Buku 1. Manajemen Perbankan.pdf PDF

Title Buku 1. Manajemen Perbankan.pdf
Author D. Takdir Syaifuddin
Pages 73
File Size 705.5 KB
File Type PDF
Total Downloads 943
Total Views 1,005

Summary

Daftar Isi Halaman SAMPUL DALAM i KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI vii DAFTAR TABEL x DAFTAR GAMBAR Xi Bab 1. Pendahuluan 1.1. Pengertian Bank 1 1.2. Sejarah Bank 2 1.3. Jenis - Jenis Bank 3 1.4. Area Pelayanan Bank Modern 6 1.5. Peranan Bank Dalam Perekonomian 6 Bab 2. Fungsi dan Kegiatan Bank 2.1. Fu...


Description

Daftar Isi SAMPUL DALAM KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR Bab 1.

Bab 2.

Bab 3.

Bab 4.

Bab 5.

Bab 6.

Halaman i iv vii x Xi

Pendahuluan 1.1. Pengertian Bank 1.2. Sejarah Bank 1.3. Jenis - Jenis Bank 1.4. Area Pelayanan Bank Modern 1.5. Peranan Bank Dalam Perekonomian Fungsi dan Kegiatan Bank 2.1. Fungsi Bank 2.2. Kegiatan Pokok Bank 2.3. Kegiatan Pengumpulan Dana Simpanan 2.4. Kegiatan Pemasokan Kredit 2.5. Kegiatan Investasi 2.6. Pentransferan Uang dan Kliring 2.7. Produk Jasa Perbankan Lain

1 2 3 6 6 10 13 13 14 15 16 16

Manajemen Kredit 3.1. Pengertian Kredit 3.2. Prinsip-Prinsip Perkreditan 3.3. Tujuan Pemberian Kredit 3.4. Unsur – Unsur Kredit 3.5. Kebijakan Perkreditan 3.6. Sistematika Perkreditan 3.7. Pembagian Kredit Menurut Sifatnya 3.8. Manfaat Perkreditan

18 19 22 23 24 25 30 34

Manajemen Jasa-Jasa Bank Lainnya 4.1. Pengertian dan Jenis Jasa Bank Lainnya 4.2. Kliring 4.3. Inkaso 4.4. Letter of Credit 4.5. Bank Garansi 4.6. Transfer 4.7. Kartu Plastik

35 35 36 37 38 39 40

Perencanaan Organisasi Bank 5.1. Pendahuluan 5.2. Pengelompokan Fungsi-Fungsi 5.3. Struktur Organisasi Bank 5.4. Pelimpahan Tanggung Jawab 5.5. Jangkauan Pengawasan

45 45 45 48 48

Pemasaran dan Riset Pasar serta Kebijakan Lokasi Bank 6.1. Pengantar 6.2. Fungsi Pemasaran Bank 6.3. Pengembangan Produk 6.4. Produk Baru 6.5. Lokasi Strategis dan Trading Area 6.6. Lokasi Strategis Bank

51 55 55 56 57 57

6.7. Trading Area Bab 7.

Bab 8.

Bab 9.

Bab 10.

Bab 11.

Bab 12.

DAFTAR

58

Asset Liability Management 7.1. Pengertian Asset Liability Management 7.2. Pengertian ALMA 7.3. Landasan dan sasaran ALMA 7.4. Organisasi ALMA 7.5. Ruang Lingkup Tugas ALCO 7.6. Peran dan Mekanisme Kerja ALCO

59 60 61 62 62 63

Perilaku Sumber dan Penempatan Dana 8.1. Pendahuluan 8.2. Format Laporan Keuangan 8.3. Penjelasan Pos-Pos Aktiva 8.4. Penjelasan Pos-Pos Passiva 8.5. Perilaku Pos-Pos Aktiva 8.6. Perilaku Pos-Pos Passiva

66 74 75 77 80 81

Manajemen Likuiditas 9.1. Pengertian Manajemen Likuiditas 9.2. Strategi Likuiditas dan Profitabilitas 9.3. High Liquidity Ratio 9.4. Strategi Yang Diperlukan pada Kondisi High Liquidity

