Penguatan Pendidikan Islam Informal dan Non Formal PDF

Title Penguatan Pendidikan Islam Informal dan Non Formal
Author Mochamad Hamdan
Pages 268
File Size 23.5 MB
File Type PDF
Total Downloads 2
Total Views 148

Summary

Aspari Ismail dkk (Mahasiswa Pascasarjana IAIN Pontianak Semester II/B Angkatan VIII-2015) Penguatan Pendidikan Islam Informal Dan Non Formal Editor/ Dosen Pengampu: Moh. Haitami Penguatan Pendidikan Islam Informal Dan Non Formal Hak Cipta dilindungi undang-undang All Right Reserved (c) 2016, Indone...


Description

Accelerat ing t he world's research.

Penguatan Pendidikan Islam Informal dan Non Formal Mochamad Hamdan

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Penguat an Pendidikan Islam Informal Dan Non Formal Aspari Ismail dkk (Mahasiswa Pascasa… Aspari Ismail

MANAJEMEN DAKWAH MASJID.pdf cucu nurjamilah MANAJEMEN DAKWAH MASJID --- 16 x 24 cm.pdf cucu nurjamilah

Aspari Ismail dkk (Mahasiswa Pascasarjana IAIN Pontianak Semester II/B Angkatan VIII-2015)

Penguatan Pendidikan Islam Informal Dan Non Formal Editor/ Dosen Pengampu: Moh. Haitami

Penguatan Pendidikan Islam Informal Dan Non Formal Hak Cipta dilindungi undang-undang All Right Reserved (c) 2016, Indonesia: Pontianak

Aspari Ismail dkk (Mahasiswa Pascasarjana IAIN Pontianak Semester II/B Angkatan VIII-2015) Editor/ Dosen Pengampu: Moh. Haitami Layout & Design Cover Fahmi Ichwan Diterbitkan oleh Bulan Sabit Press Jalan Letjend. Suprapto No. 19 Telp./Fax. 0561-734170 Pontianak, Kalimantan Barat Cetakan Pertama, Mei 2016

PENGUATAN PENDIDIKAN ISLAM INFORMAL DAN NON FORMAL viii+257 halaman: 25 x17 cm

Dilarang mengutif dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku tanpa seizin tertulis dari penerbit Sanksi pelanggaran pasal 72: Undang-undang nomor 19 Tahun 2002 Tentang Tentang Hak cipta: (1) Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan atau denda paling sedikit Rp.1000.000,(Satu Juta Rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,- (Lima Miliar Rupiah) (2) Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, meng-edarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan penjara paling lama (5) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah).

KATA PENGANTAR EDITOR/ DOSEN PENGAMPU

Buku “Penguatan Lembaga Pendidikan Islam Informal dan Nonformal” mengajak para pembaca untuk memikirkan dan memberikan perhaian bahwa betapa idak seimbangnya penyelenggaraan pendidikan kita antara pendidikan formal, informal dan nonformal. Sementara itu keiganya memiliki kedudukan yang sama dalam system pendidikan nasional di Indonesia sebagai suatu rangkaian yang tak terpisahkan. Jelasnya bahwa lembaga pendidikan Islam informal dan nonformal kurang mendapatkan perhaian berbagai kalangan dibanding dengan pendidikan Islam formal, karenanya perlu dilakukan upaya untuk memberikan penguatan kepada kedua lembaga pendidikan Islam ini, mulai dari sumbangan pemikiran berupa gagasan-gagasan, menyajikan fakta-fakta lapangan sampai pada penawaran bentuk indakan atau kebijakan oleh pihak-pihak yang berkompeten. Buku ini adalah kumpulan makalah mahasiswa dari perkuliah yang saya ampu pada mata kuliah Issu-issu Pendidikan Islam Kontemporer di Semester II-B Angkatan VIII tahun 2015 lalu. Makalah-makalah tersebut dipresentasikan oleh mahasiswa (penulisnya) dan diperbaiki seperlunya untuk diterbitkan bersama sebagai produk akhir perkuliahan untuk mata kuliah ini. Pada perkuliahan untuk seiap semesternya, memang saya selaku dosen pengampu memberikan suatu tema sebagai issu sentral untuk diperbincangkan dalam perkuliahan tersebut dan selalu berbeda pada kelas yang berbeda meskipun di angkatan yang sama. Tema perkuliahan kali ini dan untuk angkatan ini adalah “Penguatan Lembaga Pendidikan Islam Informal dan Nonformal”. Dari tema ini kemudian dipecah menjadi beberapa judul makalah yang menjadi judul Bab dan Sub Bab dalam buku ini, yaitu: mulai dari Bab II hingga Bab VII. Masing-masing Bab mewakili tema yang telah diberikan sebagai tugas tulisan dalam perkuliahan ini. Diakui memang masih banyak kekurangan dalam tulisan-tulisan Penguatan Pendidikan Islam Informal Dan Non Formal

