa terdapat hadis dan sunnah nabi sesuai dengan posisi nabi. Adakalanya sabda nabi pada saat nabi sebagai rasul utusan Allah, karenanya sabdanya harus dijadikan landasan hukum bagi umat Islam. Tetapi, ada pula sabda nabi saat ia diposisi sebagai manusia biasa, karenanya tidak wajib untuk diamalkan atau dijadikan landasan hukum. Pembagian hadis seperti ini dapat memudahkan para ahli fiqh dalam penetapan sebuah hukum....


Similar Free PDFs