MODEL PENGAJARAN LANGSUNG.pdf PDF

Title MODEL PENGAJARAN LANGSUNG.pdf
Author Rena Laily77
Pages 21
File Size 623.7 KB
File Type PDF
Total Downloads 182
Total Views 214

Summary

MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG MAKALAH Ditujukan untuk memenuhi tugas pembelajaran inovatif yang diampuh oleh Prof. Dr. Siti Amin, M.pd dan Dr. Rini Setianingsih , M.Kes. Oleh kelompok PIROOOOOO?????????? Renata Nurlaily R. J. (17030174048) Salsabila Setia Insani (17030174080) Siti Ulinikmah (170301740...


Description

Accelerat ing t he world's research.

MODEL PENGAJARAN LANGSUNG.pdf rena laily77

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

MODEL PENGAJARAN LANGSUNG Disusun Oleh : Kelompok 4 2014 A dwiayu sept yani

Model Pembelajaran Langsung (Direct Inst ruct ion) Mega Sukma MICRO T EACHING 1 i DAFTAR ISI Kevin Juanda

MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG MAKALAH Ditujukan untuk memenuhi tugas pembelajaran inovatif yang diampuh oleh Prof. Dr. Siti Amin, M.pd dan Dr. Rini Setianingsih , M.Kes.

Oleh kelompok PIROOOOOO?????????? Renata Nurlaily R. J. (17030174048) Salsabila Setia Insani (17030174080) Siti Ulinikmah (17030174082) Mukhamad Farid (17030174084)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN MATEMATIKA PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA 2018

Kata Pengantar Alhamdulillah kami ucapkan syukur kepada yang maha kuasa untuk segala rahmat dan taufiq serta petunjuknya dalam menyusun makalah ini. Tak lupa sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Makalah yang berisi tentang model pengajaran langsung ini bertujuan untuk menjelaskan materi model pengajaran langsung yang berguna bagi mata kuliah keguruan. Sehingga mahasiswa bisa menjadi guru yang baik dan profesional yang bisa menerapkan model pengajaran langsung agar siswa menjadi nyaman dalam pembelajaran. Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas matakuliah Pembelajaran Inovatif I. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan para pembaca bisa melakukan apa yang ada didalamnya. Kami juga mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini. Kami sadar kami tidak luput dari kesalahan. Terima kasih bagi para pembaca.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Mengajar adalah seni. Ungkapan ini memang benar, karena seorang guru harus kreatif dan inovatif saat melakukan pembelajaran sehinggas siswa dapat merasakan kenyamanan dalam belajar. Salah satu tolak ukurnya guru yang profesional adalah guru yang pengajarannya dapat diterima oleh peserta didiknya, baik secara metodik maupun secara ditaktik. Keberhasilan seorang guru dalam mengajar tentunya tidak terlepas dari kreatifitas seorang guru dalam memilih dan menggabungkan berbagai pendekatan, strategi ataupun model pembelajaran. Banyak para ahli pendidikan berpendapat bahwa tidak ada model pembelajaran yang lebih baik dari model pembelajaran yang lain, oleh karena itu seorang guru hendaknya mampu memilih dan menggabungkan satu atau lebih model pembelajaran untuk digunakan dalam penyampaian materi pembelajaran. Model pembelajaran adalah seluruh rangakaian atau kegiatan penyampaian materi dari awal pengajaran sampai akhir pengajaran yang meliputi segala aspek dan fasilitas yang digunakan ketika pembelajaran berlangsung. Pemilihan model pembelajaran bergantung pada tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran, salah satu contoh model pengajaran yang sering digunakan adalah model pengajaran langsung, dimana pembelajaran berpusat pada guru. Makalah kami ini berisi pembahasan model pengajaran langsung. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana tinjauan umum model pengajaran langsung? 2. Apa saja teori yang digunakan dalam model pengajran langsung? 3. Bagaimana perencanaan dan pelaksanaan model pengajaran langsung? 4. Bagaimana pengelolaan lingkungan yang tepat untuk pengajaran langsung? 5. Bagaimana cara mengevaluasi terhadap model pengajaran langsung? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui tinjauan umum model pengajaran langsung. 2. Untuk mengetahui landasan teoritik model pengajaran langsung. 3. Untuk mengetahui perencanaan dan pelaksanaan model pengajaran langsung. 4. Untuk mengidentifikasi pengelolaan lingkungan yang tepat untuk model pengajaran langsung. 5. Untuk mengetahui evaluasi dalam model pengajaran langsung.

