PROSES MEKANISME TSUNAMI ACEH PDF

Title PROSES MEKANISME TSUNAMI ACEH
Author Fenny Mandasari
Pages 17
File Size 2.1 MB
File Type PDF
Total Downloads 373
Total Views 527

Summary

1 Daftar isi 1. PENDAHULUAN ................................................... 1 2. GAMBARAN UMUM WILAYAH ACEH .................... 3 3. WILAYAH YANG TERKENA TSUNAMI .................... 5 4. MEKANISME TSUNAMI ACEH ............................... 6 5. MITIGASI TSUNAMI .................................


Description

Accelerat ing t he world's research.

PROSES MEKANISME TSUNAMI ACEH Fenny Mandasari

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Laporan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Pengurangan Rsiko Bencana (RAN PRB)… Djuni Prist iyant o

Manajemen dan Komunikasi Pemerint ah Provinsi Sumat era Barat Dalam Kesiapsiagaan Bencana Ge… dedy masry RENCANA AKSI NASIONAL dwi praset yo

1 Daftar isi

1. PENDAHULUAN ...................................................

1

2. GAMBARAN UMUM WILAYAH ACEH ....................

3

3. WILAYAH YANG TERKENA TSUNAMI ....................

5

4. MEKANISME TSUNAMI ACEH ...............................

6

5. MITIGASI TSUNAMI .............................................

8

6. KERUGIAN TERHADAP TSUNAMI ACEH ................

13

7. LESSON LEARN ....................................................

14

 Tsunami melanda Aceh 26 Desember 2004

2 Proses Mekanisme Tsunami

Gempa bumi Samudra Hindia 2004 adalah gempa bumi megathrust

melanda Aceh 26 Desember

bawah laut yang terjadi pukul 08.00 pada hari Minggu, 26 Desember

2004

2004, dengan episentrum di lepas pesisir barat Sumatera, Indonesia. Gempa ini dikenal di kalangan ilmu wandengan nama Gempa bumi

1. PENDAHULUAN

Sumatera–Andaman. Dari gempa bumi yang timbul yang kemudian disusul oleh Tsunami.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana yang menyebutkan Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Bencana alam adalah

Tsunami menghantam bagian barat Indonesia dan menyebabkan kehilangan berupa jiwa dan sarana-prasarana dalam jumlah yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Bagi yang selamat (penyintas), rumah, kehidupan, dan masa depan mereka pun turut raib terseret ombak. Besaran 9,1 skala Richter menjadikan gempa tersebut sebagai salah satu yang terkuat sepanjang sejarah modern.

bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa

Peristiwa alam itu terjadi akibat tumbukan dua lempeng tektonik di

yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami,

dasar laut ya g se elu

gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.

tahun. Namun, dengan adanya tambahan tekanan sebanyak 50

Salah satu bencana alam yang terjadi di aceh adalah bencana Tsunami, Tsunami Tsunami adalah gelombang air yang sangat besar yang dibangkitkan oleh macam-macam gangguan di dasar samudra. Gangguan ini dapat berupa gempa bumi, pergeseran lempeng, atau gunung meletus. Tsunami tidak kelihatan saat masih berada jauh di tengah lautan, namun begitu mencapai wilayah dangkal, gelombangnya yang bergerak cepat ini akan semakin membesar.

ya telah ji ak sela a le ih dari seri u

milimeter per tahun secara perlahan, dua lempeng tersebut akhirnya mengentakkan 1.600-an kilometer patahan dengan keras. Patahan itu dikenal sebagai patahan megathrust Sunda. Episentrumnya terletak di 250 kilometer barat daya Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Retakan yang terjadi, yakni berupa longsoran sepanjang 10 meter, telah melentingkan dasar laut dan kemudian mengambrukkannya. Ambrukan

3 ini mendorong dan mengguncang kolom air ke atas dan ke bawah.

