Ar Risalah - Imam Syafi'i PDF

Title Ar Risalah - Imam Syafi'i
Author Aqil Aziz
Pages 610
File Size 24.8 MB
File Type PDF
Total Downloads 50
Total Views 795

Summary

Imam Syafi'i In,nl[[[[H Tahqiq dan Syarah: Syaikh Ahmad Muhammad Syakir rg IR.R[Rtill lmam Syafi'i merupakan orang pertama yang memiliki gagasan dan ide cemerlang mengenai metode penggalian hukum lslam, yang dituangkan secara sistematis ke dalam sebuah karya tulis yang diberi judul Ar-Risala...


Description

Imam Syafi'i

In,nl[[[[H

Tahqiq dan Syarah:

Syaikh Ahmad Muhammad Syakir

rg

IR.R[Rtill lmam Syafi'i merupakan orang pertama yang memiliki gagasan dan ide cemerlang mengenai metode penggalian hukum lslam, yang dituangkan secara sistematis ke dalam sebuah karya tulis yang diberi judul Ar-Risalah (yang berarti sepucuk surat).Upaya penrbukuarr ini sejalan dengan perkembangan ilnru pengetahuan keislaman saat itu. Perkembangan ilmu perrgetahuan ini nrulai berlangsung pada masa Harun Al Rasyid (145 H 193 H), dan puncaknya pada masa Al Ma'mun (170H 218 H). Lahirnya kitab Ar-Risalah merupakan fase awal perkembangan ilmu ushul fikih sebagai suatu disiplin ilmu. Kitab ini menjadi rujukan utama bagi kalangan ahli ushul pada masa sesudahnya dalam menyusun karya-karya mereka. Buku ini merangkum gambaran metodologi lmam Syafi'i dalam mencari dan menggali hukumhukum lslam. Buku ini dapat dijadikan rujukan bragi mahasiswa, akademia dan pemerhati studi hukum lslam.

-.] -,) )

-)

) --) ISBN 1?8-t0a-00h7-5e-P

.,}

ilruJl[iltiltilflilt

\ \

AR-R ISALAH Imam Syafi 'i

g Penerbit Buku lslam Rahmatan

Ar-Risalah

DAFTAR ISI

PENGAI\ITARPEIIERBIT PENGAT\TARMUHAQQrQ............ SEKELT]MIT

.............. V ................1

TENTAI\IGKITAB/.R.RISALAII

............

Naskah-NaskahAr-Risaloh

NaskahAsliRabi'

............8 .................20 ........22

ParaPemilikNaskatr ......................33 NaskahlbnuJama'ah .....................35 BeberapaPenyimalftandanl^ampiran ..............38 JILIDPERTAMA NASKAHASLI

RABI'

..................42 ......42 .........76 .........80 ........84 DuaAtsar Riwayat Seorang Penyimak (no. 8 tahun 457 H)............. 87 BeberapaAtsar yang tertulis pada halaman 9 naskah asli dengan tulisanHibatullahbinAl ...................89 PemyataanlbnuAbi Hatim(Hlm4NaskahAsli).............................92 Syair PujianAsh-Shanubari kepadaAbu Hasan bin Yazid Al Halabi 93 .........95 GambaranNaskahPertama............... ..........98 .............99 Penyimakkan di hadapan Jamal bin Jama'ah pada tahun 856 H ..... I 0 I PerkataanMerekatentanglmamSyafi'i....... ...............104

A. Pen@ B. Sanad-Sanad

C. TandaTiangan D. BerbagaiHaditsdanAtsar

E.

F.

G

H.

Aldani

I. NaskahlmadbinJama'ah J. K. Sanadl,ain L. M.

Pendahuluan

107

Ar-Rfrdhh

BAB

I

BAYAIT

l.l BayanPertama.....1.2 BayanKedua 1.3 BayanKetiga............. 1.4 BayanKeempat.............. 1.5 BayanKelima BAB

.........124 .................129 .......132 ............136 .......137 .......138

II

KTTABULLAH 2.1 BahasaAlQuran.

