Resume BAB 14 - Summary Management Accounting PDF

Title Resume BAB 14 - Summary Management Accounting
Course Akuntansi Manajemen
Institution Universitas Airlangga
Pages 11
File Size 205.5 KB
File Type PDF
Total Downloads 2
Total Views 125

Summary

RESUME BAB 14 Inventory Management Tugas Kelompok Mata Kuliah Akuntansi Manajemen PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016 MANAJEMEN PERSEDIAAN TRADISIONAL Pendekatan tradisional menggunakan persediaan untuk mengelola antara biaya pemesanan (persiapan) ...


Description

RESUME BAB 14 Inventory Management Tugas Kelompok Mata Kuliah Akuntansi Manajemen

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016

MANAJEMEN PERSEDIAAN TRADISIONAL Pendekatan tradisional menggunakan persediaan untuk mengelola trade-off antara biaya pemesanan (persiapan) dan biaya penyimpanan. Trade-off optimal menetapkan kuantitas pesanan ekonomis. Alasan lain adanya persediaan adalah:



Memenuhi pemintaan pelanggan



Menghindari penutupan fasilitas manufaktur akibat 1.

Kerusakan mesin

2.

Kerusakan komponen

3.

Tidak tersediannya komponen

4.

Pengiriman komponen yang terlambat



Menyangga proses produksi yang tidak dapat diandalkan



Memanfaatkan diskon



Menghindari kenaikan harga di masa depan

KUANTITAS PESANAN EKONOMIS: MODEL PERSEDIAAN TRADISIONAL

 Kuantitas Pesanan dan Total Biaya Pemesanan dan Penyimpanan TC = PD/Q + CQ/2 TC = Biaya pemesanan + Biaya Penyimpanan dimana: 9

TC : total biaya pemesanan atau persiapan dan biaya penyimpanan

9

P : biaya menempatkan pesanan dan penerimaan pesanan atau biaya persiapan pelaksanaan produksi

9

D : jumlah permintaan tahunan yang diketahui

9

Q : jumlah unit yang dipesan setiap kali pesanan dilakukan atau ukuran lot produksi

9



C : biaya penyimpanan satu unit persediaan selama satu tahun

Kuantitas Pesanan Ekonomis (EOQ) bertujuan untuk menentukan kuantitas pesanan yang akan meminimalkan total biaya. EOQ =

√ 2 PD / C



Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point) adalah titik waktu dimana sebuah pesanan baru harus dilakukan (atau persiapan dimulai).

ROP = Tingkat Penggunaan x Waktu Tunggu

Waktu tunggu (lead time) adalah waktu yang diperlukan untuk menerima kuantitas pesanan ekonomis setelah pesanan dilakukan atau persiapan dimulai. 

Persediaan Pengaman (Safety Stock) adalah persediaan ekstra yang disimpan sebagai jaminan atas fluktuasi permintaan. Persediaan pengaman dihitung melalui perkalian waktu tunggu dengan selisih antara tingkat penggunaan maksimal dan tingkat rata-rata penggunaan.



EOQ sangat berguna dalam mengidentifikasi pertukaran optimal antara biaya penyimpanan persediaan dan biaya persiapan. Model EOQ juga berguna untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan ketidakpastian melalui penggunaan persediaan pengaman.

MANAJEMEN PERSEDIAAN JIT Lingkungan manufaktur perusahaan tradisional yang memiliki batch besar dan biaya persiapan tinggi berubaa secara dramatis akhir-akhir ini. Pasar kompetitif tidak lagi ditentukan oleh batasan negara. Kemajuan dalam transportasi dan komunikasi telah banyak berperan dalam penciptaan kompetisi global. Kemajuan teknologi telah menyebabkan siklus hidup produk menjadi lebih singkat dan keragaman produk semakin meningkat. Manufaktur JIT adalah suatu sistem berdasarkan tarikan permintaan yang membutuhkan barang untuk ditarik melalui sistem oleh permintaan yang ada, bukan didorong ke dalam sistem pada waktu tertentu berdasarkan permintaan yang diantisipasi. Selanjutnya, sebagai pelengkap atas bagian dari sistem JIT keseluruhan adalah konsep pembelian JIT. Pembelian JIT menysyaratkan para pemasok untuk mengirimkan suku cadang dan bahan baku tepat pada waktunya untuk produksi.

