PENGAKUAN KEPEMILIKKAN REOG PONOROGO OLEH MALAYSIA PDF

Title PENGAKUAN KEPEMILIKKAN REOG PONOROGO OLEH MALAYSIA
Author Yuniyantiputri B
Pages 6
File Size 375 KB
File Type PDF
Total Downloads 58
Total Views 176

Summary

PENGAKUAN KEPEMILIKKAN REOG PONOROGO OLEH MALAYSIA TUGAS MAKALAH ILMU POLITIK NAMA : Yuniyanti Putri Batubara NIM : 20170510096 DOSEN PEMBIMBING : Ali Maksum, S.Sos., MA, PhD. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017 PENDAHULUAN Indones...


Description

Accelerat ing t he world's research.

PENGAKUAN KEPEMILIKKAN REOG PONOROGO OLEH MALAYSIA yuniyantiputri b

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Malaysia T idak Pernah Mengambil Reog Ponorogo Charina Nugraheni

PERSELISIHAN ANTARA INDONESIA DENGAN MALAYSIA PERIHAL SENGKETA TANAH DAN BUDAYA M Zulfikar Pranada T UGAS SENI TARI Nama : Prima Put ri Fajriyat i (23) Kelas : VII F Mapel suhudi suhudi

PENGAKUAN KEPEMILIKKAN REOG PONOROGO OLEH MALAYSIA

TUGAS MAKALAH ILMU POLITIK NAMA

: Yuniyanti Putri Batubara

NIM

: 20170510096

DOSEN PEMBIMBING

: Ali Maksum, S.Sos., MA, PhD.

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2017

PENDAHULUAN Indonesia dan Malaysia kerap kali disebut dengan ‘negara serumpun’ dimana kedua negara ini memiliki banyak persamaan dalam bidang kebudayaan maupun bidang lainnya, Indonesia dan Malaysia masuk kedalam rumpun budaya melayu yang dimana mulai dari budaya serta bahasanya hampir sama. Banyaknya persamaan yang dimiliki kedua negara ini memunculkan potensi terjadinya kerja sama dan konflik yang besar bagi kedua negara tersebut. Kerjasamanya dapat terjadi karena adanya kedekatan dan kesamaan, begitu dengan konflik terjadi karena rasa ingin menguasai atau memiliki secara utuh mengenai suatu kesamaan tersebut. Dalam segi perekonomian dan pendidikan Malaysia dan Indonesia memiliki hubungan yang erat serta saling menguntungkan dimana kedua negara tersebut dapat bekerjasama untuk memenuhui kebutuhan masing-masing. Namun selain adanya kerjasama kerap terjadi konflik antar budaya menghampiri kedua negara ini yang sangat rentan menimbulkan pedebatan dan permusuhan diantara kedua negra tersebut. Perselisihan antar kedua negara ini bukanlah hal yang tabu lagi bagi warga negaranya bagaimana tidak perselisihan ini terjadi hanya terjadi karena perebutan hak atas suatu budaya dan kepemilikkan. Kerap kali Malaysia mengklaim budaya dan kepemilikkan Indonesia menjadi milik negara mereka, yang tentu saja membuat warga Indonesia geram. Hal inilah yang dapat menimbulkan konflik di antara kedua negara tersebut. Karena adanya persamaan tentang budaya yaitu budaya melayu yang berkembang di Indonesia dan Malaysia maka hal itulah yang membuat negara ini ingin mengakui hal tersebut sebagai kepemilikannya. Pada tahun 2007 Malaysia sempat mengklaim bahwa tarian Reog Ponorogo adalah tarian asli dari negara mereka. Namun di Negeri Jiran, tarian sejenis Reog Ponorogo disebut tari Barongan. Tarian ini juga menggunakan busana yang unik, yaitu topeng berkepala harimau yang di atasnya terdapat bulu-bulu merak. Tak lama kemudian mucul kembali isu yang sempat gempar pada tahun 2009 yaitu Malaysia mengklaim bahwa tari Pendet adalah milik negara mereka juga, walaupun isu tarian pendet hanya berlaku sekali sahaja pada tahun 2009, namun isu tersebut sedikit sebanyak mengganggu keharmonian hubungan dua hala khususnya antara kedua-dua masyarakat. Isu tarian pendet cukup mengganggu hubungan kedua-dua negara berikutan bantahan yang agak melampau disusuli oleh isu penyapuan (sweeping) warga Malaysia terutamanya di Jakarta dan laungan untuk menceroboh Malaysia (Maksum, 2014).