83 86 86 87

Penentuan Suku Bunga Pinjaman 10.1. Pendahuluan 10.2. Pemahaman Neraca dan Rugi Laba 10.3. Konsep Dasar BLR

88 88 88

Manajemen Risiko Bank 11.1. Pendahuluan 11.2. Pengertian Risiko 11.3. Klassifikasi Risiko 11.4. Macam Risiko Bank 11.5. Manajemen Risiko Bank

93 94 95 95 96

Perbankan Internasional 12.1. Sejarah Perkembangan Bank Internasional 12.2. Hubungan Bank Dunia (IBRD) dengan IMF 12.3. The Asian Development Bank 12.4. Eurocurrency Market 12.5. Eurobank 12.6. Profil Bank Dunia

99 100 102 103 103

PUSTAKA

105

98

Daftar Tabel No

Nama Tabel 4.1.

8.1. 8.2. 9.1. 10.1. 10.2. 10.3.

Perbedaan Charge Card, Credit Card, dan Debit Card Neraca PT. Bank ABC Perhitungan Rugi Laba Neraca Bank “XYZ” Rata-rata Bunga dari Sumber Dana Evaluasi Cost of Loanable Fund Saldo Pinjaman Yang Diberikan

Halaman 42 74 77 85 89 91 92

Daftar Gambar No

Nama Gambar

1.1. 2.1. 3.1. 3.2. 3.3. 3.4. 3.5.

Area Pelayanan Bank Modern Bank Sebagai Lembaga Intermediary Piramida Kebijaksanaan Kredit Arus Modal Kerja untuk Perdagangan Arus Modal Kerja untuk Industri Pola dari Revolving Credit Pola dari revolving Credit Dengan Skala Diperkecil Pola Aplopend Credit Mekanisme Kliring Antar Bank Mekanisme Letter of Credit Mekanisme Bank Garansi Mekanisme Transaksi Kartu Kredit Struktur Organisasi Bank Kecil Struktur Organisasi Bank Sedang Struktur Organisasi Bank Besar Peran dan Mekanisme ALCO

3.6. 4.1. 4.2. 4.3. 4.4. 5.1. 5.2. 5.3. 7.1.

