Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Karet (Havea brasiliensis) Perkebunan Rakyat Di Nagari Sungai Dareh Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya PDF

Title Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Karet (Havea brasiliensis) Perkebunan Rakyat Di Nagari Sungai Dareh Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya
Author Siska Efendi
Pages 78
File Size 3.7 MB
File Type PDF
Total Downloads 543
Total Views 978

Summary

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN KARET (Havea brasiliensis) PERKEBUNAN RAKYAT DI NAGARI SUNGAI DAREH KECAMATAN PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA SKRIPSI OLEH SONIDAR 1410242032 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS DHARMASRAYA 2018 EVALUASI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN KARET (Havea brasiliensis) PER...


Description

Accelerat ing t he world's research.

Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Karet (Havea brasiliensis) Perkebunan Rakyat Di Nagari Sungai Dareh Kecamatan... SISKA EFENDI Sonidar

Cite this paper

Downloaded from Academia.edu 

Get the citation in MLA, APA, or Chicago styles

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Evaluasi Kesesuaian Lahan Unt uk Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Di Kenaga… SISKA EFENDI

Evaluasi Kesesuaian Lahan Unt uk Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis gueneensis Jacq.) Di Kenagarian Sit i… SISKA EFENDI Evaluasi Kesesuaian Lahan Unt uk Tanaman Karet ( Hevea brasiliensis) Di Kenagarian Sit iung Kecamat … SISKA EFENDI

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN KARET (Havea brasiliensis) PERKEBUNAN RAKYAT DI NAGARI SUNGAI DAREH KECAMATAN PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA

SKRIPSI

OLEH SONIDAR 1410242032

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS DHARMASRAYA 2018

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN KARET (Havea brasiliensis) PERKEBUNAN RAKYAT DI NAGARI SUNGAI DAREH KECAMATAN PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA

SKRIPSI

OLEH SONIDAR 1410242032

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS DHARMASRAYA 2018

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN KARET (Havea brasiliensis) PERKEBUNAN RAKYAT DI NAGARI SUNGAI DAREH KECAMATAN PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA SKRIPSI

OLEH SONIDAR 1410242032

MENYETUJUI :

Dosen Pembimbing I,

Dosen Pembimbing II,

Ir. Lusi Maira, M.A.gr.,Sc. NIP. 196405281990032001

Yulistriani, S.P.,M.Si. NIP. 198702102014042001

Dekan Fakultas Pertanian Universitas Andalas,

Koordinator Agroekoteknologi Fakultas Pertanian kampus III Universitas Andalas,

Dr.Ir. Munzir Busniah, MSi, NIP. 196406081989031001

Dr. Ir Yaherwandi MSi, NIP. 19640414199031003

BIODATA Penulis dilahirkan di Aek Natas 10 Agustus 1995 yang merupakan anak ke-3 dari 5 orang bersaudara. Dilahirkan dari pasangan Bapak Muktar Hasim Simanungkalit dan Ibuk Patima. Pendidikan awal dari jenjang Sekolah Dasar (SD) di SDN 103160 Aek Natas (2002-2008). Sekolah Menengah Atas (SMP) ditempuh di SMPS Nurul Ilmi Padangsidempuan (2008-2011). Kemudian dilanjutkan ke tingkat SMAS Nurul Ilmi Padangsidempuan (2011-2014). Kemudian pada tahun 2018 penulis lulus di Universitas Andalas Kampus III Dharmasraya Jurusan Budidaya Perkebunan.

Penulis

S.

KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini. Shalawat serta salam

semoga

senantiasa

shallallahu‘alaihiwasallam

dilimpahkan

sebagai

pembawa

kepada

Nabi

risalah

Allah

Muhammad terakhir

dan

penyempurna seluruh risalah-Nya. Dengan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesarbesarnya

kepada ibu Ir. Lusi Maira,M.A.gr.,Sc. Sebagai pembimbing I dan

Yulistriani, SP.,M.Si. sebagai pembimbing II yang telah banyak memberikan pengarahan, bimbingan, saran, motivasi dan masukan sehingga sangat membantu penulis dalam membuat skripsi ini. Terimakasih kepada semua pihak kampus III Unand Dharmasraya yang telah membantu dan mendukung proses pendidikan. Saya menyadari bahwa masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dalam skripsi ini. Untuk itu saya mengharapkan saran dan kritikan dari pembaca yang sifatnya membangun perbaikan di masa yang akan datang.