............147 ..................147 2.2 PenjelasanAl Qur'an secara Umum dengan Maksud Umum, namunpadaKasusTertentuBerlakuKhusus................................. 160 2.3 PerrryataanUmum namun Mengandung Maksud Umum dan

Khtrsus

"""""""""162

2.4 P erryataanUmum dan Tekstual, tetapi Maknanya Khusus ............ 1 65 2.5 PemyataanAl Qur'an yang Konteksnya Menjelaskan Maknanya .. I 69

2.6 Pemyxaanyangl,afazhnyaMenunjukkanArtikrtistik..................l71 2.7 P emyataanyang Umurn, namtur Sunnah Menunjukkan

Kekhususan

..........171

BAB III oTORITAS NABI 3.

I

SAW........

.......183

Kewaj iban dari Allah di Dalam Kitab-Nya untuk Mengikuti

SunnahNabi-Nya

................... 183 3.2 Kewajiban Menaati Rasulullah SAW Disebutkan Bersamaan ...... I 9 0 dengan Taat kepada Allalu dan Disebutkan 193 ............. PerintahAllatrunnrkMenaatiRasulullahsAw 3.3 3.4 Kewajiban Rasul untuk Mengikrri Wahyu serta KesaksianAllatr .........198

Sendiri

Mengenainya

Ar-Risrilah

BAB IV

ztt

NASIKH DAN MANSUKH

I

4. Dalil Hukumyang Menghapus (Nasikh) danyang Ditrapus .-........-..211 Kitab, yang Sebagian Ditunjukkan 4.2 Nasikh dan Mansukh

4.3

(Mansukh)

Orang yang Boleh Meninggalkan Shalat MenunrtAl Qur'an

dansunnah

...........224 4.4 Nasikh dan Mansukh yang Ditunjukkan Sunnah dan Ijma .... .... -. -...243

BAB V

KEWAJIBAN-KEWAJTBAI\ (FARAIDTT)

.........

..........253

I Kewajiban-kewajiban yang dinrnrnkanAllah Berupa ............... 253 NashAl Qur'an...... sementara menurutAl 5.2 Kewajiban-kewajiban Qur'an RasulullahsAWMenetapkansunnah ........261

5.

5.3 Kewajiban

yang dinashkan namtrn Menurut Sunnatr Maksudnya

.................265 Khusus 5.4 Kewajiban-KewajibanUmum......... ....-.....273 ................281 5.4.lZakat ...................288 5.4.2Haji ................290 5.4.3lddah ....-.........292 5.4.4 Wanita-WanitayangHaramDinikahi .......... 5.4.5 Makanan-MakananyangDiharamkan ...295 5.4.6 Hal-Hal yang Harus Dihindari Wanita yang Iddah Kematian

Suami

.-.........-.-...-297

BAB VI

ALASAN-ALASAI\I DALAM HADITS 6.1 Hadits yangMe-nasakhdanyangDi-nosakh.

KategoriPertama Kedua.. 6.2 HaditsyangBertentangan 6-6.1 6-6.2Kategori

6.3 BentuklaindariHaditsyangBertentangan

300 ............325 .........325 ..........328 .......346 ...................353

Ar.Risilah

6.4 Bentuk Iain Riwayat-Riwayatpng Dianggp Bertentangan .......... 358 6.5 B€ntuk l-ain Riwayat-Riwayatpng Dianggap Bertenangan ..........3G6 6.6 Bentuk lain Riwapt-Riwayat ymg Dianggap B€rtentangru ............ 369 6.7 l-arangan tstra@ Sesuatu yang Dinqirrkkan oleh tladits Lain ...... 378 6.8 krangan terhadap Sesuatu yang Disebutkan Secara trbih Jelas dai Sebelumnya ...384

6-9

taranganterhadap Sesuatuyang SebagianAspeknyaBerbeda ................386 6. l0 Bentuk lain dari larangan terhadap Ssuattr yang Sebagian AspeknyaBerbedadengan ..................395 6. I Bentuk lain dari tarangan lertmdap Sesuatu yang Sebagian Aspeknya Berbeda dengan ..................398

dengansebelumnya

I

Sebelumnya Sebelumnya

BAB VII SIFAT LARANGAIY ALLAH DAI\ RASTJI.-NYA ........................ 403

BAB

VIII

HADITSAHAD ArgumenkeabsahanHadis

(Khabar)Ahd........