Halaman 8 11 24 26 26 31 32 33 36 37 39 43 47 49 50 65

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Pengertian Bank Pada dasarnya Bank dapat diartikan sebagai lembaga yang memediasi antara pihak surplus dana dengan pihak defisit dana. Pihak surplus dana adalah masyarakat yang memiliki uang lebih yang dapat disimpan di Bank dalam bentuk: giro, deposito, dan tabungan. Sedangkan pihak defisit dana adalah masyarakat yang mengalami kekurangan dana yang dapat dipenuhi dengan cara meminjam di Bank dalam bentuk kredit (loan) Menurut Rose (2002 : 5) mengatakan bahwa “ Bank is A financial intermediary accepting deposits and granting loans; offers the widest menu of services of any financial institution “. Menurut pengertian Rose di atas, dapat dipahami bahwa Bank adalah perantara keuangan menerima simpanan dan memberikan kredit; memberikan pelayanan dalam menu yang luas untuk berbagai lembaga keuangan. Pengertian yang lebih banyak diacu oleh para pakar perbankan adalah Undang-Undang Nomor: 7 Tahun 1992, yang menyatakan bahwa “ Bank adalah badan usaha yang meng-himpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat kembali dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Kemudian pada Undang-Undang Nomor: 10 Tahun 1998, pengertian di atas ditambahkan, “bank juga berfungsi sebagai tempat untuk penitipan atau penyimpanan uang dengan cara bank memberikan surat, atau selembar kertas dalam bentuk sebagai berikut: Rekening koran atau giro (demand deposit), Deposito berjangka (time deposit), dan Tabungan (saving deposit) Bank juga merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menya-lurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank Umum: bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional, atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. 1.2. Sejarah Bank Meskipun belum berhasil diketahui secara pasti kapan bank pertama kali lahir dipermukaan bumi ?, namun yang jelas peninggalan lempengan - lempengan tanah liat di negara Babylonia tahun 2000 Sebelum Masehi (SM) menunjukkan bahwa pada waktu itu telah beroperasi lembaga-lembaga keuangan yang menyerupai bank-bank tabungan. Peninggalan lainnya yang lebih mudah usianya, bisa ditarik kesimpulan, bahwa pada abad ke 9 SM masyarakat pada waktu itu, telah menggunakan surat tanda tagihan berbentuk “promes” dan “cek”. Dalam abad ke 6 SM masyarakat pada waktu itu telah menggunakan “kredit hipotik”. Bank memimjamkan “emas” dan “perak” dengan tingkat bunga 20 % setiap bulan dan dikenal sebagai Temples of Babylon. Pada tahun 500 SM, menyusul di Yunani didirikan semacam bank, dikenal sebagai “Greek Temple”, yang menerima simpanan dengan memungut biaya penyimpanannya, serta meminjamkannya kembali kepada masyarakat. Pada saat itulah muncul bankir-bankir swasta pertama. Operasinya meliputi; penukaran uang dan segala macam kegiatan bank. Lembaga perbankan yang pertama di Yunani timbul pd thn 560 SM. Usaha bank muncul di Romawi dengan cara beroperasi yang lebih luas lagi, yakni tukar menukar mata uang, menerima deposito, memberikan kredit, mentransfer modal dan bersamaan dengan jatuhnya kota Roma pada tahun 509 SM, perbankan juga ikut jatuh. Sejarah perkembangan lembaga keuangan di negara Babylonia kuno terhenti dengan runtuhnya kerajaan mereka yang sangat tenar tersebut. Baru kemudian pada zaman Renaissance, terutama pada zamannya kota-kota dagang Venice dan Florence berkembang, kembali banyak meninggalkan bendabenda sejarah di bidang perbankan.

Pada tahun 527 – 565 Yustinianus mengkodefikasikan hukum Romawi di Konstatntinopel sehingga perbankan berkembang kembali pada tahun-tahun tersebut. Perkembangan ini di awali dengan adanya perdagangan antara Konstantinopel dengan Cina, India dan Ethiopia. Bahkan mata uang Konstantinopel ditetapkan sebagai mata uang internasional pada waktu itu. Hubungan perdagangan kemudian berkembang ke Asia Barat (sekarang Timur Tengah) dan Eropa sehingga kota-kota seperti Alexandria, Venesia dan beberapa pelabuhan di Italia Selatan terkenal sebagai pusat perdagangan yang penting. Bank Venesia didirikan pada tahun 1171 dan merupakan Bank Negara Pertama yang dipakai untuk membiayai perang. Kemudian berturut-turut berdirilah Bank of Genoa dan Bank of Barcelona pada tahun 1320. Awal abad ke 16 di London (Inggeris), Amsterdam (Belanda) serta Antwerpen dan Leuven (Belgia) tukang-tukang emas bersedia menerima uang logam (emas, perak) untuk disimpan. Sebagai tanda bukti penyimpanan, tukang emas memberikan kepada penyimpan suatu tanda deposito yang disebut “Goldsmith’s note” sebagai bukti bahwa tukang emas tersebut mempunyai hutang. Lambat laun deposito itu diterima sebagai alat pembayaran atau menjadi uang kertas.Sejarah mencatat, “Goldsmith’s note” oleh pemiliknya jarang ditukar kembali dengan uang logam. 1.3. Jenis-Jenis Bank Menurut Undang-Undang Nomor. 14 Tahun 1967 Berdasarkan fungsinya Bank dibagi menjadi 4 macam yaitu : (1). Bank Sentral, (2). Bank Umum, (3). Bank Tabungan, dan (4). Bank pembangunan yang diuraikan sebagai berikut: (1). Bank Sentral Bank Indonesia sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang akan diatur dengan Undang-Undang tersendiri yaitu sebagai Bank Sentral, atau pemimpin dari bank-bank. (2). Bank Umum Bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk giro dan deposito dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka pendek. (3). Bank Tabungan Bank dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk tabungan dan dalam usahanya terutama memperbungakan dananya dalam kertas berharga (4). Bank Pembangunan Bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk deposito dan atau mengeluarkan kertas berharga jangka menengah dan panjang dan dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka menegah dan panjang di bidang pembangunan Berdasarkan Kepemilikan Modalnya Bank dibagi menjadi : (1) Bank Pemerintah, (2) Bank Swasta Nasional, (3) Bank Swasta Asing dengan uraian sebagai berikut: (1) Bank Pemerintah Bank yang dimiliki oleh pemerintah dan dibagi lagi menurut Bank Umum, Bank Pembangunan dan Bank Tabungan (2) Bank Swasta Nasional Bank yang modalnya dimiliki oleh pengusaha nasional Indonesia yang juga terdiri dari Bank Umum, Bank Pembangunan dan Bank Tabungan (3) Bank Swasta Asing Bank Cabang dari Bank-Bank Asing yang berpusat di luar negeri yang kegiatan operasinya diatur dengan ketentuan tersendiri.

