Paradigma Birokrasi DOCX

Title Paradigma Birokrasi
Author The Koplaks
Pages 1
File Size 14.7 KB
File Type DOCX
Total Downloads 156
Total Views 193

Summary

Birokrasi sebagai lembaga pelayanan publik merupakan aplikasi dari kerja pemerintah. Berhasil atau tidak pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahannya tergantung bagaimana dengan kinerja lembaga birokrasinya. Sehingga banyak negara mencoba mencarikan format terbaik bagaimana birokrasi ini bisa b...


Description

Birokrasi sebagai lembaga pelayanan publik merupakan aplikasi dari kerja pemerintah. Berhasil atau tidak pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahannya tergantung bagaimana dengan kinerja lembaga birokrasinya. Sehingga banyak negara mencoba mencarikan format terbaik bagaimana birokrasi ini bisa berjalan dengan efektif dalam mencapai kesejahteraan rakyatnya. Sejak pertengahan tahun 1980-an di Eropa dan Amerika terjadi perubahan manajemen sektor publik yang cukup drastis dari sistem manajemen tradisional yang terkesan kaku, birokratis dan hirarkis menjadi model manajemen sektor publik yang fleksibel dan lebih mengakomodasi pasar. Perubahan tersebut telah mengubah peran pemerintah terutama dalam hal hubungan antara pemerintah dengan masyarakat. Paradigma baru manajemen sektor publik tersebut kemudian dikenal dengan new public management. Model public management mulai dikenal tahun 1980–an dan kembali populer tahun 1990–an yang mengalami beberapa bentuk perubahan, salah satunya Enterpreneurial Government (pemerintahan wirausaha) (Osborne and Gaebler, 1992). Menurut David Osborne dan Ted Gaebler, pelayanan publik perlu membenahi organisasi yang terbuka dan fleksibel, ramping atau pipih (flat), efisien dan rasional serta desentralisasi dengan menjadikan pelanggan sebagai pengemudi yang bebas menentukan kebutuhan dan tujuannya. Sehingga akan tercipta dan terbina keakraban dan keterbukaan pada dirinya. Munculnya konsep new management (manajemen baru) telah menggeser paradigma birokrasi yang sebelumnya memiliki kecenderungan-kecenderungan yang tidak baik, diantaranya birokrasi yang sulit ditembus, sentralistis, top down (perintah kebawah), hirarki yang sangat panjang serta tidak produktif karena cenderung hanya menghabiskan anggaran saja. Akibatnya adalah kelambanan, bertele-tele dan mematikan kreatifitas diarahkan menjadi birokrasi yang efisien, efektif dan produktif. Penataan ulang atau menemukan kembali (reinventing) birokrasi yang dilakukan oleh negara- negara Eropa dan Amerika telah melihatkan hasil yang maksimal. Peran organisasi publik dan pegawai pemerintah yang dulunya hanya berfokus melayani masyarakat (public service) dan meninggalkan orientasi input (penghasilan). Namun, sekarang pemerintahannya telah memikirkan input dalam rangka memperbesar Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan mengoptimalkan semua sumber daya alam, lingkungan, teknologi dan sumber daya manusia yang ada. Sebagaimana studi David Osborne dan Ted Gaebler dalam reinventing government how the enterpreneurial spirit is transformating the public sector, maka pemerintahan di era yang akan datang tentu dituntut untuk mengevaluasi dan mengembangkan metode kerja dan cara kerja yang efisien sekaligus memerlukan public servicer (pelayanan publik) yang memiliki jiwa enterpreneur, bukan hanya menghabiskan anggaran fiskal yang ada. Pemerintahan yang pertama memberikan respon terhadap berbagai realitas baru ini di Amerika adalah pemerintah daerah, karena sebagian besar daerahlah yang menjalani jalan buntu dalam masalah finansial. Di bawah tekanan finansial yang hebat, para pemimpin daerah dan negara bagian tidak punya pilihan lain kecuali mengubah cara mereka menjalankan usaha-usahanya.. Negara bagian pertama yang merespon adalah California, dibawah pemerintahan Ronald Reagen tahun 1980. Kemudian para walikota dan gubernur menjalankan sistem kemitraan negeri swasta dan mengembangkan beberapa cara alternatif untuk memberikan pelayanan. Mereka mencoba...


Similar Free PDFs