Pelestarian Koridor Jalan Veteran Kota Surabaya PDF

Title Pelestarian Koridor Jalan Veteran Kota Surabaya
Author Antariksa Sudikno
Pages 3
File Size 585.5 KB
File Type PDF
Total Downloads 14
Total Views 585

Summary

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Pelestarian Koridor Jalan Veteran Kota Surabaya Kartika Eka Sari Pembimbing: Ir. Ismu Rini Dwi Ari, MT Ir. Antariksa, MEng., PhD Latar Belakang Pada koridor Jalan Veteran kuno di Jalan Veteran. Sebagai sebagai situs cagar bud...


Description

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Teknik Universitas Brawijaya

Kota

Fakultas

Pelestarian Koridor Jalan Veteran Kota Surabaya Kartika Eka Sari

Pembimbing:

Latar Belakang

Jalan Veteran (Societeitstraat) Tahun 1925 (tampak Gedung Percetakan). Sumber: www. Petra.ac.id

Jalan Veteran Tahun 2006 (tampak Gedung Percetakan) Ornamentasi bentuk makara pada bagian atas sebagai unsur arsitektur tradisional Indonesia

Ornamentasi lokal bangunan kolonial

pada

Pada koridor Jalan Veteran (Societeit Straat) terdapat deretan b a n g u n a n d e n g a n keanekaragaman arsitektur peninggalan kolonial Belanda yang memperlihatkan perkembangan arsitektur Belanda mulai tahun 1870-an sampai tahun 1940-an (Kwanda, 2004). Keanekaragaman gaya arsitektur bangunan tersebut dapat menjadi bukti fisik sejarah perkembangan arsitektur kolonial Belanda di Surabaya. Di sekitar pusat kota muncul kegiatan perdagangan dengan pusat di Jalan Rajawali, setelah tahun 1900-an daerah perdagangan meluas ke arah selatan dan timur sampai ke Jalan Veteran (Handinoto, 1996: 53). Hal tersebut berdampak pada perkembangan jalan Veteran terutama karena tahun 1920-an merupakan tahun-tahun pemantapan bagi kekuasaan Belanda di Indonesia dan ditampilkan melalui pembangunan fisik yang pesat pada tahun 1920-an. Pemerintah Kota Surabaya menetapkan konsep pengembangan di koridor Jalan Veteran melalui suatu produk rencana tata ruang, yaitu RTRK UP Krembangan Selatan. RTRK UP Krembangan juga menetapkan arahan pembagian unit pelayanan di Jalan Veteran sebagai kawasan dengan fungsi kegiatan skala regional dan kota. Dengan skala pelayanan regional dan kota tentu akan berpengaruh pada keberadaan bangunan kuno bersejarah di koridor Jalan Veteran, sehingga dalam pelaksanaannya diperlukan kontrol berupa konsep pelestarian pada bangunan dan lingkungan

Ir. Ismu Rini Dwi Ari, MT Ir. Antariksa, MEng., PhD

kuno di Jalan Veteran. Sebagai lingkungan dan bangunan yang mempunyai nilai arsitektur khas dan langka, ditetapkan arahan pembangunan antara lain, mempertahankan bentuk dan langgam yang ada, merestorasi bangunan-bangunan yang ditutup dengan fasade iklan dan menghilangkan tempelantempelan pada fasade yang tidak bersesuaian dengan wajah asli bangunan, serta pembangunan baru harus menyesuaikan langgam arsitektur yang sudah ada (RTRK UP Krembangan Selatan, 2001-2006). Arahan pembangunan yang telah ditetapkan dalam RTRK UP Krembangan pada kenyataanya tidak semua diaplikasikan di lapangan. Masih terdapat beberapa bangunan di koridor Jalan Veteran yang kosong, tidak dihuni/difungsikan dan terlantar, selain itu terdapat tempelan-tempelan poster iklan pada fasade bangunan, sehingga mengurangi perawatan terhadap bangunan kuno. Menurut Kwanda (2004), terlihat kekontrasan antara b a n g u n a n b a r u d e ng a n bangunan lama di koridor Jalan Veteran, disebabkan oleh tinggi, bahan dan warna bangunan serta tampilan fasade yang sangat berbeda. Koridor Jalan Veteran Surabaya sudah ditetapkan pemerintah Kota Surabaya sebagai situs cagar budaya sebagai bukti ciri khas kota niaga pada jaman kolonial di Surabaya, sedangkan bangunan di Koridor Jalan Veteran yang telah ditetapkan

