Title | Paulus Menikahi Lidia? |
---|---|
Author | D. Nggadas |
Pages | 2 |
File Size | 116.5 KB |
File Type | |
Total Downloads | 151 |
Total Views | 203 |
Paulus Menikahi Lidia? Deky Hidnas Yan Nggadas Dosen Biblika PB, Hermeneutik, dan Logika STT Huperetes Saya sudah pernah menulis saduran dari William Barclay bahwa Paulus sangat mungkin pernah menikah.1 Pandangan ini dianut oleh mayoritas Pauline theologians, bukan karena ada ...
Paulus Menikahi Lidia? Deky Hidnas Yan Nggadas Dosen Biblika PB, Hermeneutik, dan Logika STT Huperetes Saya sudah pernah menulis saduran dari William Barclay bahwa Paulus sangat mungkin pernah menikah.1 Pandangan ini dianut oleh mayoritas Pauline theologians, bukan karena ada bukti langsung – tidak ada bukti langsung untuk hal ini, melainkan karena kemungkinan ini jauh lebih masuk akal untuk diterima ketimbang ditolak. Dalam tulisannya mengenai Paulus (terbit tahun 1897), S. BaringGould mempertimbangkan sebuah kemungkinan bahwa Paulus tampaknya menikah dengan Lidia. Lidia hanya muncul dua kali dalam PB, yaitu dalam Kisah 16:14, 40. Dalam bagian di atas, Paulus memberitakan Injil di Filipi. Di situ, ada seorang perempuan bernama Lidia yang berasal dari Tiatira sedang berdagang kain ungu. Mungkin saja ia adalah seorang janda mengingat suaminya tidak disebutkan namanya dalam catatan Lukas. Ia mendengarkan Injil yang diberitakan Paulus lalu bertobat dan bersama seisi rumahnya dibaptis. Paulus pun dipenjara. Setelah keluar dari penjara, ia bersama rekanrekannya pergi menginap di rumah Lidia. Ada beberapa indikasi yang diperlihatkan BaringGould untuk kemungkinan bahwa Paulus menikahi Lidia. Pertama, dikatakan bahwa Lidia mendesak Paulus dan rekanrekannya untuk menginap di rumahnya (Kis. 16:15). Kedua, di kemudian hari, Paulus menerima bantuan keuangan dari jemaat Filipi. Menurut BaringGould, tampaknya bantuan semacam ini hanya diterima Paulus dari jemaat Filipi karena Paulus selalu membatasi dirinya menerima bantuan keuangan dari jemaatjemaat lain. Hal ini dilihat sebagai indikasi hubungan khusus antara Paulus dan Lidia yang berdomisili di Filipi. Dan ketiga, meskipun Paulus tidak menyebut namanya secara eksplisit, namun tampaknya Paulus memberikan pesan khusus kepada Lidia melalui sebutan faithful yokefellow dalam Filipi 4:3.2 Untuk mereka yang menerima dugaan di atas, katakata Paulus dalam 1 Korintus 9:5 bukan dibaca sebagai indikasi bahwa Paulus saat itu tidak beristri, melainkan sebagai indikasi bahwa yang dikatakan Paulus adalah ia tidak harus “dilengketi” oleh istrinya kemana pun ia pergi.3 BaringGould juga merujuk kepada tulisan Ignatius dari Antiokhia pada awal abad kedua bahwa Paulus, Petrus, dan para rasul lainnya memiliki istri. Di sini, BaringGould merujuk kepada surat Ignatius kepada jemaat di Philadelphia.4 Saya perlu mencatat bahwa BaringGould sendiri tidak menerima kemungkinan bahwa Paulus menikah dengan Lidia. Ia menulis, “…lebih mungkin bahwa Paulus tidak menikah dengan Lidia
1 “Paulus Pernah Menikah?,” dalam: https://dekynggadas.wordpress.com/2012/03/29/pauluspernahmenikah saduranpandanganwilliambarclay/ 2 S. BaringGould, A Study of St. Paul: His Character and Opinions (London: Isbister and Company, 1897), 213214. 3 BaringGould, A Study of St. Paul, 214. 4 BaringGould, A Study of St. Paul, 214.
tetapi menuliskan ingatan penuh kasih terhadapnya.”5 Maksud BaringGould di sini adalah lontaran Paulus dalam Filipi 4:3 memuat ingatan penuh kasih terhadap Lidia namun ini tidak mengindikasikan bahwa Paulus memiliki hubungan khusus dengannya. Para pakar PB kenamaan semisal F.F. Bruce dan Joachim Jeremias juga percaya bahwa Paulus memang pernah menikah. Sebagai seorang pria Yahudi yang saleh dengan peran penting dalam tradisi Yudaisme, sulit untuk percaya bahwa Paulus tidak pernah menikah. Bruce, sebagaimana Barclay, percaya bahwa sangat mungkin istri Paulus meninggalkannya tatkala ia bertobat menjadi Kristen.6 Akhirnya, kembali ke rujukan dari surat Ignatius kepada jemaat Philadelphia dalam tulisan BaringGould di atas. Saya sudah membaca surat Ignatius tersebut dan saya tidak menemukan rujukan yang dikemukakan dalam tulisan BaringGould. Meski demikian, saya sendiri percaya bahwa Paulus memang pernah menikah sebelum menjadi Kristen. Namun, 1 Korintus 9:5 adalah pertanyaan retoris yang mengasumsikan jawaban tidak, maka saat Paulus menulis surat tersebut ia tidak memiliki seorang istri. Karena itu, kita bisa menyimpulkan bahwa Paulus telah menjadi duda saat itu. Dugaan lain bahwa istrinya meninggalkan dia saat menjadi Kristen atau dugaan bahwa istrinya telah meninggal saat ia menjadi Kristen adalah dugaandugaan yang jauh lebih kecil bukti pendukungnya.
5
BaringGould, A Study of St. Paul, 14. F.F. Bruce, Paul: Apostle of the Heart Set Free (Epub version; Waynesbor, GA.: Paternoster, 2005), loc., 167/417. Buku ini pertama kali terbit pada tahun 1977. 6...