Pelingkupan Proyek JIS PDF

Title Pelingkupan Proyek JIS
Author inzar abdillah
Course Dasar-dasar Amdal
Institution Universitas Hasanuddin
Pages 19
File Size 336.8 KB
File Type PDF
Total Downloads 5
Total Views 182

Summary

KERANGKA ACUANStudi Proyek AMDAL : Proyek Pembangunan Jakarta International StadiumDisusun Oleh: Muh. Inzar Abdillah Wasilah (D131191031) Kevina Careza (D131191041) Annisa Mahani Putri (D131191057)MATA KULIAH DASAR – DASAR AMDALDEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS HASANUDDINGOWA202...


Description

KERANGKA ACUAN Studi Proyek AMDAL : Proyek Pembangunan Jakarta International Stadium

Disusun Oleh: Muh. Inzar Abdillah Wasilah (D131191031) Kevina Careza (D131191041) Annisa Mahani Putri (D131191057)

MATA KULIAH DASAR – DASAR AMDAL DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN GOWA 2021

BAB II PELINGKUPAN 2.1 Uraian Kegiatan Proyek 2.1.1 Status Studi Amdal Rencana pembangunan Jakarta International Stadion (JIS) adalah sebuah proyek pembangunan stadion multifungsi di Jakarta Utara, Jakarta, Indonesia. Pembangunan ini baru terlaksana pada tahun 2019. Stadion ini mampu menampung 82.000 penonton dimana lebih besar dari Stadion Utama Gelora Bung Karno. Stadion dikerjakan oleh BUMD PT. Jakarta Propertindo dengan estimasi pembangunan 2,5 tahun yang diharapkan selesai pada akhir tahun 2021. Adapun biaya pembangunan yang dikeluarkan sebesar 5 triliun dengan pembiayaan tahun 2019 dianggarkan sebesar 900 miliyar rupiah. Jakarta International Stadion diharapkan menjadi katalis urban regeneration yang mencakup pembangunan manusia, kesejahteraan umum, integritas aparatur, dan lainnya. Stadion ini mengusung konsep Green Building dengan menerapkan Green Attitude. 2.1.2 Kesesuaian Lokasi Rencana Kegiatan dengan Tata Ruang dan Ketentuan Peraturan Pembangunan Stadion Jakarta International Stadion berada di kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jakarta, Indonesia tepatnya di atas lahan Taman BMW. Pembangunan stadion ini berada di Taman BMW yang memiliki luas 66,6 hektar, dengan 26,5 hektar luas lahan telah diokupasi. Proses pembangunannya sempat mengalami pemberhentian dikarenakan susahnya mendapatkan akses dan perizinan dalam pembangunan stadion tersebut. Salah satunya terhambat karena permasalahan sengketa tanah. Seorang warga mengklaim bahwa tanah yang berada di Taman BMW merupakan aset dari orangtuanya dan meminta rugi atas tanah tersebut. Hingga akhirnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto, Pemprov DKI meneruskan pembangunan stadion berskala internasional karena telah diprogramkan dalam APBD.

Djarot Saiful Hidayat mencanangkan pembangunan pada tahun 2017 dengan dikeluarkannya sertifikat HPL dan BPN ke Pemprov DKI. Kemudian dilanjutkan oleh Anies Baswedan pada tahun 2019. Dilakukannya penerbitan sertifikat berupa Sertifikat Hak Pakai Nomor 314/Kelurahan Papanggo dan Sertifikat Hak Pakai Nomor 315/Kelurahan Papanggo atas lahan di Taman BMW. Kemudian mengajukan banding intervensi terhadap kasus sengketa yang pernah terjadi ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara. 2.1.3. Deskripsi Rencana Kegiatan Jakarta International Stadium adalah sebuah stadion multifungsi yang pembangunannya dimulai pada bulan Maret 2019. Merupakan stadion berskala internasional yang terletak di Jakarta Utara. Stadion ini direncanakan memiliki luas 300 ribu meter persegi dengan tinggi 70 meter. Adapun kapasitas stadion ini direncanakan menampung kurang lebih 82.000 penonton. Selain itu, fasilitas stadion ini direncanakan terdiri dari 3 tingkat tribun adanya ruang khusus VIP, ruang ganti pemain yang modern dan mewah, ramah disabilitas disertai dengan kursi khusus disabilitas sebanyak 200 buah, lapangan latihan, rumput stadion berjenis hybrid turf, lahan parkir luas yang dapat menampung 800 mobil dan 100 bus, atap stadion yang dapat dibuka-tutup dan sudah menerapkan green building dimana nantinya stadion ini diharapkan dapat secara mandiri mengelola air dan listrik, serta stadion ini direncanakan terintegrasi dengan moda transportasi publik seperti MRT, LRT, KRL dan akses tol. Komponen rencana kegiatan yang diperkirakan berpotensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan, berdasarkan urutan tahapan : 2.1.3.1. Tahap Pra Konstruksi 1. Survey & Perencanaan Kegiatan pertama yang harus dilakukan sebelum proyek pembangunan dilaksanakan adalah survey. Kegiatan survey dilakukan untuk mengetahui kondisi riil dari suatu lahan lokasi perencanaan pembangunan agar lahan tersebut memenuhi syarat pemenuhan kebutuhan bangunan sebagaimana fungsinya. Adapun survey pada proyek pembangunan Jakarta International Stadium adalah