Dharmasraya, 10 April 2018

S.

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR…………….............. ……………………….... DAFTAR ISI………………………………………………………..... DAFTAR GAMBAR……………………………………………… ... DAFTAR TABEL………………………………………………….... DAFTAR LAMPIRAN……............ ………………………………… ABSTRAK............................................................................................ ABSTRACT......................................................................................... BAB 1. PENDAHULUAN…………........... ………………………… A. Latar Belakang….. ……....……………………………….... B. Rumusan Masalah………………. ……………………….... C. Tujuan Penelitian……….. ……………………………….... D. Manfaat Penelitian…………………………………………. BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………. A. Evaluasi Kesesuaian Lahan………………………………... B. Tanaman Karet (Havea brasiliensis)……………………….. BAB III. METODE PENELITIAN………………………………... A. Waktudan Tempat…………………………………………. B. Alat dan Bahan…………………………………………….. C. Metode Pelaksanaan……………………………………….. D. Pelaksanaan Penelitian…………………………………….. BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………… A. Keadaan Umum Daerah Penelitian……………………….. B. Satuan Lahan……………………………………………… BAB V. PENUTUP………………………………………………….. A. Kesimpulan………………………………………………... B. Saran ……………………………………………………… DAFTAR PUSTAKA………………………………………………. . LAMPIRAN

i ii iii iv v vi viii 1 1 4 4 4 5 5

10 14 14 14 14 15 20 20 24 38 38 38 39

DAFTAR GAMBAR Gambar

Halaman

1. Kerangka analisis penelitian………………………………

17

2. Peta kelas kesesuaian lahan tanaman karet di nagari sungai dareh kecamatan pulau punjung kabupaten dharmasraya

28

3. Peta Administrasi Nagari Sungai Dareh Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya………………….

59

4. Peta Tutupan Lahan Nagari Sungai Dareh Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya………………….

60

5. Peta Penggunaan Lahan Nagari Sungai Dareh Kecamatan. Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya………………….

61

6. Peta Sampel Tanah Nagari Sungai Dareh Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya………………….

62

DAFTAR TABEL Tabel

1. Klasifikasi kesesuaian lahan…...............................................

Halaman 8

2. Persyaratan penggunaan lahan (iklim dan tanah) untuk Karet (Hevea brassiliensis)…………………………...

12

3. Parameter sifat fisika dan kimia tanah yang dianalisis, metode analisis, dan sampel tanah yang digunakan………...

15

4. Jumlah serta jenis kualitas dan karakteristik lahan yang dipertimbangkan dalam evaluasi lahan………………………

16

5. Kelas Lereng di Kenagarian Sungai Dareh………………….

19

6. Rata rata curah hujan kecamatan pulau punjung tahun 2006– 2016…………………………………………………

20

7. Hasil prediksi suhu udara Nagari Sungai Dareh Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya…………………..

21

8. Penggunaan lahan, jenis tanah dan kelerenngan…………….

22

9. Hasil analisis tekstur tanah di Kenagarian Sungai Dareh…....

23

10. Analisis reakisi tanah di Kenagarian Sungai Dareh…………

24

11. Hasil analisis C-organik tanah di Kenagarian Sungai Dareh..

25

12. Hasil analisis KTK tanah, KTK liat dan % kejenuhan basa di Kenagarian Sungai Dareh……………………………………

26

13. Hasil evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman karet pada satuan lahan I Kenagarian Sungai Dareh……………………..

29

14. Penilaian aktual kesuaian lahan di kenagarian Sungai Dareh..…

32

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran

Halaman

1. Jadwal kegiatan penelitian………………………………….

41

2. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ……........

