Resume Chapter 16 Lean Operations Anti Lutfiana PDF

Title Resume Chapter 16 Lean Operations Anti Lutfiana
Author Anti Lutfiana
Course Management
Institution Universitas Islam Indonesia
Pages 4
File Size 80.3 KB
File Type PDF
Total Downloads 704
Total Views 795

Summary

Resume Chapter 16 Lean OperationsManajemen OperasionalMagister Manajemen UIIAnti Lutfiana (20911019)Tepat waktu (just-in-time - JIT) adalah pendekatan pemecahan masalah berkesinambungan dan diwajibkan melalui terobosan dan pengurangan sediaan. Sistem Produksi Toyota (Toyota Production System - TPS) ...


Description

Resume Chapter 16 Lean Operations Manajemen Operasional Magister Manajemen UII Anti Lutfiana (20911019)

Tepat waktu (just-in-time - JIT) adalah pendekatan pemecahan masalah berkesinambungan dan diwajibkan melalui terobosan dan pengurangan sediaan. Sistem Produksi Toyota (Toyota Production System - TPS) dengan penekanan pada kemajuan berkesinambungan, penghormatan bagi sumber daya manusia, dan praktik kerja standar, khususnya disesuaikan dengan lini perakitan. Operasi ramping (lean operations) menyediakan pelanggan tepat yang dibutuhkannya, yakni kapan pelanggan menghendakinya, tanpa buangan, melalui peningkatan berkesinambungan. Jika diterapkan sebagai suatu strategi operasi komprehensif, JIT, TPS, dan sistem operasi ramping mendukung keunggulan kompetitif dan berubah pada meningkatnya pemasukan secara umum. Menghilangkan Buangan (Eliminate Waste) Produsen ramping mengarahkan pandangan mereka pada kesempurnaan: tiada suku cadang yang jelek, tiada sediaan, hanya kegiatan-kegiatan memiliki nilai tambah, dan tiada buangan. Tujuh buangan (seven waste) menurut Ohno adalah sebagai berikut: 1) Produksi berlebih: Memproduksi lebih dari yang dipesan pelanggan atau memproduksi lebih awal (sebelum dibutuhkan) adalah buangan. Persediaan atau semacamnya adalah buangan. 2) Antrean: Waktu yang tidak dipergunakan untuk apa pun dan menunggu adalah buangan (tidak memberikan nilai tambah). 3) Transportasi: Pemindahan material antara pabrik atau antara sentra kerja dan penanganan lebih dari sekali adalah buangan. 4) Persediaan: Bahan mentah yang tidak dibutuhkan, kerja dalam proses (WIP), barangbarang sudah selesai, dan pasokan operasi berlebih tidak memberikan nilai tambahn sehingga merupakan buangan. 5) Gerakan: Gerakan perlengkapan atau orang yang tidak memberikan nilai tambah adalah buangan. 6) Proses berlebih: Kerja dilakukan pada produk yang tidak memberikan nilai tambah adalah buangan. 7) Produk yang rusak Metode 5S (5Ss) yang digunakan manager operasi dalam penataan adalah sebagai berikut : Sort/segregate, Simplify/straighten, Shine/sweep, standardize dan sustainself dicipline. Menghilangkan Keragaman (Remove Variability) Keragaman adalah penyimpangan apa pun dari proses optimum yang menghasilkan produk sempurna tepat waktu, pada setiap waktu. Penyebab keragaman

  

Proses produksi yang buruk sehingga menyebabkan para pekerja dan pemasok menghasilkan barang-barang dengan jumlah tidak sesuai, terlambat, dan tidak layak. Permintaan pelanggan yang tidak dikenal. Gambar, spesifikasi, atau daftar bahan (material) yang tidak lengkap atau tidak akurat.