Bandingkan dengan pengolahan (Wikipedia). Dalam peristiwa Tsunami

Inilah yang mengakibatkan serangkaian ombak dahsyat.

adanya proses/ mekanisme hingga terjadinya tsunami, yang diawali

Hanya dalam waktu kurang dari setengah jam setelah gempa, tsunami langsung menyusul, menghumbalang pesisir Aceh dan pulau-pulau sekitarnya hingga 6 kilometer ke arah daratan. Sebanyak 126.741 jiwa

dengan gempa yang berkukuatan besar hingga air laut surut dan terjadilah gelombang Tsunami.

2. GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

melayang dan, setelah tragedi tersebut, 93.285 orang dinyatakan hilang. Sekitar 500.000 orang kehilangan hunian, sementara 750.000-an orang mendadak berstatus tunakarya. Pada sektor privat, yang mengalami 78 persen dari keseluruhan kerusakan, 139.195 rumah hancur

atau

rusak

parah,

serta

73.869

lahan

kehilangan

produktivitasnya. Sebanyak 13.828 unit kapal nelayan raib bersama 27.593 hektare kolam air payau dan 104.500 usaha kecil-menengah. Pada sektor publik, sedikitnya 669 unit gedung pemerintahan, 517 pusat kesehatan, serta ratusan sarana pendidikan hancur atau mandek berfungsi. Selain itu, pada subsektor lingkungan hidup, sebanyak 16.775 hektare hutan pesisir dan bakau serta 29.175 hektare terumbu karang rusak atau musnah. Secara umum proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya, yang menghasilkan suatu hasil. Suatu proses mungkin dikenali oleh perubahan yang diciptakan terhadap sifat-sifat dari satu atau lebih objek di bawah pengaruhnya.

Gambar : Peta Aceh Provinsi A eh terletak a tara Utara da



,



o

o ’

’ ,

,



o



,

Li ta g

Bujur Ti ur de ga keti ggia

rata-rata 125 meter di atas permukaan laut. Pada tahun 2013 Provinsi

4 Aceh terdiri atas 18 Kabupaten dan 5 kota, 289 kecamatan, 761 mukim dan 6.464 gampong atau desa. Batas-batas wilayah Provinsi Aceh, - Sebelah Utara dengan Selat Malaka, - Timur berbatasan dengan Selat Malaka, - Sebelah Selatan dengan Provinsi Sumatera Utara dan - Ssebelah Barat dengan Samudera Hindia

Satu-satunya hubungan darat hanyalah dengan Provinsi Sumatera Utara, sehingga memiliki ketergantungan yang cukup tinggi dengan Provinsi Sumatera Utara. Luas Provinsi Aceh 5.677.081 ha, dengan hutan sebagai lahan terluas yang mencapai 2.270.080 ha, diikuti lahan perkebunan rakyat seluas 800.401 ha. Sedangkan lahan industri mempunyailuas terkecil yaitu 3.928 ha. Berikut tabel penggunaan lahan di Provinsi Aceh: Jumlah penduduk di Provinsi Aceh berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2013 sebanyak 4.791,9 ribu jiwa, terdiri atas 2.397,2 ribu jiwa laki-laki dan 2.394,7 ribu jiwa perempuan. Kepadatan penduduk di Provinsi Aceh tahun 2013 mencapai 84 orang/km2.

Namun, penduduk yang menyebar di dua puluh tiga kabupaten/kota berbeda ke-padatannya antar daerah. Daerah terpadat adalah Kota

5 Banda Aceh yang rata-rata per kilometer wilayahnya dihuni oleh sekitar 4.451 jiwa. Lalu Kota Lhokseumawe dan Kota Langsa masingmasing 1 189 jiwa/km2 dan 773 jiwa/km2. Sebaliknya, daerah yang paling jarang penduduknya yaitu hanya 15 jiwa/km2 adalah Kabupaten Gayo Lues.

Persebaran Penduduk merupakan masalah kependudukan yang rumit, karena persebaran penduduk akan berimbas kepada permasalahan ekonomi dan sosial. Persebaran penduduk yang merata memberi dampak positif kepada pertumbuhan ekonomi, sedangkan persebaran penduduk yang timpang dapat memberikan masalah baik social maupun ekonomi pada daerah tersebut. Untuk itu persebaran penduduk yang tidak merata hendaknya dipecahkan secara berhatihati. Sebab bukannya tidak mungkin program pemerataan penduduk yang sedianya ditujukan untuk pemerataan pembangunan dan kesejahteraan rakyat, menjadi berbalik menyengsarakan rakyat dan menimbulkan kerawanan sosial.