JIT memiliki dua tujuan strategis: meningkatkan laba dan memperbaiki posisi bersaing persahaan. Kedua tujuan itu dicapai dengan mengendalikan biaya, memperbaiki kinerja pengiriman, dan meningkatkan kualitas. Sistem JIT menawarkan peningkatan efisiensi biaya dan mempunyai fleksibilitas secara simultan untuk merespons permintaan pelanggan akan kualitas yang lebih baik dan variasi yang lebih banyak.

KARAKTERISTIK DASAR JIT 

Tata Letak Pabrik JIT mengganti tata letak pabrik tradisional (produk dipindahkan dari satu kelompok mesin yang sama ke kelompok mesin yang lain) dengan pola sel manufaktur. Sel manufatur terdiri atas mesin-mesin yang dikelompokkan dalam satu kumpulan yang biasanya berbentuk setengah lingkaran. Mesin-mesin diatur sehinggak dapat digunakan untuk melakukan berbagai operasi secara berurutan. Tenaga kerja dalan lingkungan JIT memiliki beberapa keahlian sekaligus, tidak berkeahlian khusus.



Pengelompokan dan Pemberdayaan Karyawan Tiap sel dipangdang sebaga suatu pabrik mini. Jadi, tiap sel membutuhkan akses yang mudah dan cepat untuk mendukung pelayanan. Berarti, Departemen Pelayanan terpusat harus diturunkan dan personelnya ditugaskan ulang untuk bekerja secara langsung dengan berbagai sel manufaktur. Akibatnya, personel dari Departemen Pelayanan sering ditugasakn ke sel.



Total Quality Control JIT perlu memberikan tekanan yang lebih kuat pada pengelolaan kualitas. Karena kualitas yang rendah tidak dapat ditoleransi dalam suatu lingkungan manufaktur yang beroperasi tanpa persediaan. Pada intinya TQC adalah pengejaran tanpa henti untuk suatu kualitas sempurna.



Keterselusuran Biaya Overhead

Dalam lingkungan JIT, biaya overhead yang sebelumnya dibebankan pada produk dengan menggunakan penelusuran penggerak atau alokasi yang sekarang secara lagsung, dapat ditelusuri ke produk. Manufaktur selular, tenaga kerja berkeahlian andan, dan aktivitas pelayanan yang terdesentralisasi adalah karakteristik utama JIT yang bertanggung jawab pada perubahan dalam penelusuran ini. 

Pengaruh Persediaan Menurut pandangan tradisonal, persediaan menyelesaikan permasalahan yang mendasari alasan untuk menyimpan persediaan. JIT menolah menggunakan persediaan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Persediaan dianggap bukan hanya sebagai pemborosan, tetapi juga sebagai sesuatu yang langsung berhubungan dengan kemampuan perusahaan untuk bersaing.

BIAYA PERSIAPAN DAN PENYIMPANAN : PENDEKATAN JIT JIT merupakan pendekatan untuk meminimalkan total biaya penyimpanan dan biaya persiapan yang sangat berbeda dari pendekatan tradisional. JIT menekan biaya persiapan dan penyimpanan sampai nol.

 Kontrak Jangka Panjang, Pengisian Kembali yang Berkelanjutan, Pertukaran Data Elektronik dan JIT II Biaya pemesanan dikurangi dengan mengembangkan hubungan yang erat dengan pemasok. Pengecer telah menemukan cara mengurangi biaya pemesanan dengan menerapkan apa yang disebut pengisian kembali berkelanjutan yang mana pembuat barang mengambil alih fungsi manajemen persediaan pengecer. Proses pengisian kembali yang berkelanjutan akan lebih dipermudah oleh pertukaran data elektronik (electronic data interchange – EDI), yang merupakan suatu bentuk awal dari perdagangan elektronik terotomatisasi dari pengiriman informasi komputer ke komputer. Dengan mengetahui jadwal produksi pembeli, para pemasok dapat mengirimkan suku cadang ke tempat yang tepat dan waktu yang tepat.

