Title | Toponimi Kelurahan Tambaksari, Surabaya |
---|---|
Author | Ruli Dwi |
Pages | 20 |
File Size | 808.7 KB |
File Type | |
Total Downloads | 149 |
Total Views | 305 |
LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH TOPONIMI TOPONIMI KELURAHAN TAMBAKSARI SURABAYA Dosen : Prof. Dr. Ir. Bangun Muljo Sukojo, DEA., DESS Meiriska Yusfania,S.T ,M.T Cherie Bhekti Pribadi,S.T ,M.T Oleh : Ruli Dwi Susanti (3514100018) TANGGAL PELAKSANAAN 27 September 2015 Jurusan Teknik Geomatika Institut T...
Accelerat ing t he world's research.
Toponimi Kelurahan Tambaksari, Surabaya Ruli Dwi
Related papers
Download a PDF Pack of t he best relat ed papers
Perayaan Kehidupan.docx Fikt or J E K S O N Banoet
Environment Et hic Fikt or J E K S O N Banoet Gambaran Umum Wilayah Kelurahan Gebang Put ih, Kecamat an Sukolilo, Surabaya Fit ria Romadhani
LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH TOPONIMI
TOPONIMI KELURAHAN TAMBAKSARI SURABAYA
Dosen : Prof. Dr. Ir. Bangun Muljo Sukojo, DEA., DESS Meiriska Yusfania,S.T ,M.T Cherie Bhekti Pribadi,S.T ,M.T
Oleh : Ruli Dwi Susanti (3514100018)
TANGGAL PELAKSANAAN 27 September 2015
Jurusan Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Ph. 031-5929487
2015
LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH TOPONIMI
TOPONIMI KELURAHAN TAMBAKSARI SURABAYA
Dosen : Prof. Dr. Ir. Bangun Muljo Sukojo, DEA., DESS Meiriska Yusfania,S.T ,M.T Cherie Bhekti Pribadi,S.T ,M.T
Oleh : Ruli Dwi Susanti (3514100018)
TANGGAL PELAKSANAAN 27 September 2015
Jurusan Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Ph. 031-5929487
i
2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul Toponimi Kelurahan Tambaksari, Surabaya ini dengan lancar tanpa halangan suatu apapun. Laporan hasil studi lapangan ini penulis buat guna melengkapi tugas survei toponimi mata kuliah toponimi pada semester III tahun ajaran 2015/2016. Laporan ini berisi sejarah penamaan kelurahan Tambaksari serta beberapa keterangan penunjang survei penulis. Penyelesaian laporan survei ini tidak lepas dari kerjasama beberapa pihak yang telah membantu penulis. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Ir. Bangun Muljo Sukojo, DEA., DESS atas bimbingan yang telah bapak berikan. 2. Petugas Kelurahan Tambaksari, selaku narasumber. 3. Semua pihak yang telah membantu proses survei toponimi serta landmark sehingga terselesaikannya laporan toponimi ini. Penulis sadar bahwasannya laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkam kritik dan saran yang membangun sehingga dapat mendorong penulis untuk lebih baik lagi. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembacanya.
Surabaya, 18 September 2015
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul...................................................................................................................
I
Kata Pengantar..................................................................................................................
Ii
Daftar Isi...........................................................................................................................
Iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang...........................................................................................................
1
1.2.Tujuan.......................................................................................................................... 1 1.3. Manfaat....................................................................................................................... 2 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Toponimi..................................................................................................
3
2.2. Hubungan Toponimi dengan Mata Kuliah Di Teknik Geomatika.............................
3
BAB III METODOLOGI 3.1. Pelaksanaan survey...................................................................................................
4
3.2. Metode Praktikum......................................................................................................
4
3.3. Diagram Alir..............................................................................................................
5
BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Informasi Umum.......................................................................................................
6
4.2. Peta Wilayah..............................................................................................................
9
4.3. Pendanaan................................................................................................................... 10 4.4. Sejarah........................................................................................................................