3. WILAYAH YANG TERKENA TSUNAMI Wilayah yang terkena langsung dari bencana Tsunami Aceh yaitu wilayah aceh bagian barat selatan diantaranya : 1. Kota Banda Aceh 2. Aceh Besar 3. Aceh Jaya 4. Aceh Barat 5. Simeulu

6 4.

MEKANISME

Kondisi normal sebelum gempa

Saat terjadi patahan, getaran gempa terasa sampai daratan

Air laut surut tidak lama setelah gempa terhenti

Gambar : Peta Pusat Gem Pa Bum I 26 Desember Tahun 2004

Gelomb tsunami mulai terbentuk ng tsunami mulai terbentuk

Sumber peta: data BPS, Peta Rupabumi Bakosurtanal skala 50.000, geospasial perumahan, pemetaan aset. Datum WGS 1984, proyeksi UTM. Peta dibuat pada bulan Januari 2009 oleh Tim Teknis Buku Peta BR

Tsunami mencapai daratan

Gambar : proses terjadinya gelombang Tsunami (sumber BRR Book Story)

7 Gempa bumi memicu tsunami paling dahsyat tercatat sejarah. Ombak

uichiro Tanioka et al, melalui tulisannya tentang Rupture process of the

besar dengan telah menyapu dengan kecepatan 700 km/jam. Tsunami

2004 great Sumatra-Andaman earthquake estimated yang dipublikasi

Ini melanda Sri Lanka sekitar 2 jam setelah guncangan utama dan

pada tahun 2006 di The Society of Geomagnetism and Earth, Planetary

Maladewa setelah 3 jam. Survei lapangan menunjukkan bahwa

and Space Sciences (SGEPSS) menyatakan bahwa rekahan tersebut ber-

kenaikan air tsunami maksimum lebih dari 10m di sepanjang wilayah

jurus (strike) 329 derajat dengan kemiringan (dip) 8 derajat

pesisir Sri Lanka. dan sampai 30-m tinggi gelombang tsunami di

Menurut Yuichiro, rekahan/patahan ini tidaklah satu garis

sepanjang pantai Indonesia. gelombang tsunami ketinggian lebih dari

melainkan bercabang-cabang dan bersegmen-segmen. Hasil

10m juga terjadi sepanjang Phuket, Thailand.

percabangan rekahan/patahan ini dia dapat berdasarkan hasil

Berdasarkan

pengamatan

Satelit

NASA

dan

TOPEX

terjadi

elevasi permukaan laut dengan akurasi yang lebih dari 4,2 cm.

permodelan gelombang tsunami. Modeling terbalik dilakukan untuk mendapat geometri sumber tsunami. Kalau biasanya ahli tsunami memodelkan tsunami dengan terlebih dahulu punya data geometri

Gempa bumi dan Tsunami Aceh 2004 tercatat sebagai gempa bumi dengan bidang rekahan/patahan (rupture) terpanjang dalam sejarah

sumber namun yang dia lakukan adalah sebaliknya. Hasil dari permodelan tersebut dapat dilihat pada gambar di samping.

gempa bumi yang tercatat oleh manusia. Rekahan/patahan sepanjang ±1600 Km dimulai dari epicenter gempa dekat pulau Simeulue dan menerus sampai ke kepulauan Andaman dengan kecepatan ±2 Km/detik. Rekahan/patahan yang panjang ini selesai dalam waktu ±10 menit dan menjadi sumber gangguan volume air laut yang selanjutnya menjadi sumber tsunami yang sangat besar (Kerry Sieh, 2007). Rekahan/patahan tersebut dimulai dari Pulau Simeulue ke arah utara menuju kepulauan Andaman.

Sumber Trek satelit TOPEX / Poseidon dan Jason-1.