survey pada bentang alam, luas lahan, kehidupan masyarakat, aktivitas lalu lintas, hingga vegetasi di sekitar lokasi. Setelah diperoleh data awal dari survey, kemudian dilakukan perencanaan. 2. Perizinan Sebagaimana diketahui bahwa setiap proyek konstruksi memerlukan berbagai perizinan yang harus dimiliki. Begitupula dengan proyek JIS ini dimana banyak perizinan serta persidangan yang harus diurus guna melancarkan proses konstruksi. Salah satu dokumen perizinan yang pertama kali harus dimiliki adalah dokumen Keterangan Rancangan Kota. Surat Keterangan Rencana Kota atau Surat KRK adalah syarat yang dikeluarkan melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) yang merupakan rencana izin pendirian pembangunan dan untuk mengetahui luas wilayah yang dapat digunakan untuk mendirikan bangunan. Mengingat proyek ini termasuk dalam proyek strategis daerah, serta diperlukannya percepatan, maka bersama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang kemudian diwakili oleh Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP), maka beberapa kali diadakan

pertemuan untuk

membahas percepatan perizinan. Adapun hal - hal yang berhubungan dengan perizinan proyek ini adalah Survei Peil Lantai Banjir (PLB) oleh Dinas SDA, Koordinasi dan Survei AMDAL, Survei Andalalin, dan Persiapan Sidang TABGArsitektur. 3. Sosialisasi Proyek Sosialisasi pembangunan

dilakukan Jakarta

untuk

memberikan

International

Stadium,

informasi baik

terkait

rencana

mengenai

manfaat

pembangunan, dampak, usaha pengelolaan, pemantauan, dsb. Sosialisasi dilakukan kepada masyarakat yang terkena dampak langsung, masyarakat sekitar rencana pembangunan, dan instansi terkait pembangunan. Penyuluhan/sosialisasi perlu dilakukan secara intensif kepada masyarakat agar tingkat keresahan masyarakat dapat ditekan serendah mungkin. Pada proyek ini, dilakukan Resettlement Action Plan atau RAP. Maksud dan tujuan dari program RAP adalah

agar warga terdampak tidak mengalami penurunan kualitas hidup dan secara bersamaan cita-cita pembangunan proyek megastruktur kota Jakarta dapat tercapai. Sosialisasi ini dilakukan sebanyak 3 tahap, yaitu pertemuan dengan perwakilan warga, penandatanganan persetujuan warga penerima santunan, dan verifikasi data beserta sanggahan warga, dilanjutkan dengan sesi diskusi. 4. Pembebasan Lahan Luas lahan yang direncanakan untuk pembangunan Jakarta International Stadium adalah 300 ribu meter persegi. Adapun lahan tersebut berlokasi di sekitar taman BMW yang memiliki luas sekitar 66,6 ha, dengan 26,5 ha telah diokupasi. Selain itu, agar luas pembangunan berjalan sesuai rencana, dibutuhkan tambahan lahan yang diperoleh dari pemukiman warga. Untuk itu, dilakukan kegiatan pembebasan lahan. Pembebasan lahan merupakan kegiatan membeli tanah kepada penduduk dalam jumlah besar oleh Perseroan Terbatas (PT) yang sudah memiliki Ijin Lokasi (IL). Pembebasan lahan pada proyek Jakarta International Stadium dilakukan sempat mengalami hambatan dikarenakan permasalahan sengketa tanah. Salah satu contoh nya adalah seorang warga mengklaim bahwa tanah yang berada di Taman BMW merupakan aset dari orangtuanya dan meminta rugi atas tanah tersebut. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan berita acara kesepakatan nilai ganti rugi dan penetapannya ditindaklanjuti dengan berita acara penyebaran atas hak tanah. 2.1.3.2. Tahap Konstruksi 1. Rekrutmen Tenaga Kerja Sebagaimana diketahui, dalam setiap proyek akan diadakan proses tender untuk menentukan pihak manakah yang akan menjadi kontraktor utama. Proses tender ini merupakan proses yang cukup panjang. Adapun pada proyek ini, pihak yang memenangkan tender adalah PT. Jakarta Propertindo. Selanjutnya, sebagai pemenang tender, PT. JakPro menggandeng tiga perusahaan BUMN, PTPP, Wika Gedung, dan Jaya Konstruksi. Jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam proyek ini adalah 7.000 - 10.000 orang yang terbagi dalam 3 shift selama 24 jam. 2. Pembangunan Basecamp

