Memahami Analisis Formulasi dan Pengambilan Keputusan Kebijakan dengan Model Garbage-Can dan Rational-Comprehensive - Ahmad Naufal Azizi DOCX

Title Memahami Analisis Formulasi dan Pengambilan Keputusan Kebijakan dengan Model Garbage-Can dan Rational-Comprehensive - Ahmad Naufal Azizi
Author Ahmad Naufal Azizi
Pages 4
File Size 18.9 KB
File Type DOCX
Total Downloads 421
Total Views 968

Summary

Memahami Analisis Formulasi dan Pengambilan Keputusan Kebijakan dengan Model Garbage-Can dan Rational-Comprehensive Mata Kuliah Analisa Kebijakan Publik By A Naufal Azizi NIM. 15/384251/SP/26963 Proses pengambilan keputusan kebijakan adalah proses untuk memilih salah satu atau beberapa pilihan yang ...


Description

Memahami Analisis Formulasi dan Pengambilan Keputusan Kebijakan dengan Model Garbage-Can dan Rational-Comprehensive Mata Kuliah Analisa Kebijakan Publik By A Naufal Azizi NIM. 15/384251/SP/26963 Proses pengambilan keputusan kebijakan adalah proses untuk memilih salah satu atau beberapa pilihan yang dianggap terbaik dari beberapa pilihan alternatif yang tersedia. Tidak semua alternatif dapat dijadikan solusi atas permasalahan yang terjadi karena hal tersebut bergantung pada seberapa banyak sumber daya yang dimiliki oleh si pembuat kebijakan. Tak heran, jika proses pengambilan keputusan kebijakan juga dipengaruhi oleh ideologi dan keberpihakan oleh pihak-pihak yang memiliki kuasa dan sumber daya tersebut. Brewer dan De Leon biasa menyebut hal ini sebagai dimensi politik pengambilan kebijakan. Oleh karena proses ini melibatkan dimensi politik yang kompleks, proses pengambilan keputusan kebijakan tidak mampu dijawab oleh satu model pendekatan saja, tetapi dengan beberapa cara diantaranya, model Rational-Comprehensive, Mixed-Scanning, dan Garbage-Can. Perbedaaan utama diantara ketiganya adalah pada penjelasan tentang bagaimana proses pengambilan keputusan itu berlangsung. Dalam catatan singkat ini, penulis akan mengkaji 2 model pendekatan yaitu, Rational-Comprehensive dan Garbage- Can. Model Rational-Comprehensive Dengan model pendekatan ini, analis kebijakan akan mengasumsikan bahwa dirinya harus bersifat objektif dan harus mengambil jarak serta bersikap netral dari objek yang ia kaji. Analisis yang objektif ditentukan dari sejauh mana analisis tersebut dilakukan sesuai dengan kaidah-kaidah teknokratis dan prosedur yang sudah baku dengan berusaha sebisa mungkin menyingkirkan kepentingan-kepentingan pribadi yang bersifat subjektif dan dapat mengganggu hasil pengambilan keputusan kebijakan. Oleh karena ini pula, perspektif ini sering dikenal sebagai perspektif teknokratis-administratif. Model pendekatan ini mengasumsikan bahwa pengambilan keputusan berorientasi pada penyelesaian masalah yang sudah terdefinisi secara jelas karena memiliki rasionalisasi yang tunggal. Oleh karena itu, setiap permasalahan menurut model ini pasti memiliki solusi yang objektif dengan beracu pada data dan fakta yang ada. Analis dengan model ini selalu mengasumsikan bahwa informasi yang dibutuhkan akan selalu tersedia secara tak terbatas sehingga akses atas solusi yang diharapkan pasti akan dapat ditemukan. Keputusan yang...


Similar Free PDFs