iii

ini, sebagai editor dan sekaligus dosen pengampu saya cukup merasa kesulitan karena berdasarkan kaedah penulisan karya ilmiah tulisantulisan tersebut baik secara teknis maupun isi termasuk kelengkapan data masih perlu perbaikan dan peningkatan. Namun demikian karena penerbitan buku ini merupakan bagian pening dan tugas akhir dari perkuliahan yang saya ampu, maka tetap saja perlu diikhiarkan untuk diterbitkan, lagi pula penerbitan ini adalah salah satu bentuk laihan dan apresiasi terhadap kreaiitas mahasiswa dengan segala keterbatasannya dan diterbitkan untuk kalangan terbatas. Penerbitan buku pada mata kuliah ini pada semester berikutnya menggunakan tema yang berbeda, namun demikian pasi diharapkan agar bisa lebih baik lagi. Semoga tradisi ini dapat terus digiatkan, diingkatkan dan ditularkan pada mata kuliah lainnya. Terimakasih tentu saja saya sampai pada semua pihak yang telah mengapresiasi usaha ini. Demikian pula pada Direktur Pascasarjana yang idak hanya mengapresiasi tetapi ikut membantu penerbitan ini. Semoga semuanya menjadi amal shaleh yang diridhai. Ponianak, Maret 2016 Editor/ Dosen Pengampu: Moh. Haitami

iv

Penguatan Pendidikan Islam Informal Dan Non Formal

KATA SAMBUTAN DIREKTUR PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONTIANAK Satu lagi buku hadir di tengah-tengah kita, yaitu buku yang berjudul “Penguatan Lembaga Pendidikan Islam Informal dan Nonformal”. Buku ini merupakan kumpulan tulisan para mahasiswa Semester II-B Angkatan VIII Tahun 2015 yang mengikui mata kuliah Issu-Issu Pendidikan Islam Kontemporer”. Saya bersyukur kepada Allah SWT dan mengapresiasi usaha Sdr. Moh. Haitami selaku dosen pengampu mata kuliah Issu-issu Pendidikan Islam Kontemporer yang idak hanya melaksanakan perkuliahan dalam bentuk pengajaran dan diskusi, tetapi juga membimbing mahasiswanya untuk membuat karya ilmiah yang disempurnakan dari makalahmakalah yang mereka buat sampai dihimpun dan diterbitkan dalam buku sekalipun masih berbentuk bunga rampai ini. Karenanya saya dan civitas akademika Pascasarjana IAIN Ponianak tentunya harus berterima kasih dan berharap agar langkah-langkah seperi ini dapat ditularkan dan ikui oleh dosen-dosen lainnya. Apa yang ditulis mahasiswa mengenai upaya penguatan terhadap lembaga pendidikan Islam Informal dan Nonformal, mulai dari memberikan gagasan-gagasannya, mengungkapkan fakta-fakta tentang dinamika kedua lembaga pendidikan Islam tersebut sampai kepada menawarkan indakan kebijakan, saya pikIr adalah bagian pening dari sebuah apresiasi mahasiswa terhadap dunia pendidikan Islam yang sedang mereka tekuni. Memang masih banyak hal yang harus disempurnakan dari tulisantulisan atau makalah-makalah yang dibuat oleh para mahasiswa ini, tetapi saya melihatnya sebagai sebuah proses pembelajaran dan sebab itu usaha seperi ini idak boleh berheni dan jika perlu ingkatkan dan dikembangkan lagi pada mata kuliah yang lainnya. Penguatan Pendidikan Islam Informal Dan Non Formal

