Resume BAB 17 - Summary Management Accounting PDF

Title Resume BAB 17 - Summary Management Accounting
Course Akuntansi Manajemen
Institution Universitas Airlangga
Pages 8
File Size 194.1 KB
File Type PDF
Total Downloads 34
Total Views 990

Summary

RESUME BAB 17 Manajemen Biaya Lingkungan Tugas Kelompok Mata Kuliah Akuntansi Manajemen PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016 MENGUKUR BIAYA LINGKUNGAN Bagi banyak organisasi, pengelolaan biaya lingkungan menjadi prioritas utama dan minat yang intens...


Description

RESUME BAB 17 Manajemen Biaya Lingkungan Tugas Kelompok Mata Kuliah Akuntansi Manajemen

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016

MENGUKUR BIAYA LINGKUNGAN Bagi banyak organisasi, pengelolaan biaya lingkungan menjadi prioritas utama dan minat yang intens. Sebenarnya terdapat beberapa alasan atas peningkatan minat tersebut, tetapi ada dua alasan utama, yaitu pertama, peraturan lingkungan di negara-negara telah meningkat secara signifikan, bahkan diperkirakan akan semakin ketat. Jadi, pemilihan metode yang paling murah untuk mematuhinya menjadi tujuan utama. Kedua, keberhasilan penyelesaian masalah-masalah lingkungan menjadi isu yang semakin kompetitif.

Manfaat Ekoefisiensi Ekoefisiensi mengandung tiga pesan penting. Pertama, perbaikan kinerja ekologi dan ekonomi dapat dan sudah seharusnya saling melengkapi. Kedua, perbaikan kinerja lingkungan seharusnya tidak lagi dipandang hanya sebagai amal dan derma, tetapi juga sebagai persaingan. Ketiga, ekoefisiensi adalah suatu pelengkap dan pendukung pengembangan yang berkesinambungan.

Model Biaya Kualitas Lingkungan Dalam model kualitas lingkungan total atau dapat disebut biaya kualitas lingkungan (environmental quality cost-EQS), keadaan yang ideal adalah tidak ada kerusakan lingkungan. Biaya lingkungan adalah biaya-biaya yang terjadi karena kualitas yang buruk atau kualitas

lingkungan

yang

buruk

mungkin

terjadi.

Biaya

lingkungan

dapat

diklasifikasikan menjadi empat kategori:

Biaya Pencegahan (Preventive Cost)

Biaya Deteksi (Detection Cost)

Merupakan biaya-biaya untuk aktivitas Merupakan yang

dilakukan

untuk

mencegah aktivitas

biaya-biaya yang

dilakukan

untuk untuk

diproduksinya limbah dan/atau sampah menentukan bahwa produk, proses, yang

dapat

merusak

lingkungan. dan aktivitas lain di perusahaan telah

Contoh aktivitas pencegahan:

memenuhi standar lingkungan yang

 Mengevaluasi dan memilih pemasok

berlaku atau tidak. Contoh aktivitas

 Mendesain proses

deteksi:

 Melaksanakan studi lingkungan

 Mengaudit aktivitas lingkungan

 Mengaudit risiko lingkungan

 Memeriksa produk dan proses

 Mendaur ulang produk

 Menguji pencemaran

 Memperoleh sertifikasi ISO 14001

 Mengukur tingkat pencemaran Biaya Kegagalan Internal (Internal Biaya Kegagalan Eksternal

Failure Cost)

(External Failure Cost)

Merupakan biaya-biaya untuk aktivitas Merupajan yang dilakukan karena diproduksinya aktivitas limbah

dan

sampah,

tetapi

biaya-biaya yang

dilakukan

untuk setelah

tidak melepas limbah atau sampah ke

dibuang ke lingkungan luar. Contoh dalam lingkungan. Contoh aktivitas aktivitas kegagalan internal:

kegagalan eksternal:

 Mendaur ulang sisa bahan

 Membersihkan

 Memelihara peralatan polusi

danau

yang

minyak

yang

tanah

yang

tercemar  Membersihkan

tumpah  Membersihkan

tercemar

Laporan Biaya Lingkungan Pelaporan biaya lingkungan penting jika organisasi serius memperbaiki kinerja lingkungannya dan mengendalikan biaya lingkungannya. Laporan biaya lingkungan yang baik adalah laporan yang memberikan rincian biaya lingkungan menurut kategori, yang memberikan dua hasil penting: 1. Dampak biaya linkungan terhadap profitibalitas perusahaan. 2. Jumlah relatif yang dihabiskan untuk setiap kategori.