Kantor proyek Kontraktor dapat dibangun di daerah kerja yang terletak di lokasi di sekitar taman BMW. Base camp bagi para pekerja dapat didirikan di lokasi yang sama. Namun, kantor proyek kontraktor akan dibangun terpisah dari tempat tinggal pekerja. Bangunan bengkel mesin-mesin, tempat penyimpanan material, dan lain - lain juga dibangun di lokasi yang sama. Pembangunan basecamp, baik untuk pekerja maupun untuk penyimpanan alat perlu dilakukan untuk memudahkan mobilisasi agar pembangunan berjalan dengan efektif 3. Mobilisasi dan Demobilisasi Alat Berat Mobilisasi adalah sebuah kegiatan pengadaan sumber daya yang berguna untuk kelangsungan suatu proyek. Sumber daya yang dimaksud diantaranya pengadaan lahan untuk basecamp pekerja, sumber daya manusia yang handal untuk menangani proyek hingga selesai, mendatangkan alat berat penunjang operasional proyek seperti excavator, bulldozer, track loader, motor grader, dll. Selain itu juga membuat pengadaan bahan-bahan kebutuhan proyek. Sedangkan Demobilisasi adalah kegiatan untuk mengembalikan seluruh kegiatan yang

dilakukan pada

saat mobilisasi.

Maksud nya

adalah

mengembalikan keadaan lokasi proyek seperti sedia kala. Alat berat yang akan dimobilisasikan untuk pembangunan stadion ini adalah mesin dan kendaraan untuk transportasi, pekerjaan konstruksi termasuk penggalian, menumpuk, mengangkat, dan lain - lain. Untuk pengoperasian transportasi bahan konstruksi pada dasarnya akan dilakukan dengan menggunakan dump truck dan/atau trailer di malam hari untuk menghindari jam puncak arus lalu lintas di jalan utama. Pemilihan rute transportasi akan dibuat dengan hati-hati dengan mempertimbangkan arus lalu lintas dan volume selama tahap konstruksi oleh Kontraktor. 4. Pemasangan Indikator Pile Proses pemancangan tiang indicator pile merupakan proses pemancangan 10% dari jumlah rencana tiang pancang nantinya. Proses ini merupakan proses awal sebelum pemancangan secara keseluruhan dilakukan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data actual kedalaman tiang pancang yang diperlukan sehingga nantinya dapat dilakukan redesign tinggi tiang pancang yang dipesan. Selain itu,

dengan adanya indicator pile, dapat dilakukan pengetesan kekuatan tiang pancang yang telah terpasang. Pengetesan yang dilakukan adalah PDA test dan Axial Test. Hasil dari pengetesan ini juga akan mempengaruhi redesign yang akan dilakukan. 5. Pemasangan Girder Ramp Pada proyek pembangunan stadion ini dilakukan pemasangan 14 unit girder (balok beton) untuk ramp atau jalur sirkulasi sisi barat stadion. Jalur siku ini akan menghubungkan stadion dengan taman BMW. Pemasangan dan pengangkatan girder menggunakan crawler crane dikarenakan per satu buah girder mempunyai berat 120 kilogram, serta panjang 53,8 meter. Untuk ramp nya didesain memiliki lebar 30 meter dengan panjang kurang lebih 200 meter untuk sisi barat dan 160 meter untuk sisi timur. Ramp ini juga didesain agar dapat dilalui oleh kendaraan pemadam kebakaran sebagai antisipasi kondisi darurat. 6. Tahap Bekisting Plat Lantai Bekisting merupakan sebuah cetakan sementara. Fungsinya adalah untuk menahan beton sementara pada saat pengecoran. Selain itu, bekisting juga berguna untuk membentuk beton sesuai dengan keinginan dalam membuat struktur bangunan. Pekerjaan bekisting pelat lantai adalah salah satu jenis pekerjaan yang menghasilkan sisa material terbuang atau waste material. Bekisting pelat lantai umumnya hanya dapat digunakan satu kali saja dibandingkan penggunaan bekisting kolom yang dapat dipakai berulang kali pada satu bangunan. Pada proyek Jakarta International Stadium ini, contoh bekisting plat dilakukan pada sisi selatan lantai 1 hingga 5, bekisting plat sisi barat lantai 1 hingga 3, bekisting plat sisi timur lantai 1 hingga 4, dan bekisting plat sisi utara lantai 1 dan 2. 7. Instalasi Plumbing & Drainase Sistem plumbing yang digunakan untuk bangunan stadion olahraga ini lebih ditujukan pada penggunaannya sebagai penyuplai bagi kamar mandi dan wastafel di bangunan stadion dan sarana penunjang, pelengkap lainnya,

