Title | Ringkasan Materi UN Sosiologi SMA |
---|---|
Author | Fitry Aprilia |
Pages | 19 |
File Size | 1 MB |
File Type | |
Total Downloads | 78 |
Total Views | 301 |
Ringkasan Materi Sosiologi 113 Downloaded from http://pak-anang.blogspot.com Pelajaran Sosiologi Sebagai Ilmu yang Mengkaji Tentang Masyarakat 1 Sosiologi berasal dari bahasa latin, socius (teman) 3. Merupakan ilmu 3. Kumulatif, artinya dan logos (pembicaraan). Secara harfiah, sosiologi pengetahuan ...
Ring kasan Mat er i Sosiologi
113
Downloaded from http://pak-anang.blogspot.com
Sosiologi Sebagai Ilmu yang Mengkaji Tentang Masyarakat
Pelaj a ra n
1
Sosiologi berasal dari bahasa latin, socius (teman) dan logos (pembicaraan). Secara hariah, sosiologi
3.
dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari atau menempatkan masyarakat sebagai objek studinya. Caranya adalah dengan menyoroti hubungan
4.
antarmanusia dan proses sebab akibat yang timbul dari hubungan tersebut. Auguste Comte mendefinisikan sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari manusia sebagai makhluk yang memiliki naluri untuk senantiasa
5.
hidup bersama dengan sesamanya. Menurut Roucek dan Warren, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan manusia dalam kelompok. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemadi, sosiologi
6.
adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial, termasuk perubahan sosial.
7.
Sebagai disiplin ilmu, sosiologi memiliki sifat, hakekat serta ciri-ciri utama sebagai berikut. Sifat dan hakekat 1. Termasuk ilmu sosial. 2. Bersifat kategoris, membatasi diri dengan apa yang terjadi dan bukan apa yang seharusnya terjadi.
1.
2.
Ciri utama Empiris, didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat, sehingga hasilnya tidak spekulatif. Teoritis, berusaha menyusun abstraksi dan hasilhasil observasi.
Merupakan ilmu pengetahuan murni, bukan terapan. Bersifat abstrak, memperhatikan pola dan peristiwa yang terjadi di masyarakat. Bertujuan menghasilkan beragam pengertian dan pola-pola umum. Merupakan ilmu pengetahuan yang rasional. Merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat umum, bukan khusus.
3.
4.
Kumulatif, artinya teori-teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada. Non-etis, yakni yang dipermasahkan bukan baikburuknya fakta tertentu, melainkan bertujuan untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis.
Ada beragam metode yang sering digunakan dalam penelitian sosiologi. 1.
Metode statistik, merupakan metode yang sering digunakan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat. Teknik yang sering digunakan ialah teknik penghitungan (enumerasi).
2.
Metode eskperimen, yakni metode yang membandingkan percobaan pada dua kelompok.
114
Downloaded from http://pak-anang.blogspot.com
3.
4.
M etode induktif adalah metode yang
kelompok. Peneliti berbaur dalam kehidupan
mempelajari suatu gejala yang khusus untuk
kelompok sambil melakukan pengamatan atau
memperoleh kaidah umum.
kegiatan penelitiannya tanpa mengungkapkan identitas sebagai peneliti dan tidak boleh
Metode deduktif - kebalikan dari induktif,
terlibat secara emosional terhadap kelompok
mempelajari gejala umum untuk memperoleh
yang ditelitinya.
kaidah yang khusus. 5.
Metode studi kasus, digunakan untuk meneliti
8.
Metode empiris dan rasionalistis, artinya menyandarkan diri pada fakta yang ada dalam
kebenaran suatu peristiwa tertentu.
masyarakat dan mengutamakan pemikiran 6.
Metode survei, menggunakan angket, wawan-
sehat untuk memahami masalah sosial yang
cara, ataupun observasi lapangan untuk memperoleh data dari kehidupan masyarakat secara langsung. 7.
dikaji. 9.
Metode studi pustaka, adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengambil
Metode partisipasi, digunakan untuk meng-
data atau keterangan dari buku literatur di
adakan penelitian terhadap kepentingan
perpustakaan
115
Downloaded from http://pak-anang.blogspot.com
Pelaj a ra n
Interaksi Sosial
2 Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Ada
Proses interaksi sosial dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini. a.
tingkah laku dan penampilan orang lain
dua syarat yang harus dipenuhi agar interaksi sosial
seperti gaya bicara, gerak tubuh, dan kebiasaan
dapat terjadi, yaitu kontak sosial dan komunikasi. 1.
lainnya.