8 Warna tersebut menunjukkan elevasi permukaan bebas numerik simulasi dalam meter 2 jam setelah gempa terjadi. Pengukuran satelit akan sangat berguna untuk memvalidasi dan mengkalibrasi perkiraan perpindahan kesalahan dan propagasi angka model tsunami. Percabangan rekahan/patahan yang terjadi di dasar samudra atau dasar laut menyebabkan ada kawasan-kawasan yang sekitar Aceh Besar mendapatkan gelombang tsunami tinggi dan lebih duluan dan lebih tinggi dibandingkan dengan daerah yang lain. Kecamatan Lhoknga yang terdapat di Kab. Aceh Besar diterjang gelombang tsunami setinggi 30 meter sedangkan kawasan Meulaboh di Kab. Aceh Barat yang berada di pantai Barat Aceh malah memiliki ketinggian tsunami jauh di bawah 30 meter. Selain itu, tingginya tsunami di kawasan Lhoknga juga diakibat oleh besarnya nilai slip (bagian yang naik dan turun) daripada rekahan/patahan dibandingkan dengan segmen yang lain

Gambar: focal mechanism gempa dorong-jenis diekstraksi dari katalog global CMT.

9 5. MITIGASI TSUNAMI

i)

Memperhatikan keamanan terhadap bencana dan kaidahkaidah bangunan tahan gempa dan tsunami serta banjir dalam

A. Kesiapsiagaan Tsunami Mitigasi: Serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana,

proses pembuatan konstruksi baru. j)

melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan

bencana, kerentanan terhadap bencana dan teknik-teknik

kemampuan menghadapi ancaman bencana. dibutuhkan manajemen yang tepat dalam pengurangan risiko bencana. Hal dapat dilakukan

mitigasi k) Memasukan

melalui manajemen mitigasi bencana seperti dibawah ini a) Penguatan institusi penanganan bencana b) Meningkatkan kemampuan tanggap darurat c) Meningkatkan kepedulian dan kesiapan masyarakat pada masalah masalah yang berhubungan dengan resiko bencana. d) Meningkatkan keamanan terhadap bencana pada sistem infrastruktur dan utilitas e) Meningkatkan keamanan terhadap bencana pada bangunan strategis dan penting f)

Meningkatkan keamanan terhadap bencana daerah perumahan dan fasilitas umum

g) Meningkatkan keamanan terhadap bencana pada bangunan industri dan kawasan industri h) Meningkatkan keamanan terhadap bencana pada bangunan sekolah dan anak-anak sekolah

Meningkatkan pengetahuan para ahli mengenai fenomena

prosedur

kajian

resiko

bencana

kedalam

perencanan tata ruang/tata guna lahan l)

Meningkatkan kemampuan pemulihan masyarakat dalam jangka panjang setelah terjadi bencana Berdasarkan manajemen penanggulangan bencana diatas

dibutuhkan integrasi menyeluruh dari setiap bidang. Banyak aspekaspek yang harus diperhatikan dalam mitigasi kebencanaan yang tidak hanya berpusat pada pengembangan infrastruktur saja namun juga pada kapasitas masyarakat baik itu bagi siswa disekolah termasuk juga pelaku-pelaku dibidang perekonomian seperti perindustrian. Semua ini harus dilibatkan dalam pengurangan risiko bencana. Penanganan bencana (disaster management) merupakan proses yang dinamis, terpadu dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas langkah-langkah yang berhubungan dengan serangkaian kegiatan

yang

meliputi

pencegahan

(preventive),

mitigasi,

kesiapsiagaan (preparedness), tanggap darurat, evakuasi, rehabilitasi dan pembangunan

kembali (reconstruction). Sedangkan mitigasi

10 adalah

merupakan

tindakan-tindakan

untuk

mengurangi

atau

meminimalkan potensi dampak negatif dari suatu bencana. Sedangkan kegiatan mitigasi

pelindung

mengurangi potensi

contoh

upaya

perlindungan

yang

bisa

dikembangkan.

merupakan salah satu bagian dari kegiatan

penanganan bencana yang difokuskan untuk

merupakan

Pembangunan

bangunan

pelindung

dapat

menangkal

terjadinya erosi dan abrasi pantai. Terdapat empat cara yang bisa

dampak yang mungkin ditimbulkan oleh bencana yang diprediksikan

dilakukan, antara lain pembuatan

akan terjadi di masa datang.

