Siapakah Aku PDF

Title Siapakah Aku
Pages 4
File Size 478.2 KB
File Type PDF
Total Downloads 98
Total Views 187

Summary

Siapakah Aku? Sebuah catatan pinggir tentang keberadaan seorang anak manusia Lefi Kembuan “My friends only think of fun They're such a curious a lot Must I be the only one Who thinks these mysterious thoughts?” (Leonard Bernstein; “Who Am I”) Setiap orang, siapapun dia, akan dinilai oleh orang l...


Description

Siapakah Aku? Sebuah catatan pinggir tentang keberadaan seorang anak manusia

Lefi Kembuan

“My friends only think of fun They're such a curious a lot Must I be the only one Who thinks these mysterious thoughts?” (Leonard Bernstein; “Who Am I”)

Setiap orang, siapapun dia, akan dinilai oleh orang lain. Dia akan dinilai berdasarkan penampilan, tutur kata, pikiran, pandangannya. Penilaian yang didapat bisa berbedabeda antara orang yang satu dengan yang lain. Namun tidak jarang kita menjumpai seratus orang akan memberi penilaian yang sama atau senada terhadap seseorang.

“Cogito ergo sum.” (René Descartes)

Lalu, bagaimana dengan penilaian dari diri sendiri? Ini menjadi pertanyaan yang filosofis. Orang dapat menjawab pertanyaan tentang siapa diri kita sebagaimana pengenalan kita terhadap kita. Namun kita pun punya pandangan tentang siapa kita sebenarnya.

Siapakah Aku? |

2

René Descartes, seorang filsuf Perancis, berkata; “Aku berpikir, maka aku ada.” Namun bukan hanya kita harus berpikir (keras) untuk membuat seperangkat gambaran tentang siapa kita. Sejujurnya, kita juga harus jujur terhadap diri kita sendiri, ketika masingmasing harus menjawab, “Siapakah aku?”

Nah, pertanyaan di atas telah menjadi sebuah refleksi …

Ada beberapa jawaban yang tersedia. Kita bisa menjawabnya menurut fisik kita; ‘aku ini orangnya tinggi dan kulitku serupa dengan sawo matang”. Kita bisa menjawabnya dengan hal-hal psikologis; ‘saya adalah orang yang begini, begitu, begini, begitu, dan seterusnya’. Atau kita bisa menjawabnya secara teologis, dalam kerangka iman. Atas pertanyaan di atas, saya lebih suka membagi jawabannya dengan cenderung bertolak dari iman saya, iman kepada Kristus. Alasannya adalah saya tahu, bahwa oleh karena yang saya imani, maka saya ada.

KESAKSIAN ALKITAB

“… demikianlah hendaknya nyawaku berharga di mata TUHAN, dan hendaknya Ia melepaskan aku dari segala kesusahan." (I Samuel 26:24)

Ketika Alkitab memberikan kesaksian tentang siapa manusia, maka hal itu pun mengarah kepada kita juga. Ada banyak bagian Alkitab yang memuat pemahaman tentang manusia, tapi saya memilih beberapa yang sebenarnya lebih merupakan refleksi pribadi.

Siapakah Aku? |

Kejadian 1:26; Kejadian 2:7 – Kita adalah ciptaan Tuhan Allah, dibuat menurut kehendak (gambar dan rupa) Allah. Dalam kemahakuasaan-Nya manusia diciptakan dari debu tanah. Debu tanah merupakan simbol dari keberadaan manusia yang “tidak ada apa-apanya” di hadapan Tuhan. Mazmur 8:4-7 – Kita memiliki tempat yang istimewa di hadapan Tuhan Allah, Pencipta semesta ini. Dari seluruh ciptaan-Nya, manusia mendapat tempat yang istimewa; bahkan penghormatan dari Tuhan sendiri. Kejadian 3 – Manusia adalah makhluk berdosa. Keberdosaan manusia bukan karena pihak di luar manusia itu sendiri, melainkan karena manusia telah memilih sendiri. Ini berarti kita adalah orang yang berdosa. Kita semua. Tidak ada yang tidak berdosa. Jadi, jangan salahkan ular dan orang lain atas dosa-dosa kita. Yohanes 3:16; Roma 3:23-24; 8:38-39; Galatia 3:26; 1 Timotius 6:11 – Dalam iman kepada Yesus Kristus kita tidak dapat dipisahkan dari kasih Allah. Sekalipun kita adalah makhluk yang berdosa, Tuhan Allah tetap mengasihi kita. Bahkan kita mendapat tempat sebagai anak-anak-Nya, sehingga kita pun memanggil Tuhan, Allah kita, dengan sebutan Bapa. Bahkan hidup dalam relasi dengan Tuhan Allah menempatkan kita pada kedudukan sebagai “manusia Allah”. Kata Yunani yang dipakai oleh Paulus secara harfiah berarti “manusia Allah”. Paulus mengenakan istilah ini sebagai sapaan bagi Timotius, asalkan Timotius hidup berpadanan dengan kehendak Allah.

“Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!” (Filipi 4:4)

3

Siapakah Aku? |

4

Kesaksian-kesaksian Alkitab di atas pada gilirannya menempatkan kita sebagai makhluk yang bersyukur. Ungkapan syukur itu diberikan melalui pikiran, perkataan dan tindakan kita. “… dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.” (Roma 3:24)

Jadi, sekarang, menurut kamu, kamu itu siapa?

Keterangan : Tulisan ini disampaikan dalam Retreat Katekisasi GPIB Jemaat “Gratia” Bekasi Tahun 2013/2014 pada tanggal 5 April 2014 di Puncak Pass, Bogor.

© XXIII.III.MMXII AD...


Similar Free PDFs