42

3. Prosedur analisis tanah di Laboratorium ………..................

44

4. Kriteria penilaian sifat kimia,tekstur tanah dan bahan organik.……………………………………………....

49

5. Kriteria kelas kesesuaian lahan tanaman karet ………….…

51

6. Zona iklim berdasarkan klasifikasi schmidt dan ferguson....

53

7. Kriteria penilaian keadaan lereng permukaan tanah……….

54

8. Kriteria Penilaian untuk Bahaya Banjir…………………….

55

9. Tabel Persentase Batuan di Permukaan dan Singkapan Batuan………………………………………….

56

10. Rata-rata Curah Hujan Kecamatan Pulau Punjung tahun 2006-2016…………………………………………………..

58

11. Peta Administrasi Nagari Sungai Dareh Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya…………………………..

59

12. Peta Satuan Tanah Nagari Sungai Dareh Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya……………………

60

13. Peta Penggunaan Lahan Nagari Sungai Dareh Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya……………………

61

14. Peta Sampel Tanah Nagari Sungai Dareh Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya……………………

62

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis L.) PERKEBUNAN RAKYAT DI NAGARI SUNGAI DAREH KECAMATAN PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA

ABSTRAK

Evaluasi lahan merupakan suatu proses untuk menduga potensi sumber daya lahan untuk berbagai penggunaannya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kelas kesesuaian lahan dan membuat peta kesesuaian lahan dan membuat peta kesesuaian lahan untuk tanaman karet di Kenagarian Sungai Dareh Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei yang terdiri dari lima tahap, yaitu tahap persiapan, prasurvei, survei utama, analisis tanah di Laboratorium dan pengolahan data. Pengklasifikasian evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman karet di daerah Kenagarian Sungai Dareh Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya dilakukan dengan metode matching pada dasarnya mengacu pada petunjuk Evaluasi Lahan Untuk Komoditas Pertanian Edisi Revisi 2011 menurut (Djaenuddin et., al 2011). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua satuan lahan di kenagarian sungai dareh memiliki lahan S3 (sesuai marginal) dimana faktor pembatas yang dominan disetiap satuan lahan yaitu pH, sedangakan untuk faktor pembatas bahaya erosi, draenase, dan bahaya banjir terdapat pada satuan lahan IV dengan kelas lahan S3 (sesuai marginal). Untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam pengusahaan tanaman karet maka perlu dilakukan usaha perbaikan berdasarkan faktor pembatas dan sesuai kaedah konservasi. Kata kunci : evaluasi kesesuaian lahan, karet (Havea brasiliensis)

EVALUATION OF LAND SUITABLITY OF SMALLHOLDER RUBBER PLANTATION(Hevea brasiliensis L.) IN NAGARI SUNGAI DAREH , PULAU PUNJUNG, DHARMASRAYA

ABSTRACT

Land evaluation is process to estimate the production potential of land resources for various usage in agricultura. This research aims to determine land suitability class and make land suitability map for rubber plant in Kenagarian Sungai subdistrict Pulau Punjung Dharmasraya regency. This research was conducted by a survey method consisting of five stages, namely preparatory phase, pre-survey, main survey, soil analysis in laboratory for rubber plant in Kenagarian Sungai Dareh sundistrict Pulau Punjung Dharmasraya regency was conducted by matching method which basically refers to land evaluation guide for agriculture commodity revised 2011 edition according to (Djaenuddin et., al 2011). The results showed that all units of land in kenagarian sungai dareh have S3 (classified as marginal) where the dominant limiting factor in every unit of land that is pH, while for limiting factor of erosion, draenase hazard and flood hazard is found in IV land units with land class according to marginal (S3). To get optimal result in rubber plantation business, it is necessary to make improvement effort based on limiting factor and according to conservation method. Keywords : land suitability evaluation, rubber (Havea brasiliensis.)