425 ...............445

BAB D(

IJMA

499

BAB X Q[YAS

504

BAB

XI

IJTIHAD

s15

BAB

ISTIHSAI\I

tTl

XII 529

Ar-Risatdh

BAB

XIII

PERBEDAAI\I PEI\IDAPAT

Sahabat 13.2 KedudukanljmadanQiyas 13.1 Ucapan

................... 573 ...................598 ....................599

Ar-Risaldh

PENGAI\TAR MUHAQIQ

+*.'tifti$i* Segala

puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Semoga Allah

melimpahkan karunia dan keselamatan kepada Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya.

Kitab Ar-Risalah ini merupakan karya Imam besar, AsySyafi'i. Cukuplah Asy-Syafi'i terpuji lantaran namanya adalah AsySyafi'i. Cukuplah Ar-Risalah ini terhormat karena ia merupakan karya Asy-Syaf i, dan cukup bagiku merasa bangga karena bisa menyebarkan ilmu Asy-Syaf i di tengah umat. "Dengan syarat, kita wajib memberitatru mereka (baca: umat) tentang larangan Asy-Syafi'i untuk taklid kepadanya dan kepada ulama lain."l Seandainya seorang ulama boleh bertaklid kepada ulama lain,

maka yang paling pantas ditaklid menurutku adalah Asy-Syaf i, karena aku yakin berlebihan- sang tokoh ini tidak ada -tanpa tandingannya di kalangan ulama Islam dalam hal pemahamannya terhadap Kitab dan Sunnah, ketajaman pandangannya terhadap keduanya, serta kecermatan istinbath fftenggalian hukum). Disamping Dikutip dari ucapan Al Muzanni pada awal rangkumannya terhadap kitab Al Umm Qld.I, hlm. 2).

Ar-Risahh

itu, ia memiliki insting yang kuat, cahaya bashirah (mata hati), dan kreativitas dalam menegakkan argumen serta membungkam mitra dialognya. Dia juga orang yang fasih bahasanya, jelas pernyataannya, dan berada di puncak balaghah (keindahan bahasa) yang paling tinggi. Pada satu sisi ia mengikuti sastra kaum badui, dan pada sisi

lain ia menyerap ilmu pengetahuan dari masyarakat kota, sehingga ia mengungguli setiap ulama sebelum dan sesudah masanya.

Ia tumbuh dewasa di Hijaz, tempat para ulamanya menjadi rujukan riwayat dan Sunnah. Mereka piawai di bidang fikih

Al

Qur'an, tetapi tidak banyak dari mereka yang ahli dalam berdialog dan berdebat. Mereka juga nyaris tidak berdaya berdiskusi dengan ahlu ra'yi (kalangan ulama yang mengedepankan (pemahaman)

peran logika daripada wahyu dalam penggalian hukum). Lalu datanglah pemuda ini untuk berdialog dan berdebat. Ia tahu cara membangun argumentasinya, cara meyakinkan ahlu ra'yi untuk mengakui kewajiban mengikuti Sunnah, cara menetapkan argumen dengan khabar yang diriwayatkan satu periwayat kepada mereka, cara

menjelaskan kepada manusia tentang pemahaman

Al

Qur'an yang sesuai dengan bayan (elas serta gamblang) dan kefasihan yang dikenal masyarakat Arab, serta cara menunjukkan kepada mereka nasikh (dalil penghapus) dan mansukh (dalll yang dihapus) di antara Kitab dan Sunnah serta mengompromikan yang nampak kontradiktif pada keduanya atau pada salah satunya. Hingga penduduk Makkah menyebut Imam Asy-Syaf i Nashir Al Hadits (Pembela Hadits). Khabar-khabar-nya mutawatir hingga kepada para ulama Islam pada zamannya. Mereka berdatangan ke Makkah untuk haji, lalu mereka berdiskusi dengannya dan meriwayatkan darinya, padahal para syaikh Asy-Syaf i masih hidup. Hingga Ahmad bin Hanbal pun