v

Saya melihat sekalipun buku ini hanya diterbitkan untuk kalangan terbatas, akan memberikan dampak pada kepercayaan diri dan gairah menulis di kalangan mahasiswa khususnya mahasiswa Pasca dan akan membiasakan mereka untuk mempersiapkan diri melakukan peneliian dan menulis tesis mereka. Saya ucapkan selamat kepada Sdr. Moh. Haitami selaku dosen pengampu mata kuliahnya sekaligus editor buku ini dan pada para mahasiswa yang terlibat akif memberikan tulisannya hingga buku ini diterbitkan. Semoga bermanfaat. Ponianak, Maret 2016 Direktur, Dr. Ali Hasmy, M.Si NIP. 19661010 200003 1 002

vi

Penguatan Pendidikan Islam Informal Dan Non Formal

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR EDITOR

iii

KATA SAMBUTAN DIREKTUR PASCASARJANA

v

DAFTAR ISI

vii

BAB I PENDAHULUAN

1

BAB II TIGA PILAR PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Muslimin

7

BAB III KEDUDUKAN LEMBAGA PENDIDIKAN INFORMAL DAN NONFORMAL DALAM SYSTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA Oleh: Abdul Rahman

24

BAB IV HAK DAN KEWAJIBAN ORANGTUA DAN ANAK: PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Hairiani

34

BAB V PENGUATAN PENDIDIKAN ISLAM IN-FORMAL 1. Penguatan Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga Muslim Oleh: Nuraida

47

2. Peran Orangtua Sebagai Pendidik Kodrai Oleh: Sri Wahyuni

56

3. Konstribusi Orangtua Dalam Keberhasilan Belajar Anak Di Sekolah/ Madrasah Oleh: Sri Hidayai

68

4. Dinamika dan Implikasi Pernikahan Beda Agama terhadap PAI dalam Keluarga Oleh: Aspari

84

5. Problemaika Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga Single Parent (Orangtua Tunggal) Oleh: Eka Hendry AR

Penguatan Pendidikan Islam Informal Dan Non Formal

102

vii

6. Problemaika Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga Kedua Orangtua Pekerja Oleh: Emma Ernawaty

113

BAB VI PENGUATAN PENDIDIKAN ISLAM NON FORMAL 1. Eksistensi Lembaga Pendidikan Islam Nonformal Sekrang Ini Oleh: Khairudin

127

2. Peran Pemerintah Pada Lembaga Pendidikan Nonformal Oleh: Syaiful Barri

141

3. Pengaruh Lingkungan Masyarakat Terhadap Pembentukan Karakter Anak Oleh: Juliana

154

4. Peran Tokoh Agama Dan Tokoh Masyarakat Dalam Pembinaan Akhlak Masyarakat Oleh: Nurhadi

165

5. Peran Taman Pendidikan Al Quran (Tpa) Di Masyarakat Perkotaan Oleh: Asmadi

182

6. Rumah Ibadah Sebagai Pusat Pendidikan Agama Islam Bagi Masyarakat Oleh: Arif Zainuddin

190

7. Dinamika Majlis Ta’lim Di Tengah Masyarakat Plural Oleh: Hidayatullah

206

BAB VII PENGUATAN PENDIDIKAN ISLAM MELALUI TRADISI DAN BUDAYA 1. Internalisasi Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Dalam Tradisi Oleh: Wahyu

229

2. Penguatan Karakter Bangsa Melalui Lembaga Adat/ Budaya Oleh: Yuni Hartaik

238

BAB VIII PENUTUP

255

Biodata Penulis

257

viii

Penguatan Pendidikan Islam Informal Dan Non Formal

BAB I PENDAHULUAN PENGUATAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM IN-FORMAL DAN NON-FORMAL Oleh: Moh. Haitami Seperi halnya pendidikan secara umum, lembaga pendidikan Islam juga memiliki tri pusat pendidikan, yaitu pendidikan formal berupa sekolah, pendidikan in formal di rumah tangga dan pendidikan non formal yang diselenggarakan oleh masyarakat atau kelompok masyarakat. Keiganya merupakan lembaga pendidikan yang terintegrasi dalam satu system pendidikan nasional. Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah memberikan batasan yang jelas mengenai keiga lembaga pendidikan tersebut. Dalam Bab I (ketentuan Umum) Pasal 1 pada disebutkan bahwa: 1. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan inggi (ayat 11); 2. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang (ayat 12); 3. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan (ayat 13). Ketentuan umum di atas diperkuat lagi pada Bab IV mengenai Jalur, Penguatan Pendidikan Islam Informal Dan Non Formal