sebagai situs cagar budaya. Dengan memperhatikan nilai sejarah dan arsitektur yang tinggi di koridor Jalan Veteran, maka untuk merealisasikan arahan fungsi kegiatan dalam RTRK UP Krembangan Selatan, maka arahan pengembangan Jalan Veteran harus memperhatikan aspek pelestarian. Oleh karena itu, penelitian mengenai strategi pelestarian di koridor Jalan Veteran sangat perlu untuk dilakukan supaya pembangunan baru dan pelestarian dapat berjalan selaras atau tidak berbentrokan. Pentingnya penelitian mengenai Pelestarian Koridor Jalan Veteran juga di dukung oleh Jaringan Pelestarian Pusaka Indonesia. Jeringan Pelestarian Pusaka Indonesia telah menetapkan Kawasan Jalan Veteran sebagai pusaka terancam bahaya di Indonesia, daftar pusaka terancam bahaya di Indonesia khususnya di Surabaya antara lain Stasiun Semut, Gedung-gedung eks pabrik di kawasan Ngagel dan Kawasan Jalan Veteran (www.indonesiapusaka.org/mt3/ petisi/). Berdasarkan latar belakang di atas maka, permasalahan yang didapat adalah, Bagaimana karakteristik koridor Jalan Veteran sebagai kawasan pusat kota lama Surabaya pada masa kolonial Belanda? Apakah potensi dan permasalahan koridor Jl. Veteran sebagai kawasan Urban Herritage di pusat kota lama Surabaya? Serta bagaimana strategi pelestarian koridor Jalan Veteran yang dapat memperkuat karakter Jalan Veteran sebagai kawasan niaga pada masa kolonial?

Page 2

1

14

17

10

20

16

23

22

Visual bangunan saat memasuki koridor Jalan Veteran

2

9

18

3

Tipologi bangunan perkantoran

Tipologi bangunan jasa

B

A Jalan Veteran C Konsep penciptaan identitas

Metode Penelitian

Tipologi bangunan peribadatan

Kantor Pos Besar Surabaya

Variabel penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam studi terdahulu akan disaring dan disesuaikan dengan beberapa pertimbangan tertentu antara lain: Penelitian terdahulu yang mengambil tema pelestarian bangunan dan lingkungan kuno; Disaring dan disesuaikan dengan kondisi kawasan studi dan kondisi bangunan di wilayah studi; Permasalahan terkait pelestarian bangunan kuno yang terjadi di wilayah studi; Kesederhanaan dalam proses perhitungan, namun validitas dan reabilitas pengukuran tetap terjaga; dan Mengurangi unsur subyektifitas peneliti Metode Analisis Data Analisis Karakteristik Digunakan untuk mengetahui karakter koridor Jalan Veteran berdasarkan gambaran umum wilayah

Gedung Asuransi dan BNI ‘46

studi. Analisis karakteristik bersifat deskriptif dengan menggunakan metode statistik melalui tabel, diagram dan tabel. yang meliputi beberapa aspek, antara lain: Analisis perkembangan penggunaan lahan; Analisis karakteristik transportasi; dan Analisis intensitas penggunaan lahan. Analisis Potensi dan Masalah Digunakan untuk menentukan potensi dan permsalahan di koridor Jl. Veteran sebagai pertimbangan untuk menentukan konsep pelestarian. Analisis potensi dan masalah terdiri dari: Analisis struktur tata ruang kota; Analisis linkage system; Analisis tingkat pelayanan jalan (LOS); Analisis figure ground; Analisis place; dan Analisis unsur penunjang bangunan dan lingkungan. Analisis konsep dan strategi Metode development digunakan untuk menentukan strategi pelestarian di koridor

Jalan Veteran. metode analisis yang digunakan adalah metode Analytic Hierarchy Process. Variabel yang digunakan adalah variabel makna kultural (estetika, citra kawasan, keaslian bangunan, keterawatan, kelangkaan bangunan dan keluarbiasaan bangunan) dan variabel metode pendekatan non fisik (ekonomi, sosial dan hukum).