10
4.5. Landmark...................................................................................................................
10
4.6. Struktur Organisasi....................................................................................................
11
BAB V KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan................................................................................................................. 12 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................
13
LAMPIRAN......................................................................................................................
14
iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam pemberian nama suatu tempat atau wilayah, tak jarang terdapat kesamaan antara nama dua daerah. Hal ini akan menimbulkan kerancuan terutama di tingkat pusat. Nama suatu tempat biasanya dilatar belakangi oleh asal-usul tempat tersebut yang biasa disebut legenda ataupun dari fenomena yang terjadi di tempat tersebut. Tidak dapat dipungkiri, penamaan tempat yang sama di daerah satu dan lainnya masih sering terjadi di Indonesia. Dalam hal ini, survei topinimi perlu dilakukan guna menghindari hal tersebut. Toponimi sangat erat kaitannya dengan informasi geospasial yang dihasilkan oleh seorang geodet. Dalam suatu informasi geospasial, pastilah perlu adanya penamaaan tempat-tempat yang menjadi objek. Hal ini untuk mempermudah pengguna dalam mencari suatu tempat. Dengan demikian, apabila terjadi penamaan tempat yang ganda dapat menimbulkan kebingungan bagi pengguna informasi geospasial itu sendiri. Kelurahan Tambaksari, Surabaya memiliki sejarah tersendiri mengenai asal-usul nama Kelurahan tersebut. Selain mencari tahu mengenai sejarah Kelurahan tersebut, perlu dikorek pula informasi mengenai jumlah penduduk yang menempati desa tersebut, luas wilayah, organisasi kelurahan tersebut serta peta daerah tersebut. Hal ini dilakukan guna mempermudah pengguna informasi geospasial maupun pihak-pihak tertentu yang ingin mendapat informasi lebih dalam mengenai Kelurahan Tambaksari.
1.2.Tujuan Adapun tujuan dari survei toponimi yang dilakukan di Kelurahan Tambaksari, Surabaya ini adalah sebagai berikut : a. Melengkapi tugas mata kuliah Toponimi semester III tahun pelajaran 2015/2016 b. Memberikan informasi mengenai asal-usul nama Kelurahan Tambaksari c. Memberikan informasi mengenai kondisi penduduk dan sumber daya yang dapat dikelola di kelurahan tersebut
1
1.3. Manfaat Adapun manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya survei toponimi yang dilakukan di Kelurahan Tambaksari, Surabaya ini adalah sebagai berikut : a. Bagi penulis, laporan ini bermanfaat sebagai tolak ukur sejauh mana pemahaman penulis tentang mata kuliah toponimi. b. Bagi pembaca, laporan ini memberikan informasi tentang sejarah, peta, dan kondisi eksisting di Kelurahan Tambaksari.
2
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Toponimi Toponimi (toponym) dari 2 kata, yaitu topos dan nym (nim) sedangkan topos, artinya permukaan dan nym artinya nama. Adapun topografi (grafi dan grafos) adalah gambaran permukaan, yaitu permukaan bumi atau rupabumi. Beberapa istilah topografi daratan dan topografi dasar lautan, topografi bumi, topografi bulan atau topografi planet. Sehingga dapat dikatakan bahwa toponym adalah nama unsur topografi atau nama unsur rupabumi, atau nama rupabumi atau nama tempat (place names) atau dengan kata lain toponymy (toponimi) adalah ilmu tentang penamaan unsur rupabumi atau totalitas dari toponimi dalam suatu region. Secara umum makna toponim adalah nama yang diberikan pana unsur-unsur di permukaan bumi. Nama unsur kenampakan atau ciri (features) di permukaan bumi tersebut meliputi unsur alamiah, unsur buatan, dan unsur administratif. Toponimi sendiri merupakan suatu cabang onomastica yaitu ilmu yang mempelajari asal-usul dan arti nama. 2.2. Hubungan Toponimi dengan Mata Kuliah Di Teknik Geomatika Hubungan toponimi dengan mata kuliah di Teknik Geomatika adalah penamaan lokasi suatu tempat merupakan salah satu komponen yang penting dalam pekerjaan survey pemetaan peta, jika terdapat kesalahan penulisan nama tempat maka dapat menimbulkan kesalahan orientasi dan kebingungan bagi pengguna peta. Selain itu, mata kuliah di Teknik Geomatika sangat erat dengan lokasi dan posisi suatu obyek di permukaan bumi dan penginderaan jauh., Sistem Informasi Geografis dan Kartografi. Selain itu, ada beberapa mata kuliah yang bersifat umum dan mendukung seperti Pertanahan, Pengembangan Wilayah Pesisir dan sebagainya.