BAB II PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum Model Pengajaran Langsung Menurut Joyce & Weil (Santrock, 2007: 472) pengertian pengajaran langsung adalah pendekatan Teacher-centered yang terstruktur yang dicirikan oleh arahan atau kontrol guru, ekspekstasi guru yang tinggi atas kemajuan murid, maksimalisasi waktu yang dihabiskan murid untuk tugas tugas akademik, dan usaha oleh guru untuk meminimalkan pengaruh negative terhadap murid. Model pengajaran langsung merupakan sebuah cara yang efektif untuk mengajar keterampilan dan informasi dasar kepada siswa. Model pengajaran langsung dirancang untuk membelajarkan siswa tentang pengetahuan yang terstruktur dengan baik dan dapat diajarkan langkah demi langkah. Model tersebut tidak dimaksudkan untuk mengembangkan keterampilan sosial dan berfikir tingkat tinggi (Nur, 2005). Model pengajaran langsung merupakan sebuah model yang berpusat pada guru yang memiliki lima langkah: mempersiapkan dan memotivasi siswa, menjelaskan dan atau mendemonstrasikan, latihan terbimbing, umpan balik, dan latihan lanjutan. Pengajaran langsung ini memerlukan persiapan yang seksama dari guru dan sebuah lingkungan belajar yang berorientasi pada tugas. Model pengajaran langsung adalah model yang dapat membantu siswa dalam mempelajari keterampilan dasar dan pengetahuan secara tahap demi tahap. Keterampilan dasar dapat berupa aspek kognitif maupun psikomotorik, dan juga informasi lainnya yang merupakan dasar untuk membangun hasil belajar yang lebih kompleks. Agar siswa dapat memproses sejumlah besar informasi yang akan diterima, maka sebelumnya mereka harus melakukan strategi belajar seperti membuat catatan atau rangkuman belajar. Dalam pelaksanaannya, guru bertanggung jawab untuk mengidentifikasi tujuan pembelajaran dan penstrukturan isi/materi atau keterampilan, menjelaskan kepada siswa, memodelan/pendemonstrasian yang dikombinasikan dengan latihan, serta memberikan latihan lanjutan agar siswa lebih mampu menerapkan konsep atau keterampilan yang telah dipelajari serta pemberian umpan balik. Arends juga menyatakan bahwa model Direct Instruction didesain khusus untuk membantu proses pengajaran siswa pada pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural, serta dapat dilakukan secara tahap demi tahap. Pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan tentang sesuatu, contohnya siswa akan dapat menghafal bentuk aljabar dan unsur-unsurnya. Sedangkan pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu, contohnya siswa akan dapat menyelesaikan soal pemecahan masalah dengan melibatkan sifat-sifat fungsi kuadrat. Fokus pembelajaran langsung adalah aktivitas akademik, materi nonakademik seperti permaina (games) dan teka-teki cendrung tidak dipakai, interaksi murid-guru seperti percakapan atau perhatian tentang pribadi murid secara individu juga tidak begitu ditekankan. Petunjuk dan control guru dilakukan ketika guru yang memilihkan tugas pembelajaran bagi murid, mengatur pembelajaran murid, dan meminimalkan jumlah pembicaraan non akademik. Guru menetapkan standar tinggi untuk kinerja

dan prestasi dan mengharapkan agar murid mencapai level yang tinggi. Peran guru dalam pengajaran langsung adalah untuk menyampaikan faktafakta, aturan-aturan, atau urutan tindakan pada siswa dalam cara yang paling memungkinkan. Model pengajaran langsung memiliki ciri-ciri seperti berikut ; 1. Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa termasuk prosedur penilaian hasil belajar. 2. Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran. 3. Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang diperlukan agar kegiatan pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan berhasil. Dengan menggunakan proses pembelajaran dengan model pengajaran langsung ini diharapkan pemahaman pengetahuan deklaratif dan prosedural dapat meningkatkan keterampilan dasar dan keterampilan akademik siswa sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai dengan baik serta memperoleh peningkatan dalam hasil belajar. Tabel 1 adalah tabel perbandingan yang menunjukkan tujuan pembelajaran yang ditujukan untuk pencapaian pengetahuan deklaratif dasar dan pengetahuan prosedural dan membandingkan jenis tujuan ini dengan tujuan-tujuan yang mengembangkan pembelajaran sosial dan berfikir tingkat tinggi. Tabel I Contoh Tujuan-Tujuan Pengajaran Langsung Dibandingkan dengan TujuanTujuan Pembelajaran Sosial atau Berfikir Tingkat Tinggi Perolehan Perolehan Keterampilan Berfikir Tingkat Pengetahuan Keterampilan Sosial Tinggi siswa akan dapat Siswa akan dapat Siswa Siswa mengetahui menghafal menyelesaikan menunjukkan kesalahan dalam bentuk aljabar permasalahan kerja sama pengerjaan soal dan unsur- dengan untuk yang disebabkan unsurnya. melibatkan sifat- menyelesaikan karena kesalahan sifat fungsi soal dengan dalam aplikasi sifat kuadrat metode diskusi fungsi kuadrat  Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran langsung Model Pembelajaran langsung ada kelebihan dan kekurangan. a. Kelebihan model pembelajaran langsung: 1. Dengan model pembelajaran langsung, guru mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa. 2. Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil. 3. Dapat digunakan untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitankesulitan yang mungkin dihadapi siswa sehingga hal-hal tersebut dapat diungkapkan.

4. Dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan pengetahuan faktual yang sangat terstruktur. 5. Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi rendah. 6. Dapat menjadi cara untuk menyampaikan informasi yang banyak dalam waktu yang relatif singkat yang dapat diakses secara setara oleh seluruh siswa. 7. Memungkinkan guru untuk menyampaikan ketertarikan pribadi mengenai mata pelajaran (melalui presentasi yang antusias) yang dapat merangsang ketertarikan dan dan antusiasme siswa. 8. Ceramah merupakan cara yang bermanfaat untuk menyampaikan informasi kepada siswa yang tidak suka membaca atau yang tidak memiliki keterampilan dalam menyusun dan menafsirkan informasi. 9. Model pembelajaran langsung dapat digunakan untuk membangun model pembelajaran dalam bidang studi tertentu. Guru dapat menunjukkan bagaimana suatu permasalahan dapat didekati, bagaimana informasi dianalisis, dan bagaimana suatu pengetahuan dihasilkan. 10. Model pembelajaran langsung (terutama demonstrasi) dapat memberi siswa tantangan untuk mempertimbangkan kesenjangan yang terdapat di antara teori (yang seharusnya terjadi) dan observasi (kenyataan yang mereka lihat). b. Kekurangan Model Pembelajaran Langsung: 1. Model pembelajaran langsung bersandar pada kemampuan siswa untuk mengasimilasikan informasi melalui kegiatan mendengarkan, mengamati, dan mencatat. Karena tidak semua siswa memiliki keterampilan dalam halhal tersebut, guru masih harus mengajarkannya kepada siswa. 2. Dalam model pembelajaran langsung, sulit untuk mengatasi perbedaan dalam hal kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan pemahaman, gaya belajar, atau ketertarikan siswa. 3. Karena siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat secara aktif, sulit bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal mereka. 4. Karena guru memainkan peran pusat dalam model ini, kesuksesan strategi pembelajaran ini bergantung pada image guru. Jika guru tidak tampak siap, berpengetahuan, percaya diri, antusias, dan terstruktur, siswa dapat menjadi bosan, teralihkan perhatiannya, dan pembelajaran mereka akan terhambat. 5. Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci, atau abstrak, model pembelajaran langsung mungkin tidak dapat memberi siswa kesempatan yang cukup untuk memproses dan memahami informasi yang disampaikan.