F]

Ar-Rischh

pernah bermajelis satu

kali

dengannya,

lalu seorang pengikutnya

datang dan menegumya karena meninggalkan majelis Ibnu Uyainah

(guru Asy-Syafi'i) dan justru berkumpul dengan orang badui ini! Imam Ahmad lalu berkata, "Diam. Kalau kamu gagal mendapat hadits dengan sanad yang tinggi maka kamu bisa mendapatkannya dengan sanad yang rendah. Tetapi jika kamu gagal mendapatkan pematraman orang ini, maka aku khawatir kamu tidak akan mendapatkannya. Aku

tidak melihat orang yang lebih memahami Kitab Allah daripada

Ali Azh-Zhahiri, Imam dalam kitab Manaqib Asy-Syaf i, berkata, "Ishak bin Rahawaih berkata Sementara itu Daud bin

kepadanya, '.Aku dan Ahmad bin Hanbal pergi menemui Asy-Syaf i

di

Makkah, lalu aku bertanya kepadanya tentang berbagai hal.

Ternyata dia orang yang sangat fasih dan indatr sastranya. Ketika kami

meninggalkannya, aku diberitahu satu kelompok ahli Al Qur'an bahwa ia adalah ulama yang paling tahu makna-makna Al Qur'an pada zamannya, dan ia dianugerahi Allah pemahaman yang luas. Seandainya aku tahu, maka aku pasti menjadi pengikutnya'."

Daud menambahkan, "Aku melihat Ibnu Rahawaih menyesali apa yang belum sempat diperolehnya dari Asy-Syaf i."

Bahkan Ahmad bin Hanbal juga berkomentar, "Seandainya tidak ada Asy-Syaf i, maka kita tidak mengetahui fikih (pemahaman) tentang hadits."

Ia juga berkomentar, "Dahulu masalatr-masalah kita ada di tangan para pengikut Abu Hanifatr tanpa bisa terambil, hingga kita melihat Asy-Syafi'i, karena ia orang yang paling tatru tentang Kitab Allatt dan Sunnatr Rasulullatr SAW."

Ar-Risalah

i

lalu hijrah ke kak, yang pada waktu itu menjadi pusat kekhalifatran dan ibu kota negara.2 Di sana ia belajar ilmu dan ra'W (pendapat logrka) mereka, mengkritiknya, berdialog, dan mendebat merek4 sehingga ia semakin memahami fikih dan membela Sunnatr. Hingga Abu Walid Al Makki Al Faqih Musa bin Abu Jarud berkata, "Kami dan para satrabat kami dari ulama Makkatl menyebutkan bahwa Asy-Syaf i mempelajari kitab-kitab Ibnu Juraij3 dari empat ulama, yaitu Muslim bin Khalid, Sa'id bin Salim (keduanya adalah ulama fikih), Abdul Majid bin Abdul Aziz bin Abu Imarn Asy-Syaf

Rawwad (orang yang paling tahu tentang Ibnu Juraij), dan Abdullah

bin Harts Al Makhzumi (orang yang berstatus tsabit atau konsisten). Sementara itu, ulama frkih yang paling terkemuka di Madinah adalatt Malik bin Anas, maka Imam Asy-Syaf i menemuinya, menjadi pengikutnya, dan menyerap ilmu fikih darinya. Ulama fikih yang paling terkemuka di Irak adalah Abu Hanifah, maka Imam Asy-Syaf i pun belajar secara tuntas dari satrabatnya, yaitu Muhammad bin Hasan. Dengan demikian, Imam Asy-Syaf i telah menggabungkan antara llmu ahlu ra'yi dengan ulama hadits, lalu mengolahnya, sehingga ia menjadi peletak dasar dan pondasi, menundukkan pihakpihak yang sejalan atau yang berseberangan, menjadi populer dan terpandang, sehingga jadilah ia seperti yang kita tahu." Kemudian pada tatrun 199 M Imam Asy-Syafi'i pergi ke Mesir