Berdasarkan Institusi Penciptaan Uang Bank dapat dikelompokkan menjadi; (1) Bank Primer dan (2) Bank Sekunder yang diuraikan sebagai berikut: (1) Bank Primer Bank yang bisa menciptakan uang (giral) melalui simpanan masyarakat yang ada padanya (simpanan uang likuid dalam bentuk giro). Pada umumnya Bank-Bank Umum Pemerintah, Bank-Bank Umum Swasta baik Nasional maupun Asing. (2) Bank Sekunder Bank yang tidak bisa menciptakan uang (giral) melalui simpanan masyarakat yang ada padanya. Bank-bank ini pada umumnya ; Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, Bank Koperasi, atau bank-bank lain yang dipersamakan dengan itu. Sedangkan penggolongan menurut Direktori Perbankan Indonesia (2003) Bank di Indonesia dikelompokkan menjadi 6 jenis, yaitu; (1) Bank Persero, (2) Bank Umum Swasta Nasional Devisa, (3) Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa, (4) Bank Pembangunan Daerah, (5) Bank Campuran dan, (6) Bank Asing. (1) Bank Persero, yaitu bank umum milik negara (Badan usaha milik negara, atau BUMN). Bank persero ini yang terdiri dari 5 bank yaitu; (a) PT. Bank Rakyat Indonesia, (b) PT. Bank Negara Indonesia (Persero), (c) PT. Bank Tabungan Negara (Persero), (d) PT. Bank Mandiri (Persero), dan (e) PT. Bank Ekspor Indonesia. (2) Bank Umum Swasta Nasional Devisa (BUSND), adalah bank umum milik swasta nasional Indonesia yang dalam transaksinya dapat menggu-nakan mata uang dalam negeri (Rupiah) maupun menggunakan valuta asing. Bank jenis ini di Indonesia terdiri 36 bank. (3) Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa (BUSNND), yaitu bank umum milik swasta nasional Indonesia yang dalam transaksinya hanya menggu-nakan mata uang dalam negeri (Rupiah). Bank jenis ini di Indonesia terdiri dari 40 bank. (4) Bank Pembangunan Daerah (BPD), adalah bank milik pemerintah daerah yang terdiri dari 26 bank. (5) Bank Campuran (BC), yaitu bank milik campuran antara swasta nasional dengan swasta asing yang terdiri dari 23 bank. (6) Bank Asing (BA), adalah bank milik swasta asing yang terdiri dari 10 bank. 1.4 Area Pelayanan Bank Modern Rose (2002 : 8) menggambarkan area pelayanan Bank- Bank Modern dewasa ini meliputi 10 macam area antara lain : Fungsi Pemberian Kredit (The Credit/loan function) Fungsi Transaksi/Pembayaran (The payment/transaction function) Fungsi Penghematan (The thrift/saving function) Fungsi Investasi (The investment/financial planning function) Fungsi Pengembangan Masyarakat (The real estate and community development function) Fungsi Manajemen Kas (The cash management function) Fungsi Bank Perdagangan Investasi dan Surat Berharga (The merchant banking/temporary stock investment function) (h) Fungsi Penjaminan Saham (The investment banking/security underwriting function) (i) Fungsi Broker Surat Berharga (The security brokerage/trading function) (j) Fungsi Asuransi/Manjemen Risiko (The insurance/risk management function)