sedangkan untuk kebutuhan air bersih diambil dari PAM (Perusahaan Air Minum) dan air tanah. 2.1.3.3. Tahap Operasional 1. Sistem Atap Buka Tutup Jakarta International Stadium dirancang memiliki sistem atap buka tutup yang memiliki bobot sebesar 3.900 ton, dengan panjang 270 meter dan tinggi 70 meter. Sistem atap ini memungkinkan stadion dapat digunakan dalam segala kondisi, sepanjang hari, waktu, dan tidak terganggu cuaca. 2.

Penggunaan Daya Listrik Gedung Stadion ini menerapkan skema Green Building, yang berarti stadion ini merupakan gedung yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Adapun penggunaan daya listrik dari stadion ini direncakan menggunakan Energi Terbarukan sebesar 5,1 % menggunakan solar panel.

3. Taman Sekitar Stadion Untuk taman di sekitar stadion akan dilengkapi dengan lampu LED, dikarenakan lebih hemat energi. 4.

Water Consevation

wastafel, kran tembok maupun shower akan dilengkapi dengan fitur auto stop. Itu artinya, setiap fitur di setting sesuai dengan standar yang berlaku. Misalnya, standar penggunaan shower mesti dibawah 9 liter per menit. 5.

Sensor Monitoring CO2

Sensor ini akan ditempatkan pada ruangan-ruangan yang memiliki kepadatan tingg. Seperti ruang player facilities atau ganti pemain, conference room, media room, dan mix zone. 6.

Stadium Multievent

Jakarta

International

Stadium

merupakan

stadion

kelas

dunia

yang

pembangunannya telah sesuai dengan standar FIFA. Selain menjadi stadion permainan sepak bola, stadion ini juga direncanakan sebagai tempat pergelaran konser bertaraf internasional. 2.1.3.4. Tahap Pasca Konstruksi 1. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Berdasarkan PT. Jakpro, lapangan stadion penggunaan rumput hybrid yang dikolaborasikan

dengan

rumput

alami

dan

rumput

sintesis.

Untuk

pemeliharaannya mengacu pada konsep green building. Selain itu, rumput yang digunakan tidak diberi pestisida, namun lebih mengoptimalkan peran alam (menggunakan peran burung kaki bayam yang membasmi hama, ulat - ulat, atau serangga yang ada di rumput). Untuk fasilitas - fasilitas lain, seperti lightning, saluran air, dan sebagainya juga menggunakan konsep sustainability untuk menghemat energi. 2.1.4. Alternatif yang dikaji dalam AMDAL Berdasarkan peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup no. 08 tahun 2006 tentang pedoman penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan hidup, Kajian AMDAL merupakan suatu studi kelayakan dari aspek lingkungan hidup, maka komponen rencana usaha dan/atau kegiatan harus memiliki beberapa alternatif, antara lain adalah alternatif lokasi, desain, proses, dan tata letak bangunan atau sarana pendukung. Alternatif-alternatif yang dikaji dalam AMDAL dapat merupakan alternatif-alternatif yang telah direncanakan sejak semula atau yang dihasilkan selama proses kajian AMDAL berlangsung. Adapun fungsi dan manfaat dari kajian alternatif dalam AMDAL adalah: 1. Memastikan bahwa pertimbangan lingkungan telah terintegrasi dalam proses pemilihan alternatif selain faktor ekonomis dan teknis. 2. Memastikan bahwa pemrakarsa dan pengambil keputusan telah mempertimbangkan dan menerapkan prinsip-prinsip pencegahan pencemaran (pollution prevention) dalam rangka pengelolaan lingkungan. 3. Memberi peluang kepada pemangku kepentingan yang tidak terlibat secara penuh dalam proses pengambilan keputusan, untuk mengevaluasi berbagai aspek dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan dan bagaimana proses dari suatu keputusan yang akhirnya disetujui. 4. Memberikan kerangka kerja untuk pengambilan keputusan yang transparan dan berdasarkan kepada pertimbangan-pertimbangan ilmiah.

