TENTANG AKU DAN SOSMAS (SOSIAL KEMASYARAKATAN) PDF

Title TENTANG AKU DAN SOSMAS (SOSIAL KEMASYARAKATAN)
Author Abdul Kadir
Pages 3
File Size 156 KB
File Type PDF
Total Downloads 91
Total Views 173

Summary

TENTANG AKU DAN SOSMAS (SOSIAL KEMASYARAKATAN) Sebuah pengalaman yang sangat berharga buatku bisa mengenal ranah ini. Sejak menyandang status sebagai mahasiswa membuatku belajar lebih akan arti kehidupan. Berpikir ulang, yang awalnya aku hanya ingin merubah nasib karena keadaan keluarga, kini aku di...


Description

TENTANG AKU DAN SOSMAS (SOSIAL KEMASYARAKATAN)

Sebuah pengalaman yang sangat berharga buatku bisa mengenal ranah ini.

Sejak

menyandang status sebagai mahasiswa membuatku belajar lebih akan arti kehidupan. Berpikir ulang, yang awalnya aku hanya ingin merubah nasib karena keadaan keluarga, kini aku dipertemukan dengan orang-orang yang bisa menamparku bahwa masih banyak orang-orang yang membutuhkan perhatian dalam diri kita yang kondisinya lebih parah dengan keadaanku. Setahun yang lalu tepatnya tahun 2011 aku

mengenal ranah ini melalui lembaga

kemahasiswan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia atau sering dikenal BEM FKM UI. Awalnya aku merasa seperti orang asing menginjakkan kaki ke kota yang penuh perjuangan ini. Susah menyesuaikan diri, baik itu berkomunikasi ataupun pergaulan. Sering merasa minder ketika bertemu dengan orang-orang yang berbeda dari kebiasaanku sejak dikampung. Namun, lama-kelamaan aku dipertemukan tentang sebuah pergerakan, pergerakan yang harus menjadi ujung tombak seorang mahasiswa untuk berkontribusi bagi agama, keluarga, masyarakat, dan bangsa. Melalui pergerakan yang aku dapatkan dari senior mampu menggetarkan hati bahwa dalam diri mahasiswa tersimpan amanah yang sangat besar, baik di Pergerakan horizontal atau vertical. Pergerakan inilah mulai ku dapatkan seiring penyesuaian sebagai mahasiswa baru di fakultas bermakara ungu ini. Akhirnya aku memberanikan diri bergabung menjadi bagian bidang Departemen Sosial Kemasyarakatan dibawah kepala departemen Dwi Aprianto BEM IM FKM UI 2012. Teringat ketika wawancara kala itu, pertanyaan dari Kak Uci (Deputi Eksternal) yang paling ku ingat adalah, kenapa kamu harus di sosmas? Kenapa kamu layak berada di Sosmas?. Kedua pertanyaan inilah yang paling ku ingat sampai detik ini. Kenapa harus di sosmas? Karena dengan disosmas aku akan belajar arti bersyukur, bersyukur tanpa banyak mengeluh bersama orangorang hebat atau masayarakat secara langsung. Dengan dekat bersama masyarakat, aku ingin belajar dari mereka entah itu beban yang tak seharusnya mereka rasakan, atau senyum tulus mereka mengartikan kehidupan tanpa banyak mengeluh. Dekat dengan anak kecil yang memiliki harapan kelak untuk bisa menatap masa depan yang lebih cemerlang, setidaknya aku bisa memberikan semangat positif bagi mereka untuk semangat belajar dalam situasi apapun, atau bahkan aku bisa belajar dari kepolosan mereka, senyum mereka melalui belajar bersama tanpa

