PROBLEMATIKA SEPUTAR EVALUASI PENDIDIKAN PDF

Title PROBLEMATIKA SEPUTAR EVALUASI PENDIDIKAN
Author Gisella Soesanto
Pages 10
File Size 129.7 KB
File Type PDF
Total Downloads 547
Total Views 717

Summary

Problematika Seputar Evaluasi Pendidikan MAKALAH Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Evaluasi program dan pelaksanaan pembelajaran yang dibina oleh Drs. H. DEDI KUSWANDI, M.Pd Oleh: Paustina Ngali Mahuze 140121807527 Gisella Rahmadani Offring A UNIVERSITAS NEGERI MALANG PASCASARJANA PROGRAM STUD...


Description

Problematika Seputar Evaluasi Pendidikan MAKALAH Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Evaluasi program dan pelaksanaan pembelajaran yang dibina oleh Drs. H. DEDI KUSWANDI, M.Pd

Oleh: Paustina Ngali Mahuze 140121807527 Gisella Rahmadani Offring A

UNIVERSITAS NEGERI MALANG PASCASARJANA PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN Januari 2015

Kata Pengantar

Puji dan syukur patut kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas segala Rahmat dan Karunianya sehingga pada kesempatan ini kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul Problematika Seputar Evaluasi Pendidikan dengan baik. Dalam penyusunan penulisan makalah ini kami banyak mengalami keterbatasan seperti waktu, bahan dan bahkan kemampuan kami dalam menuangkan ideh namun dalam keterbatasan itu kami mencoba untuk memahami dan menyusun makalah ini apa adanya. Pepatah kuno mengatakan bahwa tak ada gading yang tak pecah kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kiranya kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami perlukan guna menyempurnakan isi tulisan dalam makalah ini. Akhirnya tanpa mengurangi rasa hormat kami menyampaikan terimakasih kepada 1. Dr. H. Dedi Kuswandi, M.Pd selaku Dosen Pembimbing matakuliah Evaluasi Pembelajaran. 2. Bapak dan Ibu kami yang telah memberikan kasih sayang, moril dan materil. 3. Teman-teman khususnya Offering A serta semua pihak yang telah terlibat dan memberikan kelancaran dalam penyelesaian tugas ini.

Akhir kata, penulis berharap agar makalah ini dapat menjadi bahan bacaan atau literatur yang bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Malang, Januari 2015

Penulis

A. Pendahuluan Evaluasi merupakan suatu hal yang harus ada dan dilaksanakan dalam rangka perbaikan dan pengembangan terhadap evaluand. Akan tetapi, proses pelaksanaan evaluasi memiliki beragam tahapan yang sarat dengan problematika baik dari segi definisi, proses serta hasil evaluasi itu sendiri. Oleh karena itu, perlu untuk dilakukan pembahasan mengenai problematika – problematika yang ada seputar evaluasi pendidikan guna meningkatkn pemahaman sehingga bisa dicarikan solusi pemecahan masalahnya secara tepat dan bijaksana.

B. PEMBAHASAN I. Evaluasi Pendidikan a. Pengertian Evaluasi Pendidikan  Menurut (Mehrens dan Lehman, 1978) dalam Ngalim Purwanto mendefenisikan evaluasi dalam arti luas sebagai suatu proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.  Menurut kamus Oxford Advanced Learner’s Dictionary Of Current English (AS Hornby, 1986), evaluasi adalah to find out, decide the amaunt or value. Yang artinya suatu upaya untuk menentukan nilai atau jumlah.  Menurut Suchman, 1961 dalam Anderson, 1975 sebagaimana yang dikutip Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin Abdul Jabar menuliskan evaluasi sebagai sebuah proses

menentukan hasil yang telah dicapai eberapa kegiatan yang telah direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan.  Menurut Joint Committee on Standards For Educational Evaluation (1994) dalam Stufflebeam and Shinkfield mengungkapkan bahwa “ evaluation is the systematic assessment of the wort or merit of an object”.  Kemudian Anas Sujidono juga memberikan pengertian evaluasi sebagai suatu kegiatan atau proses untuk menilai sesuatu.  Dalam UU No 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional Bab I Pasal 1 Ayat 21 dijelaskan bahwa “Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur,

jenjang

dan

jenis

pendidikan

sebagai

bentuk

pertanggungjawaban

penyelenggaraan pendidikan Dari defenisi diatas dapat disimpulakan bahwa evaluasi merupakan suatu proses atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan terencana dengan menggunakan beberapa metode tertentu untuk mengukur dan menilai suatu program atau kegiatan dalam rangka mencapai suatu tujuan II.