gelombang yang terkadang dilengkapi dengan armouring, cara vegetasi

Dengan

memperhatikan

strategis tersebut di atas,

beberapa

tanggul ataupun pemecah

komponen-komponen

dengan mangrove, mundur dari garis pantai, ataupun dibiarkan saja jika

beberapa faktor yang merupakan kunci

bencana tersebut tidak ada efek negatifnya terhadap manusia secara

keberhasilan dalam kegiatan mitigasi lingkungan

pesisir bisa

langsung.

disebutkan antara lain: [1] Pemahaman terhadap karakteristik bencana alam

dan kerusakan yang ada di wilayah pesisir, [2] Pemahaman

terhadap tingkat resiko dan

kerentanan wilayah pesisir terhadap

bencana, [3] Pemahaman kondisi lingkungan, sosial

-

Kebijakan kedua Kebijakan dalam mitigasi bencana tsunami yang kedua adalah

budaya, dan

dengan meningkatkan pemahaman dan peran serta masyarakat pesisir

kearifan lokal, [4] Pemahaman terhadap upaya-upaya mitigasi baik yang

terhadap kegiatan mitigasi bencana gelombang pasang. Kebijakan ini

bersifat struktural maupun non struktural, [5] Peningkatan kapasitas

bisa dilakukan dengan berbagai cara, antara lain mensosialisasikan dan

kelembagaan dan law enforcement, serta [6] Faktor yang menjamin

meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bencana alam dan

kontinyuitas.

kerusakan lingkungan yang ditimbulkan, mengembangkan informasi

Berdasarkan factor-faktor diatas terdapat enam langkah yang bisa diupayakan dalam melakukan mitigasi bencana tsunami. -

basis data dan peta resiko bencana, menggali berbagai kearifan lokal dalam mitigasi bencana. Indonesia yang terdiri dari beraneka ragam

Kebijakan pertama, Dilakukan

melalui

upaya-upaya

perlindungan

kepada

kehidupan, infrastruktur dan lingkungan pesisir. Pengembangan sistem peringatan

bencana dan kerusakan yang ditimbulkan termasuk pengembangan

dini (early warning system) dan pembuatan bangunan

suku dan entitas, sangat banyak memiliki kearifan lokal dalam usaha untuk mempertahankan hidup dan bersahabat dengan alam.

11 -

integrasi program antar sektor, antar level birokrasi. Pada tataran aksi

Kebijakan ketiga Kebijakan

ke

tiga

adalah

meningkatkan

kesiapsiagaan

terbukti

bahwa

untuk

meningkatkan

efektivitas

dan

efisiensi

masyarakat terhadap bencana. Kebijakan ini bisa diimplementasikan

penanganganan bencana maka peran serta seluruh stake holder

dalam hal-hal sebagai berikut: pengembangan sistem yang menunjang

amatlah besar, oleh karenanya perlu diberdayakan. Walaupun dalam

komunikasi

setiap

untuk

peringatan

dini

dan

keadaan

darurat,

a aje e

e a a selalu saja ada ka ar

iri g

e ge ai

menyelenggarakan latihan dan simulasi tanggapan terhadap bencana

pengelolaan sumbangan, namun partisipasi masyarakat tetap sangat

dan kerusakan yang ditimbulkan, serta penyebarluasan informasi

tinggi untuk menyatakan solidaritas dan simpati, bahkan bersifat lintas

tahapan bencana dan tanda-tanda yang mengiringi terjadinya bencana.

negara. Dengan kata lain manajemen bencana terutama bencana yang

Implementasi kebijakan ke tiga ini dalam kondisi sekarang memang

besar memang membutuhkan manajer-manajer yang cakap dan

sudah sangat ditunjang oleh kemajuan teknologi informasi dan

berkompeten.

komunikasi. Dari bencana tsunami di Aceh, dapat diambil kesimpulan bahwa telepon satelit menjadi sangat reliable. Ketika telepon kabel maupun telepon seluler mengalami

-

Kebijakan kelima Kebijakan kelima adalah menyusun payung hukum yang efektif

gangg...


Similar Free PDFs