(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g)

1.5. Peranan Bank Dalam Perekonomian Selama ini masyarakat awam mengetahui peranan Bank dalam perekonomian terbatas pada menerima tabungan dan memberikan kredit. Peranan Bank modern dalam perekonomian dewasa ini, telah berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu perlu diadopsi peran baru untuk melayani keinginan dan kebutuhan nasabah. Peran utama perbankan modern dewasa ini adalah sebagai berikut: (1) Peran Intermediasi, (2) Peran Pembayaran, (3) Peran Guarrantor, (4) Peran Manajemen Risiko, (5) Peran Penasehat Investasi dan Tabungan, (6) Peran Penjaminan Keamanan Nilai Surat Berharga, (7) Peran Agensi, dan (8) Peran Pengambilan Kebijakan yang dapat diuraikan secara rinci sebagai berikut: (1) Peran Intermediasi Mentrasnformasikan terutama merima simpanan uang (giro, deposito, dan tabungan) dari rumah tangga kemudian memberikan kredit untuk perusahaan dan individu dalam rangka menginvestasikan dananya dalam bentuk, pembangunan gedung baru, peralatan, dan barang-barang lain. (2) Peran Pembayaran Peran pembayaran bank adalah menyelesaikan pembayaran untuk atas nama nasabahnya (seperti penerbitan dan pembayaran cek, pengiriman uang melalui telegram, menyediakan saluran untuk pembayaran elektronik (ATM), dan penukaran valuta asing dan koin. (3) Peran Guarrantor Peran membantu dan menggaransi nasabah mereka untuk melunasi hutangnya, ketika nasabah tersebut tidak mampu membayar (seperti penerbitan letter of credit) Adapun ke 10 area pelayanan Bank modern yang telah diuraikan sebelumnya dikemukakan pada Gambar 1.1. sebagai berikut:

The credit

The Payments

(loan function)

(transaction function)

The insurance (risk management function)

The security brokerage (trading function)

The investment banking (security underwriting function)

The thrift (saving function)

The investment/ financial planning function The Modern Bank

The merchant banking (temporary stock investment function)

The real estate and community development function) The cash management function

Gambar 1.1. Area Pelayanan Bank Modern (Sumber : Rose, 2002 : 8)

(4) Peran Manajemen Risiko Peran bank dalam membantu nasabah dalam menyiapkan dana untuk menanggulangi risiko properti dan individu (5) Peran Penasehat Investasi dan Tabungan Peran Bank dalam memberikan nasehat kepada nasabah dalam melakukan investasi dan tabungan untuk tujuan jangka panjang untuk kehidupan yang lebih baik di masa mendatang dengan membangun, memenej, dan memproteksi tabungan. (6) Peran Penjaminan Keamanan Nilai Surat Berharga Peran Bank dalam menjamin nilai surat berharga dan melindungi barang- barang berharga nasabahnya dan menjamin harga pasar surat berharga nasabahnya. (7) Peran agensi Peran agensi Bank adalah bertindak atas nama nasbah untuk mengatur dan melindungi properti nasabahnya, atau mengeluarkan dan menebus surat-surat berharga nsabahnya (yang pada umumnya melalui jasa kepercayaan bank) (8) Peran Pengambilan Kebijakan Peranan Bank di sini adalah Bank bertindak sebagai saluran kebijakan pemerintah dalam mengatur pertumbuhan ekonomi dan mengejar tujuan sosial.