Pembelian JIT II (merek layanan Bose Corp) menyertakan pengaturan kemitraan JIT ke tingkat yang lebih tinggi. Hunungan JIT II memiliki wakil pemasok yang bekerja di lapangan di fasilitas pelanggan, sementara dibayar oleh pemasok. Karyawan pemasok ini dianggap sebagai wakil di pabrik. Hubungan ini menurunkan biaya administrative kedua belah pihak dan memfasilitasi penggunaan pembelian JIT secara baik.

MANAJEMEN PERSEDIAAN DAN DILEMA ETIS Tag Radio Frequency Identification (RFID) yang dipasang pada suatu produk bisa digunakan untuk melacak setiap unit produk untuk menurunkan pencurian dari pelanggan atau karyawan. Namun hal ini membuat beberapa pelanggan atau karyawan marah.

 Kinerja Jatuh Tempo : Solusi JIT Kinerja jatuh tempo adalah ukuran kemampuan perusahaan untuk menanggapi kebutuhan pelanggan. Sistem JIT memecahkan masalah kinerja jatuh tempo bukan dengan menimbun persediaan, tetapi dengan mengurangi waktu tunggu secara dramatis. JIT memotong waktu tunggu dengan mengurangi waktu persiapan, memperbaiki kualotas, dan menggunakan manufaktur seluler.

 Menghindari Penghentian Produksi dan Keandalan Proses : Pendeketan JIT Penghentikan produksi terjadi karena salah satu dari tiga alasan : kegagaln mesin, kecacatan bahan baku atau subrakitan, dan ketidakterseduaan bahan baku atau subrakitan. Memliki perseduaa adakag suatu solusi tradisional masalah tersebut. Pendukung JIT memecahkan ketiga masalah di atas dengan : 1. Pemeliharaan pencegahan total (kegagalan mesin nol) 2. Pengendalian kualitas total (tingkat kerusakan nol) 3. Sistem Kanban (menggunakan Kanban atau kartu) a. Kanban Penarikan (withdrawal Kanban)

9

Merinci kuantitas proses berikutnya yang harus ditarik dari produksi sebelumnya.

b. Kanban Produksi (production Kanban) 9

Merinci kuantitas yang harus diproduksi oleh proses sebelumnya.

c. Kanban Pemasok (vendor Kanban) 9

Memberitahukan

pemasok

agar menyerahkan lebih

banyak

komponen memerinci kapan komponen tersebut dibutuhkan.

DISKON

DAN

KENAIKAN

HARGA:

PEMBELIAN

JIT

VERSUS

MENYIMPAN

PERSEDIAAN Secara tradisional, persediaan disimpan sehingga perusahaan dapat mengambil keuntungan diskon kuantitas dan melindungi diri dari kenaikan harga di masa mendatang atas barang yng dibeli. Tujuaannya adalah menurunkan biaya persediaan. Sistem JIT mencapai tujuan yang sama tanpa harus menyimpan persediaa. Solusi JIT adalah menegoisasikan kontrak jangka panjang dengan sejumlah kecil pemasok terpilih yang berlokasi sedekat mungkin dengan fasilitas produksi dan membangun keterlibatan pemasok secara lebih ekstensif. Manfaat dari kontrak jangka panjang antara lain penetapan harga dan itngkat kualitas yang dapat diterima, mengurangi jumlah pemesanan yang ditempat secara dramatis, dan membantu menurunkan biaya pemesanan. Dampai lain dari pembelian JIT adalah menurunkan biaya komponen yang dibeli.

KETERBATASAN JIT JIT bukan pendekatan yang dapat dibeli dan diterapkan dengan hasil segera, implementasinya

merupakan

proses yang

evolusioner sehingga dibutuhkan

kesabaran. JIT sering disebut program penyederhanaan, tetapi bukan berarti JIT dapat diterapkan dengan mudah atau sederhana. Sebagai contoh, dibutuhkan waktu untuk membina hubungan yang baik dengan pemasok. Menerapkan JiT tidak mudah serta memerlukan perencanaan dan persiapan yang hati-hati dan saksama. Perusahaan harus siap mengahadapi perjuangan dan kegagalan.