Problematika Seputar Evaluas Pendidikan

1. The Problem of Definition Penggunaan istilah evaluasi sering kali digunakan bergantian dengan istilah-istilah seperti Accountability, Assessment (Penilaian) dan Measurement (Pengukuran) padahal masing-masing istilah tersebut memiliki perbedaan yang cukup jelas dan memiliki ranah pembahasannya sendiri. Oleh karena itu, perlu untuk diperjelas mengenai masing-

masing istilah tersebut guna memberikan pemahaman yang sesuai terhadap evaluasi pendidikan. a. Assesment (Penilaian) Beberapa pengertian menurut para pakar diantaranya :  Menurut Nana Sudjana penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu.  Menurut Gronlund (1984) dalam Asep Jihad dan Abdul Haris, menyatakan penilaian sebagai proses sistematik pengumpulan, penganalisaan, dan penafsiran informasi untuk menentukan sejauh mana siswa mencapai tujuan.  Menurut The Task Group on Assesment and Testing (TGAT) dalam Griffin & Nix (1991 : 3) dalam Eko Putro Widoyoko mendeskripsikan assessment sebagai semua cara yang digunakan untuk menilai unjuk kerja individu atau kelompok. Dari defenisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa, assessment atau penilaian merupakan suatu tindakan memilih, menentukan, dan menilai suatu objek tertentu secara kualitatif (baik-buruk, tinggi-pendek, besar-kecil, dll) berdasarkan atas beberapa standar atau kriteria tertentu. b. Measurement (Pengukuran) Beberapa pengertian menurut para pakar diantaranya :

 Menurut Anas Sudijono mengartikan measurement atau pengukuran sebagai kegiatan yang dilakukan untuk mengukur sesuatu. Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan sesuatu dengan atau atas dasar ukuran tertentu.

 Menurut Kerlinger (1996 : 687) dalam Purwanto, pengukuran (measurement) adalah membandingkan sesuatu yang diukur dengan alat ukurnya dan kemudian menerakan angka menurut sistem aturan tertentu.

 Menurut Zaenal Arifin pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu. Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa, measurement atau pengukuran merupakan suatu kegiatan membandingkan sesuatu dengan ukuran tertentu untuk mendapatkan nilai atau akurasi suatu objek.. c. Evaluation (Evaluasi) Beberapa pengertian menurut para pakar diantaranya :

 Menurut (Mehrens dan Lehman, 1978) dalam Ngalim Purwanto mendefenisikan evaluasi dalam arti luas sebagai suatu proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatifalternatif keputusan.

 Menurut kamus Oxford Advanced Learner’s Dictionary Of Current English (AS Hornby, 1986), evaluasi adalah to find out, decide the amaunt or value. Yang artinya suatu upaya untuk menentukan nilai atau jumlah.

 Menurut Suchman, 1961 dalam Anderson, 1975 sebagaimana yang dikutip Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin Abdul Jabar menuliskan evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai eberapa kegiatan yang telah direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan.

 Menurut Joint Committee on Standards For Educational Evaluation (1994) dalam Stufflebeam and Shinkfield mengungkapkan bahwa “ evaluation is the systematic assessment of the wort or merit of an object”. Kemudian Anas Sujidono juga memberikan pengertian evaluasi sebagai suatu kegiatan atau proses untuk menilai sesuatu. Dari defenisi diatas dapat disimpulakan bahwa evaluasi merupakan suatu proses atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan terencana dengan menggunakan

beberapa metode tertentu untuk mengukur dan menilai suatu program atau kegiatan dalam rangka mencapai suatu tujuan.

Evaluation Assessment Measurement

2. The Problem of Instrument Using Dalam melakukan aktivitas evaluasi baik secara parsial maupun menyeluruh dalam rangka menghimpun data guna pengambilan keputusan secara tepat dan bijaksana jelas diperlukan suatu instrument. Instrument yang baik akan memberikan data informasi yang baik pula, begitu juga sebaliknya. Problematika yang sering kali muncul dalam proses pelaksanaan evaluasi adalah penentuan instrument yang akan digunakan (Instrument quantity) baik berupa test maupun non test serta kualitas dari instrument tersebut (Instrument quality) yang meliputi (a) Validity, (b) Reliability dan (c) Practicability Jacob J. Walker mengemukakan bahwa :

