MORFOLOGI DAN PATOGENITAS BACTEROIDES FRAGILIS PDF

Title MORFOLOGI DAN PATOGENITAS BACTEROIDES FRAGILIS
Author Alfia Alfizha
Pages 5
File Size 33.7 KB
File Type PDF
Total Downloads 5
Total Views 31

Summary

MORFOLOGI DAN PATOGENITAS BACTEROIDES FRAGILIS NAMA MAHASISWA : ALFIEA ALFIZHA NIM : AK816005 SEMESTER : IV KELAS : A PROGRAM STUDI : D – III ANALIS KESEHATAN MATA KULIAH : BAKTERIOLOGI DOSEN : PUTRI KARTIKA SARI, M.SI YAYASAN BORNEO LESTARI AKADEMI ANALIS KESEHATAN BORNEO LESTARI BANJARBARU 2018 MO...


Description

MORFOLOGI DAN PATOGENITAS BACTEROIDES FRAGILIS

NAMA MAHASISWA

: ALFIEA ALFIZHA

NIM

: AK816005

SEMESTER

: IV

KELAS

: A

PROGRAM STUDI

: D – III ANALIS KESEHATAN

MATA KULIAH

: BAKTERIOLOGI

DOSEN

: PUTRI KARTIKA SARI, M.SI

YAYASAN BORNEO LESTARI AKADEMI ANALIS KESEHATAN BORNEO LESTARI BANJARBARU 2018

MORFOLOGI Bakteri adalah gram negatif Gram yang ramoing atau kokobasil, kebanyakan berkapsul, tidak membentuk spora, dan mungkin bergerak atau tidak bergerak tergantung kepada spesiesnya. Hal ini yang istimewa pada bakteri ini adalah bahwa membran Bacteroides mengandung sfingolipidia dan juga mengandung asam meso-diaminopimelat pada lapisan peptidiglikannya kapsul. Kira-kira 75% dari seluruh organisme B.fragilis yang terlibat pada infeksi adalah yang berkapsul. Bacteroides Fragilis merupakan mikroorganisme yang terpenting di antara bakteri anaerob lainnya karena sering menjadi penyebab infeksi di klinik dan resisten terhadap antimikroba antara lain ( klindamisin, eritromisin, tetrasiklin, kloramfenikol dan ampisilin). Spesies lain yang juga penting adalah Bacteroides melaninigenicus, B. thetaiotaomicron, B. ovatus, B. vulgatus dan B. distasonis.

PATOGENITAS Meskipun penelitian tentang pathogenesis infeksi anaerob sering difokuskan pada satu spesies saja, penting diketahui bahwa infeksi bakteri anaerob lebih sering disebabkan oleh beberapa spesies anaerob yang bekerja bersamasama untuk menyebabkan penyakit. Sebagai contoh, Ketika bakteri fakultatif anaerob seperti E.coli dujumpai pada tempat infeksi, E.coli akan memakai semua oksigen yang ada sehingga menghasilkan lingkungan yang sesuai bagi Bacteroides dan anaerob lainnya untuk tumbuh. Bacteroides menghasilkan enzim kolagenase, neuraminidase, deoxyribonuclease (DNase), heparinase, dan proteinase. Yang berperan pada patogenesis dengan membantu mikroorganisme ini melakukan penetrasi ke jaringan dan menimbulkan infeksi setelah operasi atau trauma lainnya. Insidens yang disebabkan oleh mikroorganisme ini dapat diturunkan atau dihilangkan dengan menghindari kondisi yang menyebabkan menurunnya potensial redoks jaringan dan mencegah masuknya bakteri anaerob ke dalam jaringan host yang mempunyai resiko. Spesies Bacteroides juga menguntungkan hospesnya dengan mencegah kolonisasi usus oleh patogen potensial. Beberapa spesies (misalnya B.

fragilis) merupakan patogen oportunistik pada manusia yang menyebabkan infeksi rongga peritoneum, infeksi bedah gastrointestinal, dan apendistis dengan pembentukan abses, menghambat fagositosis, dan inaktivasi antibiotika beta-laktam. Meskipun spesies Bacteroides bersifat anaerob, bakteri ini bersifat aerotoleran sehingga dapat bertahan hidup di dalam rongga abdomen.