Kekurangan JIT yang paling menonjol adalah tidak ada persediaan untuk menyangga berhentinnya produksi. Penjualan saat ini secara konstan terancam oleh terhentinya produksi yang tidak terduga. Pengecer yang menggunakan taktik JIT juga menghadapi kemungkinan kekurangan barang. Jika permintaan meningkat jauh diatas pasokan persediaan pengecer, maka pengecer mungkin tidak mampu melakukan penyesuaian pesanan secara cepat untuk menghindari kehilangan penjualan dan pelanggan yang terganggu. Namun, disamping sisi negatifnya, para penjual eceran tampaknya tetap menggunakan JIT. Karena kerugian akibat kehilangan penjualan sewaktu-waktu masih lebih rendah daripada tingkat biaya menyimpan persediaan yang tinggi. Perusahaan manufkatur JIT juga bersedia mengganti penjualan saat ini dengan risiko untuk mencapai jaminan penjualan masa depan. Jaminan ini akan dicapai dengan kualitas yang lebih tinggi, waktu tanggap yang lebih cepat, dan biaya operasional yang lebih rendah. Namun, perusahaan harus menyadari bahwa kehilangan penjualan saat ini adalah penjualan yang hilang selamanya, karena memasang sistem JIT bukanlah proyek jangka pendek.

TEORI KENDALA Pilihan lain yang mungkin sebagai pendekatan pelengkap adalah teori kendala (theory of constraints) atau TOC. TOC mempunyai kualitas yang sangat menarik pada perlindungan penjualan saat ini, disamping berupaya meningkatkan penjualan di masa mendatang dengan meningkatkan kualitas, mempersingkat waktu tanggap dan menurunkan biaya operasi. Setiap perusahaan menghadapi sumber daya dan permintaan yang terbatas atas setiap produk. Keterbatasan-keterbatasan ini yang disebut kendala (constraints). Teori kendala mengakui kinerja setiap perusahaan diatas oleh kendala-kendalanya. Kemudian, teori kendala mengembangkan pendekatan spesifik untuk mngelola kendala guna mendukung tujuan perbaikan berkelanjutan. Menurut TOC, jika hendak memperbaiki kinerja,

suatu perusahaan harus mengidentifikasikan kendala-

kendalanya, mengeksploitas kendalanya dalam jangka pendek, serta menemukan cara mengatasi dalam jangka panjang.

KONSEP DASAR TOC berfokus pada tiga ukuran kinerja organisasi: throughput, persediaan, dan beban operasi. Throughput adalah tingkat dimana suatu organisasi menghasilkan uang melalui penjualan, atau selisih antara pendapatan penjualan dan biaya variabel tingkat unit. Throughput dapat dipahami sebagai magin kontribusi. Persediaan (inventory) adalah seluruh uang yang dikeluarkan organisasi dalam mengubah bahan baku menjadi throughput. Beban operasi (operating expense) didefinisikan sebagai seluruh uang yang dikelurkan organisasi untuk menguubah persediaan menjadi throughput. Melalui ini, tujuan manajemen dapat dinyatakan sebagai meningkatkan throughput, meminimalkan persediaan, dan menurunkan biaya operasi. TOC, seperti JIT, memberikan manajemen persediaan peran yang tidak menonjol dibandingkan sudut pandang tradisional. TOC mengakui penurunan persediaan akan mengurangi biaya penyimpanan sehingga menurunkan biaya operasi dan memperbaiki laba bersih. Namun, TOC menyatakan penurunan persediaan akan menghasilkan sisi kompetitif dengan mempunyai produk yang lebih baik, harga yang lebih rendah, dan tanggapan yang lebih cepat atas kebutuhan pelanggan.  Produk yang Lebih Baik Produk yang lebih baik berarti kualitas yang lebih tinggi. Hal ini juga berarti perusahaan mampu memperbaiki produk dan menyediakan produk yang sudah diperbaiki tersebut secara cepat ke pasar. Pada intinya, persediaan yang rendah memungkinkan kerusakan dapat dideteksi secara lebih cepat dan penyebab masalah bisa segera dinilai. Perbaikan produksi juga merupakan unsur kompetitif yang penting. Persediaan yang rendah memungkinkan perubahan produk baru diperkenalkan lebih cepat karena perusahaan mempunyai produk lama yang lebih sedikit dan harus segera dijual atau dibuang sebelum produk baru diperkenalkan.  Harga yang Lebih Rendah Persediaan yang tinggi berarti kapasitas lebih produktif sehingga investasi dalam peralatan dan ruang lebih banyak. Sementara persediaan yang rendah akan