BAB l. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lahan merupakan sumberdaya wilayah utama yang sangat penting untuk diperhatikan dalam perencanaan tataguna tanah. Lahan merupakan sumberdaya yang terbatas dan tidak terbaharui, sedangkan dipihak lain, manusia yang memerlukan lahan jumlahnya bertambah sekitar 1,49 persen/ tahun. Sebagai konsekuensi pertambahan penduduk dan meningkatnya laju pertumbuhan, sering terjadi konflik kepentingan dan pemanfaatannya mengabaikan kaidah-kaidah pembangunan berkelanjutan. Evaluasi lahan merupakan suatu proses penilaian potensi suatu lahan untuk penggunaan-penggunaan tertentu. Penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuannya, disamping dapat menimbulkan terjadinya kerusakan juga akan meningkatkan masalah kemiskinan dan masalah sosial lain. Karena itu, evaluasi lahan merupakan salah satu mata rantai yang harus dilakukan agar rencana tataguna lahan dapat tersusun dengan baik. Dalam perencanaan tataguna tanah, perlu diketahui terlebih dahulu potensi dan kesesuaian lahannya untuk berbagai jenis penggunaan tanah, yang dapat diperoleh dengan cara melakukan survai dan pemetaan tanah. Kesesuaian lahan perlu diperhatikan untuk tanaman budidaya agar mendapatkan pertumbuhan yang optimal, walau tanaman kelihatan dapat tumbuh bersama di suatu wilayah, akan tetapi setiap jenis tanaman mempunyai karakter yang membutuhkan persyaratan yang berbeda-beda. Dengan demikian supaya produksi dapat optimal maka harus diperhatikan antara kesesuaian lahan untuk pertanian dan persyaratan tumbuh tiap jenis tanaman. Evaluasi kesesuaian lahan adalah proses penilaian sumber daya lahan yang sudah teruji, karakteristik lahan yang dievaluasi untuk tanaman karet antara lain: temperatur, ketersediaan air, ketersediaan oksigen, keadaan media perakaran, gambut, retensi hara, toksisitas, sodisitas, bahaya sulfidik, bahaya erosi, bahaya banjir, dan penyimpanan lahan. Evaluasi kesesuaian lahan akan memberikan informasi untuk penggunaan lahan sesuai dengan karakteristik tanaman sehingga lahan dapat digunakan sebagimana mestinya (Sarwono, 2007). Survei tanah adalah salah satu cara atau metode untuk mengevaluasi lahan guna mendapat data dari lapangan. Kegiatan survei terdiri dari kegiatan

lapangan, mencari analisis data, interpretasi data terhadap tujuan dan membuat laporan survey.

survey tanah menurut (Solfianti 2015) merupakan pekerjaan

pengumpulan data kimia, fisik dan biologis di lapangan maupun di laboratorium dengan tujuan pendugaan penggunaan lahan umum maupun khusus. Survey tanah baru memiliki kegunaanyang tinggi jika teliti dalam pengambilan sampel, deskripsi dan analisis data serta interpretasi yang dilakukan sudah tepat dan benar. Kemiringan lereng merupakan faktor yang perlu juga diperhatikan, mulai dari penyiapan lahan pertanian, usaha penanamannya, pengambilan produk-produk serta pengawetan lahan. Lahan yang mempunyai kemiringan dapat lebih mudah terganggu atau rusak, lebih-lebih bila derajat kemiringannya besar. Tanah yang mempunyai kemiringan >15% dengan curah hujan yang tinggi dapat mengakibatkan longsor (Solfianti 2015). Karet menempati areal perkebunan terluas ketiga setelah kelapa sawit dan kelapa seperti pulau Sumatera dan Kalimantan. Indonesia merupakan negara kedua penghasil karet alami di dunia (sekitar 28% dari produksi karet dunia di tahun 2010). smerupakan komoditas perkebunan yang mempunyai peran penting di Indonesia. Komoditas ini juga memberikan konstribusi yang signifikan sebagai salah satu sumber devisa non migas, pemasok bahan baku karet dan berperan penting dalam mendorong pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru di wilayah pengembangan karet. Di Indonesia perkebunan karet dibagi dalam 3 (tiga) golongan, yaitu Perkebunan Rakyat, Perkebunan Besar Negara dan Perkebunan Besar Swasta. Luas area tanaman karet pada tahun 2013 seluas 783 Ha, dengan penggunaan lahan tahunan. Lahan tahunan merupakan tanah yang sudah ada peruntukannya dan umumnya dimiliki dan dimanfaatkan oleh perorangan atau lembaga untuk diusahakan (Badan Pusat Statistik, 2013). Berdasarkan buku statistik perkebunan Sumatera Barat komoditi karet pada tahun 2015 luas areal tanaman mencapai 165.641 heaktar dengan produksi 120.810 ton, pada tahun 2016 luas areal tanaman mencapai 107.437 heaktar dengan produksi 122.220 ton dan pada tahun 2017 luas areal tanaman mencapai 108.436 heaktar dengan produksi 124.171 ton. Daerah Sumatera Barat khususnya