MANIFESTASI KLINIK Spesies Bacteroides sering dijumpai di berbagai tempat sebagai flora residen dan cenderung terdapat pada rongga abses serta merupakan infeksi campur. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa organisme ini ditemukan pada infeksi yang beraneka ragam, mulai dari abses otak, sinusitis serta penyakit periodontal, dan abses intra-abdominal, sampai kepada abses traktus genitalis wanita. Yang paling sering diisolasi adalah grup dari B. fragilis ( B. fragile, B, ovatus, B. vulgatus, B. thetaiotaomicron, B. unifirmis), terutama berasal dari infeksi yang berkaitan dengan kontaminasi isi kolon. Beberapa spesies dari grup B. melaninogenicus dijumpai pada infeksi traktus respiratorius bagian atas. B. bivius dan B. disiens dijumpai pada traktus genitalis wanita.

B.fragilis merupakan penyebab penyakit inflamasi pada pelvis (pelvic inflammatory disease), selulitis terutama pada pasien diabetes, dan kadangkadang abses di otak dan saluran gastrointestinal. Sindrom klinik yang umum terjadi adalah : 1. Pembentukan abses pada tempat yang normalnya steril. 2. Bakterimia

Bacteroides fragilis adalah batang negatif Gram kedua paling sering yang di isolasi dari biakan darah, setelah E. coli, dan merupakan spesies Bacteroides yang paling umum terkait dengan bakteremia, yang ditemukan pada 78% biakan yang dilaporkan oleh Wilson dkk. Bila B. fragilis dibiakan dari darah, sering kali terdapat sumber infeksi local yang terkait, terutama pad abdomen.

3. Infeksi intra-abdominal : lebih dari 80 % disebabkanoleh B.fragilis. 4. Infeksi ginekologik Infeksi bakteri anaerob polimikrobik dengan B. fragilis sering menyebabkan abses. Penting dipertimbangkan adanya B. fragilis pada infeksi panggul yang melibatkan abses ( Misalnya abses tubu-ovarial), atau pada infeksi pasca-seksio sesarea atau infeksi pada histerektomi vaginal. 5. Infeksi kulit dan jaringan lunak : paling sering terkait dengan B. fragilis. Bakteri anaerob negatif Gram memasuki tempat ini melalui gigitan atau trauma. 6. Traktus respiratorius : infeksi polimikrobik juga melibatkan bakteri Bacteroides non-fragilis.

DAFTAR PUSTAKA

Atlas, R.M. 1986. Basic and practical biology. MacMillan Publishing Company, New York: xi + 741 hlm. Black, J. G. 1999. Microbiology: Principles and explorations. 4th ed. John Willey & Sons, Inc., New York: xxiv + 786 hlm Campbell 2008 Dwidjoseputro, D. 1982. Dasar-dasar mikrobiologi. Penerbit Djambatan, Jakarta: x + 182 hlm. Gandjar, I., Isworo R. K., Wibowo M. & Lanita S. 1992. Pedoman praktikum mikrobiologi dasar. Jurusan Biologi FMIPA-UI, Depok: vii + 87 hlm. Hadioetomo, R.S. 1993. Mikrobiologi dasar dalam praktek: Teknik dan prosedur dasar laboratorium. PT. Gramedia, Jakarta: xi + 163 hlm. Harley, J. P., L. M. Prescott. 2002. Laboratory exercises in microbiology. 5th ed. The McGraw-Hill Companies: xiv + 466 hlm. Hasanah, Uswatun. 2015. Mikrobiologi. Unimed Press : Medan Kusnadi,dkk. 2003. Common textbook Mikrobiologi. JICA UPI : Bandung Malik, Amalia dan Kusmiati. 2002. Makara, Kesehatan,Vol.6, No.1.Aktivitas Bakteriosin...


Similar Free PDFs