Pembuatan Etil Asetat DOCX

Title Pembuatan Etil Asetat
Author Raras Paramasari
Pages 1
File Size 14.5 KB
File Type DOCX
Total Downloads 10
Total Views 688

Summary

II. Dasar Teori Ester diturunkan IV. Pembahasan Pada percobaan ini, diawali dengan pemanasan asam asetat dan alkohol menggunakan metode refluks karena refluks digunakan untuk mempercepat rekasi dengan cara pemanasan tetapi tidak mengurangi jumlah zat yang ada. Apabila campuran tersebut dipanaskan me...


Description

II. Dasar Teori Ester diturunkan IV. Pembahasan Pada percobaan ini, diawali dengan pemanasan asam asetat dan alkohol menggunakan metode refuks karena refuks digunakan untuk mempercepat rekasi dengan cara pemanasan tetapi tidak mengurangi juumlah zaat yaang ada. Appabila campuran tersebut dipanaskan menggunakan cara biasa maka akan menyaebabkan penguapan. Sebelum memanaskan asam asetat dan alkohol, campuran tersebut diberi batu didih sejuumlah 2 butir. Fungsi dari penambahan batu didih adalah meratakan panas sehingga panas menjuadi tercampur atau homogen pada seluruh bagian larutan. Sebab dari munculnyaa gelembung gelembung kecil pada batu didih karena pori pori yaang terdapat pada batu didih menangkap udara yaang berada pada larutan dan melepaskannyaa ke permukaan. Tanpa adanyaa penambahan batu didih maka larutan menjuadi panas pada satu titik sajua (tidak merata). Hal tersebut dapat menyaebabkan timbulnyaa ledakan atau letupan. Batu didih tidak boleh dimasukkan pada saat campuran tersebut dipanaskan karena dapat membentuk uap panas secara tiba tiba dan dapat menyaebabkan ledakan. Appabila batu didih terpaksa dimasukkan pada saat proses pemanasan maka suhu harus diturunkan terlebih dahulu. Pada campuran asam asetat dan alkohol juuga diberi tambahan asam sulfat pekat. Fungsi penambahan asam sulfat pekat adalah sebagai pemercepat lajuu reaksi (katalisator) karena dalam proses esterifkasi ini reaksi berjualan lambat. Penambahan asam sulfat pekat (katalis) dilakukan secara perlahan dan sambil dikocok agar campuran cepat homogen dan agar H2SO4 tidak menguap. Reaksi yaang terjuadi antara asam sulfat pekat dengan air akan menyaebabkan naiknyaa suhu reaksi. Semakin tinggi suhu reaksi maka semaikin banyaak molekul yaang memiliki tenaga besar sehingga lajuu reaksi semakin cepat. Setelah proses refuks selesai, didinginkan dulu beberapa menit lalu melakukan proses distilasi. Proses distilasi ini bertujuuan memisahkan antara senyaawa etil asetat dengan air untuk mendapatkan etil asetat murni. Distilasi dilakukan selama 10 menit dengan tetap menjuaga suhu kurang lebih 700 C. Hasil dari proses destilasi akan keluar melalui ujuung alat yaang akan ditampung pada erlenmeyaer. Destilat yaang akan keluar adalah etil asetat karena etil asetat memiliki titik didih yaang lebih rendah dibandingkan dengan air. Destilat diberi beberapa tetes Na2CO3 5% bertujuuan untuk menetralkan hasil destilasi yaang dihasilkan karena dapat dimungkinkan bahwa masih terdapat keasaman pada destilat tersebut. Larutan netral akan mengubah lakmus menjuadi biru atau mendekati pH 7. Tahap selanjuutnyaa adalah penambahan larutan CaCl2 yaang berfungsi untuk memisahkan senyaawa etil asetat sehingga ion Ca2+ dapat menarik ion ion karbonat dan membentuk garam CaCl2. Kemudian dimasukkan ke corong pisah untuk memisahkan senyaawa etil dengan senyaawa lain dan larutan tersebut dalam kondisi tertutup agar tidak cepat menguap. Perlakuan pengocokkan dilakukan agar larutan menjuadi homogen. Selanjuutnyaa, dilakukan penambahan 1 gram MgSO4 dengan tujuuan untuk memurnikan larutan ester. Larutan asetat yaang sudah murni akan menghasilkan larutan yaang memiliki volume dan berat juenis....


Similar Free PDFs