3
BAB III METODOLOGI
3.1. Pelaksanaan Survey Survei toponimi ini dilaksanakan pada :
Waktu pelaksanaan
: Jum’at, 25 September 2015
Tempat
: Kantor Kelurahan Tambaksari, Surabaya
3.2. Metode Praktikum 3.2.1 Pengumpulan Data Dalam
survei
toponimi,
terlebih
penulis
melakukan
kegiatan
pengumpulan data dengan beberapa sumber yang meliputi informasi dari internet dan buku yang penulis baca. Dengan melakukan pengumpulan data, penulis berharap memiliki gambaran terlebih dahulu sebelum melakukan survei ke lapangan secara langsung guna mencocokan data yang penulis dapat dengan fakta di lapangan.
3.2.2. Wawancara Dalam hal ini, penulis melakukan wawancara dengan petugas Kelurahan Tambaksari guna mencari beberapa data yang diperlukan. Hal ini dilakukan guna memperoleh data secara langsung dari narasumber.
3.2.3. Survei Lapangan Survei lapangan dilakukan untuk mengetaahui kondisi lingkungan baik fisik maupun non fisik. Sehingga kondisi di lapangan yang sebenarnya dapat diketahui.
4
3.3.
Diagram Alir
MULAI Mencari data seputar gedung Memastikan data dengan wawancara
Memastikan data dengan survei
Menyusun Laporan
SELESAI
5
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Informasi Umum Kelurahan
: Tambaksari
Kecamatan
: Tambaksari
Kota
: Surabaya
Provinsi
: Jawa Timur
Kode Pos
: 60136
Koordinat
: 7°15'11.8"LS dan 112°45'14.6"BT
ADMINISTRASI UMUM LUAS, BATAS DAN KONDISI GEOGRAFIS WILAYAH 1. Alamat Kantor
: Jl. Tambaksari No. 35, Surabaya Telp. 031(5020963)
2. Luas Wilayah
: 65 Ha
3. Batas Wilayah a. Batas Wilayah Sebelah Utara
: Kelurahan Kapasari
b. Batas Wilayah Sebelah Timur
: Kelurahan Ploso
c. Batas Wilayah Sebelah Selatan
: Kelurahan Pacar Keling
d. Batas Wilayah Sebelah Barat
: Kelurahan Ketabang
4. Kondisi Geografis a. Ketinggian Tanah dari Permukaan Laut
: 1,5 meter
b. Banyaknya Curah Hujan
: 22 mm/tahun
c. Topografi
: Rendah
5. Orbitrasi a. Jarak dari Pusat Pemerintahan Kecamatan
: 1 km
b. Jarak dari Pusat Pemerintahan Kota
: 2 km
c. Jarak dari Pusat Pemerintahan Provinsi
: 8 km
d. Jarak dari Ibukota Negara
: 1.000 km
6. Status Gedung / Kantor a. Luas Tanah
: 184 m2
b. Luas Bangunan
: 160 m2
Aset pemerintah Kota Surabaya
: Dibangun tahun 1972 6
7. Prestasi yang pernah diraih / didapat
: Juara 1 Pesta PORA Th. 2015, Kota Surabaya
PERTAHANAN STATUS 1. Sertifikat Hak Milik
: 50 Bidang ; 2,5 Ha
2. Sertifikat Hak Guna Bangunan
: 58 Bidang ; 3,5 Ha
PENGGUNAAN -
Perumahan
: 45 Ha
ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN 1. Jumlah Kepala Keluarga
: 6.824 KK
2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin a. Laki-laki
: 11.130 orang
b. Perempuan