Mengurangi Biaya Lingkungan Untungnya, ada bukti-bukti yang menunjukkan biaya kegagalan lingkungan dapat dikurangi dengan menginvestasikan lebih banyak aktivitas pencegahan dan deteksi. Model pengurangan biaya lingkungan mungkin akan berperilaku serupa dengan model biaya kualitas total. Biaya lingkungan terendah yang diperoleh pada titik kerusakan-nol mungkin sama seperti titik cacat-nol pada model biaya kualitas total. Ide yang mendasari pandangan ‘kerusakan nol’ adalah mencegah lebih murah daripada mengobati. Pada kenyataannya, degradasi nol merupakan titik biaya rendah bagi kebanyakan aktivitas pencemaran. Pendekatan yang diambil untuk memperoleh emisi nl akan meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Laporan Keuangan Lingkungan

Pada suatu periode tertentu ada tiga jenis keuntungan: pemasukan, penghemata saat ini, dan penghindaran biaya (penghematan berjalan). Pemasukan mengacu pada pendapatan yang mengalir ke dalam organisasi karena tindakan lingkungan. Penghindaran biaya mengacu pada penghematan berjalan yang dihasilkan di tahun-tahun sebelumnya.

MEMBEBANKAN BIAYA LINGKUNGAN Produk dan proses merupakan sumber-sumber biaya lingkungan. Proses memproduksi produk yang dapat menciptakan residu. Residu ini memiliki potensi mendegradasi lingkungan. Dengan demikian residu merupakan penyebab biaya kegagalan lingkungan internal dan eksternal. Produk sendiri dapat menjadi sumber biaya lingkungan. Setelah menjual produk, penggunaan dan pembuangan oleh pelanggan dapat mengakibatkan degradasi lingkungan. Hal ini adalah contoh biaya lingkungan pascapembelian.

Biaya Produk Lingkungan Biaya lingkungan dari proses yang meproduksi, memasarkan, serta mengirimkan produk dan biaya lingkungan pascapembelian yang disebabkan oleh penggunaan dan pembuangan produk merupakan contoh-contoh biaya produk lingkungan. Penghitungan biaya lingkungan penuh adalah pembebanan semua biaya lingkungn, baik bersifat privat atau sosial, pada produk. Penghitungan biaya privat penuh adalah pembebanan biaya privat pada produk individual. Jadi penghitungan biaya privat membebankan biaya lingkungan yang disebabkan oleh proses inyernal organisasi pada produk. Biaya privat dapat dibebankan dengan menggunakan data yang dihasilkan di dalam perusahaan.

Pembebanan Biaya Lingkungan Berbasis Fungsi Pada sebagian besar sistem akuntansi biaya, biaya lingkungan disembunyikan di dalam overhead. Dengan mengunakan definisi biaya lingkungan dan kerangka kerja klasifikasi yang baru dikembangkan, biaya lingkungan harus dipisahkan dalam kelompok biaya lingkungan, lalu perhitungan biaya berbasis fungsi akan membebankan biaya-biaya tersebut pada produk individual dengan menggunakan penggerak tingkat-unit seperti jumlah jam tenaga kerja dan jam mesin. Pendekatan ini dapat bekerja baik untuk produk homogen. Namun untuk produk bervariasi, pembebanan berbasis fungsi dapat mengakibatkan distoris biaya.

Pembebanan Biaya Lingkungan Berbasis Fungsi

Pertama-tama, biaya lingkungan harus dipisahkan dalam kelompok biaya lingkungan. Setelah dipisahkan dalam kelompoknya sendiri, perhitungan biaya berbasis fungsi akan membebankan biaya biaya-biaya tersebut pada produk individual dengan menggunakan penggerak tingkat unit seperti jumlah tenaga kerja dan jam mesin. Pendekatan ini dapat berjalan baik untuk produk yang homogen, sedangkan produk bervariasi dapat mengakibatkan distorsi biaya jika melakukan pendekatan ini.

Pembebanan Biaya Lingkungan Berbasis Aktifitas Perhitungan ini memfasilitasi perhitungan biaya lingkungan. Penelususran biaya lingkungan ke produk-produk yang menyebabkan biaya-biaya tersebut merupakan syarat utama. Dalam hal ini diperlukan pembebanan biaya dengan menggunakan hubungan sebab-akibat yang sama persis dengan ABC.

PENILAIAN BIAYA SIKLUS HIDUP Biaya produk lingkungan dapat menunjukkan kebutuhan untuk meningkatkan pembenahan produk (product stewardship) perusahaan. Pembenahan produk adalah praktik mendesain, membuat, mengolah, dan mendaur ulang produk untuk meminimalkan dampak buruknya terhadap lingkungan. Penilaian siklus hdup (lifecycle assessment) adalah sarana meningkatkan pembenahan produk. Penilaian siklus hidup mengidentifikasi pengaruh lingkungan dari suatu produk di sepanjang siklus hidupnya, kemudian mencari peluang untuk memperoleh perbaikan lingkungan. Penilaian biaya siklus hidup (lifecycle cost assessment) membebankan biaya dan keuntungan pada pengaruh lingkungan dan perbaikan.

Siklus Hidup Produk Empat tahap dalam siklus hidup produk : ekstraksi sumber daya, pembuatan produk, penggunaan produk, serta daur ulang dan pembuangan. Tahap lain adalah pengemasan produk.