1

Jenjang dan Jenis Pendidikan, Bagian Kesatu (umum) pada pasal 13, bahwa Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Selanjutnya pada Bagian Kelima mengenai Pendidikan Nonformal, Pasal 26 dinyatakan bahwa : (1) Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai penggani, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. (2) Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional. (3) Pendidikan nonformal melipui pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelaihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. (4) Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelaihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis. (5) Kursus dan pelaihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih inggi. (6) Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan. (7) Ketentuan mengenai penyelenggaraan pendidikan nonformal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat 2

Penguatan Pendidikan Islam Informal Dan Non Formal

(4), ayat (5), dan ayat (6) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. Sedangkan pada Bagian Keenam mengenai Pendidikan in-formal, Pasal 27 dijelaskan bahwa : (1) Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. (2) Hasil pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan. (3) Ketentuan mengenai pengakuan hasil pendidikan informal sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. Dari apa yang dimuat dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 di atas, nyatalah bahwa penyelenggaraan pendidikan informal maupun nonformal dijamin dan dilindungi oleh Negara, karena di dalamnya menghadirkan keterlibatan Pemerintah dan dikuatkan oleh berbagai peraturan. Demikian pula halnya terhadap pendidikan Islam informal dan nonformal. Dalam faktanya memang harus diakui bahwa porsi perhaian belumlah berimbang terhadap kedua lembaga pendidikan ini, jika dibandingkan dengan lembaga pendidikan formal (sekolah). Baik pendidikan umum apalagi untuk lembaga pendidikan Islam-nya. Karena itu penguatan terhadap kedua lembaga ini, khususnya lembaga pendidikan Islam informal dan nonformal menjadi urgen diperhaikan dan diupayakan oleh berbagai pihak, yaitu orangtua, masyarakat dan pemerintah. Diskusi yang berkembang dalam mata kuliah Issu-issu Pendidikan Islam Kontemporer membahas beberapa hal yang terkait dengan upaya penguatan terhadap kedua lembaga pendidikan Islam dimaksud. Bahan diskusi dan makalah yang menjadi tugas mahasiswa itu ditulis, didiskusi dan dihimpun dalam buku ini. Selanjutnya di susun secara sistemaik sebagai berikut:

Penguatan Pendidikan Islam Informal Dan Non Formal

3

Bagian Kesatu dalam buku ini menjelaskan kerangka pemikiran mengenai upaya penguatan lembaga pendidikan Islam informal dan nonformal yang menjadi tema besar buku ini. Bagian Kedua membahas tentang iga pilar pendidikan Islam yang biasa dikenal dengan isilah tri pusat pendidikan. Bagian Keiga, menjelaskan tentang kedudukan lembaga pendidikan Islam informal dan non formal dalam system pendidikan di Indonersia. Selanjutnya pada bagian keempat, sudah lebih mengarah pada pembahasan yang spesiik, yaitu membahas tentang hak dan kewajiban orangtua dan anak dalam perspekif pendidikan Islam. Adapun Bagian Kelima. Sudah mengarah pada tema dari buku ini, yaitu penguatan lembaga pendidikan Islam in-formal. Bagian ini membahas beberapa hal, yaitu : 1. Penguatan Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam keluarga muslim; 2. Peran Orangtua Sebagai Pendidik Kodrai; 3. Konstribusi Orangtua Dalam Keberhasilan Belajar Anak Di Sekolah/ Madrasah 4. Dinamika dan Implikasi Pernikahan Beda Agama terhadap PAI dalam Keluarga 5. Problemaika Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga Single Parent (Orangtua Tunggal) 6. Problemaika Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga Kedua Orangtua Pekerja Sedangkan pada Bagian Keenam, membahas tentang penguatan lembaga pendidikan Islam non-formal, yang mengkaji beberapa hal sebagai berikut: 1. Eksistensi Lembaga Pendidikan Islam Nonformal Sekarang Ini 2. Peran Pemerintah Pada Lembaga Pendidikan Nonformal 3. Pengaruh Lingkungan Masyarakat Terhadap Pembentukan Karakter Anak 4. Peran Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Dalam Pembinaan Akhlak Masyarakat 5. Peran Taman Pendidikan Al Quran (Tpa) Di Masyarakat Perkotaan 4