mengurangi biaya penyimpanan, biaya investasi per unit, dan beban operasi lain sepertii lembur dan beban pengiriman khusus. Dengan menurunkan investasi dan biaya operasi, margin per unit setiap produk meningkat sehingga menyebabkan keputusan penetapan harga menjadi lebih fleksibel. Harga yang lebih rendah bisa terjadi jika kondisi kompetitif tidak memerluka pemotongan harga.  Daya Tanggap Pengiriman barang secara tepat waktu berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam memperkirakan waktu yang diperlukan untuk memproduksi dan mengirim barang. Persediaan yang tinggi dapat mengacaukan waktu aktual yang diperlukan untuk memproduksi dan memenuhi sebuah pesanan. Sebaliknya, persediaan yang lebih rendah memungkinkan waktu tunggu aktual untuk diamati secara seksama dan tanggal pengiriman yang lebih akurat dapat terpenuhi. LANGKAH-LANGKAH TOC Teori kendala menggunakan lima langkah untuk mencapai tujuan memperbaiki kinerja organisasi. 1. Mengidentifikasi Kendala-kendala Perusahaan Kendala eksternal adalah faktor-faktor yang membatasi perusahaan yang berasal dari sumber-sumber di luar perusahaan (seperti permintaan pasar). Kendala internal adalah faktor-faktor yang membatasi yang ditemukan di dalam perusahaan (seperti ketersediaan waktu mesin). Kendala yang longgar adalah kendala dimana sumber daya yang terbatas tidak digunakan sepenuhnya oleh bauran produk. Kendala yang mengikat adalah kendala dimana sumber daya yang tersedia dimanfaatkan sepenuhnya. 2.

Mengeksploitasi Kendala-kendala yang Mengikat Langkah ini adalah inti dari filosofi teori kendala TOC mengenai manajemen kendala jangka pendek dan langsung terkait dengan tujuan teori kendala TOC mengurangi persediaan dan memperbaiki kinerja. Untuk penjadwalan ke hulu, ada dua fitur tambahan yang digunakan TOC dalam mengelola kendala untuk menurunkan tingkat persediaan dan memperbaiki kinerja perusahaan, yaitu:



Penyangga waktu (time buffer), adalah persediaan yang dibutuhkan untuk menjaga agar sumber daya yang mempunyai kendala tetap sibuk dalam interval waktu tertentu. Tujuannya adalah melingdungi throughput perusahaan dari setiap gangguan yang dapat diatasi dalam interval waktu tertentu.



Tali (ropes), adalah tindakan yang diambil untuk mengikat tingkat di mana bahan baku dikirim ke pabrik (pada awal operasi) pada tingkat produksi sumber daya yang mempunyai kendala. Tujuannya adalah memastikan persediaan barang dalam proses tidak melampaui tingkat yang dibutuhkan untuk penyangga waktu.

3.

Menyubordinasi Apa Pun, selain Keputusan yang Dibuat pada Langkah 2 Prinsip ini mengharuskan perusahaan-perusahaan untuk mengubah cara mereka memandang sesuatu.

4.

Mengangkat Kendala-kendala yang Mengikat Setelah tindakan untuk mengusahakan penggunaan kendala yang ada dilakukan secara maximal, langkah selanjutnya adalah memulai program perbaikan yang berkelanjutan dengan mengurangi keterbatasan yang dimiliki kendala yang mengikat atas kinerja perusahaan.

5.

Mengulangi Proses Tujuannya adalah memperbaiki kinerja secara berkelanjutan dengan mengelola berbagai kendala....


Similar Free PDFs