Kontak sosial Kontak sosial dapat dibagi menjadi dua. Kontak
b.
yang menjadi idolanya.
muka disebut kontak primer. Kontak sosial c.
dengan cara tertentu, sehingga orang tersebut
sekunder juga dapat dibagi menjadi dua, yaitu
mengikuti pandangan atau pengaruh tersebut
kontak sekunder langsung (menggunakan alat
tanpa berpikir secara kritis dan rasional.
tertentu seperti telepon) dan kontak sekunder d.
untuk ikut merasakan suatu keadaan atau
Komunikasi
peristiwan yang dialami orang lain. Misalnya,
Komunikasi yaitu penyampaian pesan dari pihak
ketika tetangga kita mengalami musibah, kita
satu ke pihak lain.
ikut merasakan kesedihan mereka.
Interaksi sosial dapat berlangsung melalui proses asosiatif atau disosiatif. Proses asosiatif
e.
individu lain, sehingga individu yang diberi
pada kerja sama. Bentuknya berupa asimilasi,
motivasi menuruti atau melaksanakan apa yang
akomodasi, akulturasi dan kerja sama. Proses
diberikan itu secara kritis, rasional, dan penuh
disosiatif adalah proses interaksi sosial yang
rasa tanggung jawab.
cenderung mengarah pada timbulnya (persaingan), konflik (pertentangan) dan kontravensi.
116
Motivasi merupakan dorongan, rangsangan, pengaruh yang diberikan oleh individu kepada
yaitu proses interaksi sosial yang mengarah
perpecahan. Bentuknya meliputi kompetisi
Simpati, adalah perasaan tertarik yang timbul dalam diri seseorang dan kemampuan seseorang
sebagai perantara). 2.
Sugesti , artinya cara pemberian suatu pandangan atau pengaruh oleh seseorang kepada orang lain
perantara disebut kontak sekunder. Kontak
tidak langsung (menggunakan orang lain
Identifikasi, yaitu kecenderungan seseorang yang ingin sama perilakunya dengan orang lain
sosial yang terjadi secara langsung atau tatap yang terjadi secara tidak langsung atau melalui
Imitasi, yaitu suatu tindakan meniru sikap,
f.
Empati adalah proses kejiwaan seseorang untuk larut dalam perasaan orang lain, baik suka maupun duka.
Downloaded from http://pak-anang.blogspot.com
Pelaj a ra n
Nilai dan Norma Sosial
3
A. Nilai Sosial
3.
peran sosialnya;
Nilai ialah konsepsi abstrak tentang sesuatu yang berharga dalam diri manusia mengenai baik dan
4.
Menjadi alat solidaritas di kalangan anggota kelompok masyarakat;
buruk. Menurut Prof. Dr. Notonegoro, secara umum nilai dapat dibedakan kedalam tiga macam, yaitu
Penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi
5.
Menjadi pengawas atau kontrol manusia.
nilai vital, material dan kerohanian. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi fisik manusia. Misalnya makanan dan minuman. Nilai vital, artinya segala sesuatu yang berguna untuk mengadakan kegiatan atau aktivitas. Contohnya sabit yang digunakan petani dan pisau yang menjadi alat kerja seorang juru masak. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. Berdasarkan sumbernya, nilai kerohanian dapat diba gi lagi menjadi empat jenis yaitu: 1.
Nilai kebenaran, bersumber dari akal manusia
B. Norma Sosial Norma sosial adalah patokan perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Fungsinya adalah untuk memberi batasan berupa perintah atau larangan dalam berperilaku, memaksa individu untuk menyesuaikan diri dengan nilai yang berlaku di masyarakat dan menjaga solidaritas antaranggota masyarakat. Oleh karena fungsi-fungsi tersebut, maka sosialisasi norma memiliki peran yang penting dalam mewujudkan ketertiban sosial. Ditinjau dari asalnya, kita dapat menemukan
(cipta); 2.
Nilai keindahan atau estetika, bersumber dari unsur rasa manusia (estetika);
3.
berbagai norma berikut dalam masyarakat. 1.
mutlak, tidak dapat ditawar-tawar dan diubah
Nilai moral atau kebaikan, bersumber dari
ukurannya, karena berasal dari Tuhan;
kehendak manusia (karsa); 4.
Nilai religius, bersumber pada ke-Tuhanan.
Norma agama adalah peraturan yang sifatnya
2.
Norma susila merupakan peraturan sosial yang berasal dari hati nurani manusia yang
Nilai sosial memiliki beberapa fungsi berikut dalam
menghasilkan akhlak, sehingga ia dapat
masyarakat, yaitu: 1.
Menyumbangkan seperangkat alat untuk menetapkan harga sosial dari suatu kelompok;
2.
Mengarahkan masyarakat untuk berpikir dan bertingkah laku;
membedakan yang baik dan yang buruk; 3.
Norma hukum ialah aturan sosial yang dibuat oleh lembaga-lembaga tertentu, contohnya undang-undang dan berbagai keputusan pemerintah lainnya;
117
Downloaded from http://pak-anang.blogspot.com
4.