6. Jika model pembelajaran langsung tidak banyak melibatkan siswa, siswa akan kehilangan perhatian setelah 10-15 menit dan hanya akan mengingat sedikit isi materi yang disampaikan. 7. Jika terlalu sering digunakan, model pembelajaran langsung akan membuat siswa percaya bahwa guru akan memberitahu mereka semua yang perlu mereka ketahui. Hal ini akan menghilangkan rasa tanggung jawab mengenai pembelajaran mereka sendiri. 8. Karena model pembelajaran langsung melibatkan banyak komunikasi satu arah, guru sulit untuk mendapatkan umpan balik mengenai pemahaman siswa. Hal ini dapat membuat siswa tidak paham atau salah paham. B. Landasan Teori Sejumlah akar teoritik dan historis datang bersamaan untuk menyediakan dan menunjang pengajaran langsung. Barak Rosenshine dan Robert Stevens (1986), menemukan sebuah buku yang diterbitkan pada tahun 1945 yang berjudul How to Instruct yang memasukkan banyak ide yang berkaitan dengan model pengajaran langsung. Dalam buku tersebut terdapat tiga teori yang menggunaan model pengajaran langsung masa kini, yaitu: teori belajar perilaku, teori pembelajaran sosial, dan penelitian efektivitas guru. Teori-teori pembelajaran perilaku merupakan salah satu teori yang berarti pada pengajaran langsung yang disebut dengan behaviorisme. Karena para teoritisi dan peneliti pada saat itu lebih tertarik mempelajari perilaku manusia yang dapat diamati daripada hal-hal yang tidak dapat diamati, misalnya pemikiran manusia dan kognisi. Dalam buku ini mengatakan bahwa teori behaviorisme yang penting adalah karya B.F. Skinner tentang operant conditioning dan ide-idenya bahwa manusia belajar dan bertindak dengan cara spesifik sebagai sebuah hasil dari bagaimana perilaku tertentu itu disemangati melalui penguatan. Dalam teori Skinner ini berdampak pada penguatan perilaku positif dengan memberikan penghargaan atau perilaku negatif dengan meniadakan beberapa rangsangan pengganggu penyebab perilaku negatif tersebut. Salah satu ahli teori seperti Albert Bandura menyatakan bahwa behaviorisme memberi pandangan tentang belajar yang terlalu terbatas, sehingga adanya teori belajar sosial untuk membantu mempelajari aspek-aspek tak teramati dari belajar perilaku, seperti berfikir dan kognisi. Teori pembelajaran sosial terdapat perbedaan dengan belajar perilaku yaitu dari cara pengetahuan diperoleh. Teori pembelajaran sosial ini juga menyatakan bahwa banyak dari apa yang dipelajari manusia berasal dari pengamatannya terhadap orang lain. Menurut Bandura, sebagian besar pembelajaran sosial dilakukan secara selektif mengamati dan menempatkan apa yang diamati itu dalam memorinya tentang perilaku orang lain. Ahli teori pembelajaran sosial percaya bahwa segala sesuatu dapat dipelajari bila seorang pengamat secara sadar memperhatikan pada suatu perilaku (misalnya, menghidupkan korek api) dan kemudian menempatkan pengamatan tersebut ke dalam memori jangka-panjangnya. Pengamat tersebut belum melakukan perilaku yang diamatinya, sehingga belum ada konsekwensi keperilakuan (penguatan), sebaliknya para ahli behaviorisme tetap

mempertahankan pendapatnya bahwa penguatan itu perlu agar terjadi pembelajaran. Klaim yang sama dengan diperlakukan pada ribuan perilaku sederhana seperti mengerem mobil, makan dengan sendok, dan membuka botol. Menurut Bandura (1986), pembelajaran melalui pengamatan atau observational learning itu merupakan sebuah proses tiga-langkah, yaitu: 1. Pebelajar harus menaruh perhatian pada aspek-aspek penting dari apa yang akan dipelajarinya (atensi) 2. Pebelajar harus menyerap atau mengingat perilaku yang dipelajarinya itu (retensi) 3. Pebelajar harus dapat mengulang kembali atau melaksanakan perilaku tersebut (produksi). Prinsip-prinsip pembelajaran sosial sosial tersebut diterjemahkan ke dalam perilaku pengajaran seperti berikut: 1. Gunakan strategi-strategi untuk membangkitkan perhatian siswa. 2. Pastikan bahwa pengamatan tersebut tidak terlalu kompleks. 3. Kaitkan keterampilan baru dengan pengetahuan awal siswa. 4. Gunakan latihan untuk memastikan penyerapan jangka-panjang. 5. Pastikan munculnya sebuah sikap positif terhadap keterampilan baru sehingga siswa akan termotivasi untuk mengulang kembali atau menggunakan perilaku baru itu. Dukungan empirik bagi model pengajaran langsung tersebut datang dari banyak bidang. Dukungan tersebut yang paling jelas untuk efektivitas kelas datang dari penelitian efektivitas guru yang dilaksanakan terutama pada dekade 1970-an dan 1980-an, sebuah jenis penelitian yang mempelajari hubungan antara perilaku guru dan hasil belajar siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Stalling dan para koleganya menunjukkan pentingnya waktu berada dalam tugas atau time-on-task (Stalling & Kaskowitz, 1974). Penelitian ini menyelidiki kelas-kelas sekolah dasar di mana guru-guru menggunakan pendekatan sangat beraneka ragam dalam mengajar. Beberapa guru menggunakan metode-metode yang terstruktur dan formal, sementara yang lain menggunakan metode yang informal berkaitan dengan kelas terbuka saat itu. Perilaku guru dalam 166 kelas diamati, dan siswa-siswa mereka dites untuk peningkatan hasil belajar matematika dan membaca. Dari penelitian tersebut ada dua temuan yang paling penting dan berdampak jangka-panjang ialah temuan bahwa waktu terjadwal dan penggunaan tugas-tugas spesifik berhubungan kuat dengan hasil belajar akademik dan bahwa guru yang menggunakan strategi yang berpusat pada guru (model pengajaran langsung) lebih berhasil dalam mendapatkan tingkat keterlibatan tinggi siswa daripada guru yang menggunakan metode pengajaran yang informal dan berpusat pada siswa. Akhirnya ratusan penelitian dilaksanakan pada 1975 dan 1990, yang pada dasarnya penelitian menghasilkan temuan-temuan yang sama, terutama guru yang memiliki kelas yang terorganisir dengan baik di mana dilaksanakan pengalaman-pengalaman belajar terstruktur yang menghasilkan ratio siswa lebih tinggi daripada guru yang menggunakan pendekatan-pendekatan yang kurang terpusat pada guru. C. Perencanaan Pelajaran Model Pengajaran Langsung