memikirkan kondisi yang dialami. Namun, hal yang membuat kenapa harus disosmas adalah aku ingin seperti jargon yang sering digaungkan bidang sosmas yaitu “Menjadi Bermanfaat adalah Harga Mati”. Karena sebaik-baiknya manusia adalah menjadi orang yang bermanfaat buat orangorang sekitar. Lalu, Pertanyaan yang selalu ku ingat juga . Kenapa aku harus disosmas, masih kuingat pula kalimat jawaban yang ku lontarkan ketika wawancara bersama ke tiga kakak-kakak sosmas. Kenapa aku layak disosmas, karena ku yakin dengan dedikasi seikhlas-ikhlasnya untuk belajar dan berkontribusi ke masyarakat langsung , tanpa banyak bicara tetapi tindakan dan komitmen nantinya bisa melihat kenapa saya layak disosmas. Entah kenapa ku berani melontarkan hal itu, padahal dengan penuh kegugupan ku datang untuk diwawancarai. Tak lama kemudian, sekitar seminggu habis wawancara, sms pun ku dapat dari Kak Dwi bahwa aku dinyatakan lolos menjadi anggota keluarga SOSMAS. Jujur saja bahagia mendengar kabar itu. Pertama kali bertemu dengan mereka masih saja rasa minder selalu menghampiri. , tapi lama-kelamaan menjadi biasa karena bertemu dengan orang-orang hebat dan mensupport ku khususnya Kak Dwi, Kak Uci, dan Kak Chandra yang mengenal lebih dulu dengan karakterku. Dengan bergabungnya disosmas, disitu pula aku mulai diperkenalkan dengan program kerja sosmas. Mulai dari Rumah Belajar dan Kakak Asuh (Rujak), Sahabat Sehat, Voice of Volunteer (VOV), Desa Binaan, FKM UI PEDULI, dan program yang aku pegang Donor Darah (DORA). Subhanallah, pengalaman berharga ketika langsung bertemu dengan anak-anak rujak Kampung Lio, disitulah aku mulai belajar berkomunikasi lebih, seperti yang ku harapkan untuk bisa menyesuaikan diri di tempat yang baru. Hingga akhirnya kumerasa sangat nyaman berada diranah ini. Terlebih mempunyai Deputi Internal yang bisa menjadi tempat cerita baik berdiskusi tentang sosmas maupun diluar non sosmas, terimakasih Kak Candra yang selalu memberi support positif bahwa dalam hidup tak ada yang namanya kesulitan, yang ada bagaimana menjadikan kamu sebagai pribadi yang menatap masa depan dan melawan kesulitan itu. Katakata yang selalu ku ingat dari deputi internal ini. Hal yang membuat ku mencintai ranah ini adalah ketika pengorbanan, pejuangan, dedikasi yang selalu datang dari hati untuk bisa berkontribusi langsung disetiap kegiatan yang ku ikuti. Tak peduli seberapa jauh jarak yang akan ditempuh, tak peduli secapek apapun ketika

habis kuliah meluangkan waktu untuk sosmas. Tetapi terharu biru melihat senyum masyarakat bisa menghilangkan segalanya. Terlebih menjadikan masyarakat mandiri untuk bisa menatap masa depan. Bahkan hati kecil ini berkata “ ku sangat sangat sangat suka dengan ranah ini”. Terimakasih banyak buat SOSMAS yang sampai detik ini menjadi motivasi ku berjuang di kota ini. Semoga ranah ini pula bisa memberikan semangat positif buat ku untuk pantang menyerah dan selalu ikhlas dalam menerima kehidupan. Tulisan ini ku persembahkan buat teman-teman Sosmas BEM FKM dan lainnya teruslah menjadi yang bermanfaat dan berkontribusi, jangan pernah menyerah dan percaya bahwa akam ada hal yang indah yang bakal didapatkan nantinya, yang jelas bukan dalam bentuk piagam, atau piala. Melainkan sebuah dedikasi yang manfaatnya bisa dirasakan, entah bukan didunia bakal didapat di akhirat. Amin. Lantas, dengan tulisan ini mengindikasikan ku tidak suka pergerakan yang lain, itu salah. Namun, pergerakan inilah yang menjadi basic ku. Jangan pernah menyalahkan pergerakan yang diambil dan dipilih. Dan jangan pernah mempertanyakan pergerakan mana yang benar. Semua pergerakan itu harus ada dalam diri mahasiswa. Dan pastikan disetiap pergerakan bisa berkontribusi walaupun dalam hal yang kecil apapun. Dan hal yang paling penting bisa membantu sama lain. Ini tentang ku dan sosmas, dan mungkin kalian punya cerita tentang kamu dan kontribusimu. HIDUP MAHASISWA, HIDUP RAKYAT INDONESIA....


Similar Free PDFs