Tahapan Penilaian Penilaian siklus hidup didefinisikan oleh tiga tahapan formal : analisis persediaan, analisis dampak, dan analisis perbaikan. Analisis persediaan menyebabkan jenis dan jumlah input bahan baku dan energy yang dibutuhkan serta pelepasan ke lingkungan yang dihasilkan dalam bentuk residu padat, cair, dan gas. Analisis dampak menilai pengaruh lingkungan dari beberapa desain berdaing dan menyediakan peringkat relative dari pengaruh-pengaruh tersebut. Analisis

perbaikan bertujuan mengurangi dampak lingkungan yang ditunjukkan oleh tahap persediaan dan dampak.

Analisis Dampak Menilai makna dari nilai yang disediakan oleh tahap analisis persediaan.

Penilaian Biaya Penilaian biaya siklus hidup menentukan pengaruh keuangan dari dampak lingkungan yang diidentifikasi pada tahap persediaan dan tahap perbaikan dari penilaian siklus hidup. Penilaian biaya lingkungan untuk tahap persediaan dapat memfasilitasi analisis dampak. Jadi, untuk produk yang ada (atau proses, jika merupakan objek biaya), aktivitas lingkungan terkait dan biayanya diidentifikasi, tingkat aktivitasnya dihitung, dan biaya-biaya tersebut dibebankan pada produk bersangkutan.

Analisis Lingkungan Mencari cara mengurangi dampak lingkungan dari alternatif-alternatif yang dipertimbangkan atau dianalisis. Langkah inilah yang berhubungan dengan sistem pengendalian organisasi. Perbaikan kinerja lingkungan dari produk dan proses yang ada merupakan tujuan keseluruhan dari sistem pengendalian lingkungan.

AKUNTANSI

PERTANGGUNGJAWABAN

LINGKUNGAN

BERBASIS

STRATEGI Pengendalian biaya lingkungan bergantung pada sistem akuntansi pertanggungjawaban berbasis strategi. Sistem ini memiliki dua fitur penting yaitu komponen strategi dan komponen operasional. Komponen strategi menggunakan kerangka kerja Balanced Scorecard. Penyesuaian untuk pengendalian lingkungan adalah penambahan perspektif kelima yaitu perspektif lingkungan.

Perspektif Lingkungan Tujuan 1. Meminimalkan penggunaan bahan baku atau bahan yang masih asli. 2. Meminimalkan penggunaan bahan berbahaya.

3. Meminimalkan kebutuhan energi untuk produksi dan penggunaan produk. 4. Meminimalkan pelepasan residu padat, cair, dan gas. 5. Memaksimalkan peluang untuk daur ulang. Dua tema lingkungan yang terkait dengan tiga tujuan inti yang pertama 

Energi atau bahan baku yang digunakan tidak melebihi energi atau bahan baku yang dibutuhkan (isu konservasi).



Harus dicari sarana untuk menghilangkan penggunaan bahan baku atau energi yang merusak lingkungan (isu zat berbahaya).

Tujuan inti yang keempat dapat direalisasikan dalam salah satu dari dua cara berikut 

Menggunakan teknologi dan metode untuk mencegah pelepasan residu ketika diproduksi.



Menghindari produksi residu dengan mengidentifikasi penyebab dasar serta mendesain ulang produk dan proses untuk menghilangkan penyebab-penyebabnya.

Tujuan kelima menekankan konservasi sumber daya yang tidak dapat diperbarui melalui penggunaan kembali.

Peran Manajemen Aktivitas Analisis aktivitas lingkungan penting untuk sistem pengendalian lingkungan yang baik. Pengetahuan mengenai biaya lingkungan dan produk atau proses apa yang menyebabkannya merupakan hal yang sangat penting sebagai langkah pertama untuk pengendalian. Selanjutnya, aktivitas lingkungan harus diklasifikasikan sebagai bernilai tambah dan tidak bernilai tambah. Aktivitas tidak bernilai tambah adalah aktivitaws yang tidak perlu ada jika perusahaan beroperasi secara optimal dan efisien. Biaya lingkungan tidak bernilai tambah, adalah biaya dari aktivitas tidak bernilai tambah, biaya ini mewakili keuntungan yang dapat ditangkap dengan cara memperbaiki kinerja lingkungan.

Desain untuk Lingkungan Design for the environment menyentuh produk, proses, bahan buku, energi, dan daur ulang. Dengan kata lain, keseluruhan daur hidup produk dan pengaruhnya terhadap lingkungan harus dipertimbangkan.

Ukuran Keuangan Perbaikan lingkungan harus menghasilkan keuntungan keuangan yang signifikan. Hal ini berarti perusahaan telah mencapai trade-off yang menguntungkan antara aktivitas yang gagal dan aktivitas pencegahan. Jika keputusan ekofisien dibuat, maka total biaya lingkungan harus

terhapus bersamaan dengan perbaikan kinerja lingkungan. Jadi, tren biaya lingkungan merupakan ukuran kinerja yang penting. Pengurangan biaya harus terkait dengan perbaikan lingkungan dan bukan sekadar menghilangkan kewajiban terhadap lingkungan....


Similar Free PDFs