Norma kesopanan adalah peraturan sosial yang
Berdasarkan daya pengikatnya, norma dibedakan
mengarah pada hal-hal yang berkenaan dengan
menjadi empat.
bagaimana seseorang harus bertingkah laku
1.
yang wajar dalam kehidupan bermasyarakat; 5.
Norma kebiasaan yakni sekumpulan peraturan
pengikatnya sangat lemah; 2.
sosial yang berisi petunjuk atau peraturan yang dibuat secara sadar atau tidak mengenai
Cara (usage) merupakan norma yang daya Kebiasaan (folkways) ialah aturan yang daya pengikatnya lebih kuat dari usage;
3.
Tata kelakuan (mores) ialah aturan yang telah
perilaku yang diulang-ulang sehingga perilaku
diterima masyarakat dan biasanya berhubungan
tersebut menjadi kebiasaan individu. Contohnya
dengan sistem kepercayaan atau keyakinan;
kebiasaan mengunjungi sanak saudara saat
4.
Adat istiadat (custom) merupakan aturan yang
lebaran. Jika dilanggar, sanksinya bisa berupa
memiliki sanksi keras terhadap pelanggarnya,
celaan, kritik, dan pengucilan.
berupa penolakan atau pengadilan.
118
Downloaded from http://pak-anang.blogspot.com
Pelaj a ra n
Sosialisasi
4
Sosialisasi ialah suatu proses belajar anggota
Proses sosialisasi pertama yang dijalani individu
masyarakat untuk menerima dan menyesuaikan
semasa kecil, melalui mana ia menjadi anggota
diri dengan unsur budaya yang ada. Tujuan
masyarakat disebut sosialisasi primer. Setelah
sosialisasi adalah untuk memberikan keterampilan
sosialisasi primer, individu kemudian masuk ke dalam
dan pengetahuan, menambah kemampuan
sosialisasi sekunder, yakni proses berikutnya yang
berkomunikasi, membantu pengendalian fungsi-
memperkenalkan individu yang telah disosialisasi
fungsi organik, dan membiasakan individu dengan
ke dalam sektor baru di dalam masyarkat. Contoh
nilai-nilai dan kepercayaan pokok.
sosialisasi sekunder antara lain adalah proses
Proses sosialisasi dilaksanakan oleh pihak-pihak
sosialisasi di sekolah dan tempat ibadah.
yang dinamakan agen sosialisasi. Tokoh sosiologi Fuller dan Jacobs mengidentifikasi empat agen sosialisasi utama, yaitu keluarga, teman bermain, sekolah, dan media massa. Dalam masyarakat agenagen sosialisasi tidak terbatas padakeempat agen ini saja, sebab proses sosialisasi akan diterima oleh setiap individu sepanjang hidupnya.
119
Downloaded from http://pak-anang.blogspot.com
Pelaj a ra n
Perilaku Menyimpang
5
Robert MZ. Lawang mendeinisikan perilaku
penyimpangan yang mempunyai dampak positif
menyimpang sebagai semua tindakan yang
terhadap sistem sosialnya. Penyimpangan bersifat
menyimpang dari norma-norma yang berlaku
negatif adalah penyimpangan dimana tindakan
dari sistem sosial dan menimbulkan usaha dari
pelaku mengarah kepada nilai-nilai sosial yang
mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk
dipandang rendah dan berdampak buruk atau
memperbaiki perilaku yang menyimpang. Pelaku
mengganggu sistem sosial. Contohnya tindak
yang melakukan penyimpangan itu disebut devian
kriminal, perbuatan asusila dan pengedaran obat
(deviant), sedangkan perilaku yang sesuai dengan
terlarang.
norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat disebut konformitas.
Berdasarkan pelakunya, perilaku menyimpang dapat dibagi dua, yaitu penyimpangan primer
Perilaku penyimpangan dapat terjadi akibat
dan penyimpangan sekunder. Penyimpangan primer
proses sosialisasi yang tidak sempurna, proses
adalah perilaku menyimpang yang hanya dilakukan
sosialisasi subkebudayaan menyimpang, serta hasil
sementara (temporer) dan tidak berulang kali.
proses belajar yang menyimpang melalui interaksi
Penyimpangan sekunder ialah perilaku menyimpang
dengan orang lain yang sudah berpengalaman.
yang dilakukan secara khas dan terus-menerus
Ditinjau dari dampak yang ditimbulkannya,
sehingga seseorang dapat dikenal sebagai individu
perilaku penyimpangan ada yang bersifat positif
yang perilakunya selalu menyimpang. Contohnya,
dan negatif. Penyimpangan bersifat positif artinya
aksi kekerasan oleh kelompok preman.