Perlu diingatkan kembali tentang pengetahuan deklaratif dan prosedural. Pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan yang dimiliki siswa tentang sesuatu, sedangkan pengetahuan prosedural adalah pngetahuan teentang bagaimana melakukan sesuatu. Model pembelajaran langsung telah dirancang secara khusus untuk membelajarkan siswa tentang pngetahuan prosedural yang dibutuhkan untuk elkasanakan keterampilan keterampilan kompleks dan sderhana serta pengetahuan deklaratif yang terstruktr dengan baik dan dapat diajarkan secara langkah demi langkah. Model pengajaran langsung dapat diterapkan bagi setiap mata pelajaran, namun model ini paling cocok untuk mata pelajaran yang berorientasi pada kinerja, misalnya membaca, menulis, matematika,musik dan pendidikan jasmani. Modelini juga cocok untuk mata pelajaran berkomponen keterampilan daripada mata pelajaran berkomponen keterampilan daripada mata pelajaran yang lebih berorientasi pada informasi,misalnya sejarah dan sains. Beberapa hal yang dilakukan sekaitan dengan tugas-tugas perencanaan, adalah: 1. Menyiapkan Tujuan Tujuan pembelajaran merupakan pernyataan yang mendeskripsikan tujuan guru untuk pertumbuah dan peruahan siswa. Tujuan pembelajaran akan membantu guru dan siswa untuk mengetahui kemana mereka akan pergi dan kapan mereka akan sampai pada tujuan. Format magr umumnya merupakan pendekatan yang lebih disukai. Tujuan-tujuan yang ditulis dalam format mager menjadi dikenal sebagai tujuan perilaku yang terdiri dari tiga bagian:  Perilaku siswa, Apa yang akan dilakukan siswa atau jenis-jenis perilaku yang akan diteria guru sebagai bukti bbahwa tujuan tersebut telah dicapai.  Situasi pengetesan, Kondisi saat perilaku tersebut akan teramati atau diharapkan terjadi.  Kritteri kinerja, Tingkat standar atau kinerja siswa yang dapat diterima Pada saat guru menulis tujuan perilaku ddengan menggunakan format mager, direkomendasikan untuk menggunakan kata- kata yang tepat agar tidak mengundang banyak penafsiran.Contoh kata- kata tepat termasuk menulis,medaftar, mengenal, membandingkn, contoh kata- kata yang kurang tepat adalah mengetahui, memahami, menghargai Tabel 1. Contoh tujuan perilaku dengan menggunakan format mager Tiga bagian tujuan contoh Perilaku siswa mengenali kata benda Situasi pengetesan diberikan suatu daftar kata benda dan kata kerja kriteria kinerja menandai paling sedikit 85 persen benar Perilaku siswa Mendaftar paling sedikit lima penyebab polusi udara Situasi pengetesan tes esei tidak boleh buka buku Kriteris kinerja empat dari lima penyebab

2. Melakukan Analisis Tugas Analisis tugas merupakan sebuah alat yang digunakan guru untuk mendefinisikan sebuah keterampilan atau sepenggal penge...


Similar Free PDFs