DISKUSI Pengakuan kepemilikkan yang dilakukan Malaysia sudah terjadi dari tahun 2007 hingga 2012, dimana Malaysia mengakui bahwa lagu, tarian hingga alat musik yang sebenarnya adalah milik Indonesia adalah milik negaranya. Konflik ini cenderung terjadi karena adanya kecurangan, tidak adanya kesepakatan, adanya suatu pengeklaiman yang bukan haknya dan adanya perbedaan pemikiran yang cara penyelesaiannya masih dalam keadaan emosi dan akhirnya menimbulkan suatu konflik antara pihak yang satu dengan yang lainnya (Yuwono, 2014). Reog Ponorogo adalah tarian asli Indonesia yang berasal Ponorogo, Jawa Timur. Dahulu Reog ini bernama REYOG tetapi bupati Ponorogo menggantinya, dikarenakan REOG sendiri memiliki arti yaitu Resik Endah Omber dan Girang gembira yang sekarang merupakan dijadikan slogan untuk kabupaten Ponorogo. Reog Ponorogo terkenal dengan topeng dengan bentuk kepala singa yang biasa dikenal sebagai “Singa barong”, raja hutan, yang menjadikannya simbol Kertabhumi. Pada bagian atas, ditancapkannya bulu-bulu merak sampai benar-benar menyerupai kipas yang raksasa dengan menyimbolkan pengaruh kuat dari para rekan Cinanya serta mengatur atas segala gerak-gerik yang dilakukannya. Tarian ini diciptakan karena adanya pemberontakan dari Ki Ageng Kutu yang merupakan seorang abdi kerajaan ketika masa Bhre Kertabhumi, merupakan raja kerajaan Majapahit yang terakhir, di mana berkuasa pada abad 15. Ki Ageng Kutu marah besar karena pengaruh yang kuat dari pihak istri raja kerajaan Majapahit yang asalnya dari Cina. Selain hal itu, ia juga murka kepada rajanya sendiri yang dalam menjalankan pemerintahannya banyak terjadi korupsi. Ia dapat memastikan bahwa kekuasaan dari kekuasaan kerajaan Majapahit akan segera berakhir. Akhirnya ia memutuskan untuk meninggalkan sang raja lalu ia mendirikan perguruan, yang mana ia sendiri yang mengajar ilmu kekebalan diri, seni bela diri anak-anak muda,serta ilmu kesempurnaan hidup dengan menaruh harapan bahwa mereka inilah calon bibit-bibit kebangkitan kerajaan Majapahit yang mulai runtuh. Mungkin tersadar bahwa pasukannya terlalu lemah dan kecil untuk diadu melawan pasukan dari kerajaan. Maka, pesan politis dari Ki Ageng Kutu ini hanya disampaikannya melalui pertunjukan seni Reog Ponorogo. Hal ini juga bisa berarti “sindiran” kepada Raja Kertabhumi serta kerajaannya. (pusaka, 2017)

Indonesia bisa dikatakan sudah beberapa kali ‘kecolongan” bagaimana tidak, Malaysia seringkali mengklaim bahwa budaya Indonesia adalah milik negaranya. Sebenarnya kejadian seperti ini terjadi karena kurangnya kesadaran dari warga atau masyarakat Indonesia terhadap penting sebuah budaya dan kesenian yang ada, dengan adanya budaya dan kesenian yang ada sebenarnya Indonesia dapat harus lebih membanggakan diri karena banyaknya budaya dan kesenian yang kita punya di bandingkan oleh negara lain. Kurangnya kesadaran dari warga/masyarakat Indonesia sendirilah yang bisa membuat negara kita sering ‘kecolongan’. Malaysia pernah mengakui bahwasanya tarian Reog Ponorogo atau yang mereka sebut dengan tarian Barongan itu berasal dari negaranya, namun semua itu salah karena sebenarnya tarian itu milik Indonesia. Tarian Reog Ponorogo yang sempat di permasalahkan Indonesia-Malaysia ini sebenarnya dibawa oleh penduduk Indonesia asli orang Ponorogo yang tinggal di Malaysia sehingga berkembanglah tarian reog ini di Malaysia sehingga membuat negara ini sempat mengklaim bahwa tarian ini milik negaranya. Karena adanya masalah ini pemerintah pun turun tangan untuk kembali merebut tarian yang asli milik Indonesia ini.

KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan tentang hubungan Indonesia dan Malaysia adalah bahwa hubungan anatara Indonesia dan Malaysia terjadi dalam berbagai hal mulai dari kerjasama sampai perdebatan. Perdebatan yang paling hangat dibicarakan pada tahun 2007 yaitu mengenai pengklaiman salah satu budaya Indonesia yaitu Reog Ponorogo. Reog Ponorogo sendiri berasal dari dari Indonesia tepatnya dari Ponorogo, Jawa Timur, diklaim oleh Malaysia sebagai kebudayaan karena Reog Ponorogo menyebar di Malaysia. Padahal yang sebenarnya terjadi adalah yang membawa Reog Ponorogo itu sendiri dalah orang dari asli Ponorogo, peristiwa tersebut dapat dijadikan pelajaran bagi bangsa Indonesia dan juga pemerintahaan yang ada di Indonesia lebih menjaga warisan budaya yang ada agar tidak terjadi lagi perdebatan seperti demikian di kemudian hari serta hubungan antara kedua negara selalu aman dan tidak timbul perpecahan.

Daftar Pustaka

Maksum, A. (2014). Ketegangan Hubungan indonesia-Malaysia Dalam Isu Tarian Pendet. 2. pusaka. (2017). SEJARAH REOG PONOROGO BUDAYA ASLI INDONESIA. Retrieved from pusakapusaka.com: https://pusakapusaka.com/sejarah-reog-ponorogo-budaya-asliindonesia.html Yuwono, K. P. (2014). Artikel Budaya dan Konflik . (Pengeklaiman Malaysia Terhadap Budaya Seni Bangsa Indonesia), p. 2....


Similar Free PDFs