120
Downloaded from http://pak-anang.blogspot.com
Pelaj a ra n
Pengendalian Sosial
6
Pengendalian sosial yaitu proses, baik yang
Pengendalian sosial dapat diselenggarakan
berlangsung disengaja maupun tidak disengaja,
melalui cara formal dan informal. Pengendalian
yang bersifat mendidik, mengajak, atau memaksa
secara formal dilakukan secara formal oleh lembaga-
warga masyarakat untuk mematuhi norma-norma
lembaga pendidikan, agama, lembaga peradilan,
atau nilai-nilai yang berlaku. Pengendalian sosial
dan sebagainya. Pengendalian sosial secara informal
memiliki beberapa fungsi penting dalam masyarakat,
biasanya dilakukan melalui orang per orang dalam
yaitu mempertebal keyakinan masyarakat terhadap
bentuk desas desus hingga pengucilan.
norma sosial, memberikan imbalan kepada warga
Berdasarkan sifatnya, pengendalian sosial dapat
masyarakat yang menaati norma, mengembangkan
dikategorikan ke dalam dua macam, yaitu preventif
rasa malu dan rasa takut, serta menciptakan sistem
dan represif. Pengendalian sosial preventif bersifat
hukum.
mencegah dan dilakukan sebelum terjadi gangguan atau penyimpangan. Sebaliknya, pengendalian sosial represif dilakukan setelah terjadi gangguan atau penyimpangan, tujuannya untuk memulihkan dan mengembalikan keadaan individu seperti semula.
121
Downloaded from http://pak-anang.blogspot.com
Pelaj a ra n
Stratiikasi Sosial
7 Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara
2.
Stratiikasi berdasarkan kriteria sosial
unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah
Masyarakat dikategorikan menurut status atau
sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok
kedudukan sosial seperti keturunan, pendidikan,
sosial, dan lapisan-lapisan atau strata sosial.
dan pekerjaannya.
Stratifikasi sosial menurut Pitirim A. Sorokin
3.
Stratiikasi berdasarkan kriteria politik
adalah perbedaan penduduk atau masyarakat
Dalam bentuk stratiikasi ini, dasar pelapisannya
ke dalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat
adalah kekuasaan dan wewenang. Menurut
(hierarkis).
Mac Iver, ada tiga tipe stratifikasi politik,
Menurut Soerjono Soekanto, dasar-dasar
yaitu tipe kasta, oligarki, dan demokrasi.
stratiikasi sosial adalah kekayaan dan penghasilan,
Stratifikasi dengan tipe kasta memiliki garis
kekuasaan dan wewenang, ilmu pengetahuan dan
lapisan yang tegas dan kaku, sehingga tidak
pendidikan, kehormatan, dan keturunan.
mengizinkan adanya mobilitas sosial atau
Ditinjau dari kriteria yang digunakan dalam
perpindahan individu dari lapisan yang satu
membedakan strata, terdapat tiga bentuk stratiikasi
ke lapisan lainnya. Stratifikasi dengan tipe
sebagai berikut.
oligarki merupakan sistem lapisan kekuasaan
1.
Stratiikasi berdasarkan kriteria ekonomi
dengan garis pemisah yang tegas dan biasanya
Masyarakat dibedakan ke dalam tiga lapisan.
dijalankan oleh beberapa orang atau kelompok
Lapisan atas untuk kelompok orang kaya yang
yang berkuasa. Stratiikasi bertipe demokrasi
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara
merupakan sistem lapisan kekuasaan dengan
berlebih. Lapisan menengah terdiri dari orang-
pembagian tugas yang jelas.
orang yang mampu memenuhi kebutuhan primernya. Lapisan bawah bagi kelompok orang miskin yang belum dapat memenuhi kebutuhan primernya.
122
Downloaded from http://pak-anang.blogspot.com
Pelaj a ra n
Diferensiasi Sosial
8
Diferensiasi sosial ialah pembedaan warga
lain perbedaan suku bangsa, agama, dan profesi.
masyarakat secara horizontal. Diferensiasi sosial
Kondisi fisik contohnya perbedaan ras dan jenis
terjadi karena adanya perbedaan karakteristik atau
kelamin. Ras ialah kelompok manusia yang memiliki
kondisi isik dan sosial budaya yang sifatnya tidak
ciri-ciri isik atau tubuh sama. Menurut A.L. Kroeber
menimbulkan jenjang antara kelompok masyarakat
terdapat empat ragam besar ras di dunia, yaitu
yang satu dengan yang yang lainnya.
Austroloid (Aborigin), Kaukasoid (Nordic, Alpin,
Diferensiasi sosial dapat digolongkan menjadi
Mediterania, dan Indic), Mongoloid (Asiatic, Melayu,
dua bentuk, yakni diferensiasi sosial berdasarkan
Indian, dan Eskimo) serta Negroid (Negro, Negrito,
kondisi fisik dan diferensiasi sosial berdasarkan