Tepat Waktu (Just-in-Time - JIT) Dengan menyingkirkan buangan dan keterlambatan, JIT mengurangi persediaan, memotong keragaman dan buangan, dan meningkatkan terobosan. Setiap bahan ditahan, suatu aktivitas yang menambah nilai harus berlangsung. Tujuan spesifik kemitraan JIT salah satunya adalah Menghilangkan kegiatan yang tidak perlu, seperti penerimaan, inspeksi kedatangan, dan kertas kerja terkait lelang, penawaran, dan pembayaran. Perhatian pemasok dapat menjadi penting. Perhatian ini mencakup:  



 

Diversifikasi: Para pemasok barangkali tidak ingin mengikat diri merekasendiri dengan kontrak jangka panjang dengan satu pelanggan. Penentuan jadwal: Banyak pemasok memiliki sedikit keyakinan terhadap kemampuan pembeli dalam mengeluarkan pesanan dengan penjadwalan yang lancar serta terkoordinasi. Waktu tunggu: Perubahan dalam bidang teknik atau spesifikasi dapat menciptakan perubahan dalam JIT karena waktu tunggu tidak memadai bagi pemasok untuk menerapkan perubahan seperlunya. Kualitas: Anggaran pemodalan pemasok, proses, atau teknologi barangkali merupakan keterbatasan bagi mereka dalam menanggapi perubahan dalam produk dan kualitas. Ukuran lot: Pemasok dapat melihat pengiriman sering dalam lot kecil sebagai jalan mentransfer biaya tahan pembeli pada pemasok.

Mengurangi Biaya : Biaya Susunan Baik persediaan maupun biaya menahan mengalami penurunan sewaktu jumlah pemesanan ulang persediaan dan tingkatan persediaan maksimum mengalami penurunan. Meskipun demikian, karena persediaan memerlukan pemesanan ulang atau biaya susunan yang harus diterapkan pada unit-unit diproduksi para manajer cenderung memesan (atau memproduksi) pesanan-pesanan besar. Penjadwalan JIT Jadwal efektif yang dikomunikasikan dalam organisasi dan kepada para pemasok luar akan mendukung JIT. Penjadwalan yang lebih baik juga meningkatkan kemampuan untuk memenuhi pesanan pelanggan, menurunkan persediaan dengan menjadikan ukuran lot lebih kecil, dan mengurangi barang setengah jadi. - Jadwal Bertingkat (level schedule) kerap memproses lot-lot kecil, alih-alih memproses lot besar yang jumlahnya hanya sedikit.

-

Kanban : Suatu cara untuk mencapai ukuran lot yang kecil adalah memindahkan persediaan dalam pabrik hanya jika dibutuhkan, alih-alih mendorongnya ke stasiun kerja berikutnya tanpe mempertimbangkan ada atau tidaknya orang yang siap mengerjakan lot tersebut.

Kualitas JIT : Hubungan antara JIT dan kualitas sangatlah kuat, yaitu: 1) JIT memotong biaya untuk mendapatkan kualitas barang yang baik 2) JIT meningkatkan kualitas 3) Kualitas yang lebih baik membutuhkan lebih sedikit penyangga, sehingga sistem JIT yang lebih baik dan lebih mudah diterapkan akan terbentuk Lean Operations Produksi yang ramping (lean operations) bisa dibayangkan sebagai hasil akhir dari suatu fungsi MO yang dijalankan dengan baik. JIT dan TPS cenderung memiliki fokus internal, sementara lean operations memulai secara eksternal dengan fokus kepada pelanggan. Membangun Organisasi yang Ramping (Lean Organization) Peralihan ke sistem produksi yang ramping memang sulit dan butuh banyak waktu. Membangun sebuah budaya organisasi dimana pembelajaran dan perbaikan berkesinambungan adalah normanya merupakan suatu tantangan. Namun begitu, organisasi yang berfokus pada JIT, kualitas, dan peningkatan pekerja biasanya merupakan produsen yang ramping.

Operasi Rampng pada Sektor Jasa 1) Pemasok Hampir setiap restoran mengadakan kesepakatan bisnis secara JIT dengan para pemasoknya. Restoran yang tidak melakukannya, biasanya akan gagal. Yang menjadi limbahnya akan sangat jelas yaitu makanan yang terbuang dan pelanggan yang mengeluh 2) Tata Letak Tata letak yang ramping diperlukan dalam dapur restoran, dimana makanan dingin harus disajikan dingin dan makanan hangat harus disajikan. 3) Persediaan 4) Penjadwalan : Pada loket penjualan di maskapai penerbangan, fokus sistemnya adalah permintaan pelanggan....


Similar Free PDFs