di daerah Dharmasraya luas areal tanaman karet pada tahun 2015 mencapai 31.387 heaktar dengan produksi 26.630 ton (Badan Pusat Statistik, 2017). Perkebunan karet banyak dimiliki pihak swasta ataupun pemerintah dan dalam skala kecil dimiliki oleh rakyat. Namun, sebagian besar perkebunan rakyat tidak dikelola dengan baik dengan hanya dilakukan pengolahan atau perlakuan dengan seadanya. Penggunaan klon unggul yang masih sedikit dan teknologi pengolahan yang masih sederhana membuat produksi dan mutu karet rakyat menjadi rendah. Mutu karet yang bagus, jumlah produksi tinggi, penggunaan klon unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar, rata-rata dihasilkan oleh perkebunan swasta dan pemerintah. Hal lain yang menjadi kendala bagi perkebunan rakyat adalah kurangnya pengetahuan petani terhadap syarat tumbuh, jarak tanam, perawatan, serta penggunaan klon unggul dikarenakan kurangnya komunikasi dan teteap berpedoman pada cara-cara yang tradisional. Tanaman karet tumbuh dengan baik pada daerah tropis. Daerah yang cocok untuk tanaman karet adalah pada zona antara 150S dan 150 LU. Bila ditanam di luar zone tersebut, pertumbuhannya agak lambat, sehingga memulai produksinya pun lebih lambat. Tanaman karet tumbuh optimal di dataran rendah, yakni pada ketinggian sampai 200 meter di atas permukaan laut. Makin tinggi tempa, pertumbuhannya makin lambat dan hasilnya lebih rendah. Ketinggian lebih dari 600 meter dari permukaan laut tidak cocok lagi untuk tanaman karet (Budiman, 2012). Evaluasi kesesuaian lahan selain melihat karakteristik tanah juga melihat persyaratan tumbuh tanaman salah satunya yaitu kesesuaian tanaman terhadap ketinggian tempat yang berkaitan dengan temperatur dan radiasi matahari (Sarwono, 2007). Nagari sungai dareh adalah salah satu Kenagarian di Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya. Yang merupakan daerah perkebunan dengan komoditi karet. Informasi kesesuaian lahan untuk perkebunan di Kenagarian Sungai Dareh sangat terbatas. Oleh karena itu penelitian evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman perkebunan di tempat ini perlu dilaksanakn, mengingat daerah ini memiliki lahan yang luas dan berpotensi untuk pengembangan tanaman perkebunan. Dengan informasi kelas kesesuaian lahan untuk pengembangan tanaman perkebunan ini diharapkan dapat alternatif manajemen praktis yang tepat,

guna meningkatkan produksi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat

di

Kenagarian Sungai Dareh Kecamatan Pulau Punjung. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik melakukan penelitian sehingga penulis mengangkat judul “Evaluasi Kesesuaian Lahan pada Tanaman Karet di Nagari Sungai Dareh Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya”. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana bentuk peta kesesuaian lahan untuk tanaman karet berdasarkan satuan lahan atau SPL di Nagari sungai dareh Kecamatan Pulau Pujung Kabupaten Dharmasraya ? 2. Apakah kondisi lahan di Sungai Dareh Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya sudah sesuai dengan syarat tumbuh tanaman karet? C. Tujuan 1. Membuat kelas kesesuaian lahan dan potensi lahan untuk perkebunan karet. 2. Membuat peta kesesuaian lahan untuk tanaman karet berdasarkan satuan penggunaan lahan (SPL) di Kenagarian Sungai Dareh, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya. D. Manfaat Penelitian 1. Sebagai bahan informasi untuk pembelajaran bagi mahasiswa tentang kesesuaian lahan untuk tanaman kelapa sawit. 2. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang lahan yang sesuai untuk tanaman karet. 3. Sebagai bahan informasi bagi pengambilan keputusan atau pengolahan lahan di Kenagarian Sungai Dareh Kecamatan Pulau Punjung.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Evaluasi Kesesuaian Lahan

Lahan merupakan suatu wilayah dipermukaan bumi mencakup semua komponen biosfer yang dapat dianggap tetap atau bersifat siklis yang berada diatas ...


Similar Free PDFs