-hingga

wafat-

untuk mengajarkan Sunnatr, fikih Sunnah, dan Al

Qur'an, serta berdialog dan berdebat dengan mereka. Kebanyakan dari '.Imam Asy-Syafi'i pergi ke Baghdad sebanyak tiga kali. Yang pertama saat ia magih muda pada tahun 184 H. Atau sebelumnya pada masa kekhalifahan Harun Ar-Rasyid. Yang kedua pada tahun 195 H dan tinggal selama dua tahun. Yang ketiga pada tahun 198 II dan,serryat menetap beberapa bulan. Setelah itu baru pergi ke Mesir. Ibnu Juraij merupakan ularna frkih terkemuka di Mat&ah.

m

Ar-Risalah

mereka adalah para pengikut syaikhny4 Malik bin Anas, dan mereka sangat fanatik dengan madzhabny4 maka Asy-Syaf i menghadapi

mereka dengan ilmu, kebenaran pernaharnan, dan kecerdas:mnya. Mereka menyaksikan seorang laki-laki yang belum pernah mereka

lihat sebelumnya, sehingga mereka menjadi peserta majelisnya untuk mempelajari ilmu tentang kitab dan hadits darinya. Selain itu, mereka juga belajar ilmu bahasa, nasab, dan syair, dan sesekali waktu menimba ilmu kedokteran serta etika, debat, dan diskusi. Asy-Syaf

i

Asy-Syaf

i

menulis kitab-kitabnya dengan tangan sendiri. Lalu mereka membacakan kepadanya apa yang mereka redaksikan darinya, atau Asy-Syaf i mendiktekan sebagiannya. Kebanyakan dari mereka juga meninggalkan kefanatikan merek4 belajar ijtihad darinya, dan membuang taklid. Dengan demikian, Asy-Syaf i telah mencerahkan dunia dengan ilmu pengetahuan.

latrir

di

Ghazzah.

Ia meninggal dalam usia

54

tahun, pada malam Jum'at, dan dimakamkan pada hari Jum,at sesudah Ashar pada akhir bulan Rajab (29 Rajab) tahun 204 H4 (r9 Januari

820 M). Ia dimakamkan

di Mesir.

Makamnya menjadi situs yang

masyhur hingga sekarang.

Asy-Syaf i bukan termasuk orang yang menulis autobiografi dalam sebuah buku. Tetapi ulama lainlah yang menulis banyak buku besar tentang riwayat hidupnya. Sebagiannya hidup pada zamannya, dan kebanyakan dari mereka tidak sempat menjumpainya. Semoga kami diberi taufik untuk menghimpun berita-beritanya yang terserak di berbagai. kitab dan diwan, dalam sebuah biografi khusus tentangnya, insya'allah. Mukhtar Pasya menyebutkan dalam kiab AtTaufiqat Ar ltahiyyah, bahwa Asy-Syafi'i meninggal dunia pada bulan sya'ban, namun pendapat ini keliru.

Ar-Rrsahh

Sementara ifu, orang memahami penjelasanku tentang Asy-

Syaf

i,

bahwa aku berbicara demikian dengan didasari taklid dan

fanatisme. Itu karena sejak lama ulama telatr terbiasa dengan taklid,

dan mereka terpecah menjadi banyak aliran dan kelompok ilmiah

dengan berprjak pada fanatisme madzhab.