Bab 2 Fungsi dan Kegiatan Bank 2.1.

Fungsi Bank Koch dan Donald, 2000 (2001 : 76) mengatakan bahwa “Bank berfungsi lembaga intermediasi. Intermediasi keuangan adalah proses pembelian surplus dana dari unit ekonomi yaitu sektor usaha, pemerintah dan individu atau rumah tangga, untuk disalurkan kepada unit ekonomi defisit. Dengan kata lain, intermediasi keuangan merupakan kegiatan pengalihan dana dari penabung, atau kreditur (ultimate lenders) kepada peminjam, atau debitur (ultimate borrowers)”. Dari definisi pakar tersebut, dapat disimpulkan tiga fungsi utama bank dalam pembagunan ekonomi, yaitu ; (a) lembaga penghimpun dana, (b) lembaga penyalur dana, dan (c) lembaga yang memperlancar perdagangan. (a). (b). (c).

Bank sebagai lembaga penghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan. Bank sebagai lembaga yang penyalur dana ke masyarakat dalam bentuk kredit. Bank sebagai lembaga yang melancarkan transaksi perdagangan dan peredaran uang

Fungsi umum bank adalah intermediary antara surplus dana (nasabah penabung: Kreditur) dengan defisit dana (nasabah peminjam: Debitur). Fungsi khusus bank menurut para pakar : (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Howard D. Crosse dan George H. Hempel (1997) menyebut 7 fungsi pokok bank umum ; Credit creation (penciptaan kredit) Depository function (fungsi giral) Payments and collection (pembayaran dan penagihan) Saving accumulations and investment Trust service Other service Perolehan laba untuk imbalan para pemegang saham

(1) (2) (3) (4) (5)

Sedangkan Oliver G Wood Jr (1978) ada 5 fungsi bank dalam perekonomian yaitu; Memegang dana nasabah Menyajikan mekanisme pembayaran Menciptakan uang dan kredit Menyajikan pelayanan trust Menyajikan jasa-jasa lain

Di sisi lain American Bankers Association (1971) mengatakan paling tidak ada 4 fungsi Bank antara lain : (1) The deposits function (fungsi penyimpanan dana) (2) The payments function (fungsi pembayaran) (3) The loan function (Fungsi pemberian kredit) (4) The money function (fungsi uang) Fungsi menghimpun dan menyalurkan dana dari lembaga perbankan dapat digambarkan sebagai berikut :

Primary Reserve

Giro

Secondary Reserve

Deposito Bank Sebagai Tabungan Modal

Pinjaman

Lembaga Intermediary

Kredit Investasi Lain Aktiva Tetap

Gambar 2.1. Bank Sebagai Lermbaga Intermediary Dari pendapat beberapa pakar yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi bank pada umumnya adalah sebagai berikut : (1) Fungsi pengumpulan dana, (2) Fungsi pemberian kredit, (3) Fungsi investasi, (4) Fungsi penciptaan uang, (5) Fungsi pembayaran, dan (6) Fungsi pemindahan uang, serta (7) Fungsi pemasokan produk jasa perbankan lainnya, yang diuraikan sebagai berikut: (1) Fungsi Pengumpulan Dana Dana Pihak Ketiga (DPK) adalah dana yang berasal dari masyarakat surplus dana yang dapat disimpan pada Bank dalam bentuk ; (a) giro, (b) deposito dan (c) tabungan, kemudian diputar oleh Bank dengan memberikan Kredit (loan) kepada Nasabah (masyarakat defisit dana) yang membutuhkan dan memenuhi kriteria penerima kredit. (2) Fungsi Pemberian Kredit Kredit ini terdiri dari 3 jangka waktu yaitu : (a) Jangka pendek, (b) Jangka menengah, dan (c) Jangka panjang. (3) Fungsi Investasi (Penanaman Dana) Investasi finansial dalam bentuk pembelian surat-surat berharga, seperti; (a) Surat tanda hutang (obligasi, wesel, Sertifikat Bank Indo...


Similar Free PDFs