The problem with evaluation within the classroom is easy to see: multiple choice tests have become the norm for how we evaluate student knowledge. While these tests can do a decent job of determining what a student remembers and, if properly

written, what they understand, they can only partially determine how to a student could apply, analyze, evaluate, or create with the knowledge

Masalah dengan evaluasi dalam kelas mudah untuk melihat: tes pilihan ganda telah menjadi norma bagi bagaimana kita mengevaluasi pengetahuan siswa. Sementara tes ini dapat melakukan pekerjaan yang layak menentukan apa mengingat mahasiswa dan, jika ditulis dengan benar, apa yang mereka pahami, mereka dapat hanya sebagian menentukan bagaimana siswa bisa menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, atau membuat dengan pengetahuan.

3. The Problem of The User, Institutional and Permasalahan-permasalahan evaluasi ditinjau dari sisi guru sebagai berikut: a. Guru menaikkan nilai raport hasil belajar siswa dengan tujuan agar siswanya dapat tuntas semua dalam mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Namun, pada kenyataannya masih banyak siswa yang nilainya belum mencapai KKM yang telah ditetapkan. Sehingga nilai yang diterima siswa bukan nilai asli dari hasil belajar siswa itu sendiri. b. Guru tidak melakukan perubahan dalam penyampaian materi kepada siswanya. Padahal, dari hasil belajar siswa telah terlihat bahwa tingkat pemahaman dan penangkapan materi oleh siswa sangat rendah sehingga nilai hasil belajarnya pun juga rendah. c. Nilai hasil belajar siswa rendah bahkan jelek yang dipengaruhi strategi belajar guru kurang sesuai dengan karakteristik siswa sehingga siswa merasa jenuh dengan pembelajaran. Dalam hal ini, biasanya guru sudah mengetahui penyebab nilai hasil

belajar siswa yang rendah. Akan tetapi, guru tetap menggunakan strategi pembelajaran tersebut di kelas. d. Guru memberikan soal-soal ujian kepada siswa, namun soal-soal tersebut tidak sesuai dengan materi yang telah disampaikan kepada siswanya selama pembelajaran di kelas. Hal tersebut mengakibatkan hasil belajar siswa rendah. Permasalahan-permasalahan evaluasi ditinjau dari sisi orang tua sebagai berikut: a. Orang tua menerima saja program-program yang disampaikan oleh pihak sekolah tanpa mengetahui bagaimana pelaksanaan dari program-program yang disampaikan. Dalam hal ini, orang tua hanya menganggap bahwa program-program yang disampaikan sekolah adalah program yang terbaik untuk pendidikan anaknya. b. Orang tua tidak mengkonsultasikan mengenai hasil belajar anaknya. Apakah nilai yang diperoleh anaknya itu nilai yang asli ataukah nilai hasil manipulasi. c. Orang tua memberikan sumbangan kepada pihak-pihak tertentu dalam sekolah agar anaknya dapat naik kelas meskipun nilai anaknya jelek dan belum tuntas jika dibandingkan dengan KKM yang telah ditetapkan. d. Orang tua memberikan uang suap sebagai jalan untuk memperlancar agar anaknya dapat diterima di perguruan tinggi favorit sesuai dengan yang diinginkannya. Sedangkan berdasarkan hasil tes, anaknya tidak lulus untuk masuk perguruan tinggi tersebut. Permasalahan-permasalahan evaluasi ditinjau dari sisi guru lembaga sebagai berikut:

a. Sekolah maupun lembaga pendidikan tidak melakukan pembaharuan program yang akan datang. Padahal, sudah diketahui bahwa program yang dilaksanakan belum dapat mencapai hasil yang maksimal. b. Tidak adanya pembaharuan program yang disesuaikan dengan Standar Nasional Pendidikan sehingga program yang ada di lembaga hanya program yang dahulu telah terlaksana dan kemudian dilaksanakan lagi. Padahal, seharusnya terdapat pembaharuan program yang dimaksudkan agar sesuai dengan hasil belajar dan Standar Nasional Pendidikan yang telah ditetapkan.

DAFTAR PUSTAKA Rose, Clare & Nyre, Glenn.F.1977. The Practice of Evaluation. ERIC/TM Report 65. Ohio Avenue: Evaluation and Training Institute The Joint Committee On Standards For Educational Evaluation (1981). Standards For Evaluation Of Educational Program, Project, and Materials. USA. Internet; diunggah pada hari sabtu 24 Januari 2015...


Similar Free PDFs