Hal itulah

yang

membahayakan umat Islam, membuatnya tertinggal dari umat-umat

lain, dan menjadi penyebab terbesar hilangnya hukum Islam dari negara-negara Muslim, sehingga mereka memerintah dengan undang-

undang yang bertentangan dengan agama Islam, serta tunduk dan takluk kepadanya. Sementara

itu, banyak ulama yang menolak hukum selain

menurut madzhab yang menjadi fanatisme mereka dan para penguasa di berbagai negara. Sejak saya masih belajar, saya telah mengikuti fikih madzhab

Abu Hanifatr. Saya memperoleh gelar doktor di Universitas Al Azhar juga sebagai penganut madzhab HanaIi. Sejak dua puluh tatrun yang lalu, saya menjabat sebagai qadhi dan memutuskan berbagai perkara sebagaimana saudara-saudaraku sesama qadhi memufuskan perkara dengan hukum yang mengikuti madzhab Hanafi.

Tetapi, selain itu, saya mulai mengkaji Sunnah Nabawiyyah selama tiga puluh tahun. Saya telah banyak mendengar dan membaca, serta mengkaji biografi banyak ulama dan imam. Saya juga telah menelaah berbagai pendapat dan dalil mereka. Namun, saya tidak

fanatik terhadap salah satu dari mereka. Saya tidak

pernah

meninggalkan hukum kebenaran menurut yang saya pahami. Jika saya salah, maka sudah sewajarnya manusia salah, dan

maka sudah sewajarnya manusia

jika

saya benar,

itu benar. Saya menghormati

pendapat sendiri dan pendapat orang lain, dan saya menghormati apa

m

yang saya yakini benar melebihi segala sesuatu. Atas dasar inilah saya berkata dan meyakini hal-hal tentang Asy-Syaf i rahimahullah.

r7-l

Ar-Risalah

SEKELUMIT TENTANG KITAB AR-RISALAH

lalu

Asy-Syaf i banyak menulis kitab. Sebagiannya ditulis sendiri dibacakannya kepada orang-orang, atau mereka yang

membacakannya kepadanya. Sebagiannya didiktekannya. Sangat sulit

untuk menghitung kitab-kitabnya, karena banyak diantaranya yang telah hilang. Ia menulis di Makkah, Baghdad, dan Mesir. Bukubukunya yang ada di tangan para ulama saat ini adalah yang ditulisnya di Mesir, yaitu kitab Al Umm. Sebuah kitab yang di dalamnya Rabi' menghimpun sebagian kitab Asy-Syaf i dan memberinya nama ini. Ia melakukannya setelah mendengar kitab-kitab ini langsung dari AsySyaf i. Selain itu, ia menjelaskan apa yang tidak didengamya secara langsung dari Asy-Syafr'i. Juga apa yang ditemukannya dalam bentuk tulisan Asy-Syaf i. Namun ia tidak mendengar langsung darinya, sebagaimana ulama yang membaca kitab Al Umm mengetahui hal tersebut.

Selain

Al

Umm adalah kitab lkhtilaf Al Hadils. Kitab ini telah

diterbitkan oleh penerbit Bulaq pada hasyiyah (cacatan pinggir) kitab Al Umm jilid tujuh. Juga kitab Ar-Risalah. Kedua kitab terakhir ini termasuk yang diriwayatkan Rabi' dari Asy-Syafi'i secara terpisah, namun ia tidak memasukkannya ke dalam kitab

Al

Umm.

Dalam rangka mengulas kitab-kitab Asy-Syaf i dan kitab Al Umm pada khususnya, maka kami menyampaikan satu hal yang dimunculkan oleh teman kami, tokoh budayawan,Dr. Zaki Mubarak, seputar kitab Al Umm beberapa tahun yang lalu. Ia berdebat tentang kitab ini tanpa memahami dan mengkaji kitab-kitab ulama pendahulu

m

Ar-Risdlah

dan cara-cara penulisan mereka. Setelah ifu, ia menyentuh riwayat ulama akhir dari ulama pendatrulu, sehingga ia kurang memahami beberapa kata dalam Y,rtab Al Umm, lalu mengiranya sebagai bukti bahwa Asy-Syaf i bukan pengarang kitab-kitab ini. Ia bersandar pada

satu pernyat&m yang dituturkan oleh Abu Thalib

Al Makki

dalam

kitab Q...


Similar Free PDFs