Gedung Pertamina UPDN V

Tampilan Borsumij

Bank

Mandiri/Gedung

Page 3

Hasil Studi Karakteristik Veteran

Bank Dharma Niaga

Kantor Niaga

Nyiur Cafe/Kantor PT. ODI

Bank Prima Master

koridor

Jalan

Perkembangan koridor Jalan Veteran sebagai pusat perkantoran, perdagangan dan jasa dimulai pada tahun 1900 dan sampai sekarang masih bertahan sebagai kawasan perkantoran, perdagangan dan jasa dengan skala regional dan kota karena dipengaruhi kegiatan masyarakat di CBD JMP dan pusat grosir Kembang Jepun . Kawasan Jembatan Merah diindikasikan memiliki skala pelayanan kota sebagai pusat perkantoran swasta jasa dan perdagangan, koridor Jalan Veteran diindikasikan memiliki skala kota sebagai pusat perkantoran swasta dan jasa, serta Jl. Kebonrojo merupakan pusat aglomerasi fasilitas umum. Elemen citra kawasan yang dapat diidentifikasi di Jl. Veteran antara lain path (Jl. Rajawali-Jl. Jembatan MerahJl. Veteran-Jl. Kebonrojo),

edge (Sungai Kalimas), dan landmark, yaitu Kantor Pos Besar, Pertamina UPDN V/ Societeit Concordia, Bank Mandiri/Gedung Borsumij dan Bank BCA Elemen-elemen street furniture di pedestrian Jalan Veteran belum dihadirkan secara optimal sebagai pembentuk identitas Jalan Veteran. Elemen street furniture yang belum dioptimalkan yaitu halte/shelter, tempat sampah, tanaman peneduh dan penandaan Potensi koridor Jalan Veteran •Kebijakan pemerintah dalam upaya pelestarian di koridor Jalan Veteran melalui penetapan SK Cagar Budaya, Perda no. 5 tahun 2005 dan arahan tata ruang dalam RTRK UP Krembangan Perak 2003 ; •Peran Jalan Veteran sebagai kawasan niaga yang tidak berubah sejak masa kolonial karena lokasi Jl. Veteran yang dekat dengan pusat grosir JMP dan Kembang Jepun ;

perkantoran dan jasa. Kesamaan tipologi bangunan tersebut dapat menjadi pertimbangan dalam m e n c i p ta k a n k e s e l a r a s a n tampilan bangunan di sepa nja n g korid or Jal an Veteran. Permasalahan Veteran

koridor

Jalan

•Fluktuasi kendaraan tertinggi pada hari sibuk sore hari sebesar 7043 kendaraan/jam. Jumlah L HR y a n g ti n g gi d a p a t mempengaruhi struktur dan konstruksi bangunan, terutama bangunan kuno yang tidak pernah mengalami perbaruan struktur/konstruksi;

•Konflik antara pengguna kendaraan pribadi dengan angkutan umum karena tidak teraturnya kegiatan perpindahan moda dan tidak tersedianya halte; •Konflik antara parkir untuk bongkar muat barang,

Jl.

•Kesamaan tipologi bangunan

1

23

Jl. Niaga Samp2 3

Jl. Gato-

4 5

22

21 20 7 19l. Niaga J 8 9 18

6 Jl. Niaga

Kali-

Jl. Vet

n epa J l. K

Konsep penciptaan identitas (Blok C)

10 17 11

-

12

16

13

Kantor Telegraf dan Fax

14

15

Konsep penciptaan identitas (Blok B) 0

2

75 m

Wilayah studi Gedung Percetakan Konsep penciptaan identitas (Blok A) Periode tahun 1900-1940

Kantor Asuransi Jasaraharja

Periode sebelum tahun 1870

Periode tahun 1870 - 1900

Copyright © 2009 by antariksa

Periode tahun 1940 - 2006

ial K as m

Jl. Ke-...


Similar Free PDFs