Penguatan Pendidikan Islam Informal Dan Non Formal

6. Rumah Ibadah Sebagai Pusat Pendidikan Agama Islam Bagi Masyarakat 7. Dinamika Majlis Ta’lim di Tengah Masyarakat Plural 8. Perkembangan Raudhatul Athfal (RA) di Indonesia 9. Pemanfaatan Teknologi Pendidikan di Pondok Pesantren Bagian Ketujuh, membahas mengenai Penguatan Pendidikan Islam Melalui Tradisi Dan Budaya dengan memuat dua tulisan yang terdiri dari: 1. Internalisasi Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam dalam Tradisi 2. Penguatan Karakter Bangsa Melalui Lembaga Adat/ Budaya Bagian Kedelapan, adalah bagian akhir dari buku ini. Selain memberikan kata penutup memuat harapan dan rencana pengembangan tulisan-tulisan lainnya dalam perkuliahan berikutnya pada mata kuliah yang sama sekalipun di tahun dan semester yang berbeda.

Penguatan Pendidikan Islam Informal Dan Non Formal

5

6

Penguatan Pendidikan Islam Informal Dan Non Formal

BAB II TRI PUSAT PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Muslimin

A. Pendahuluan Lingkungan Pendidikan terdiri dari keluarga, sekolah dan masyarakat. Keiga lingkungan pendidikan ini disebut “tri pusat pendidikan”. Lingkungan pendidikan keluarga disebut juga lingkungan informal, lingkungan pendidikan sekolah biasa disebut lingkungan formal, dan lingkungan pendidikan masyarakat kita namakan lingkungan pendidikan nonformal. Keberadaan keiga lingkungan pendidikan ini idak bisa dipisahkan satu sama lainnya karena keiganya mempunyai tugas, peran, dan tangung jawab yang pening dalam proses pendidikan, memiliki hubungan imbal balik, dan keiganya merupakan lembaga tempat berlangsungnya proses pendidikan. Mengingat peningnya keiga lembaga pendidikan ini, Islam juga memandang hal yang sama terhadapnya, arinya agama Islam juga mempunyai konsep tri pusat pendidikan Islam yang merupakan pilar utama pendidikan Islam. Tulisan ini akan membahas peran, tugas, dan tanggung jawab dari keiganya dalam proses pendidikan menurut perspekif Islam, serta bagaimana hubungan imbal balik keiga lembaga pendidikan tersebut dalam dunia pendidikan. B. Pengerian Lingkungan Pendidikan Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada dan terjadi di sekeliling proses pendidikan yang terdiri dari manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, dan benda mai. Lingkungan pendidikan juga dideinisikan sebagai suatu insitusi atau kelembagaan tempat pendidikan itu berlangsung (Haitami Salim dan Syamsul Kurniawan, 2012: 261). Semua unsur-unsur dalam lingkungan pendidikan di atas akan mempengaruhi proses pendidikan yang dilakukan oleh keluarga, Penguatan Pendidikan Islam Informal Dan Non Formal

7

masyarakat, atau lembaga pendidikan. Proses pendidikan idak akan bisa berjalan jika idak ada lingkungan yang mendukungnya sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pendidikan. Berbicara tentang lingkungan pendidikan Islam, Haitami Salim dan Syamsul Kurniawan (2012: 262) mengatakan bahwa lingkungan pendidikan Islam adalah suatu lingkungan yang di dalamnya terdapat ciri-ciri keislaman yang memungkinkan terselenggaranya pendidikan Islam dengan baik. Pada periode awal, umat Islam mengenal lembaga pendidikan berupa kutab, yang mana di tempat ini diajarkan membaca dan menulis huruf Al-Qur’an lalu diajarkan pula ilmu Al-Qur’an dan ilmu-ilmu agama lainnya. Begitu di awal dakwah Rasullullah Saw. ia menggunakan rumah Arqam sebagai insitu...


Similar Free PDFs