Jika terdapat alternatif, maka dokumen Kerangka Acuan tersebut juga berisi penjelasan kerangka kerja proses pemilihan alternatif tersebut. Penjelasan pada bagian ini harus bisa memberikan gambaran secara sistematis dan logis terhadap proses dihasilkannya alternatifalternatif yang akan dikaji yang mencakup: 1. Penjelasan dasar pemikiran dalam penentuan faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam mengkaji alternatif. 2. Penjelasan prosedur yang akan digunakan untuk melakukan pemilihan terhadap alternatif-alternatif yang tersedia, termasuk cara identifikasi, prakiraan dan dasar pemikiran yang digunakan untuk memberikan pembobotan, skala atau peringkat serta cara-cara untuk menginterpretasikan hasilnya. 3. Penjelasan alternatif-alternatif yang telah dipilih yang akan dikaji lebih lanjut dalam Amdal. 4. Pencantuman pustaka-pustaka yang akan atau sudah digunakan sebagai sumber informasi dalam pemilihan alternatif alternatif lokasi, desain, proses, dan tata letak bangunan atau sarana pendukung. 2.1.4.1. Alternatif yang dikaji Pada Rencana pembangunan Jakarta International Stadion (JIS) 1. Alternatif Lokasi Lokasi alternatif adalah pilihan tempat dan kawasan di antara dua atau beberapa kemungkinan. Sebuah tempat atau kawasan yang termasuk dalam lokasi alternatif ini bukan lokasi utama tetapi masih berdekatan dan bisa dijangkau. Dalam Pemilihan lokasi pembangunan Jakarta International Stadion ini perlu dipikirkan matang-matang hal ini dimaksudkan untuk memperoleh lokasi yang mampu memberikan unit cost yang rendah atau mampu memberikan efisiensi yang maksimum dengan tetap memikirkan faktor-faktor lingkungan dan pembangunan berkelanjutan (green infrastructure). Dimana tahapan-tahapannya: dengan menentukan daerah, menentukan lingkungan masyarakat yang akan diteliti, dan memilih lokasi yang terbaik (kota besar, di pinggir kota, di luar kota). Selain itu adapun faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pembangunan

pembangunan Jakarta International Stadion adalah: lokasi stadium, sumber bahan baku, transportasi, sumber energi atau tenaga listrik, iklim, buruh atau tingkat upah, undang-undang terkait yang berlaku dan sistem perpajakan, sikap masyarakat, ketersediaan air dan pembuangan limbah. JIS sebagai salah satu lokasi (venue ) kawasan terpadu berstandar FIFA yang ada di kawasan olahraga terpadu tersebut berlokasi di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, PT Jakpro mendapatkan penugasan dari Gubernur DKI Jakarta melalui Peraturan Gubernur Nomor 14 tahun 2019 tentang Pengembangan Kawasan Olahraga Terpadu. Proyek Jakpro di JIS

tidak hanya membangun stadion bertaraf internasional tapi juga

mengembangkan

kawasan

olahraga

terpadu.

Dimana,

Jakpro

akan

mengembangkan stadion bertaraf internasional bersama fasilitas pendukungnya sebagai kawasan olahraga. Dalam membangun JIS, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) tidak hanya ingin mendirikan bangunan fisik lapangan hijau, namun juga membuka ruang interaksi di tengah kota yang diharapkan publik. Adapun jaraknya, apabila ditarik dari lokasi titik Stasiun KRL di Pademangan Timur adalah kurang lebih satu kilometer. 2. Alternatif Desain Penciptaan alternatif desain umumnya selalu mempertimbangkan faktor kebutuhan fungsional, faktor estetis, faktor lingkungan, serta faktor kenyamanan dan keamanan masyarakat pengguna, baik dalam arti fisik maupun mental. Sedangkan uji coba merupakan upaya untuk mendeteksi sejauh mana alternatif desain awal telah memenuhi kriteria standar desain. Kesimpulan dari hasil analisis dan evaluasi yang dilakukan pada gilirannya akan dipergunakan untuk memperbaiki desain awal, sehingga diperoleh karya desain yang representatif dan memuaskan. Ada satu hal yang menjadi daya tarik utama stadion ini, yaitu bagian atap yang dibuat dengan mekanisme buka-tutup (retractable roof). Desain atap futuristik tersebut menjadi satu-satunya yang ada di Indonesia. Bahkan, dikabarkan akan masuk ke daftar Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Selain desain atap yang menawan, JIS juga menyediakan fasilitas Sky Viewing

Deck di permuka...


Similar Free PDFs