: 11.387 orang
3. Jumlah Penduduk Menurut Kewarganegaraan 1. WNI a. Laki-laki
: 11.130 orang
b. Perempuan
: 11.387 orang
Jumlah
: 11.517 orang
2. WNA a. Laki-laki
: 34 orang
b. Perempuan
: 24 orang
Jumlah
: 58 orang
4. Jumlah penduduk menurut agama a. Islam
: 17.378 orang
b. Kristen
: 2.204 orang
c. Katolik
: 1.170 orang
d. Hindu
: 21 orang
e. Budha
: 341 orang
5. Jumlah penduduk menurut usia 1. Kelompok Pendidikan a. 00-03 tahun
: 1.286 orang
b. 04-08 tahun
: 902 orang
c. 07-12 tahun
: 545 orang
d. 13-15 tahun
: 1.386 orang
e. 16-18 tahun
: 158 orang 7
f. 19- ke atas
: 7.716 orang
2. Kelompok Tenaga Kerja a. 10-14 tahun
: 10 orang
b. 15-19 tahun
: 569 orang
c. 20-26 tahun
: 1.389 orang
d. 27-40 tahun
: 158 orang
e. 41-56 tahun
: 7.716 orang
f. 57- ke atas
: 106 tahun
6. Jumlah penduduk menurut tingkat Pendidikan a. Pendidikan Formal 1.) Taman kanak-kanak
: 487 orang
2.) Sekolah Dasar
: 5.272 orang
3.) SMP/SLTP
: 3.228 orang
4.) SMU/SLTA
: 6.474 orang
5.) Akademi (D1-D3)
: 246 orang
6.) Sarjana (S1-S3)
: 1.118 orang
b. Pendidikan Non Formal
:-
7. Jumlah penduduk menurut Pekerjaan a. Karyawan -
Pegawai Negeri Sipil
: 430 orang
-
TNI
: 44 orang
-
POLRI
: 17 orang
-
Swasta
: 5.064 orang
b. Pensiunan/ Purnawiraman
: 196 orang
c. Wiraswasta
: 469 orang
d. Tani/Ternak
:-
e. Pelajar/Mahasiswa
: 3 orang
f. Buruh Tani
: 365 orang
g. Nelayan
: 365 orang
h. Ibu Rumah Tangga
: 6.337
8
Jumlah Mobilisasi Penduduk JENIS
LAHIR
MATI
DATANG
PINDAH
Laki-Laki
50
20
68
90
Perempuan
73
18
78
80
JUMLAH
123
38
146
170
KELAMIN
SARANA PRASARANA 1. Masjid
: 6 unit
2. Mushola
: 2 unit
3. Gereja
: 7 unit
4. Rumah Sakit Bersalin
: 1 unit
5. Apotik/Depot Obat
: 1 unit
6. Posyandu
: 10 unit
7. Puskesmas Pembantu
: 3 unit
8. Kelompok Bermain
: 3 unit
9. Taman Kanak-Kanak
: 8 unit
10. Sekolah Dasar
: 2 unit negeri + 1 unit swasta
11. SMP/SLTA
: 1 unit swasta
12. SMU/SLTA
: 1 unit swasta
13. Instirut/Perguruan Tinggi/ Universitas : 1 unit negeri 14. Lapangan Olahraga
: 2 buah
15. Diskotik/Klub Malam
: 1 buah
16. Gedung Sandiwara/Teater
: 1 buah
17. Tempat Rekreasi
: 2 buah
18. Museum Sejarah
: 1 buah
KELEMBAGAAN MASYARAKAT 1. Rukum Tetangga a. Jumlah RT
: 77 RT
b. Jumlah Pengurus
: 185 orang
2. Rukun Warga a. Jumlah RW
: 9 RW
b. Jumlah Pengurus
: 86 orang
4.2. Peta Wilayah Lampiran 9
4.3. Pendanaan Kelurahan Tambaksari memperoleh dana guna pembangunan infrastruktur yang telah dianggarkan melalui dana APBD. Mekanisme permohonan dananya adalah jika ingin membangun suatu infrastruktur, maka Kelurahan Tambaksari akan mengajukan proposal ke Dinas Pekerjaan Umum. Jadi yang menjalankan proyeknya langsung dari Dinas Pekerjaan Umum. 4.4. Sejarah Nama Kelurahan Tambaksari awal mulanya merupakan sebuah tempat yang banyak terdapat tambak (kolam air) sebagai tempat penampungan air. Selanjutnya, warga sekitar memanggil daerah itu dengan sebutan Tambaksari. 4.5. Landmark Adapun Landmark yang diambil antara lain adalah : 1. Gelora 10 Nopember Surabaya Stadion Gelora 10 November (G10N) atau Stadion Tambaksari adalah sebuah stadion multi-use yang berlokasi di Kecamatan Tambaksari, Surabaya, Indonesia. Stadion kebanggaan arek - arek Suroboyo yang di sebut bonek mania ini lebih sering dipergunakan untuk menggelar pertandingan sepak bola. Stadion berkapasitas untuk 35.000 orang ini merupakan markas dari tim besar Surabaya, Persebaya Surabaya. Stadion ini menjadi salah satu stadion penyelenggara Babak 8 Besar Divisi Utama Liga Indonesia 2007 yang terdadak, karena terjadinya perpindahan penyelenggaraan dari Stadion Brawijaya ke Stadion Gelora Delta dan akhirnya terjadi kekosongan tempat penyelenggara untuk menggelar secara bersamaan pertandingan di hari pertandingan terakhir,dan setadion ini d bangun pas hari perjuangan indonesia 10 november 1945.dan stadion ini di resmikan bernama Gelora 10 November. 2. Taman Mundu Taman Mundu adalah sebuah taman di Kota Surabaya yang berlokasi di Jalan Tambaksari (tepat berada di seberang stadion Gelora Sepuluh Nopember). Taman ini memiliki luas area 4800 meter persegi dan diresmikan pada 10 Juli 2010. Fasilitasnya antara lain kolam air dan dua pohon mundu yang menjadi ikon taman, lampu-lampu hias, air mancur, arena bermain anak-anak yang ikut serta melengkapi taman ini. Fasilitas lainnya adanya kran air siap minum yang disediakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surabaya, dan toilet mewah. 10
3. Gereja Kristus Raja Gereja Katolik Kristus Raja terletak di Jalan Residen Sudirman No. 3, Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Gereja Katolik Kristus Raja memulai kegiatannya pada tahun 1928 dengan menepati bangunan dalam bentuk bangsal (rumah panjang) dan gedung-gedung sekolah, yaitu SDK St. Theresia (1929) dan SDK Yohanes Gabriel (1930). Pada tanggal 3 Agustus 1930 bertepatan dengan ulang tahun Ratu Wilhelmina Gereja Katolik Kristus Raja ditetapkan sebagai Paroki Kristus Raja. Sejak saat itu tanggal tersebut dijadikan sebagai tahun lahirnya Paroki Kristus Raja. Seiring dengan perkembangan umat yang semakin bertambah, diputuskan untuk membangun gedung gereja yang baru. Gedung gereja ini selesai dibangun pada tahun 1957. Pada tahun 1964, Paroki Kristus Raja dilengkapi dengan bangunan Gedung Kristus Raja yang selesai pada...